SDGs muncul sebagai kelanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada Desember 2015.
Pada 2 Agustus 2015, 193 negara anggota PBB mengadopsi dokumen "Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development" di Markas PBB, New York.
Pertemuan "Sustainable Development Summit" berlangsung dari 25 hingga 27 September 2015, menghasilkan dokumen SDGs.
17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Tanpa kemiskinan
Tanpa kelaparan
Kehidupan yang sehat dan sejahtera
Pendidikan berkualitas
Kesetaraan gender
Air bersih dan sanitasi layak
Energi bersih dan terjangkau
Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
Industri, inovasi, dan infrastruktur
Berkurangnya kesenjangan
Kota dan komunitas berkelanjutan
Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Penanganan perubahan iklim
Ekosistem laut
Ekosistem daratan
Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh
Kemitraan untuk mencapai tujuan
Komitmen Indonesia
Indonesia adalah salah satu dari 193 negara anggota PBB yang berkomitmen untuk mengimplementasikan SDGs.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyelaraskan tujuan pembangunan nasional dengan SDGs.
Peran Sektor Swasta
Keterlibatan swasta sangat penting dalam keberhasilan pencapaian SDGs:
Investasi Langsung: Swasta berinvestasi dalam infrastruktur dan sektor manufaktur.
Kerjasama: Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam berbagai sektor perekonomian.
Filantropi: Aksi swasta dalam kegiatan filantropi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
SDGs berlaku secara universal untuk semua negara, baik maju maupun berkembang, termasuk negara berpenghasilan rendah.
Tanggung jawab pencapaian SDGs adalah bersama, melibatkan pemerintah, swasta, pengusaha, dan masyarakat umum.