hai hai Hai mu huh [Musik] rumpun suku Melayu adalah salah satu rumpun suku terbesar yang ada di Indonesia serta di beberapa negara kawasan Barat Asia Tenggara lainnya sayangnya sampai saat ini masih terdapat banyak versi mengenai asal-usul serta arti Hakiki dari kata Melayu Namun apabila kita pelajari identifikasi orang Melayu didasari oleh bahasa adat tempat dan Islam maka pembahasan ini berdasarkan dari sejarah penggunaan empat elemen tersebut dan kebudayaan Melayu Hai di sisi lain keberadaan rumpun suku Melayu juga tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang yang ada di kawasan Barat Asia Tenggara ini berarti kita juga tidak akan pernah bisa memahami sejarah asal usul Melayu tanpa mengetahui sejarah panjang kawasan ini dan begitu juga sebaliknya Hai untuk mempermudah pemahaman mengenai sejarah asal usul rumpun suku Melayu kami membagi pembahasan dalam beberapa bagian berdasarkan periode [Musik] zaman Melayu kuno ditandai dengan masuknya orang-orang Austronesia atau orang-orang Melayu kuno ke wilayah nusantara dari berbagai wilayah Asia pada 500 tahun sebelum masehi mereka datang dan berbaur dengan para penduduk wilayah nusantara terdahulu yang terdiri dari orang astroid orang Malaysia orang Dravida dan orang kroto astronesia atau orang Melayu purba secara garis besar ciri-ciri orang Melayu kuno adalah mereka hidup berkelompok dalam sebuah rumah permanen berukuran besar atau panjang yang berlokasi dekat dengan sumber air bersih termasuk di sepanjang daerah aliran sungai setiap rumah berisikan lebih dari satu keluarga dimana seseorang yang dituakan didaulat menjadi pemimpin mereka aktivitas harian seperti berburu mengambil hasil hutan mencari logam bercocok tanam dan berternak dilakukan secara bersama-sama secara sosial orang Melayu kuno bersifat terbuka hingga terjadilah asimilasi dan akulturasi dengan para pendahulu mereka percampuran ini mengakibatkan bahasa dan cara hidup Melayu kuno diserap oleh para penduduk terdahulu dan mendominasi kawasan nusantara bagi mereka yang menolak perubahan akan secara alami tersingkir dan berpindah ke wilayah lain atau semakin masuk ke daerah pedalaman ketika sebuah komunitas berkembang dan meluas maka terciptalah kawasan Pemukiman yang kita kenal sebagai Dusun atau Kampung lalu secara alami terjadilah pertukaran komoditas hasil bumi antarkampung secara perwilayah yang lama-kelamaan meluas menjadi perdagangan antarpulau karena saat itu konsep kesukuan belum dikenal maka dalam berinteraksi mereka menggunakan nama-nama sungai atau lokasi atau berbagai ciri khas yang ada di kampung asal mereka masing-masing sebagai sebuah identitas Hai dengan semakin besarnya sebaran kampung-kampung maka terjadilah penyatuan beberapa Kampung baik itu secara damai maupun melalui peperangan hingga akhirnya terbentuklah sebuah komunitas besar yang mempunyai kebiasaan-kebiasaan sama yang didasari sistem hukum dalam strata pemerintahan sosial sederhana yang kita kenal dengan adat nama identitas adat tradisi dan lain-lainnya yang menjadi ciri khas dari masing-masing komunitas Ini diterjemahkan menjadi identitas bersama dalam bentuk ukiran bentuk bangunan dan pakaian yang kita kenal sebagai seni budaya kearifan lokal sementara sistem pemerintahan yang ada saat itu kita sebut sekarang sebagai negara suku sistem negara dalam bentuk kerajaan baru diadopsi oleh masyarakat nusantara setelah masuknya agama dan kebudayaan hindu-budha yang diprakirakan terjadi pada abad pertama [Musik] penggunaan kata Melayu sebagai identitas pertama kali terjadi pada sekitar tahun 600 10 dengan berdirinya Kerajaan Melayu Jambi di Sumatera Sebagaimana telah dibahas sebelumnya maka orang-orang dan masyarakat yang berasal dari kerajaan ini menyebut dirinya sebagai orang Melayu dan adat budaya serta bahasa mereka disebut sebagai kebudayaan melayu sementara orang-orang diluar Pulau Sumatera menyebut mereka sebagai orang Melayu Sumatera pada sekitar tahun 680 tongkat estafet keberadaan Melayu dilanjutkan oleh kerajaan Sriwijaya yang berpusat di sekitar Palembang lambat laun terjadilah asimilasi dan akulturasi antara orang-orang Kerajaan Melayu Jambi dengan orang-orang Palembang yang melahirkan orang Melayu Palembang dengan berjalannya waktu terjadilah persepsi bahwa Sriwijaya adalah penerus yang sah dari kebudayaan melayu hal ini dibuktikan pada catatan harian biarawan Cina bernama Li Ching Yang intinya mengatakan dia mendatangi daerah Melayu pada abad ke-7 VS Sriwijaya serta ditemukannya beberapa prasasti ra Sriwijaya yang menggunakan aksara Pallawa dalam bahasa kuno prasasti ini juga sebagai bukti terjadinya akulturasi kebudayaan India dan Melayu kuno dan sekaligus sebagai pengukuhan bahwa bahasa Melayu kuno adalah bahasa resmi yang digunakan pada era zaman tersebut di penghujung abad ke-11 kemungkinan terjadi perselisihan di tubuh Kerajaan Sriwijaya yang mengakibatkan bergantinya nama kerajaan Sriwijaya menjadi Kerajaan Dharmasraya kemungkinan perselisihan ini mengakibatkan beberapa kerabat kerajaan pergi meninggalkan Dharmasraya ke beberapa pulau lain seperti Kalimantan dan Kepulauan Riau di sanalah kemudian mereka berbaur dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil di bawah kekuasaan Dharmasraya Seraya menghidupkan kebudayaan Melayu Hai penyebaran Melayu di Jawa terjadi melalui ekspedisi militer Pamalayu yang diluncurkan oleh kerajaan Singasari pada abad ke-13 tepatnya saat dua orang putri kerajaan Dharmasraya bernama Dara jingga dan adiknya Dara petak dibawa ke Singasari sebagai bagian dari perjanjian diplomatik dari kedua kerajaan tersebut Dara Jingga kemudian Menjadi ibu dari Adityawarman yang kelak sebagai pendiri kerajaan Pagaruyung di Sumatera Barat sementara Dara petak diperistri oleh Raden Wijaya yang kelak mendirikan Majapahit di Jawa Timur setelah keruntuhan Singasari para keturunan dari Kerajaan Sriwijaya berupaya untuk mengembalikan lagi kejayaan leluhurnya melalui pendirian kerajaan Palembang namun Upaya ini Kandas setelah kerajaan Palembang diserang oleh kerajaan Majapahit pada tahun 1293 salah seorang pangeran kerajaan Palembang bernama sang Nila utama melarikan diri ke kerajaan bentan di Kepulauan Riau atau tepatnya di Pulau Bintan tempat dimana kebudayaan Melayu telah tumbuh dengan suburnya Hai kedatangan mereka disambut oleh penguasa setempat yang dalam tanda kutip sama-sama kerabat Kerajaan Sriwijaya atau dengan kata lain para penerus ah kebudayaan melayu sang gila utama pun dinikahkan dengan Putri Bintan anak penguasa kerajaan bentan pasangan ini kemudian berpindah ke pulau tema seks dan mendirikan kerajaan Singapura pada tahun 1291 bilan dan menjadikan wilayah kerajaan bentan dibawah kekuasaannya maka pusat peradaban Melayu pun kini berada di kerajaan Singapura saat kerajaan Singapura dipimpin oleh rajanya yang keempat bernama Prameswara kerajaan ini diserang oleh kerajaan Majapahit Raja Prameswara kemudian melarikan diri ke semenanjung Malaysia dan mendirikan Kerajaan Malaka pada tahun 1453 mulai saat itu berpindah pulalah pusat kebudayaan melayu dari Singapura ke Malaka sementara di Sumatera pada tahun 1347 Adityawarman mendirikan kerajaan malayapura di Sumatera mengingat ibunya adalah seorang putri Melayu kerajaan Dharmasraya ke dan ini dibangun di daerah pedalaman Minangkabau yang kemudian berubah nama menjadi kerajaan Pagaruyung itulah mengapa di daerah Sumatera Barat terdapat suku Melayu yang juga disebut sebagai suku para raja meski keturunannya mengatakan mereka bukanlah orang Melayu sedangkan di Kalimantan sebaran keturunan orang-orang Melayu kuno mencapai puncak tertingginya pada awal abad ke-15 dengan menduduki hampir seluruh wilayah pesisir Kalimantan sampai ke Filipina dibawah kekuasaan Kerajaan Brunei yang awalnya merupakan kerajaan di bawah Majapahit namun setelah runtuhnya kekuasaan Majapahit baru ni kemudian merubah kiblatnya ke Kerajaan Malaka zaman melayu klasik ditandai dengan peristiwa masuknya Islam ke Kerajaan Malaka yang saat itu telah menjelma menjadi kerajaan yang cukup berpengaruh di kawasan Barat Asia Tenggara pada masa itu Pelabuhan Kerajaan Malaka menjadi salah satu pintu gerbang utama perdagangan internasional hingga aksen dialek dan logat bahasa Melayu yang ada di sana di bahasa yang lazim digunakan bahasa dan tradisi mereka Kemudian menyebar secara cepat ke berbagai wilayah khususnya di daerah wilayah kekuasaan Malaka dan di wilayah kekuasaan Brunei di Kalimantan Raja Prameswara kemudian memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan iskandarsyah gelar sah adalah sebuah gelar yang berasal dari bahasa muslim Persia yang mana pada saat itu orang-orang Persia sudah banyak yang berdiam di Aceh untuk menyiarkan agama Islam dan berdagang iskandarsyah lalu memperistri seorang putri Aceh dari kerajaan muslim Perlak yang diberikan gelar nama prameshwari iskandarsyah karena faktor dialek aksen dan logat Melayu lokal maka sebutan Prameswari berubah menjadi permaisuri dan kerajaan Malaka pun berubah menjadi Kesultanan Malaka gimana Kesultanan berarti kekuatan atau kejayaan atau kepemimpinan istilah yang diambil dari bahasa Arab yang telah lazim dipakai oleh kaum muslim Turki sebagai identitas kerajaan berbasis Islam Sultan iskandarsyah juga menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Ian Dinasti Ming di China mereka memberinya kain sutera berwarna kuning sebagai tanda pengakuan kedaulatan Kesultanan Malaka menurut kebudayaan Cina kuno kain berwarna kuning bermakna sakral yang hanya boleh digunakan oleh raja dan ratu untuk melambangkan kekuasaan dan kekayaan serta posisinya sebagai wakil Tuhan maka mulai saat itu Kerajaan Melayu Melaka didominasi dengan penggunaan warna kuning pada era ini Kesultanan Malaka juga mengadopsi Sistem penulisan Jawi sebagai Sistem penulisan resmi ke pemerintahannya jauhi adalah teknik penulisan angka dan aksara Arab menggunakan bahasa Melayu kuno yang penggunaannya telah berkembang luas di kawasan nusantara saking terkenalnya hingga membuat Bangsa Arab menamakan orang-orang nusantara sebagai orang Jawi terlepas dari mana aslinya mereka berasal dengan pengaruh kebudayaan dari Islam Arab Persia Cina wilayah-wilayah kekuasaan Malaka dan daerah lainnya di nusantara maka lahirlah kebudayaan melayu klasik yang menjadi basis dari kebudayaan melayu ya ya kenal sampai saat ini pada akhir abad 15 Kesultanan Malaka mengirimkan ekspedisi sekaligus Duta diplomatik yang didominasi oleh orang-orang petani Minang dan Johor menuju ke Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan sebagian dari mereka kemudian memilih untuk menetap dan kelak menjadi leluhur orang melayu Bugis sebaran kebudayaan melayu klasik di era ini menjadi tonggak pergeseran definisi umum tentang identitas orang Melayu dan kebudayaan Melayu yang awalnya adalah kebudayaan kerajaan melayu Jambi kemudian diteruskan Sriwijaya dan Dharmasraya Bahkan dalam perjalanan sejarahnya definisi orang Melayu telah ditetapkan secara hukum melalui undang-undang perlembagaan Malaysia yang menyatakan bahwa orang Melayu musti beragama Islam namun dibeberapa tempat mereka-mereka yang masih mengklaim sebagai keturunan asli dari zaman Kerajaan Melayu Jambi Sriwijaya dan Dharmasraya tetap menyatakan diri mereka sebagai orang Melayu meski tidak mempunyai ikatan lagi dengan Kesultanan Malaka Hai seperti halnya suku orang laut yang berada di Kepulauan Riau keruntuhan Kesultanan Malaka akibat Serangan bangsa Portugis pada tahun 1511 merupakan awal terpecahnya rumpun Melayu serangan itu tidak saja menghancurkan pusat kebudayaan tetapi sekaligus juga memutus ikatan batin antara keturunan Melayu kuno dan Melayu klasik hubungan ikatan yang tidak akan pernah dapat pulih kembali Sampai dengan saat ini kejadian tersebut berlanjut hingga zaman kolonial tepatnya pada awal abad 19 Ketika bangsa Eropa memecah belah masyarakat dengan mengelompokkan penduduk berdasarkan daerah asal komunitas budaya dan bahasa yang kemudian disebut dengan Suho kemudian bagi para pimpinan suku yang memiliki hubungan baik dengan mereka disebut sebagai suku yang lebih hebat dan dominan diskriminasi bangsa Eropa ini bahkan lebih parah lagi dirasakan oleh penduduk di Kalimantan orang Eropa menyebut penduduk yang berada di kawasan luar pulau Kalimantan sebagai orang Melayu tanpa mempedulikan sejarah asal usul mereka sementara orang debut mereka yang tinggal di daerah pedalaman sebagai orang Dayak inilah politik pecah belah bangsa Eropa yang dengan sengaja menghapus sejarah persatuan di nusantara jurang pemisah pun Kian melebar saat disepakatinya perjanjian dagang antara Inggris dan Belanda pada tahun 1842 yang mengatur dan membagi wilayah kolonial kedua negara tersebut di kawasan Asia Tenggara perjanjian ini secara otomatis baik itu dari sisi politik historis dan geografis mengeluarkan Jawa dan kawasan Timur Indonesia dari kategori rumpun Melayu Begitulah cerita singkat dari sejarah panjang asal-usul rumpun suku Melayu berbagai macam faktor baik itu yang disengaja maupun tidak disengaja telah membuat kita saling merasa asing Sudah saatnya kita kembali memahami sejarah dan bersatu dalam sebuah kekerabatan karena sejatinya kita semua bersaudara [Musik] ngomongmu Bu [Musik]