Intro Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Pada mata kuliah manajemen operasi usaha perikanan Di pertemuan Intro Pertama kita bahas mengenai pendahuluan, yaitu sejarah ruang lingkung keterkaitan usaha perikanan dengan sistem agribisnis. Sejarah perkembangan usaha perikanan di Indonesia sebetulnya tidak hanya di usaha perikanan saja. Jadi ini pada awalnya pertanian secara garis besar termasuk di dalamnya adalah usaha perikanan.
Di dalam sejarahnya, ini terbagi menjadi 4 fase. Yang pertama yaitu fase primitif, kemudian yang kedua adalah fase tradisional, yang ketiga adalah fase semi-modern, dan yang keempat adalah fase modern. Fase primitif, seperti yang kita ketahui bahwa manusia zaman dahulu, yang pertama kali mereka lakukan adalah dalam kegiatan bertahan hidup. adalah mencari makan atau dikenal sebagai food gathering. Lama-lama mencari makan, jalan mendapatkan makan, lama-lama makan itu semakin susah didapatkan, semakin sedikit.
Karena juga ada pertumbuhan jumlah populasi manusia, kemudian sudah dicari bahan-bahan makanan yang bisa dimakan, sehingga bahan makanan ini juga jelasnya akan semakin tidak ada atau semakin hilang. Oleh karena itu kemudian manusia beradaptasi lagi dan mulai melakukan kegiatan untuk bertahan hidup dengan melakukan kegiatan hunting, berburu dan meramu. Kita bisa sering kenal ya berburu hewan dan juga mencoba meramu bahan-bahan yang ada.
Kemudian juga berkembang di sini juga melakukan kegiatan penangkapan ikan yang masih hanya mencoba menangkap saja. Jadi mencoba menangkapkan di laut ataupun di sungai. Pada fase berikutnya, manusia juga beradaptasi kembali dengan akhirnya hidup berpindah-pindah atau kita kenal dengan nomaden.
Di sini manusia sudah mulai melakukan kegiatan pertanian dan juga peternakan. memanfaatkan lahan yang sudah ada lahan nabtannya yang sudah ada ataupun juga di sini hewan-hewan yang kemudian dipelihara tapi dengan metode namanya dan jadi landang berpindah di sini manusia hanya memanfaatkan lahan yang ada kemudian hanya menanam saja namun tidak memberikan perlakuan, begitu juga dengan beternak hanya secara primitif memelihara hewan namun tidak memberikan perawatan atau ya segedarnya merawat. Nah kemudian muncul perkembangan berikutnya fase yang kedua yaitu fase tradisional. Fase ini masih tergolong yang fase lama gitu ya namun disini sudah manusia itu sudah mulai mengenal bahwa perlu adanya perawatan.
baik itu di pertanian, di peternakan maupun di perikanannya. Jadi di sini ada budidaya, mulai dikenal budidaya pertanian, namun ini juga masih berdasarkan gejala alam atau siklus alam dan manusia mulai mengikuti, namun masih belum bisa melakukan perlakuan yang seperti sekarang ini. Begitu juga dari sektor peternakan ketika memilih harian wan mulai berpikir bahwa hewan ini bisa dijinakkan, menjinakkan hewan, kemudian mulai melakukan peramatan.
Begitu juga dengan metode penangkapan ikannya. Jadi di sini sudah mulai menangkap ikan itu dengan tombak, kemudian jaring, pancing. Sudah mulai ada perkembangan teknologi juga yang masuk di dalamnya.
Nah, semangun semua input-input produksi yang digunakan untuk melakukan kegiatan pertanian. petanakan maupun perikanan ini masih berbasis alam, jadi semuanya dari bahan organik, sehingga di sini masih bisa dikatakan bahwa campur tangan manusia itu cenderung sedikit terhadap kegiatan usaha atau proses produksinya. Selanjutnya berkembang lagi, berikutnya adalah fase semi-modern, di mana di sini kegiatan usaha ini sudah mulai. Orientasinya adalah untuk mencapai profit atau keuntungan.
Baik itu di pertanian, kemudian pertanakan, dan kita juga membahas mengenai perikanan. Jadi di sini sudah mulai muncul prinsip ekonomi yang sudah mulai diterapkan, yakni meminimalisasi biaya produksi untuk memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin. Pada fase samel modern ini, para pelaku usahanya masih dominan menerapkan prinsip subsisten, yaitu yang hanya orientasinya itu untuk kebutuhan sehari-hari saja, atau hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja. Jadi prinsipnya meskipun sudah mencari keuntungan, namun di sini hanya sebatas berpikirnya, atau cara pandang para pelaku usahanya masih berpikir bahwa Pokoknya ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari saja. Berbeda dengan fase modern, bahwa di sini selain keuntungan profit, namun manusia sudah mulai berpikir bagaimana untuk meningkatkan usahanya secara komersil.
Jadi bagaimana... melakukan kegiatan usaha itu dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang dimiliki untuk meningkatkan usahanya, terutama terkait dengan profitnya. Jadi tidak hanya kebutuhan sehari-hari saja, namun bisa berkembang sampai dengan pertumbuhan secara maju.
Ruang lingkup dari usaha perikanan sendiri dilihat dari definisi perikanan dari Undang-Undang No. 31 tahun 2004, bahwa perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya, mulai dari praproduksi, produksi, pengelolaan, sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan definisi tersebut, Ini juga dijelaskan di dalam Undang-Undang nomor 314, definisi dari ikan, bahwa ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Jadi di sini tidak hanya ikan yang bersirip, ikan yang bersirip ini kalau dikategorikan di jenis ikan adalah pisai, sedangkan sumber daya ikan itu sangat banyak. yang kita bisa lihat di sini mulai dari Pisces, Kustase, Molusca, dan sebagainya yang memang hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Kaitan usaha perikanan dengan sistem agribisnis ini diawali bahwa usaha perikanan itu hanya yang terkait dengan input saja.
Kemudian berkembang bahwa tidak hanya input tetapi juga perdagangan atau pemasaran asing perikanan. Dan semakin ke sini, usaha perikanan yang terkait dengan sistem agribisnis itu adalah usaha yang mulai memang dari pengadaan sampai dengan pemasaran produk yang sesuai dengan definisi dari perikanan yang tadi disinggung. Kita bisa lihat dari gambar ini bahwa usaha perikanan yang masuk ke dalam sistem agribisnis atau dikenal juga sistem bisnis perikanan tadi, yang juga dijelaskan di definisi perikanan bahwa ada 4 subsistem. Jadi subsistem yang pertama itu sarana dan bersarana perikanan, kemudian subsistem yang kedua adalah produksi perikanan, subsistem yang ketiga adalah penanganan dan pengolahan hasil perikanan, subsistem yang keempat adalah pemasaran hasil perikanan. Jadi mulai dari input sampai dengan pemasaran.
Nah di situ juga didukung oleh adanya subsistem pendukung atau penunjang yang mendukung keempat subsistem tersebut. Sehingga klasifikasi usaha perikanan pun juga mengacu pada sistem bisnis perikanan yang ada. Jadi yang pertama usaha praproduksi perikanan ini di subsistem yang pertama, kemudian subsistem yang kedua itu usaha berdaya ikan.
jika ditambah atau didarat kemudian penangkapan ikan kemudian di sini usaha pengelolaan ikan di subsistem yang ketiga dan usaha pemasaran ikan di subsistem yang keempat sedangkan usaha jasa dan kelambagaan terkait dengan perikanan itu di sistem pendukung ataupun penunjang terima kasih, sampai jumpa di video berikutnya Assalamualaikum Wr Wb