Transcript for:
Ikatan Kovalen dan Elektronegatifan

Selamat pagi semuanya Hari ini kita mau bahas tentang masih ikatan kimia ya tapi ini yaitu kita bahas masih tentang ikatan kovalen yaitu tentang ini berdasarkan ke elektronegatifan ini berdasarkan ke elektronegatifan atomnya yang berikatan ya ikatan kovalen itu dapat dibedakan menjadi dua kalau kemarin kan ikatan kovalen itu dibedakan berdasarkan pemakaian bersama pasangan elektronya yaitu yang ada 3 ikatan kovalen kovalen rangkap ikatan kovalen tunggal ikatan kovalen rangkap sama ikatan kovalen rangkap 3 sama juga ada namanya ikatan kovalen koordinasi sekarang ini ikatan kovalennya yaitu berdasarkan perbedaan kelektor negatifan antara atom yang berikatannya dapat dibagi 2 yaitu ikatan kovalen nonpolar sama ikatan kovalen polar kalau misalnya nih Jika ditanya, kenapa air dan minyak tidak bisa menyatu? Memang kalau secara fisikanya dijelaskan itu karena perbedaan masa jenisnya, rohnya Tapi kalau berdasarkan kimianya, ini berdasarkan kelektron negatif atom yang berikatan Jadi kita pelajari dulu ya, supaya kamu mengerti kenapa air dan minyak tidak bisa menyatu Kita masukkan pertama, yaitu ini tentang ikatannya dulu Tadi kan ikatannya ini berdasarkan perbedaan kelektron negatifnya Oke, ingat lagi ke elektron negatifan itu apa Oke, jadi ke elektron negatifan itu kan Kejaduan suatu atom untuk menangkap elektron Jadi untuk menangkap elektron ke arahnya dia itu Untuk membentuk muatan negatif untuk berikatan ya Jadi perbedaan ke elektron negatifan itu kemampuannya dia Untuk menangkap elektron ke arahnya dia untuk membentuk suatu ion negatif Oke, itu ke elektron negatifannya Contohnya nih, lebih gampang aja ya Mana yang lebih elektronegatif? Unsur H daripada Cl Ingat ya, H itu di golongan 1 Sedangkan Cl itu di golongan 7 Golongan 7 berarti elektrovalensinya 7 dong Berarti dia lebih gampang menangkap 1 elektron Untuk jadi oktet Sedangkan kalau H itu dia untuk melepaskan Dia melepaskan 1 elektron supaya dia jadi duplet Berarti H yang lebih elektronegatif dibandingkan dengan si H.

Oke, si H ya. Terus kalau misalnya C sama N. Oke, mana yang lebih elektronegatif?

Oke, ingat ya. C itu dia golongan 4, sedangkan N itu golongan 5. Mana yang lebih gampang menangkap elektron supaya jadi oktet? Oke, kalau 4 kan dia berarti menarik 4 lagi dong.

Sedangkan kalau N, dia cuma menarik 3 elektron. Berarti yang lebih gampang menangkap elektron itu adalah si N Berarti N itu lebih elektro-negatif daripada si C ya Oke, ngerti ya? Oke, sekarang kita lihat dulu antara ini molekul unsur dari hidrogen Berarti terdiri dari unsur H sama unsur H Oke, ingat ya Kalau misalnya kita mau menentukan apakah dia polar atau non-polar Kita harus terlebih dahulu buat sutur levisnya dulu Oke, ingat ya tentang Lewis lagi, kovalen selalu Lewis misalnya, hidrogen ini saya buat langsung karena saya yakin kamu sudah bisa yang kata kovalen H itu di golongan 1, berarti membutuhkan 1 elektron ini ada 2 atom H yang berikatan, berarti masing-masing mereka memberikan 1 elektron untuk dipakai bersama jadi elektron ini elektron ini adalah yang dipakai bersama yang berasal masing-masing dari 1 elektron Masing-masing satu elektron dari masing-masing atom H-nya Oke H sama H, mana yang lebih elektronegatif?

Oke, dia kan mesurnya sama Berarti memiliki elektronegatif yang sama dong Kalau dia memiliki elektronegatif yang sama Berarti gimana? Oke, jadi mereka gak ada punya perbedaan Gak ada perbedaan elektronegatifannya Oke, satu ya Kita bisa menentukan apakah dia itu polar atau non-polar Yang pertama Kalau ada perbedaan ke elektronegatifannya Perbedaan di sini itu masing-masing antara dua unsur yang berikatan Misalnya, H sama A Kalau misalnya kita buat kelelator negatifannya Misalnya si H ini 0,5 Si H satu lagi H 0,5 Kalau kita kurangin, berarti ada nggak perbedaannya? Perbedaannya 0 Kalau 0 perbedaan kelelator negatifannya Berarti dia disebut dengan nonpolar Atau istilahnya di sini ada istilah simetris Simetris di sini kita lihat dari elektron yang berikatan. Jadi elektron ini dia ketariknya atau lebih cenderung ketariknya ke arah mana? Berarti ke arah yang ke elektron negatifannya lebih besar dong.

Ini ke elektron negatifannya sama, berarti dia simetris. Berarti elektronnya ini simetris, berarti masuk ke arah mana? itu dia sama rata persebaran elektronnya antara H yang di kiri sama H yang di kanan jadi posisi kedudukan elektronnya itu sama diantara dua atom H karena kelektron negatifannya sama jadi kalau dia berapa persebaran elektron yang diikat itu tersebar secara simetris atau kebagi rata, itu berarti nonpolar ingat ya, jadi yang pertama yaitu harus punya perbedaan kiloton negatifan bahwa dia itu polar terus kalau misalnya dia simetris atau persebaran elektron yang terikat itu dia sama atau simetris atau sama rata, itu berarti nonpolar oke, berarti kalau hidrogen itu adalah nonpolar pada umumnya kalau misalnya dia senyawa yang molekul unsur misalnya ini kan H2 berarti sama dong, terus misalnya lagi O2, berarti antara O sama O dong, oke terus N2 F2 I2, apalagi yang 2 nih Cl Cl2 ya, masih ingat kan Kenapa dia Ini Cl2, terus N2 Oke, jadi kalau ini molekul unsur Yang penyusunnya itu adalah unsur yang sama Berarti dia adalah nonpolar Karena simetris Yang kedua Contohnya itu HCl Itu asam klorida ya H itu kan nomor atomnya 1 Berarti dia membutuhkan 1 elektron Sedangkan Cl dia nomor atomnya 7 Berarti dia membutuhkan Eh bukan nomor atom, nomor A elektron valensinya 7, berarti dia membutuhkan 1 elektron, oke jadi masing-masing memberikan 1 ini dia elektronnya, jadi kita perhatikan elektron yang ikat ini setelah itu, lihat ke elektron negatifannya, H tadi kan golongan 1 ya, SEL golongan 7 berarti elektron yang terikat ini, yang dipakai bersama ini kecenderungnya ketarik ke arah mana siapa yang lebih elektron negatif, antara H sama SEL, oke, lihat posisinya dalam golongan, oke, semakin dia ke kanan, berarti ke elektron negatifannya SEL semakin besar karena dia semakin mudah untuk menangkap elektron berarti Cl dengan elektron valensi 7 itu lebih gampang menangkap satu elektron dibandingkan H yang punya satu elektron valensi yang cenderungnya untuk apa menangkap satu elektron Oke jadi ini kalau kita lihat elektron yang ada yang terikat ini itu dia ke cenderungnya itu ketariknya ke arah Cl karena karena kelektor negatifannya lebih besar Oke jadi kalau posisinya seperti ini ini berarti tidak simetris ya karena ada telnya yang pakai bersama sama ini, itu ketariknya ke arah CL oke, kalau dia tidak simetris berarti pasangan elektron yang bersama tadi itu kan lebih dekatnya atau kecenderungan ke arah CL, karena kelektrogatifannya lebih besar yang CL daripada H berarti ini dapat kita simpulkan bahwa ini merupakan ketan kovalennya polar oke ya, terus selanjutnya nih H2O H2O berarti terdiri dari unsur H sama O ya H itu nomor atomnya 1 berarti butuh 1 elektron sedangkan O itu elektron valensinya 6 berarti kalau kita buat konfigurasinya kan berarti 2 6 berarti untuk oktet dia menangkap 2 elektron oke, jadi dia menangkap 2 elektron membutuhkan 2 elektron masing-masing yang dia peroleh dari atom H disini kan 2 atom H ya berarti kalau kita buat apa kovalennya seperti ini oke, lewisnya ya terus kalau misalnya kita buat garisnya nih seperti ini ya H itu ikatan tunggal sama ini H sama, yang diikat adalah H sesama H, oke berarti, siapa yang lebih elektron negatif? O daripada H? O ya, jadi elektronnya itu ketarik ke arah si O kalau misalnya ini kita lihat adalah yang ketariknya ke arah O, berarti simetris dong iya kan, karena kan semuanya ketarik ke arah O, berarti simetris karena dia ada dua ikatan segerikan tetapi H2O ini bukan non polar tetapi dia polar buktinya gini, polar itu dia bisa mengantarkan listrik ya, air kan bisa mengantarkan listrik ya jadi ini kenapa termasuk ke dalam polar, karena ada elektron bebas yang terdapat di atom pusatnya, jadi kalau misalnya kita melihat apa dia itu polar atau tidak, lihat elektronnya di atom pusat ya jadi oksigen ini dia memiliki dua pasang elektron ini memiliki 2 pasang elektron yang bebas ini yang mengibatkan dia polar jadi elektron yang ada disini itu dia mendorong ikatan dengan HH sehingga dia memiliki kepolarannya polar karena 2 pasang elektron bebas pada atom O makanya ikatan O sama H polar dan molekulnya juga polar karena ada elektron bebasnya jadi jadi ini tidak simetris, kalau tidak simetris, maka elektron tersebar merata oke, mengerti ya?

Oke, contoh selanjutnya yaitu BCL3. BCL3 kalau kita buat lewisnya berarti seperti ini ya, karena B itu kan nomor atomnya 5. Oke, nomor atomnya 5 berarti dia retrovalensinya 3, jadi mengikat 3 atom CL. Oke, ini ada 3 atom CL. Oke, kalau misalnya kita buat garisnya kan seperti ini ya.

B mengikat ada CL, ada CL, dan ada CL di sini. Oke, mana yang lebih elektronegatif B atau CL? B itu golongan 3 ya sedangkan CL golongan 5 eh sorry, CL golongan 7 berarti yang punya elektron negatif yang lebih besar itu adalah CL berarti ini ketariknya ke arah CL elektronnya, ini ketarik ke arah CL ini ketarik ke arah CL kalau dia ketarik ke arah CL berarti elektron yang ada disini tersebar merata gak? oke, tersebar merata ya karena tersebarnya ke CL-nya oke, maka ini dia tidak simetris oh sorry, ini simetris...

Tapi kalau misalnya gini, ini kita lihat ikatannya dulu ya, berarti B antara CL, B sama CL itu ikatannya polar nggak? Ikatannya polar ya, karena ada perbedaan kelektroningatifan B sama CL. Jadi kalau ini kita bisa analisis ya, jadi ikatannya ini adalah ikatan polar. Oke, kalau dilihat ya, kalau misalnya ikatannya apakah diikatan polar atau nggak, ini ikatannya polar.

Jadi masing-masing ikatan antara B sama CL, B sama CL, B sama CL itu adalah ikatannya polar. Oke? Kalau ikatannya polar, apakah molekulnya atau senyawanya polar?

Oke, belum tentu ya. Belum tentu kalau ikatannya polar, itu senyawanya polar. Oke, kita lihat. Oke, apakah dia simetris atau enggak? Oke, jadi ikatan B sama si L-nya itu polar ya, karena ada perbedaan kelektron negatifan.

Tetapi apakah senyawanya ini polar atau enggak? Itu karena lihat apakah dia elektron yang ada di atom pusat simetris atau enggak. Terbagi rata atau enggak. Ini berarti kan elektron yang ada di atom pusatnya simetris dong. karena semua elektronnya itu ketariknya karena Cl ingat, kalau dia simetris berarti dia adalah nonpolar oke, berarti ini adalah kovalen nonpolar oke ya karena dia bersifat simetris, karena elektron yang ada di atom pusat atau B nya tersebar merata kepada 3 atom Cl nya oke, soal yang terakhir yaitu CH3Cl berarti ini terdiri dari 3 atom H 1 atom C, 1 atom Cl Siapa menjadi atom pusatnya?

Oke, lihat ya elektron valensinya 4, 1, 7 Berarti menjadi atom pusat adalah C Oke, ingat H itu tidak akan menjadi atom pusat Karena dia cuma memiliki 1 elektron Oke, berarti C itu di mulai ke 4 Berarti berikatan ke H-nya Sedangkan ini berikatan dengan C-nya Kalau kita buat lewisnya Ini lewisnya ya, ini ikutan ke valensnya Berarti C, oke begini ya ikatannya, ikatan tunggal oke, kita lihat dulu ikatannya dulu ya baru nanti kita lihat molekul senyawanya kalau ikatannya ini kan antara C sama H ada nggak perbedaan kelektoran negatifannya? ada, berarti ini polar kalau dari C, ikatannya yang ini juga sama, ini polar yang ini juga sama ini polar yang ini, ah, yang ini jelas ya karena polar, ya kan C itu kan golongan 4 ya, CL golongan 7 Oke, berarti semua ikatan yang ada di dalam senyawa ini dia polar Tapi kita cek dulu, apakah senyawanya ini polar atau enggak Oke, ingat ya, kalau dia polar berarti harus non-simetris atau tidak simetris Oke, H kita lihat, berarti kalau ini dia ketariknya ke arah mana? Ke arah C ya, karena kan H, C itu lebih atur negatif daripada H Yang ini juga ke C terus yang ini juga ke C tapi antara C sama CL mana yang lebih elektronegatif? lebih elektronegatif adalah CL C sama CL tadi yang lebih elektronegatif tadi yang CL ya jadi karena CL yang lebih elektronegatif berarti elektronnya itu ketariknya ke arah CL kalau misalnya kita lihat seperti ini apakah dia simetris? tidak, karena semua elektronnya tidak ke arah C tetapi dari C nya ke arah CL satu ini yang ke arah CL jadi satu tidak mengarah ke C oke Berarti ini dia asimetris atau tidak simetris atau tidak tersebar merata elektron yang ada di C-nya.

Oke, jadi ikatannya ikatan polar berarti sinyawanya adalah sinyawa polar. Oke, ngerti ya? Jadi ini adalah C sama H-nya polar, ikatannya ini juga polar. Dan ini elektron pada atom C-nya itu kan sebagai atom pusat ya.

Jadi tidak tersebar merata, maksudnya semua elektron itu tidak mengarah ke C, tetap. tapi ada yang ke arah lain yaitu yang dari C elektron yang pemakaian antara C sama CL itu elektronnya ketar ke arah CL Oke berarti yang menyebabkan dia asimetris ya berarti senyawa CH CH3, CH2 itu bersifat polar oke, ngerti ya oke sehingga kalau misalnya kita buat kesimpulannya antara perbedaan polar sama non-polar itu kalau dia polar itu persebaran elektronnya itu tidak merata ya terjebut dengan asimetris sedangkan non-polar disimetris Berarti elektron yang ada di atom pusatnya Tersebar merata ke atom-atom yang ada di dekatnya Terus yang kedua, kalau dia polar Terdapat pasangan elektron bebas Jadi ada pasangan elektron bebas yang terikat pada atom pusatnya, sedangkan kalau non-polar, itu tidak ada pasangan elektron bebas, oke sekali lagi ya, ini yang diperhatikan adalah atom pusatnya elektron yang berada di atom pusatnya dan juga ikat-ikatan dengan atom yang ada di sebelahnya terus, kalau dia polar, itu terdapat perbedaan kelelator negatifan jadi ada perbedaan kelelator negatifan antara masing-masing atom yang berikatan, oke jadi dia, misalnya nih kelelator negatifannya itu tidak sama ini lagi antara yang terikatan antara atom pusat dengan yang dikat sedangkan kalau nonpolar itu tidak ada perbedaan kelelatoran negatifan jadi tadi misalnya kayak hidrogen ya, berarti dia perbedaan kelelatoran negatifannya 0 karena H sama H itu kalau misalnya kita kurangin kan berarti nilainya 0 karena kelelatoran negatifan antara H sama H itu sama ya, makin dulu untuk hari ini untuk kovalen polar sama nonpolarnya nantis, santan selanjutnya kita akan lanjut tentang pengecolian, ada pengecolian tentang oktet ya semoga bermanfaat dan jangan lupa like share dan subscribe ya terima kasih