Transcript for:
Jaringan pada Organ Tumbuhan

Halo teman-teman, selamat datang kembali di Gia Akademi Youtube Channel. Semoga teman-teman selalu sehat dan terus semangat. Di video sebelumnya kita sudah membahas jaringan meristem dan dewasa berdasarkan struktur, jenis, dan fungsi jaringan.

Nah, kita tahu seperti halnya hewan dan manusia, tumbuhan juga memiliki organ. Organ pada tumbuhan merupakan kumpulan dari beberapa jaringan yang memiliki bentuk dan fungsi tertentu, membentuk akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jadi di video kali ini kita akan membahas jaringan pada organ tumbuhan. Akar tumbuhan berasal dari akar lembaga atau radikula.

Pada tumbuhan di kotil, akar lembaga tumbuh menjadi akar tunggang, sedangkan pada monokotil akar tumbuh menjadi akar serabut. Akar lembaga berkembang dari meristem apikal yang dilindungi bungi kaliptra atau tudung akar pembelahan meristem apikal akan membentuk zona pembelahan pemanjangan pematangan dan diferensiasi hingga terbentuk tunas akar organ akar pada tumbuhan disusun jaringan-jaringan berikut, dari luar ke dalam terdapat jaringan epidermis, kortex, endodermis, perisikel, phloem, dan silem. Pada bagian ujung akar terdapat tudung akar dan meristem apikal. Selanjutnya kita akan membahas karakteristik jaringan pada masing-masing bagian akar Jaringan epidermis terdiri atas satu lapis sel, tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga mudah dilewati air, termodifikasi menjadi rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.

Kortex, tersusun atas berlapis-lapis sel yang tidak rapat, sehingga ada ruang antar sel dan memiliki dinding sel yang tipis, dibangun oleh jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Parenkim berfungsi menyimpan cadangan makanan, lapisan terdalam kortex berdiferensiasi menjadi endodermis. Jaringan berikutnya, endodermis. Pemisah antara kortex dan silinder pusat, terdiri atas satu lapis sel yang disusun rapat, dan dinding selnya mengalami penebalan gabus dari suberin dan kutin, sehingga membentuk pita kaspari. Sel endodermis yang tidak mengalami penebalan disebut sebagai sel penerus atau sel peresap sehingga memungkinkan masuknya air ke selinder pusat.

Stele atau silinder pusat merupakan bagian terdalam dari akar yang terdiri dari perisikel atau pericambium yang merupakan lapisan terluar stele dan terletak di sebelah dalam endodermis. Peristikal tersusun atas sel parenkim yang menebal, berfungsi membentuk cabang akar dan untuk pertumbuhan sekunder. Berkas pengangkut terdiri dari silem dan phloem. Empulur terdiri atas parenkim dan terletak di bagian paling dalam atau antara berkas pengangkut. Nah teman-teman, sekarang kita lihat perbedaan struktur akar monokotil dan dikotil.

Kedua jenis akar ini sama-sama memiliki epidermis, kortex, endodermis, perisikel, phloem, dan silem. Namun, pada akar monokotil terdapat 2 jenis akar monokotil. Terdapat empulur yang terletak di bagian terdalam akar. Dan beginilah perbedaan karakteristik antara akar dikotil dan monokotil.

Bergas pembuluh si lem akar dikotil berbentuk bintang, tersusun di pusat akar secara radikal. dan pada akar monokotil, silem terletak berdekatan dengan phloem. Berkas pembuluh phloem pada akar dikotil letaknya di antara jari-jari yang dibentuk oleh silem, dipisahkan oleh cambium, sedangkan pada akar monokotil, phloem letaknya berdekatan dengan silem dan tidak dipisahkan oleh cambium.

Empulur pada akar dikotil hampir tidak ada, kalaupun ada, ukurannya sangat kecil. Sedangkan pada akar monokotil, memiliki empulur yang bergembang menjadi sklerenkim. Terima kasih.

Pada akar dikotil, perisikelnya membentuk cabang akar dan meristem sekunder. Sedangkan monokotil, perisikelnya hanya membentuk cabang akar saja. Akar dikotil memiliki kambium, sedangkan monokotil tidak ada kambium. Organ tumbuhan selanjutnya adalah batang. Batang terletak di atas tanah dan tumbuh menuju cahaya matahari.

Biasanya berbentuk bulat dan punya ruas dan buku. Pada batang dikotil terdapat cambium yang mengakibatkan diameter batang bertambah. besar karena pertumbuhan sekunder Batang tumbuhan disusun oleh jaringan berikut Jaringan epidermis pada bagian terluar Kolenkim dan parenkim yang menyusun kortex, kambium paskuler phloem, silem, dan empulur pada bagian terdalam batang Secara umum, jaringan penyusun pada batang dapat kita kelompokkan menjadi 3 bagian berikut.

Pertama, jaringan epidermis. Tersusun atas satu lapis sel, tanpa ruang antar sel, dinding selnya mengalami penebalan dari kutin yang disebut kutikula, dan pada tumbuhan kayu yang sudah tua terdapat kambium gabus. Derivat epidermis pada batang dapat berupa lentisel, trikoma, sel silika, dan sel gabus.

Berikutnya, kortex. Mengandung amilum dan tersusun oleh sel parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Pada batang monokotil, kortex hampir tidak bisa dibedakan dengan stele atau silinder pusat. Terakhir, stele, terdiri atas peristikel yang bersifat meristematik, selparenkim pada empulur, dan berkas pengangkut silem dan phloem. Dan inilah perbedaan struktur batang pada tumbuhan monokotil dan dikotil.

Keduanya sama-sama memiliki jaringan epidermis, kortex, dan berkas pengangkut. Namun, pada batang dikotil, Monokotil terdapat cambium, pericycle, dan ampullur, sedangkan batang monokotil tidak memiliki jaringan tersebut. Jadi, batang dikotil dan monokotil memiliki perbedaan-perbedaan berikut.

Bagian kortex batang dikotil disusun oleh beberapa sel parenkim sedangkan batang monokotil memiliki parenkim yang berkesinambungan. Bagian endodermis batang dikotil terdiri dari lapisan sel yang bergelombang, sedangkan batang monokotil tidak memiliki bagian endodermis. Perisikel pada batang dikotil disusun oleh parenkim dan sklerenkim, sedangkan pada batang monokotil perisikelnya tidak terreferensiasi. Batang dikotil memiliki jari-jari empulur, sedangkan pada batang monokotil tidak ada. Berkas pengangkut pada batang dikotil merupakan tipe kolateral terbuka.

terbuka ukurannya seragam terdapat parenkim floem dan tidak ada sarung pengangkut sedangkan pada batang monokotil sebaliknya batang dikotil memiliki cambium sedangkan batang monokotil tidak ada cambium Organ tumbuhan berikutnya adalah daun. Daun tumbuhan berupa lembaran yang berwarna hijau karena mengandung banyak klorofil, melekat pada buku-buku batang. Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun, dan helayan daun, contohnya pada pisang, pinang, dan bambu. Daun disusun oleh jaringan-jaringan berikut, kutikula, epidermis atas, parenkim palisade, dan parenkim spons yang membentuk mesofil, silem, dan phloem sebagai berkas pengangkut, stomata, dan epidermis pada bagian bawah.

Dan inilah karakteristik jaringan penyusun daun. Pertama, jaringan epidermis. Terdiri dari satu lapis sel yang mengalami penebalan dari zat kutin atau kutikula dan lignin.

Epidermis terdiri dari epidermis atas dan bawah. Epidermis atas bersifat lebih tebal karena mengalami penebalan oleh kutikula yang berguna untuk mencegah penguapan. Derivat epidermis daun terdiri dari stomata atau mulut daun yang berguna untuk pertukaran gas. Trigomata untuk mengurangi penguapan dan dan mengurangi gangguan predator dan sel kipas yang berperan dalam penggulangan daun untuk mencegah penguapan.

Berikutnya, bagian mesofil, terletak di antara epidermis atas dan bawah daun, tersusun atas parenkim palisade dan spons yang berfungsi untuk fotosintesis. Parenkim palisade lebih banyak mengandung klorofil dan tersusun atas sel yang tersebut. rapat dan lonjong sedangkan parenkim spons tersusun atas sel yang renggang dan punya rongga antara sel yang memudahkan pertukaran gas dan pada daun monokotil mesofilnya hanya terdiri dari parenkim spons bagian stele terdiri dari berkas pengangkut silem dan phloem pada daun tumbuhan terdapat jaringan tambahan seperti sel kristal dan kelenjer Nah teman-teman, beginilah perbedaan struktur daun monokotil dan dikotil.

Keduanya sama-sama memiliki kutikula, epidermis atas dan bawah, dan stomata. Namun, bagian mesofil daun monokotil hanya disusun oleh berkas pembulus. silem floem, dan rongga udara.

Sedangkan daun dikotil memiliki jaringan palisade dan spons. Daun dikotil juga dilengkapi oleh berkas pembuluh silem dan floem. Berkas pembuluh pada daun monokotil diselimuti oleh selubung selparenkim dan dilapisi jaringan sklerenkim.

Gimana teman-teman bisa memahaminya ya? Sekarang kita lanjutkan ke organ tumbuhan lainnya, yaitu bunga. Bunga merupakan bentuk modifikasi dari daun yang terdiri dari bagian steril dan bagian vertil. Bagian steril bunga terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, dan bagian vertil.

bunga, kelopak bunga, mahkota bunga. Sedangkan bagian vertil bunga terdiri dari benang sari sebagai mikroskopil atau kelamin jantan dan putik sebagai makroskopil atau kelamin betina. Unsur-unsur penyusun bunga disusun oleh jaringan berikut.

Bagian daun mahkota disusun oleh jaringan parenkim dan mempunyai epidermis berupa tonjolan atau papilla. Bagian daun kelopak juga disusun oleh jaringan parenkim dan epidermisnya dilapisi oleh kutin, stomata, dan tricomata. Selanjutnya bagian benang sari Benang sari terdiri dari tangkai dan kepala sari Bagian tangkai sari disusun oleh jaringan parenkim dan epidermis yang diselubungi kutikula Bagian kepala sari terdiri dari epidermis lapisan teluar yang terdiri atas satu lapis sel sebagai pelindung endotensium yang letaknya sebelah dalam epidermis lapisan tengah terletak di sebelah dalam endotensium yang terdiri dari 2-3 lapis sel tapetum merupakan dinding terdalam kepala sari dan berkembang maksimum pada saat bentuk serbuk sari tetrat atau 4 mikrospora haploid berikutnya putih putih terdiri atas ovarium atau bakal buah, tangkai putik, dan kepala putik.

Dalam ovarium terdapat satu atau lebih ovolum atau bakal biji. Secara umum, ovolum tersusun atas, Megasporanium merupakan hasil perkembangan lanjut dari Megaspora, Nuselus, jaringan yang menyelubungi kandung lembaga, Integumen, jaringan yang menyelubungi nuselus, dan Funiculus, merupakan tungkai yang mendukung bakal biji dan berfungsi untuk melekatkan bakal biji pada placenta. Organ tumbuhan selanjutnya, buah. Buah berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan. Biasanya buah membungkus dan melindungi biji.

Berdasarkan bentuk asalnya, buah terbagi dua, yaitu buah yang seluruhnya terbentuk dari bakal buah. buah disebut buah sejati seperti mangga dan buah yang terbentuk dari bakal buah atau bagian lain dari bunga disebut buah semu seperti jambu monyet yang terbentuk dari tangkai bunga yang mengembung hai hai Secara umum, buah terdiri dari 3 lapisan berikut, exocarp bagian luar, mesocarp bagian tengah, dan endocarp bagian dalam. Namun, pada buah-buah tertentu, terdapat banyak lapisan seperti pada buah kelapa, terdiri dari exocarp bagian kulit luar, mesocarp sabut, endocarp bagian tempurung, endosperm daging buah, dan testa kulit daging buah.

Setiap lapisan buah memiliki karakteristik yang berbeda. karakteristik berikut lapisan luar atau exocup atau epikarp disebut juga kulit buah kulit buah pada tumbuhan ada yang lunak dan ada yang keras exocup terdiri dari jaringan epidermis dan hipodermis dengan dinding sel yang tebal lapisan tengah atau mesocup pada beberapa buah lapisan tengah ini biasa disebut daging buah misalnya pada buah mangga dan apel mesocup tersusun atas jaringan krim lapisan dalam atau endocarp Merupakan lapisan dalam yang mengelilingi biji, endokap tersusun atas beberapa jaringan epidermis Ada juga yang disusun oleh sklerenkim seperti pada tempurung kelapa Dan organ tumbuhan terakhir, biji Biji merupakan organ penting tumbuhan Pada tumbuhan berbiji, biji berfungsi sebagai alat perkembang biakan utama karena mengandung calon tumbuhan baru Biji pada tumbuhan monokotil disusun oleh kulit biji, endosperma, kotiled radikula dan biji tumbuhan dikotil terdiri dari kulit biji epikotil hipokotil kotiledon plumula dan radikula nah sampai di sini teman-teman bisa memahaminya ya agar teman-teman semakin paham Mari kita selesaikan contoh soal berikut hai hai Soal pertama, diberikan hasil pengamatan tentang struktur jaringan penyusun akar, kita diminta menentukan fungsi jaringan yang dimaksud. Jaringan seperti yang disebutkan soal merupakan jaringan epidermis.

Salah satu fungsi epidermis adalah Melindungi bagian jaringan yang ada di bawahnya. Pada akar, epidermis akan termodifikasi menjadi rambut akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan air. Jadi jawaban yang benar adalah A.

Soal kedua, terdapat beberapa jaringan penyusun organ batang, kita diminta menentukan urutan jaringan dari dalam ke luar. Untuk menjawabnya, kita perhatikan gambar penampang melintang batang berikut, terdiri dari empulur, silem, cambium, phloem, perisikel, kortex, dan epidermis. Jadi, berdasarkan soal urutannya, silem, cambium, phloem, kortex, epidermis.

Jawaban yang benar adalah jaringan. D. Soal selanjutnya, diberikan gambar bunga yang masih kuncup, kita diminta menentukan jaringan penyusunnya.

Kita tahu bunga yang masih kuncup terdapat daun mahkota dan kelopak. Daun mahkota terdiri atas jaringan parenkim dan epidermis. Epidermis pada daun mahkota berupa tonjolan yang disebut papilla.

Daun kelopak juga disusun oleh jaringan parenkim dan epidermis. Epidermisnya dilapisi oleh kutin, stomata, dan trichomata. Jadi, jauh lebih mudah. Jawaban yang benar adalah E. Soal terakhir, diberikan gambar buah kelapa, kita diminta menentukan bagian yang merupakan daging buah.

Kita ingat lagi struktur buah kelapa yang terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, daging buah, dan kulit daging buah. Jadi yang merupakan daging buah atau endosperm adalah bagian nomor 4. Jawabannya D. Oke teman-teman, di video kali ini kita sudah belajar jenis-jenis jaringan yang menyusun organ akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Bisa dimengerti ya?

Demikianlah pembahasan kita tentang jaringan penyusun organ tumbuhan Jangan lupa tonton terus video-video terbaru di channel kita ya Sampai jumpa di video berikutnya