Karena kemiskinan terparah suatu bangsa bukanlah kemiskinan sumber daya. Ketika warga negara hanya bisa bertanya apa yang bisa didapatkan dari negara, ekonomi tidak akan membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi kehidupan bersama. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua. Para mahasiswa yang budiman, selamat datang dalam... dalam perkuliahan online mata kuliah umum pendidikan kewarganegaraan bersama Profesor Budi Mansyah beliau merupakan guru besar pendidikan kewarganegaraan di Universitas Pendidikan Indonesia pada pertemuan kali ini topik yang akan disampaikan adalah hakikat pendidikan kewarganegaraan langsung saja Profesor Budi Mansyah Terima kasih Mbak Mutiara para siswa Indonesia selamat kepada kalian atas diterimanya kuliah di peruan tinggi Profesor Budimansyah, topik pertama ini adalah untuk membuka perkuliahan online mata kuliah umum pendidikan kewarganegaraan. Maka langsung saja silahkan Profesor untuk memulainya dari memperkenalkan konsep pendidikan kewarganegaraan itu.
Para masyarakat yang budiman, pendidikan kewarganegaraan yang sedang kalian pelajari merupakan bidang yang dapat ditemukan di hampir seluruh negara di dunia. Namun yang mungkin berbeda hanya namanya saja Mengapa pendidikan kewarganegaraan itu menjadi program pendidikan di negara-negara di dunia? Karena secara filosofis, negara yang menginginkan dirinya tetap eksis, maka warganegaranya harus dididik menjadi warganegara yang cerdas dan baik, atau smart and good citizen.
Mari kita perhatikan sebutan untuk bidang tersebut pada beberapa negara berikut ini. Indonesia sendiri memberi nama pendidikan keluarga negaraan. United Kingdom menyebutnya Citizenship Education.
The United States of America menyebutnya Civic Education. Di sejumlah negara di timur tengah menyebutnya Taklimatul Muwatona atau Tarbiatul Al-Watonya Di Meksiko bidang ini disebut Education Civicas Di negara Jerman disebut Sachundrich Di Australia sendiri disebut Civic Di New Zealand disebut Social Studies Di Amerika Selatan disebut Life Orientation Di Hongaria, pelajaran ini disebut People and Society Di negara tetangga kita, di Singapura disebut Moral Education Dan di Malaysia disebut pendidikan civic dan kewarganegaraan di negara Portugal bidang ini dinamakan formacio edukasio di Bulgaria disebut civic history and civic education dan terakhir di Norwegia disebut Education Civic. Demikian nama-nama lain dari pelajaran atau mata kuliah yang di negara kita dinamakan pendidikan kewarganegaraan.
Profesor Budi Mansyah tadi mengatakan bahwa setiap negara yang ingin eksis harus mendidik warganegaranya. Ada pandangan dari Nadine dan Clark yang mengatakan bahwa warganegara dari suatu negara itu dapat dibedakan menjadi tiga tipe. Yang pertama, sponge citizens, yang kedua stone citizens, dan yang ketiga generator citizens Apa maksudnya Prof?
Selanjutnya jika dikaitkan dengan urgensi pendidikan kewarganegaraan yang tadi telah disinggung Maka smart and good citizens itu masuk ke dalam tipe warganegara yang mana? Oh iya Mbak Mutiara, mari kita jelaskan tipe-tipe warganegara menurut klasifikasi dari Nadine and Clark yang pertama Spong Citizen yaitu warga negara tipe busa tipikal mereka itu mudah terbawa arus dan tidak mempunyai pendirian yang teguh ibarat busa di lautan diterjang ombak ke sebelah kanan ya busa pun hanyut ke kanan jika ombak menerjang ke sebelah kiri Busa pun hanyut ke sebelah kiri, begitu pun warga negara tipe busa. Mereka umumnya mudah dihasut, mudah terbawa-bawa orang lain.
Pendek kata mereka itu sepertinya tidak punya pendirian yang kokoh. Jadi sponge citizen itu bukanlah tipe warga negara yang ideal ya Prof. Lantas bagaimana dengan dua tipe warga negara lainnya? Warga negara tipe kedua adalah stone citizen yaitu warga negara tipe batu.
Tipikal mereka itu sangat sulit menerima pandangan orang lain Terutama jika pandangan tersebut tidak sesuai dengan kepentingannya Ibarat batu sangat sulit dibentuk akibat sangat keras Begitupun warga negara tipu batu Mereka umumnya keras kepala, sulit keluar dari zona nyaman, bahkan jika bertindak keliru pun sulit untuk dibetulkan. Tipe warga negara yang ketiga adalah generator. citizen yaitu merupakan tipologi warga negara yang mampu menggerakkan dan berpartisipasi aktif dalam bermasyarakat dan bernegara bangsa oleh karena itu generator citizen seringkali dipandang sebagai warga negara yang cerdas dan baik atau smart and good citizen sebagai suatu tipe warga negara ideal Jadi ibarat memaknai pendidikan yang merupakan upaya untuk menumbuh kembangkan potensi individu agar menjadi individu yang dewasa. Apakah demikian pula halnya dengan urgensi pendidikan keluarga negaraan itu Profesor Budimansyah?
Memang benar demikian. Jika pendidikan merupakan upaya menumbuh kembangkan potensi individu agar menjadi individu yang dewasa, pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan upaya menumbuh kembangkan modal sosial untuk membangun negara bangsa. Ada pertanyaan Prof, apakah benar untuk membangun negara bangsa yang sebesar dan semajumuk Indonesia itu tidak cukup hanya mengandalkan negara bangsa? sumber daya alam, sumber daya finansial, dan sumber daya keterampilan.
Ya benar, untuk membangun negara bangsa sebesar dan semajemuk Indonesia perlu dibarengi bahkan perlu didahului oleh modal sosial. Para mahasiswa mungkin bertanya, mengapa demikian? Karena bila tenunan sosial robek, konflik sosial sulit direkonsiliasi, maka modal sumber daya alam, finansial, dan ketampilan itu tidak banyak menolong. Jika demikian, bagaimanakah memperkuat modal sosial itu, Prof?
Modal sosial dapat diperkuat dengan memperluas ruang-ruang perjumpaan, merentangkan jaring-jaring konektivitas, serta memperkuat semangat inklusivitas yang dapat menumbuhkan rasa saling percaya. Inilah urgensi pendidikan keluarga negaraan. yang berupaya mendidik warga negara muda agar semenjak dini dapat membayangkan bahwa negeri ini betapa luas wilayahnya banyak dan majemuk penduduk agar kelak setelah dewasa memiliki keluasan mental seakan seluas Indonesia dan kekayaan rohani seakan sebanyak dan semajemuk bangsa Indonesia Jadi itulah hakikat pendidikan keluarga negaraan ya Prof Sebagai wahana mendidik keluarga negara muda agar dapat merefleksikan bahwa Indonesia adalah negara yang amat luas wilayahnya, banyak dan majemuk jemuk penduduknya dengan harapan anak muda kita ini memiliki keluasan mental seluas Indonesia dan kekayaan rohani seakan sebanyak dan semacamuk bangsa Indonesia benarkah demikian Prof ya memang demikian Indonesia itu memiliki posisi strategis baik secara geografis geopolitik dan geoeconomi Indonesia mengandung potensi bawaan untuk menjadi pusat persilangan berbagai arus pengaruh dari luar.
Ada kalangan yang merisaukan dengan posisi strategis itu Prof. Budimansyah. Kerisauan tersebut muncul karena kekhawatiran terjadinya penetrasi global yang dapat menimpa Indonesia. Bagaimana pandangan Prof?
Dalam gambaran Dennis Lombard, sungguh tak ada satupun tempat di dunia ini, kecuali mungkin Asia Tengah, yang seperti Nusantara, menjadi tempat kehadiran hampir semua kebudayaan besar di dunia, berdampingan atau lembur menjadi satu. Lebih lanjut, ia mengatakan, sedemikian rame-nya penetrasi global silih berganti sehingga Nusantara sebagai tempat persilangan jalan atau care for tidak sempat berkembang tanpa gangguan dan pengaruh dari luar. Akan tetapi menurutnya situasi demikian tidak perlu dipandang sebagai kerugian. Posisi sebuah negeri pada persimpangan jalan, pada titik pertemuan berbagai dunia dan kebudayaan, jika dikelola seserbaik, mungkin dalam evolusi sejarahnya bisa membawa keuntungan, kalau bukan syarat untuk terjadinya peradaban agung. Prof, bukankah masalahnya kembali pada bangsa kita sendiri?
Apakah potensi multikultural itu diwujudkan untuk menciptakan peradaban yang agung? agung ataukah hanya dibiarkan begitu saja tidak dikelola dengan baik dalam konteks ini lagi-lagi proses pendidikan generasi muda sangatlah penting termasuk pendidikan keluarga negaraan pendidikan keluarga negaraan hendaknya menanamkan kekayaan jiwa pada anak-anak muda kita mengapa demikian karena kemiskinan terparah suatu bangsa bukanlah kemiskinan sumberdaya melainkan kemiskinan jiwa hai hai Ketika warga negara hanya bisa bertanya apa yang bisa didapatkan dari negara Dan ketika penyelenggara negara cuma memburu kehormatan Tidak bisa memikul tanggung jawab dari kehormatan itu Maka seberapa strategisnya posisi geografis, geopolitik, dan geoekonomi Tidak akan membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi kehidupan bersama Para pemirsa yang budiman, jadi ternyata keberadaan pendidikan kewarganegaraan itu adalah diperlukan untuk mendidik kewarganegaraan muda agar mampu merawat dan menumbuhkan modal sosial dan memiliki kekayaan jiwa. Sehingga strategisnya posisi geografis, geopolitik, dan geoekonomi Indonesia serta multikulturalnya bangsa Indonesia dapat membawa kesejahteraan bagi kehidupan bersama Terima kasih kami sampaikan kepada Profesor Budi Mansyah yang telah menyampaikan kuliah online yang sangat menarik ini.
Kepada para mahasiswa atau siapa saja yang ingin bertanya, silakan tulis pertanyaannya dalam kolom komentar tayangan video ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut insya Allah akan dibahas dalam pertemuan perkuliahan-perkuliahan selanjutnya. Sampai jumpa pada pertemuan yang akan datang yang masih membahas hakikat pendidikan keluarga negaraan bagian 2. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.