Salam guru merdeka dan guru belajar sepanjang hayat. Selamat datang di pembahasan modul Mendefinisikan Pendidikan Inklusif Berbasis Pemunuhan Hak. Kali ini kita akan membahas tentang makna dan sejarah pendidikan inklusif di Indonesia.
Salah satu target dari tujuan global pembangunan berkelanjutan atau SDG adalah memastikan pendidikan yang inklusif dan merata, serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua pada tahun 2030. Namun, di seluruh dunia masih terdapat kelebihan. kelompok anak-anak tertentu yang lebih rentan untuk terpinggirkan, termasuk anak-anak dari keluarga etnis minoritas, migran, status sosial ekonomi rendah, tinggal di tempat yang sulit dijangkau, anak-anak perempuan, dan anak-anak penyandang disabilitas. Nilai-nilai inklusif yang tidak membiarkan seorang pun tertinggal atau terpinggirkan dalam pemenuhan hak pendidikan bukanlah hal yang asing bagi Indonesia. Hampir tujuh dekade yang lalu, Ki Hajar Dewantara telah menyatakan bahwa sistem pendidikan dan pengajaran Indonesia harus disesuaikan dengan kepentingan rakyat, nusa dan bangsa, kepentingan hidup kebudayaan, dan hidup kemasyarakatan dalam artis luas-luasnya.
Maka harus diingat adanya perbedaan bakat dan keadaan hidup antara anak didik yang satu dengan yang lain. Mari kita mengunjungi SMPN 1 Balendah Kapolten Bandung berikut ini, dan belajar dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengadopsi sistem pendidikan yang lebih inklusif. Intro Selamat pagi, apa kabarnya? Baik Terima kasih Bapak akan menulis sesuatu ya Pendidikan inklusif pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2001 Dengan proyek percontohan yang diperkasai oleh Direkturat Pendidikan Luar Biasa Indonesia Dan diperluas ke seluruh daerah Bisa dibaca tulis Pemilikannya apa?
Inklusif. Oke, terima kasih. Pada tahun 2009, pemerintah menetapkan beberapa sekolah di Indonesia sebagai contoh baik dari implementasi prinsip dan praktek pendidikan inklusif. Sekolah-sekolah tersebut, yang juga dikenal sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, menerima tambahan dukungan pemerintah melalui pelatihan guru, alokasi sumber daya, dan penyediaan peralatan.
Studi tentang pendorong partisipasi anak-anak penyandang disabilitas di sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia menunjukkan bahwa meskipun pendekatan ini membantu memulai pendidikan inklusif dan meningkatkan jumlah sekolah inklusif di Indonesia, namun tetap menciptakan kebingungan persepsi mengenai perbedaan sekolah umum dan inklusif muncul di kalangan masyarakat umum dan pemangku kepentingan pendidikan dilaporkan juga bahwa tidak semua sekolah inklusif yang diakui secara resmi sepenuhnya mengadopsi filosofi dan pendekatan pendidikan inklusif. Di sisi lain, ada sekolah-sekolah umum yang benar-benar mengadopsi pendekatan pendidikan inklusif, namun sekolah-sekolah ini tidak menerima status sekolah inklusif dari pihak pemenang, sehingga tidak berhak atas dukungan tenaga dan keuangan tambahan. Selain itu juga, masih terdapat perbedaan persepsi mengenai peserta didik dalam pendidikan inklusif.
Inilah yang harus kita luruskan. Yang perlu digarisbawahi dalam pendidikan inklusif adalah pemahaman mengenai peserta didik. Seperti anak berkebutuhan khusus.
Kalau di sekolah kami, hal yang dikembangkan dalam ruang lingkup yang lebih luas. pendidikan inklusif bukan hanya sekedar memasukkan anak berkebutuhan khusus ke sekolah umum atau ke sekolah reguler tetapi sekolah kami tetap melayani seperti juga melayani melayani anak yang sakit dan tidak berdaya kondisi fisiknya, mengalami kondisi fisik yang parah seperti hambatan pencernaan ataupun anak dengan kendala kesehatan seperti talasemia. Sehingga pendidikan inklusif di sekolah kami menyesuaikan kondisi dan kebutuhan setiap peserta didik tanpa terkecuali satu anak pun. Pendidikan inklusif sebagai hak semua.
semua anak, apapun kondisi, potensi, dan hambatan belajarnya. Apabila setiap sekolah memahami akan arti pendidikan inklusif, maka semua peserta didik apapun kondisinya dapat belajar di sekolah, dekat lingkungan mereka. Memahami arti pendidikan inklusif berarti juga memelihara potensi dari setiap peserta didik. Untuk itulah adaptasi layanan pendidikan inklusif di setiap sekolah perlu dilakukan.
Bentuk layanan pendidikan inklusif yang kami terapkan lebih pada transformasi partisipatif, percaya diri, dan prestasi. Partisipasi bisa dilakukan melalui pemberian kesempatan pada peserta didik untuk berbaur dan berinteraksi dengan sesama teman seusianya. Misalnya, pada kegiatan khusus maupun pada kegiatan masal. Sehingga guru bisa mengobservasi dan mengidentifikasi untuk selanjutnya berdiskusi menyusun program-program jangka pendek secara sederhana, sesuai kebutuhan anak. Sedangkan pemberian nilai nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan tiap-tiap anak.
Salah satu bukti pelaksanaan pendidikan inklusif adalah guru memiliki kemampuan dalam menciptakan teknik mengajar yang mencakup kebutuhan setiap peserta didik di kelas. Seperti membuat metode pengerjaan tugas dengan memanfaatkan alat perekam suara, Metode ini digunakan bagi peserta didik yang tidak bisa menulis lancar karena memiliki hambatan pada tangannya. Peserta didik bisa tetap mengikuti pelajaran dan mendapatkan nilai. Lalu bagaimana caranya agar guru bisa membuat metode pengajaran yang inklusif? Yang terhormat ibuku, ibuku engkau lah berita kasihku, engkau bagai matahari yang...
Untuk membuat metode belajar yang inklusif, guru perlu mengetahui kondisi murid di kelas masing-masing. Seperti tadi misalnya, dalam mata pelajaran yang saya ajarkan, anak yang tangannya cedera temporer bisa tetap mengerjakan tugas dan mendapatkan nilai dengan metode merekam suara. Bukan hanya menciptakan metode belajar-mengajar yang memadai semua peserta didik, pendidikan inklusif juga bisa terlaksana dengan lancar apabila pihak sekolah melibatkan peserta didik lainnya.
Sehingga semua peserta didik di sekolah bisa memiliki rasa empati dan ringan tangan untuk membantu teman-teman yang memiliki hambatan belajar. Biasanya sih aku ngebantu Naila kalau misalnya Naila kesulitan mengambil barang dalam tas, kesulitan keluar kelas, aku bantuin. Mungkin terkesan kepelek, tapi aku yakin itu dapat ngelatih rasa empati aku. dan cara aku menghargai orang lain.
Karena itu juga membuat aku untuk terus membantu orang lain. Bisa jadikan nanti suatu saat nanti Naila yang bantuin aku. Aku senang, jujur aku senang banget. Bahkan beruntung bisa sekolah di sekolah yang memiliki banyak sekali keragaman. Karena rasa toleransi aku terlatih dan aku juga bisa lebih menghargai orang lain.
Kalau kamu gimana nih Nay? Senang gak temenan sama aku? Pastinya senang banget dong karena aku dapat teman yang banyak di sini dan baik-baik seperti Reva.
Kira-kira apa sih yang berkesan buat kamu? Kayaknya kerja kelompok deh. kita pernah kerja kelompok bareng. Oh iya, ya bener. Aku juga seneng sih.
Makasih ya Naila, udah mau temenan sama aku. Makasih juga ya Reva, udah menjadi teman baik aku. Makasih Naila.
Pendidikan inklusif bukan hanya sebatas layanan pendidikan bagi anak yang memiliki hambatan bersekolah di sekolah umum. Pendidikan inklusif adalah layanan pendidikan yang mengakui hak semua anak tanpa terkecuali. Memberikan kesempatan bagi setiap anak untuk belajar dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka.
Sehingga setiap anak bisa terus berkembang untuk masa depan mereka yang cerah. Bapak dan Ibu Guru hebat, melalui video tadi, kita semakin memahami mengenai prinsip-prinsip pendidikan inklusif. Yakni, sekolah yang menjalankan prinsip-prinsip pendidikan inklusif tidak harus memiliki sarana dan prasarana khusus.
Karena, sejatinya, pendidikan inklusif dimulai. mulai dari cara pandang dan pelaksanaan sistem belajar-mengajar yang selalu mendepankan kebutuhan peserta didik apapun kondisinya. Lalu, kira-kira metode belajar dan mengajar apa lagi yang bisa Bapak dan Ibu Guru lakukan untuk mengadaptasi sistem pendidikan inklusif di sekolah? Ingatlah selalu bahwa setiap peserta didik memiliki keunikan, karakteristik, dan kebutuhan masing-masing.
Selamat belajar, Bapak dan Ibu Guru hebat!