Halo para penggirga tiga, kita tahu nih ya Bahwasannya, kecelakaan tertinggi di Indonesia atau negara-negara baru pekembang itu ada di sektor konstruksi. Salah satu kecelakaan yang kemarin juga terjadi kecelakaan tiang pancang yang romboh di tol beca kayu. Dan akibat kecelakaan yang terjadi pada selasa pagi kemarin itu, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara pembangunan proyek layang di seluruh Indonesia. Menteri PUPR menyebut dalam dua tahun terakhir sudah terjadi 14 kali kecelakaan pembangunan proyek infrastruktur dan mayoritas terjadi.
Tadi pada malam atau pagi hari. Nah, kita akan coba bahas sedikit ya penyebab kenapa sih di sektor konstruksi itu kok banyak terjadi kecelakaan. Simak video berikut ini. Intro Video ini dipersembahkan oleh Mediatama Academy.
Training K3, langsung kerja! Berbicara dengan konstruksi, kebetulan saya, Kak Cideni, background-nya di konstruksi, pendidikan saya di teknik sipil, di gajah mada. Nah, termasuk juga pekerjaan saya di...
dulu ya seorang engineer nih 8 setengah tahun lebih saya kerja di konstruksi nah saya tahu tuh waktu saya kerja di konstruksi ya kak Cid ini juga kerja di bagian HSE Kenapa sih kok kecelakaan tertinggi tuh ada di konstruksi nah ini kita coba sharing ya hai hai Hai yang pertama ya tahu sendiri ya kalau kita berbicara konstruksi ketika kita sudah bangun nih budaya K3 nya udah bagus di sini tiba-tiba selesai projectnya kita pindah lagi ke project yang lain jadi ada perpindahan-perpindahan perubahan tersebut itu yang mengakibatkan K3 itu akan berbeda-beda di sebuah tempat kerja atau sebuah daerah tergantung dari budayanya itu akan kesulitan juga buat kita menyesuaikan dari tempat daerah-daerah yang lain itu yang kedua ini yang isu yang yang sering banyak disampaikan SDM ya misalkan nih ya kita kasih helm sama pekerja bilangnya panas Pak kita kasih sepatu berat Pak Nah kenapa selalu di komplain kayak gitu karena biasanya SDM tenaga kerja konstruksi itu bawaan dari mandor tuh temen-temen atau sendiri mandor bawa tenaga kerja dari mana kita enggak tahu namanya pekerja harian nah pastikan pekerjaan dan harian ini teman-teman tuh sering-sering nih mengedukasi ya apakah itu melalui safety talk safety morning talk safety induction atau training-training yang lain. Nah, SDM ini nih teman-teman ya, kalau kita bandingkan dengan sektor yang lain, ketika dia mau meng-hire orang, SDM biasanya kan ada recruitment pendidikan. Apakah SMA, apakah itu D3 gitu ya. Tapi kalau di konstruksi, harusnya enggak yang penting dia bisa ngelas ngecor ngaduk semen ya udah diterima nah pada akhirnya ketika kita memberikan edukasi mental tuh temen-temen nah ini hati-hati temen-temen ya jadi dari sisi SDM yang memang sering banget kesulitan yang ketiga Apa nih Pak? Dari sisi kejar target progres proyek.
Kadang nih ya, misalkan nih ketika hujan, proyek ya, berhenti proyek. Tapi ketika tidak hujan, bayangin itu pada saat pengecoran. 1x24 jam non-stop.
Nah disitulah ada yang namanya faktor fat. Taktik, kecapean, kelelahan orang. Nah, itu kadang dipus tuh. Nah, di sini bagi teman-teman ahli K3, teman-teman harus tahu ya, Undang-Undang Cipta Kerja sudah menyebutkan, ada 8 jam kerja, 8 jam per hari untuk 40 jam per minggu.
Jadi itu ya. Yang kedua, misalkan lembur, 1 hari 4 jam, 1 minggu. 18 jam, itu teman-teman harus tahu tuh dan bagaimana kita memberikan saran diminta atau tidak diminta kepada pengusaha untuk memberikan shift kerja misalkan gitu.
Jadi itu ya, jadi kadang dipus untuk ngerjain kerjaan yang harus 1x24 jam nah tugas kita adalah memberikan saran ya kalau emang ngecor itu harus 1x24 jam karena ada faktor homogen misalkan ya kalau dipisah nanti dia gak homogen ini untuk pengecorannya minta buat menjadi 2 atau 3 shift kerja itu ya jadi ada 3 penyebab kecelakaan. Dan ini kemudian membuat pemerintah mengambil langkah tegas, Menteri PUPR, Menteri BUMN, dan juga Menteri Perhubungan kemudian mengadakan rapat dan ada dua hasil yang sudah disepakati. Ada beberapa poin tadi yang sudah disampaikan dalam laporan sebelumnya sebagai indikator untuk evaluasi diantaranya... Bagaimana kemudian metodenya, bagaimana kemudian SOP-nya, alat-alat teknisnya seperti apa, dan juga SDM-nya.
Karena kita tahu sebenarnya Lady dan juga Aldi bahwa selama 7 bulan terakhir ini ada 14 kecelakaan kerja yang terjadi di proyek. Di sektor konstruksi ini, kalau terjadi kecelakaan, itu tidak dipublis. Cenderung disembunyikan.
Kenapa? Takut ketahuan, Pak. Takut proyeknya dihentikan, Pak.
Takut ketahuan wartawan, Pak. Jadi heboh nih, teman-teman. Jadi kadang ketika terjadi kecelakaan, itu nggak dipublikasikan.
Nah, padahal edukasi untuk memberikan informasi penyebab kecelakaan. kecelakaan tadi, hasil investigasi itu penting sekali untuk perusahaan-perusahaan atau kontraktor-kontraktor yang sejenis. Nah, inilah salah satunya penyebab kecelakaan tadi.
Yang kelima apa lagi, Pak? Ya, banyak sekali sebenarnya yang kelima, ya. Nah, mengenai anggaran. Ini banyak banget nih teman-teman saya itu kadang ngomong soal anggaran. Pak, kalau di sektor pertambang minyak dan gas bumi, kita ada apa anggaran husus K3?
Nah, kadang kalau ngomong di sektor konstruksi, walaupun sudah diatur di di SMKK, Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi berdasarkan Permen PUPR, itu kadang kontraktor tidak menganggarkan K3 secara signifikan atau secara kontinus. Dia hanya menyediakan apa? K3, helm, rompi, sepatu, cuma itu doang.
Padahal masih banyak lagi anggaran-anggaran K3 yang harus dia sediakan, seperti menyediakan rambu-rambu, menyediakan pelatihan, terus alat beratnya harus diuji. dan kesehatannya harus diperiksa, BPJS dan lain sebagainya, itu nggak ada anggarannya. Bahkan APD yang rusak disuruh pakai lagi.
Nah, di sinilah kadang, ya saya sering sharing sama teman-teman ekonstruksi, kadang, apa ya, kalau kita minta duit, Pak, untuk beli helm, Pak, untuk beli safety shoes, Pak, untuk beli bodi harness, dibilangnya apa? Nggak ada budget. Nggak ada anggaran.
Belum ada dropping dana dari kantor pusat. Nah, di sinilah kesulitannya, ya, tim HSE itu. Kadang, bawa kita, kita kenceng di K3, sulit nanti si bos, belum ada anggarannya.
Nah itu, yang terakhir nih yang ke-6, banyak yang namanya faktor nepotisme. Apa tuh Pak, contoh nih, si kepala proyek punya vendor semen, atau punya vendor biasanya pasir, batu misalkan ya. Nanti si kepala proyek akan mengarahkan ke sana, atau nih, oknum dari pemerintah.
pemerintah yang memberikan kerjaan ya harus disini nih kontraktor ini nih atau vendor ini nih nah ketika sudah diarahin kayak gitu kita sebagai orang K3 sih malah kamar juga misalkan ada vendor nih ada kontraktor misalkan kita maincon ada sapon kita desa misalkan dia harus membangun jalan jembatan kita yang bangun jalan nih kontraknya kontrak jalan nih di dalamnya ada jembatan nah jembatan kita sapon kan Nah ketika pemilihan sapon ada faktor nepotisme misalkan nih si kontraktor temennya si bos misalkan atau si kontraktor ini temennya pejabat gitu nah ketika yang ini nih yang ini kerja dia akan sembrono gitu loh semaunya dia gitu nah ketika kita push ke K3 dia lapor ke atas kita yang dikorban wah ini orang K3 nya ini cerewet banget bla bla bla bla bla atau dia lapor lagi kita gak ada anggaran dana kita gak ada anggaran K3 ini tugas anda sebagai pakai mancon. Nah, di sini lah. Jadi, teman-teman hati-hati sekali. Kalau di konstruksi, safety di konstruksi itu hati-hati sekali, teman-teman, mengenai komunikasi. Kadang nih, kalau kita orang K3 terlalu nge-push banget di para pekerja, kita juga yang diserang.
Contoh, kalau misalkan teman-teman di pertambangan minjad dan gas bumi, kalau nggak pakai helm, langsung disuruh pulang. Nggak pakai sepatu, langsung disuruh pulang. Tapi kalau teman-teman dikerja di sektor konstruksi, orang nggak pakai sepatu, nggak pakai helm, disuruh pulang. Apa yang terjadi? pulang-pulang teman-teman dihadang ada juga ditusuk, kalau nggak dipalu nah ini hati-hati sekali jadi 6 faktor itulah yang menurut KCD ini bagian dari kesulitan penerapan K3 konstruksi atau penyebab terjadinya kecelakaan di sektor konstruksi sebenarnya data tersebut banyak tapi kita berbicara cuman opini saya aja dulu ya ini saya klaim ya teman-teman, ini opini pribadi saya bukan opini yang lain Jadi kalau teman-teman punya pengalaman di bidang K3 konstruksi atau kecelakaan nih kenapa banyak di sektor konstruksi, tinggalkan komen di bawah.
Jangan lupa like and share di video Youtube KC Deni. Salam K3! Salah satu kunci untuk memenangkan persaingan adalah pembangunan infrastruktur.
Jalan tol, pelabuhan, airport untuk mengejar ketertinggalan. Tapi semua infrastruktur yang dibutuhkan rakyat kita tidak akan terbangun dengan sendirinya. Di balik itu ada kontribusi yang besar dari sumber daya manusia yang handal, yang terampil dan terlatih. Dengan tenaga kerja konstruksi yang terlatih dan bersetidikan saya yakin kita akan bisa mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur. Terutama kita ingin meningkatkan kualitas.
Kalau orang Jepang, orang Jerman bisa membangun dengan kualitas yang baik. Kenapa kita di Indonesia nggak bisa? Bisa kita.
Kita harus merasa yakin bahwa kita juga bisa melakukan seperti yang mereka kerjakan. Jangan merasa inferior, jangan merasa minder. Bahwa mereka lebih baik tidak.
Oleh sebab itu, kita bekerja pagi, siang, malam untuk menghilangkan ini agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain.