Transcript for:
Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan

Intro Assalamualaikum Wr Wb Halo, jumpa lagi dengan saya Miss Hintan Nah, di video kali ini kita akan bahas materi baru tentang Decision Making Theory Betapa banyak dalam hidup kita keputusan yang harus dibuat dan betapa banyak pula masalah yang harus kita hadapi dalam hidup ini. Sadar, ataupun tidak, segalanya harus kita jalani dan akhirnya menjadi rutinitas sehari-hari kita. Hanya saja, kadangkala banyak diantara kita yang tak berani menanggung resiko untuk mengambil sebuah keputusan, sehingga akhirnya banyak sekali keputusan dari kita yang menggantung sampai saat ini. Dalam keseharian diri kita, seringkali dihadapkan dalam berbagai masalah yang memerlukan keputusan dalam pemecahannya.

Dan ini adalah suatu kesempatan. Kesempatan kita melatih kemampuan memecahkan masalah dan keberanian mengambil keputusan yang merupakan modal baik untuk menghadapi segala persoalan kehidupan kita. Seringkali kita juga minta bantuan orang lain dalam memilih keputusan.

Kita namakan sebagai group decision making. Sebagai ilustrasi, Kofi seorang mahasiswa yang juga merupakan anak kos ya Biasanya kalau anak kos itu kan bingung ya mau makan apa gitu ya Nah, Kofi ini sudah bingung untuk memilih menu buka puasa nanti sore itu apa gitu Nah, kebetulan di kamar kos Kofi ini ada 4 bungkus Indomie Ya, masing-masing beda nih rasanya Yang pertama ada rasa cakalang Kemudian ada Indomie goreng rasa cakalang Kemudian ada soto banja dan ada soto medan Nah, Kofi nih, saking bingungnya, sampai nanya ke temen-temen sebelah kamar kosnya, kira-kira yang enak tuh, nanti surat buka puasa pake indomie rasa apa ya, sepertinya tuh. Nah, temennya memberikan saran, kalau panas-panas seperti ini, kayaknya enaknya jangan yang kuah-kuah deh, yang goreng-goreng aja. Kayak gitu, jadi akhirnya Kofi bisa saja memilih indomie goreng, atau bahkan memiliki preferensi sendiri.

Pengen tetap sotomedan, karena mungkin kampung. kangen dengan kampung halamanya di Medan seperti itu. Nah itu adalah sekelomit kerebitan kita dalam memilih makanan.

Itu baru hal yang setelah ya belum hal yang lain. Dari ilustrasi tadi kita bisa membuat definisinya bahwa pengembangan keputusannya adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai alternatif pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada Satu keadaan di mana ia harus menentukan pilihan atau keputusan dari berbagai alternatif yang ada.

Nah, proses ini terkadang amat larungnya karena biasanya berdampak pada dirinya sendiri dan juga pada lingkungan sekitarnya. Contoh misalnya, kalau dalam ranah bisnis, seorang pemimpin produksi atau manajer produksi memutuskan untuk mengurangi produksi di saat kondisi perekonomian sudah buruk. Contoh sekarang ya, dalam masa-masa wabah corona ya. Ini juga ada ilustrasi yang lain, contoh misalnya. Seorang jenderal memutuskan untuk melakukan serangan mendadak.

Serangan mendadak karena tahu bahwa musuh sedang tidak siap atau bahkan tidak siaga. Nah, masih banyak contoh-contoh yang lain yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam kehidupan. Dari contoh yang tadi saya sebutkan tadi, menitip produksi dan jenderal tadi ya.

Ada ya, ada alternatif di sini. Jadi ada alternatif, ada pilihan. Misalnya contohnya tadi, meninjau produksi.

Meninjau produksi ini dihadapkan pada dua pilihan, antara menaikkan jumlah produksi atau tidak. Sama halnya dengan yang general tadi. General tadi itu dihadapkan pada dua pilihan, mau melakukan serangan mendadak atau tidak. Minimal, dalam proses pemeran keputusan ini, ada dua alternatif. Walaupun dalam prakteknya terdapat lebih dari 2 mungkin ya, bahkan 3-5 seperti itu yang harus diambil oleh pengambilan keputusan tersebut.

Dimana biasanya nantinya pengambilan keputusan ini harus memilih salah satu pilihan berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Pada dasarnya, situasi nyata yang diadip oleh setiap orang dalam pengambilan keputusan itu adalah situasi di antara dua sisi ekstrim. Kenapa saya katakan?

ekstrim karena saling berkebalikan atau saling berlawanan. Jadi yang pertama ada sisi di mana kondisi serba pasti atau dikatakan infrasis. Informasi tersedia dan 100% benar dengan keadaan di mana informasi tidak tersedia atau serbat tidak pasti. Itu dua sisi ekstrim tadi.

Nah, di antara dua sisi ekstrim tadi, itu ada kondisi atau keadaan dikatakan sebagai kondisi beresiko. Kenapa? Karena informasi tersedia namun belum tentu 100% benar. Sehingga nantinya hasil keputusan selalu mengandung resiko antara berujung ke kegagalan atau berujung ke... keberhasilan.

Oleh karenanya kita perlu mempelajari bagaimana cara mengambil keputusan secara rasional. Nah, pembuatan keputusan adalah sebuah proses yang tidak dilepas dari penyelesaian sebuah masalah. Ketika sebuah masalah muncul, maka kita harus cepat dan tepat untuk mengambil penyelesaiannya.

Ketika informasi tidak sempurna atau belum tentu 100% benar, maka pembuat keputusan akan diadakan pada lebih dari satu waktu nanti penyelesaian memiliki tingkat kemungkinan yang berbeda. Oleh karena itu, sebuah proses penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan yang rasional akan mengikuti prosedur sebagai berikut. Yang pertama adalah, tetapkan masalahnya dan faktor-faktor yang pengaruhinya. Yang kedua, konstruksikan kriteria keputusan dan tujuan.

Yang ketiga, rumuskan hubungan antara tujuan dan parabel-parabel yang ada. Kemudian yang keempat adalah, Identification atau identifikasi dan evaluasi alternatif yang ada Yang kelima, pilih alternatif terbaik Yang keenam, baru melaksanakan kepulisan Nah, untuk mempelajari bagaimana cara mengambil keputusan dengan tepat Kita perlu mempelajari teorinya Jadi teori pengambilan keputusan adalah Pendekatan analitik untuk memilih alternatif yang terbaik Atau cara terbaik untuk bertindak Nah Teori ini biasanya digunakan secara luas, bukan saja di dalam manajemen produksi dan operasional seperti analisis produk baru, tetapi juga digunakan untuk analisis apa saja yang berkaitan dengan pengambilan keputusan manajerial. Kalian juga akan mendapatkan beberapa mati tentang teori pengambilan keputusan di mata kuliah lainnya. Nah, dalam pengambilan keputusan, kita selalu diantar ke 4 kondisi atau 4 keadaan. Yang pertama adalah Pengebelian keputusan di bawah kondisi atau keadaan kepastian.

Yang kedua, pengebelian keputusan di bawah kondisi resiko. Kemudian yang ketiga, pengebelian keputusan di bawah kondisi ketidakpastian. Yang keempat, pengebelian keputusan dengan kondisi hirarki. Apa itu pengebelian keputusan di bawah kondisi kepastian? Dalam hal ini, pengebelian keputusan mengetahui dengan pasti.

konsekuensi atau hasil dari setiap alternatif keputusan yang dipilih. Sedangkan untuk pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian, itu pengambilan keputusan tidak mengetahui probabilitas kejadian yang akan terjadi untuk tiap alternatifnya, atau untuk tiap pilihannya. Sedangkan yang ketiga, pengambilan keputusan di bawah kondisi berisiko, di sini pengambil keputusan mengetahui kemungkinan atau probabilitas akan terjadinya suatu keputusan.

kejadian atau konsekuensi dari setiap pilihannya. Sedangkan pengembangan keputusan dengan hirarki di sini didasarkan atas prioritas, di mana penyusunan prioritas itu memuat tiga prinsip. Yang pertama, prinsip menyusun hirarki atau hirarki jenjang, seperti itu ya. Kemudian yang kedua, ada prinsip menetapkan prioritasnya.

Kemudian yang ketiga adalah prinsip konsistensi logika. Dalam video ini kita hanya akan membahas mengenai tiga kondisi, yaitu kondisi... Pepastian, kemudian ada kondisi ketidakpastian, dan juga ada kondisi yang berisiko.

Untuk yang kondisi hirarki akan kalian pelajari bisa di dalam mata kuliah manajemen operasional. Nah, kita mulai masuk ya. Yang pertama, yakni adalah kondisi di mana...

Oh, sorry. Pengobran keputusan dalam kondisi pasti atau keadaan pasti. Pada lingkungan yang sebab pasti, manajemen memiliki informasi dengan tingkat kebenaran 100%, sehingga keadaan yang dihadapi...

juga menjadi pasti dan hanya ada satu hasil untuk setiap alternatif keputusannya. Karena situasi yang akan dihadapi sebab pasti, maka hanya ada satu situasi yang akan dihadapi. Dalam hal ini, pembuat keputusan bisa mengendalikan nilai keputusan dengan cara memilih alternatif keputusan yang tersedia tanpa harus masak khawatir bahwa hasil keputusan itu tidak akan seperti yang diharapkan. Di dalam slide ini juga disajikan tentang tabel Hai ah pengambilan keputusan ya tabel keputusan disini ada kolom alternatif keputusan dimanajikan ke-1 ke-2 hingga km artinya keputusan satu keputusan 2 dan keputusan M dan juga ada kolom Satunya lagi adalah keadaan yang dihadapi, atau saya katakan sebagai state of nature, dengan simbolnya adalah S, state of nature.

Nah, selanjutnya ini adalah H. H ini adalah nilai keputusan. Nilai keputusan ketika misalnya kita mengambil alternatif tertentu pada kondisi yang dihadapi ini. Oke, kita masuk ke contoh ya. Contoh kelembagaan keputusan dalam keadaan pasti.

Aldi adalah seorang mahasiswa yang memiliki anggaran rutin perminggunya dan dituangkan ke dalam fungsi matematik berikut. OR sama dengan 7.000 X1 ditambah dengan 15.000 X2 ditambah dengan 25.000 X3 ditambah dengan 35.000 X4. Ini dalam rupiah ya. Nah, di mana AR itu adalah anggaran rutin perminggu, X1 adalah pemulihan bensin sepeda motornya, dalam liter, kemudian X2 adalah frekuensi pembelian makan per minggu, kemudian X3 adalah frekuensi pembelian pulsa per minggu, yang X4 adalah frekuensi pembelian film per minggu dalam hal ini, Aldi dapat mengendalikan anggaran DUT-nya dengan cara mengendalikan XE, hasil putusannya yaitu berapa besar anggaran DUT-nya sangat bergantung pada alternatif yang terpilihnya yaitu kombinasi nilai XE Pilihan kombinasi ini akan menghasilkan nilai AR tertentu yang bisa diduga sebelumnya secara pasti.

Contoh misalnya, jika Aldi memilih alternatif pembelian bensin 4 liter per minggu, 20 kali makan per minggu, pembelian pulsa 1 kali per minggu, nonton film 1 kali per minggu, maka Aldi dengan pasti dapat mengetahui hasil putusannya, yaitu adalah AR sama dengan 7000 kali 4. ditambah dengan 15.000 x 20,000, ditambah dengan 25.000 x 1,000, kemudian ditambah dengan 35.000 x 1,000. Totalnya adalah sebesar Rp388.000. Jadi untuk contoh pengambilan keputusan dalam keadaan pasti sudah bisa dipahami dengan mudah. Bagian kedua adalah pengambilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. Nah, kebalikan dari lingkungan serba pasti, lingkungan yang serba tidak pasti tidak menyediakan informasi sama sekali.

Dengan kata lain, tidak ada jaminan sama sekali terhadap kebenaran informasi sehingga keadaannya dada pi juga menjadi tidak pasti. Dan, untuk case ini, ada beberapa alternatif keadaan. Jadi, tidak cuma satu keadaannya, ada beberapa keadaannya untuk masing-masing alternatif keputusan. Contoh keadaan lebih dari satu, misalnya contoh ya. Pasar sedang baik itu kondisi satu, kemudian kondisi kedua adalah pasar sedang buruk.

Itu contohnya. Nah, dalam penyelesaiannya, dalam pengalaman keputusan dalam kondisi tidak pasti ini, ada beberapa model keputusan yang dapat dijadikan sebagai model-model alternatif yang bisa kita gunakan untuk membenarkan atau merasionalkan perilaku individu yang terlibat dalam proses pembuatan keputusan. Mengingat, setiap pengalaman keputusan itu memiliki perilaku yang berbeda-beda dan juga menikmati pertimbangannya berbeda-beda ini ada 5 model, yang pertama adalah Light Place, kedua Maximin, yang ketiga Maximex, yang keempat Hellwitch, yang kelima adalah Minimex Recruit oke ini ada kasus, kasusnya ini adalah kasus PT Dreamville jadi manajer PT Dreamville ini sedang dalam proses pengambilan keputusan apakah ia akan melakukan ekspansi, ekspansi itu memperluas atau meningkatkan Ekspansi kapasitas pabrik sebesar 20% atau justru mempertahankan skala yang sudah ada atau justru mengurangi kapasitasnya sebesar 20%?

Ada 3 alternatif ya, tidak ada ekspansi, tidak melakukan apa-apa, kemudian juga ada mengurangi. Nah, hasil analisa terhadap kemungkinan hasil yang akan dapat tampilkan Dreamville pada masing-masing situasi bisnis. atau kondisi untuk state of nature adalah sebagai berikut disini ada kolom ya, tabel keputusan disini ada alternatif keputusan yang pertama adalah ekspansi kapasitas publik yang kedua tetap saja yang ketiga mengurangi kapasitas publik sebesar 20% ini adalah alternatif keputusannya disampingnya itu ada informasi mengenai state of nature state of nature itu adalah bahasa Indonesia adalah keadaan yang dihadapi Ada tiga keadaan, yang pertama adalah keadaan recovery atau pemulihan ekonomi sedang pulih gitu ya.

Jadi ekonomi pulih itu cenderung meningkat. Yang kedua adalah ada kondisi stagnan atau terlalu banyak. Ketak ya, jadi stabil. Kondisi yang ketiga adalah recession.

Resession itu adalah penurunan, atau ibaratnya adalah sedang krisis. Nah, berikan saran alternatif yang dapat dipilih oleh PT Dreamville jika menggunakan metode yang A, Kriterium Replace, yang B, Maximen, atau yang C, Maximex, yang D, Horwich, atau ketenangan adalah realism, dengan tingkat optimisme adalah 60%. Dan yang terakhir adalah Minimax Regret. Nah, kita akan coba satu-satu bahas dengan kelima modal ini. Kita mulai dari yang pertama, kriteria Leibniz.

If I know nothing, then I nothing is equally likely. Jadi, kalau kita nggak tahu nih, maka kita anggap semuanya adalah sama. Itu adalah arti dari bahasa yang tadi.

Nah, Leibniz, nama orang ya, menginterpretasikan kondisi ketidakpastian sebagai setara dengan menganggap bahwa seluruh kejadian atau keadaan memiliki kesempatan yang sama untuk terjadi atau kita namakan sebagai equal likelihood ada 3 tahap dalam kriterium Leplass yang pertama adalah penentuan probabilitas kemunculan state of nature-nya jadi nanti masing-masing state of nature nanti kita akan mencari probabilitasnya kalau state of nature-nya ada 3, maka kita tinggal bagi 100 dibagi 3 berapa gitu ya kalau state of nature-nya 2, maka 100 dibagi 2 Tahap kedua, kita menentukan nilai harapan atau expected value masing-masing alternatif keputusan Dengan cara rumusnya ini ada ya, tinggal dikalikan aja probabilitas dengan nilai keputusannya Kemudian tahap ketiga adalah pemilihan alternatif keputusan terbaik Nah, diantara expected value yang sudah kita hitung, mana yang terbaik? Nah, pilihan dapat berubah antara expected value yang maksimum atau yang minimum tergantung dari nilai-nilai yang dinyatakan dalam nilai keputusan atau hij nya jika nilai keputusannya menyatakan laba atau kenaikan bangsa pasar atau sebagainya maka pilih expected value yang maksimum dan sebaliknya jika nilai keputusan menyatakan biaya waktu dan sebagainya maka kita pilih expected value yang minimum sama halnya dengan cara mempelajari fungsi tujuan minimisasi dan maksimizasi seperti itu ya Oke, kita langsung saja untuk pengerjaan soal yang tadi dengan kriteria Lefles. Dalam menggunakan modul Lefles ini, Kita akan menambahkan dua informasi, yang pertama adalah probabilitas, kita taruh di paling bawah ya, dari tabel keputusan. Kemudian juga kita tambahkan kolom, yang ini adalah kolom expected value.

Oke, kita akan cari yang terlebih dahulu, ada yang pertama. Tahap pertama kita akan menentukan probabilitas. Probabilitas dalam setiap kondisi, menurut model Laplace ini adalah sama.

Jadi kita akan membagi 100% dibagi dengan jumlah. kondisi jumlah kondisi dalam kasus ini adalah sebanyak 3 maka kita akan bagikan 100% dibagi dengan 3 sama dengan 33,33% atau sepertiga kita akan tuliskan di masing-masing kondisi seperti berikut Tahap pertama selesai, kemudian kita masuk ke tahap kedua. Tahap kedua adalah kita tentukan expected value dengan cara mengkalikan probabilitas masing-masing kondisi dengan nilai keputusan yang ada di masing-masing alternatif.

Kita contohkan untuk yang alternatif 1, yakni adalah ekspansi kapasitas pabrik sebesar 20%, maka kita akan dapatkan expected value-nya sebesar 5. nilai keputusan di kondisi 1 dikali dengan probabilitas di kondisi 1, seperti itu. 5 dikali dengan seperti itu, ditambah dengan win 1, dikali dengan seperti itu, ditambah dengan win 3, dibagi dengan, dikali dengan seperti itu. Setelah kalian jumlahkan, maka hasilnya adalah 0,333. Ini adalah hasil dari alternatif 1. Kalian lakukan hal yang sama untuk mendapatkan expected value alternatif kedua dan alternatif ketiga.

Alternatif kedua, kalian akan mendapatkan expected value adalah sebesar 1,833. Kemudian yang alternatif ketiga, kalian akan mendapatkan sebesar... 1,25 Nah, kemudian di tahap ketiga kita akan mencari, memilih alternatif terbaik Karena ini adalah fungsi, tujuan yang adalah maksimalisasi Maka kita akan cari expected value yang tertinggi Di sini, dalam hal ini, yang paling tinggi adalah yang keputusan kedua Atau alternatif yang kedua Yang bernilai expected value adalah sebesar 1,833 Jangan lupa kita berikan kesimpulan dengan menggunakan model kritis.

Real Airplace, keputusan tidak melakukan ekspansi ataupun mengurangi kapasitas pabrik sebesar 20% adalah keputusan yang lebih menguntungkan bagi PT Greenfield. Itu adalah penyelesaian untuk model kasus ini dengan menggunakan model Airplace. Oke, yang kedua kita akan coba bahas kasus tadi dengan model kriteria maksimum. Proses pembuatan keputusan yang mengacu pada kriteria maksimum adalah cukup konservatif.

Dalam proses ini, pembuat keputusan akan memandang kemungkinan keadaan yang akan terjadi adalah yang buruk. Oleh karena itu, pembuat keputusan akan selalu memilih kemungkinan keadaan yang memiliki nilai keputusan minimum, dan kemudian secara rasional memilih alternatif keputusan yang menghasilkan nilai keputusan yang maksimum. Bagaimana cara pengerjaannya? Yang pertama, kita tambahkan terlebih dahulu informasi, yakni adalah informasi kolom eksimin. Atau kita namakan sebagai kolom terburuk, di paling kanan dari tabel keputusan, seperti berikut.

Nah, kemudian, tahap pertama kita akan pilih kemungkinan keadaan terburuk di masing-masing alternatifnya. Contoh alternatif yang pertama, ekspansi, mana yang paling buruk keadaannya? Yaitu keadaan ketiga, di mana nilainya adalah min 3. Kita tulis di sini.

Kita cari seperti halnya dengan alternatif 1 pada alternatif kedua dan alternatif ketiga. Alternatif kedua tetap saja, mana yang paling kecil nilainya, yaitu adalah setengah. Oke, kita tulis di sini. Kemudian yang...

Alternatif ketiga, mana yang paling kecil? 0,75. Maka dia tertulis di kolom yang terburuk ini. Kemudian yang tahap kedua, kita akan lakukan pemilihan alternatif keputusan yang paling menuntunkan dari sebelum pemilihan yang telah dimilih. Jadi di antara ini, mana yang paling besar?

Atau mana yang paling menuntunkan? Jadi disini karena ini adalah nilai yang tujuannya maksimalisasi, maka yang paling menguntungkan adalah yang paling besar. Yang paling besar adalah 0,75 atau alternatif ke-3.

Jangan lupa kita buat kesimpulan. Dengan menggunakan model kriteria Maximin, keputusan melakukan pengurangan kapasitas pabrik sebesar 20% adalah keputusan yang paling menguntungkan bagi PT Dreamville. Oke, itu adalah untuk pembahasan yang metode kedua atau model kedua yang ini adalah Maximin.

Bagaimana dengan yang ketiga, atau kriteria Maximex? Berlawanan dengan Maximex, kriteria Maximex itu memandang masa depan secara optimis, sehingga kemungkinan keadaannya akan dihadapi selalu dipandang cerah, menguntungkan atau yang paling baik. Dengan demikian, kriteria ini akan memilih alternatif keadaan yang memiliki nilai keputusan yang tertinggi atau yang maksimum.

Kemudian selanjutnya, rasionalitas di dalam proses pembuatan keputusan akan terjemah di dalam pemilihan alternatif keputusan yang memiliki nilai tertinggi atau maksimum pada alternatif keadaan yang terbaik. Termaksimum yang telah dipilih. Oke, kita langsung saja. Sama halnya dengan yang maksimum, kita akan menambahkan satu informasi kolom lagi, yaitu kolom terbaik atau kolom maksimum. Jadi antara ini, pertama kita akan melakukan pemilihan keadaan yang terbaik atau keadaan maksimum dari masing-masing alternatif.

Alternatif yang pertama, ekspansi. Mana yang paling besar? 5, min 1, atau min 3?

Of course, yang 5 ya. di kondisi 1 yang terbaik kemudian yang tetap saja alternatif kedua mana yang paling besar 3 2 atau setengah 3 oke kemudian yang ketiga alternatif ketiga yaitu adalah mengurangi kualitas pabrik mana yang paling besar nilai keputusannya 2 atau 0,75 dimana adalah 2 oke Nah, ketika kita sudah melakukan tahap 1, kita lakukan tahap kedua, yaitu memilih atau nanti memutuskan yang paling memungkinkan pada kemungkinan keadaan terbaik yang telah dipilih. Nah, di sini kita akan mencari angka terbaik dari kolom ini. Kolom ini karena ini fungsi yang dalam, maka kita cari yang paling tinggi.

Paling tinggi dari 5, 3, dan 2, mana? 5, oke. Artinya kita akan memilih... alternatif yang pertama jangan lupa buat kesimpulan dengan menggunakan model kriteria MaxiMax keputusan melakukan ekspansi kapasitas pabrik sebesar 20% adalah keputusan yang paling menguntungkan bagi PT.

Greenfield oke itu adalah untuk pembahasan yang model ketiga atau yang MaxiMax kemudian yang keempat kita akan masuk yang ini adalah Kriteria Realism atau Howage Nah, kriteria ini diajukan oleh Leonard Leonid Howage dimana menunjukkan suatu perpaduan antara kriteria Maximin dan Maximex jadi disini merupakan kombinasi dari Maximin dan Maximex Pada kenyataannya, pengadilan keputusan jarang yang sangat pesimistik ataupun jarang yang sangat optimistik. Pengadilan keputusan yang tepat biasanya memperlihatkan campuran antara pesimisme dan optimisme. Sebagai akibatnya, always any menyarankan suatu coefficient optimism untuk mengukur tingkat optimis pengambilan keputusan pada kriteria ini digunakan coefficient optimis yang disimpulkan dengan alpha yaitu skala untuk mengukur tingkat optimis 4 optimisme dari pengambilan keputusan Bagaimana cara menentukannya? Kita akan mencari Yang terbaik atau tertinggi Bila dari UR UR adalah ukuran realism Realism ini adalah dihasilkan dari Hasil maksimum Dikali dengan Koefisien optimisme Ditambah dengan hasil minimum Dikali dengan 1 Dikurangi dengan koefisien optimisme Ini itu Oke, kita akan coba langsung bahas dengan kasus tadi dengan menggunakan model Horowitz ini.

Oke, kita langsung saja untuk menyelesaikan kasus tadi dengan menggunakan kriteria Horowitz. Nah, dalam kriteria Horowitz ini nantinya kita akan menambahkan kolom ya. Kolom ini adalah kolom UR. UR itu adalah Upranalysm tadi ya, sudah kita pelajari rumusnya. Dan di sini kita akan mengindahkan kabel dengan cara mengeliminasi state of nature dari masing-masing alternatif.

Di sini kita hanya akan menggunakan kondisi yang paling optimis dan yang paling... pesimis, yang tengah-tengah kita tidak perlu gunakan contoh untuk yang ekspansi itu yang paling optimis malah adalah 5 ya kan, diantara 5 min 1 dan min 3, yang paling optimis adalah 5, maka kita tulis ini adalah 5 ya, kalian klikkan dengan coefficient optimisme sebesar 0,6 atau 60% maka kalian akan dapatkan sebesar 3, begitu kemudian kita lakukan yang kedua alternatif yang kedua mana yang paling besar, yang paling optimis 3, 2, atau setengah 3 ya, yang paling besar adalah yang 3 maka kita kalikan dengan profision 60% atau 0,6, maka kita dapatkan 1,8 jadi juga dengan alternatif ketiga yang paling besar adalah 2 maka kita kalikan dengan tingkat optimismenya sebesar 0,6 maka kita dapatkan 1,2 itu Ini untuk yang kondisi optimisme, bagaimana dengan kondisi yang pesimismenya disini? Nah untuk yang pesimismenya disini, kita akan cari di masing-masing alternatif nilai terkecilnya, kemudian kita kalikan dengan tingkat pesimismenya sebesar 40%. Contoh untuk yang alternatif 1, ekspansi, nilai yang paling kecil, yang terkecil adalah min 3. Min 3 kita kalikan dengan tingkat pesimismenya sebesar 0,4.

Maka kita dapatkan sebesar min 1,2. Dan juga dengan yang tetap saja, yang alternatif 2. Kita kalikan 0,5 dikali dengan 0,4 Sama dengan 0,2 Untuk alternatif ketiga Yang paling kecil adalah 0,75 Dikali dengan 0,4 Hasilnya adalah 0,3 Setelah itu kita jumlahkan Maka kita akan dapatkan nilai ukuran realism Ukuran realism untuk yang alternatif 1 adalah sebesar 1,8 Alternatif kedua 2,0 Alternatif ketiga 1,5 Dari sini kita akan cari yang paling terbaik yang terbaik adalah fungsi tujuannya fungsi tujuannya adalah sebesar fungsi tujuannya adalah maksimisasi makanya kita cari yang paling besar yang paling besar adalah 2,0 artinya adalah alternatif ke 2 cara membuat kesimpulan kesimpulannya adalah dengan menggunakan model kriteria hardwage keputusan tidak melakukan ekspansi atau pengurangan kapasitas publik 120% adalah keputusan yang lebih menguntungkan bagi PT Dreamfield kira-kira bisa dimengerti untuk model yang ke 4 ini atau model hardwage atau realism ini Yang terakhir adalah model minimus regret atau kriteria savage. Oke, minimus regret itu artinya adalah penyesalan kekecil.

Kalau kalian pernah dengar istilah... Kata-kata begini, penyesalan itu datangnya terlambat. Kalau datangnya duluan, itu artinya adalah pendaftaran. Itu sebenarnya kurang tepat.

Kenapa saya katakan kurang tepat? Karena sejatinya kita bisa mengukur penyesalan sebelum penyesalan itu datang. Ya kan?

Karena kita kan diberi akal, kita bisa... berpikir kira-kira dengan kita memilih keputusan ini kira-kira akan menghasilkan kerugian bagi kita itu seberapa besar atau justru dengan mengambil keputusan yang lain apakah penyesalan saya nantinya itu akan lebih kecil jadi minimis regret di sini model ini ini akan mengukur kira-kira keputusan mana yang menghasilkan penyesalan terkecil Ini, kriteria Savage ini mengetengahkan sebuah pendekatan yang menggunakan konsep Opportunity Loss, nilai kesempatan yang hilang, akibat memilih satu keputusan, sebagai gambaran nilai penyesalan yang akan ditimbul oleh pembuat keputusan. Penyesalan seorang pembuat keputusan menjadi mempunyai gagalan untuk membuat keputusan terbaik. Tentunya, para pembuat keputusan tentunya menghendaki agar kerugian atau biaya kesempatan yang hilang adalah se-minimal mungkin.

Oke, dengan kasusnya PTH Refault tadi kita coba selesaikan menggunakan model Creativity Sequence atau LIMX Recreate. Pertama kita akan terlebih dahulu membuat tabel penyesalan. Tabel penyesalan disini kita namakan sebagai Opportunity Lost Table.

Jadi kita tentukan ya di masing-masing angkanya ini, di masing-masing kondisi, berapa nilai penyesalannya. Nah, kita coba yang pertama ya untuk kondisi pertama, kondisi S1. S1, itu kan ada 5, 3, dan 2. Kira-kira mana yang paling besar?

Yang paling besar adalah 5. Nah, kemudian kita akan cari ya selisih atau selisih dari angka 5 tadi, dikurangi dengan angka masing-masing nilai keputusan ini. Ini masing-masing ada. alternatifnya contoh ya jadikan 5 ya yang paling besar 5 dikurangi 5 maka nilainya adalah sebesar 0 kemudian yang alternatifnya 2 5 dikurangi dengan 3 maka hasilnya adalah 2 kemudian alternatifnya 3 memang dikurangi 2 Sama dengan 3. Nah ini adalah tabel penyesalan untuk yang kondisi 1. Bagaimana dengan kondisi kedua dan kondisi ketiga? Kondisi kedua itu yang paling besar adalah 2, maka kita akan kurangi.

2 dikurangi dengan min 1, maka sebesar 3. Kemudian ternak kedua, 2 dikurangi 2 adalah 0. Ternak ketiga, 2 dikurangi 1 adalah 1. Kemudian alternatif ketiga juga sama ya, yang paling besar adalah yang 0,75. Maka kita kurangi 0,75 dengan angka-angka ini. 0,75 dikurangi dengan min 3 untuk alternatif 1, itu adalah sebesar 3,75.

Kemudian yang alternatif kedua, 0,75 dikurangi 0,5 sebesar... 0,25 kemudian yang selanjutnya alternatif ketiga 0,75 dibandingkan 0,75 sebesar 0 Saya akan coba jelaskan untuk yang arti dari tabel opportunity loss ini. Artinya gini, jika nantinya yang terjadi di masa depan adalah kondisi recovery atau kondisi yang pertama ini, dan kebetulan kita mengambil alternatif pilihan untuk putusannya kita adalah yang tetap saja, maka kita akan mendapatkan kemudian sebesar 2 miliar.

Atau kita kehilangan kesempatan untuk mendapatkan uang sebesar 2 miliar. Dan juga dengan ketika kita mengambil keputusan yang dalam kursus yang ketiga, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan uang sebesar 3 miliar. Namun, ketika kita mengambil yang alternatif pertama, maka kita tidak mendapatkan kerugian apapun. Oke, itu adalah arti dari masing-masing angka dalam tabel opportunity loss ini. Kemudian, kita akan tentukan ya, di tahap terakhir ini kita akan tentukan nilai opportunity loss yang terbesar dari masing-masing alternatifnya.

Contoh alternatif yang pertama, nomor yang terbesar. Penyelesaian terbesar adalah yang 3,75. Kita tuliskan di sini. Kemudian yang kedua, yang terbesar adalah 2. Yang ketiga yang terbesar adalah angka 3. Kemudian tahap ketiga.

Pilih otomatis keputusan yang memiliki nilai maksimum regret terkecil. Dari kolom ini, mana yang terkecil? Yang terkecil adalah angka 2. Ini adalah yang otomatis ke 2. Oke, hal ini kita limpari.

Dan jangan lupa untuk buat kesimpulan. Dengan menggunakan model kriterium savage atau minimax regret, keputusan tidak melakukan ekspansi ataupun mengurangi kapasitas pabrik sebesar 20% adalah keputusan yang lebih baik. Bukan, lagi PT. Jum'at Jok. Bahasan untuk yang mengumumkan keputusan dalam kondisi ketidakpastian.

Kita lanjut untuk yang bagian ketiga, yaitu keputusan dalam keadaan dari sebuah. Resiko sebuah keputusan ditentukan oleh informasi yang tersedia. Semakin tinggi kebenaran informasi, maka semakin rendah resiko yang akan ditanggung oleh penggolong keputusan, memikirkan pula dengan sebaliknya.

Berbeda dengan pembuatan keputusan dalam kondisi tidak pasti, di mana informasi semestinya tidak diketahui, sehingga resiko sebuah keputusan tidak juga bisa diketahui. Membuat keputusan dalam kondisi berisiko itu menghadapi kondisi-kondisi yang bisa diketahui kemungkinan kemunculannya, karena informasi telah tersedia. Nah, informasi ini bisa membimbing kita untuk mengetahui probabilitas kemunculan masing-masing kondisinya. Begitu.

Kita akan coba bahas untuk yang kasus yang tadi, sama. Namun, disini akan saya tambahkan informasi, informasi yang diketahui. Yang ini adalah informasi kemungkinan terjadinya keadaan recovery, stagnan, dan recession. Biasanya didapatkan dari perhitungan subjektif juga bisa, namun alangkah baiknya agar lebih baik didapatkan dari informasi berdasarkan analisis ekonomi yang diperoleh pihak lain, contohnya Indonesia. Mungkin berbagai ekonomi yang lainnya atau seperti keadaan pusat statistik seperti itu.

Nah, di sini saya tambahkan informasi di mana probabilitas kemungkinan terjadinya recovery, keadaan yang recovery itu adalah sebesar 20%, kemudian kita masukkan yang... Kondisi kedua, kita memakan 50%, dan kondisi ketiga adalah sisanya, yaitu 30%. Ini adalah informasi yang kita tambahkan terkait dengan situasi masing-masing.

Dan tahap kedua, kita akan melakukan penghitungan expected value di masing-masing alternatifnya. Caranya hampir sama dengan Laplace, cuman kalau Laplace kan probabilitasnya berbeda-beda. Sama ya, cuman kalau di sini probabilitasnya berbeda-beda.

tapi caranya sama kita masukkan kita kalikan oke kita akan kalikan nilai keputusan dengan probabilitas sesuai masing-masing dari kondisinya contoh untuk yang alternatif pertama ekspansi, kita akan kalikan 5 dikali dengan 20% ditambah dengan min 1 dikali dengan 50% ditambah dengan min 3 dikali dengan 20% nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai nilai n Tahap terakhir adalah kita lakukan pemilihan teknik terbaik. Karena tujuannya adalah maksimisasi, maka kita cari alternatif yang memberikan expected value yang tertinggi. Yang mana? Yang alternatif ke-2, yaitu 1,75.

Dan jangan lupa, baikkan ga singkolan, dalam kondisi berisiko dengan kemungkinan terjadinya recovery 20%, stuck dengan 50%, dan recession. 30% maka keputusan tidak melakukan ekspansi atau memurangi kapasitas pabrik sebesar 20% adalah keputusan yang amin membutuhkan bagi PT. Drian Zil begitulah untuk pembahasan pengambilan keputusan dalam keadaan berisiko dan itu adalah akhir dari materi hari ini saya juga terima kasih banyak sudah mengimaknya dan mempelajarinya silahkan diulang kembali videonya jika ada yang sudah atau lebih paham dan terima kasih banyak saya akhiri berlebih dahulu untuk saat ini Assalamualaikum Wr.

Wb