Konflik Penambangan di Desa Wadas

Oct 20, 2024

Catatan Kuliah tentang Desa Wadas dan Penambangan

Pengenalan

  • Nama pembicara: Ngatinah dari Desa Wadas, Dukuntan, Duparang.
  • Pekerjaan sehari-hari: Petani.

Aktivitas Sehari-hari

  • Merawat ayam, kambing, dan mengurus kebun.
  • Tanaman yang dibudidayakan: kelapa, durian, petai, kencur.
  • Produksi gula aren dari kelapa.

Kehidupan Petani di Wadas

  • Ngatinah dan suaminya, Hamim, adalah petani yang merasa pekerjaan ini memberi kebebasan.
  • Pendapatan cukup untuk kehidupan sehari-hari dan pendidikan anak.
  • Walaupun merasa makmur, mereka khawatir akan rencana penambangan yang mengancam kehidupan mereka.

Rencana Penambangan

  • Kabar penambangan mulai muncul sejak 2016.
  • Penambangan akan dilakukan untuk membangun Bendungan Bener di Desa Guntur.
  • Rencana ini termasuk dalam proyek strategis nasional.

Dukungan dan Penolakan

  • Desa Wadas mendukung pembangunan bendungan, tetapi menolak penambangan batu andesit di desa mereka.
  • Penambangan akan merusak sumber air dan tanah pertanian.

Gerakan Penolakan

  • Membentuk wadon wadas dan gempa dewa untuk menolak penambangan.
  • Pemuda bergabung dalam Kamudewa.
  • Aksi penolakan dilakukan melalui pengibaran bendera, sepanduk, dan mural.

Tuntutan Warga

  • Warga menuntut kepada gubernur dan presiden untuk menghentikan penambangan.
  • Ada kejanggalan dalam izin penambangan yang dikeluarkan.

Masalah Lingkungan dan Sosial

  • Kekhawatiran akan hilangnya sumber mata air dan ancaman longsor.
  • Desa Wadas ditetapkan sebagai daerah rawan bencana.
  • Warga mengkhawatirkan dampak penambangan bagi ekosistem dan keberlangsungan hidup mereka.

Gugatan Hukum

  • Warga mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara untuk membatalkan izin penambangan.
  • PT UN Semarang menolak gugatan warga.

Pembangunan dan Implikasi Ekonomi

  • Proyek Bendungan Bener diproyeksikan mengalirkan air untuk kebutuhan di Kulon Progo.
  • Warga Wadas tidak akan menikmati manfaat dari bendungan tersebut.

Kesimpulan

  • Masyarakat Wadas menginginkan keberlanjutan pertanian dan melestarikan warisan budaya.
  • Harapan untuk tetap hidup dalam harmoni dengan alam dan mengembangkan usaha budidaya madu.

Catatan Tambahan

  • Pembangunan infrastruktur sering berkonflik dengan kebutuhan masyarakat lokal.
  • Pentingnya komunikasi yang jelas antara pemerintah dan masyarakat untuk menghindari kesalahpahaman.