Tadi soal apa? Soal approval rating Kenapa baca nama gitu? Gue menunggu ini bahannya Bentar lupa Itu memang surveinya dilakukan Ada orkestrasi Dari Pemerintah untuk mengkampanyekan Keberhasilan Jokowi Emangnya itu keberhasilan ya?
Kan kampanye pemerintah harus berhasil terang. Lah itu memang tugasnya, apanya yang berhasil kalau begitu ya kan? Ini seperti kita bilang, polisi berhasil menangkap penjahat. Pernah pemerintah itu meminta tambahan anggaran sebesar sekitar 15 biliar ya, untuk... khusus untuk kampanye keberhasilan.
Jadi kalau ngobrol sama beberapa narasumber yang di partai politik maupun yang di lingkaran istana begitu, itu menyebutkan bahwa surveinya itu dilakukan di tingkat kelas bawah. Apakah yang disurvey adalah penerima bansos, apakah memang kelas menengah bawah, penerima kaos. Nah, apakah Tempo pernah mendapatkan tawaran, Pran? Bagaimana dengan Tempo?
Untuk melakukan campaign positifnya Jokowi ini. Yo, jumpa lagi bersama kami di Bocoros Politik, bersama saya Stefanus Pramono, gue Hussein Abri Dongoran, Francisca Kristerosana. Untuk teman-teman yang belum subscribe, silahkan klik tombol subscribe di akun youtube Tempo.co. Dan buat kalian yang ingin membaca laporan Tempo, silahkan klik tombol subscribe. akan klik di link di deskripsi di bawah ini.
Dan buat kalian juga yang ingin beli majalah Tempo versi cetak, kalian bisa klik link di deskripsinya juga loh. Jangan baca atau sebarkan konten bajakan, karena di situ ada hak ciptanya. Ada hak karya. Hak karya.
Kostum kita pas banget gak sih? Apa tuh artinya? Busein ke meja putih Artinya?
Merepresentasikan menteri-menteri yang sedang mengkampanyekan keberhasilan kita Oh, gue pikirnya merepresentasikan presiden sendiri Oh, bisa juga Lo juga Cak, kotak-kotak tapi pink gitu kan kayak 2012 gitu ya Relawan Relawan ya Menyiapkan ke pulangan Mau pulang kemana? Solo Yakin balik ke Solo Naik pesawat itu Citilink, Citilink Citilink, nanti aja itu Oke. Uncle Pram hitam.
Merepresentasikan. Belakangnya coba lihat. Kesayanganmu Liono ya. Nama dosa.
Nama dosa. Saya hanya anti dinasti. Mantap lah. Oke Uncle. Oke main apa kita hari ini?
Ini bulan apa ya? Ini bulan Oktober. Musim?
Belum masuk musim hujan sih. Musim minta maaf. Musim minta maaf. Musim. Klaim keberhasilan.
keberhasilan. Kita main klaim keberhasilan Jokowi. Mantap. Hashtag terima kasih Jokowi. Rame ya.
Kita berdua jadi moderator aja. Jadi gue ngeliat memang ini mulai curiga tuh awal-awal Oktober gitu ya. Kita ngeliat mulai muncul tuh.
Dan seperti memang sudah kita duga bahwa akan ada orkestrasi dari pemerintah untuk mengkampanyekan keberhasilan Jokowi. Dan ternyata benar ya, setelah cari informasi, ternyata informasi yang sudah kita dapatkan dari beberapa narasumber itu adalah, itu dimulai praktiknya adalah tanggal 1 Oktober sampai dengan 20 Oktober. Jadi selama 20 hari ini akan ada kampanye yang luar biasa soal keberhasilan Jokowi. Dan ini begitu masif, mulai dari media sosial sampai dengan media massa dan di mana-mana ya, semua bergerak ya, para pendukung. Pak Lurah.
Tapi ceritanya sebelum sampai pada 1 Oktober ini kan ada penggalangan. Mirip-mirip intelijen, penggalangan. Gimana ceritanya, Sin?
Sebelum penggalangan dulu, Pram. Kita flashback tanggal 13 September. 13 September. Ada apa itu? 13 September 2024 itu Jokowi menggelar rapatkan di IKN.
Nah salah satu poin rapatnya itu adalah meminta seluruh jajarannya itu mengkapanyakan keberhasilan yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Nah turunannya banyak tuh. Misalkan kemendagri, kemendagri kan bisa memerintahkan kepala daerah-kepala daerah. Apalagi sekarang masih semuanya PJ-PJ. Kominfo juga demikian, BUMN juga demikian.
Di dalam rapat itu yang merespons ataupun mendapatkan kesempatan berbicara adalah para menko-menko. Tadi kami juga bawa wawancara ya, Menko Info, Budi Aristiadi, dia menjelaskan isi rapat itu seperti apa. Dan intinya adalah dari situ lalu berjalanlah orkestrasi-orkestrasi keberhasilan pemerintah perang.
Bahwa tidak hanya Kominfo yang diperintahkan untuk mengkampanyakan keberhasilan kementerian-kementerian. Jadi Jokowi ini meminta untuk kementerian-kementerian lainnya juga mengkampanyakan keberhasilan. berhasilan selama 10 tahun, misalnya Kementerian BUMN. Nah setelah rapat itu, Kementerian BUMN kemudian menurunkan ke PIC di KORKOM, di masing-masing sektor gitu ya, atau masing-masing deputi. untuk kemudian membuat sebuah narasi kampanye keberhasilan BUMN masing-masing.
Jadi BUMN kan itu ada banyak gitu ya, ada kedebutian di Kementerian BUMN sendiri, kemudian ada BUMN sendiri gitu, dan teman di internal BUMN cerita bahwa ada semacam agenda setting begitu selama Oktober untuk ya itu menggaungkan keberhasilan dengan hashtag tertentu mantap, pakai rangers rangers itu ya ini juga diberitakan juga rangers itu yang mana ya, yang bikin kita minta maaf ya flashback sebulan, eh setahun yang lalu tetap wongar tapi udah dibaca nih, pramono, pramono anung ya pram dia bilang dalam waktu satu bulan ini semua capai pemerintah bisa dikomunikasikan kepada masyarakat sudah sangat saklar klak-klak dirapat 13 September itu. Jadi bergulir, bergulir sampai sekarang. Semakin banyak dan akan semakin masif nanti menjelang 20 Oktober, Pram. Ya, ya, ya.
Oke. Oke, nah setelah pertemuan di IKN itu, apa yang kemudian terjadi? Apakah ada pertemuan lanjutan untuk menindak lanjuti atau bagaimana?
Ya, Pram, tanggal 26 September itu kantor komunikasi presiden mengumpulkan semua humas kementerian dan lembaga di Hotel Mandarin di Jakarta. Itu si Hasan Nasbi itu ya? Hasan Nasbi, ya.
Oh, ya, ya. Oke, oke. Yang apa sekarang?
sekarang lagi kempen DFK-DFK nah disitu dia meminta kepada seluruh kementerian-kementerian dan lembaga yang hadir untuk mempersiapkan data-data keberhasilan di kementerian masing-masing lalu diolah lagi oleh tempatnya dia, tempatnya Hasan dan itu nanti akan dikempen oleh para kementerian-kementerian jadi tadi seperti Cicak jelaskan bahwa kementerian BUMN turunannya juga ikut kempen, kementerian-kementerian juga melakukan hal serupa karena kan ada kementerian yang memang sampai tingkat kabupaten ada yang 60 detik dan ada yang 90 detik. Dan ini disebarkan ke berbagai platform. Dan yang disinggung keberhasilannya itu ada beberapa topik, atau ada beberapa sektor yang dianggap berhasil. Misalnya soal infrastruktur, kemudian soal pemulihan ekonomi pasca COVID-19.
Jadi memang setiap kementerian itu punya sub-sub keberhasilan, atau sub-program yang kemudian disebarkan ke berbagai media. Dan tidak hanya... menggandeng media konvensional ya, tapi juga kemudian influencer. Buzzer maksud lu?
Influencer. Buzzer. Kita buzzer bukan ya?
Tapi kita gak punya rumah di Kemang sih. Siapa yang rumah di Kemang tuh? Gak tau gue. Banyak-banyak.
Influencer Cicak cocok tuh sama narasumber gue juga tuh kan. Nah dia cerita nanti videonya tuh akan dipotong 30 detik, 60 detik sampai 90 detik. Dan yang menariknya adalah di detik-detik awal itu akan diminta untuk pasang soundbed atau video bed.
Jadi kayak misalnya. Bagaimana suara-suara yang memantik atau menarik masyarakat biar ngelihat gitu kan. Di scroll-scroll terus, dinonton-nonton terus. Akhirnya mereka ya terima kasih Jokowi juga.
Ini kayak cuci otak gitu berarti ada brainwash gitu ya Sen ya. Kan kita pernah nulis juga tuh di 2019 Pilpres kan. Dengan cara-cara seperti itu masyarakat akan tertarik dan merasa memang banyak keberhasilan.
Yang dilakukan oleh pemerintah waktu itu. Ya mungkin suara-suara itu kemudian memikat pemirsa gitu ya. Atau pengguna media sosial untuk kemudian menonton sampai akhir ya. Betul, betul. Jadi ini semua kementerian Kemudian membuat Klaim-klaim keberhasilan itu tadi Betul Badan-badan juga Pemprov Kabupaten kota Itu kan kantor kemerdekaan presiden Ada lagi menarik Kalau di Amerika itu Klux Klan Tapi gue tidak menyamakan Katri Bagusan mana gue juga gak tau Ya Nah tapi ada cerita lagi menarik itu kan Kakak Kakak.
Kikikikik. Terus ada lagi nih kantor, bukan kantor, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Oh kawan lama Budi Arisytiadi. Dia bergerak juga untuk melakukan kempen-kempen keberhasilan pemerintah begitu ya. Kita juga dapat paparannya nih, gue sambil lihat nih ada 18 halaman.
Surat ya. Surat ya, 18 halaman ditujukan kepada anggota bako humas di seluruh Kementerian Kabupaten dan Kota begitu. 18 halaman begitu dan mereka mengasih mati. Contohnya seperti inilah.
supaya nanti bisa ikut kempen keberhasilan-keberhasilan yang dilakukan oleh pemerintah lagi-lagi ibaratnya ini dikepung semuanya melalui kegiatan-kegiatan positif ya supaya nanti medsos-medsos maupun media konvensional itu isinya adalah kegiatan-kegiatan positif pemerintah gitu gue tambahin Sen, jadi surat bertarik 7 Oktober yang disebarkan ke kementerian-kementerian sampai ke level kabupaten itu berisi instruksi untuk membuat kampanye keberhasilan yang disebarkan pada periode tanggal 8 Sampai 20 Oktober. Oh ini agak berbeda dengan. Kakak-kakak tadi ya. Beda-beda.
Itu kan 1 sampai 20 Oktober. Betul. Ini lebih sempit ya. Waktunya ya.
Tanggal 8 sampai 20. Nah. Meliputi apa saja kampanyenya. Ada beberapa instrumen. Keberhasilan yang bisa. bisa di mention oleh setiap kementerian sampai level kabupaten yakni bagaimana pemerintah Jokowi sukses untuk mengurangi kemiskinan ekstrim itu contohnya kemudian infrastruktur yang merata di sejumlah daerah dan juga bagaimana pemerintahan Jokowi ini bisa keluar dari jerat ekonomi tantangan ekonomi global ekonomi global dan konteks covid kemarin itu nanti di glorifikasi di dalam apa namanya laporan-laporan mereka.
soal keberhasilan pembangunan infrastruktur. Emangnya itu keberhasilan ya? Kan kampanye pemerintah harus berhasil, Pram.
Kan banyak tuh kalau buka metos, Jokowi berhasil membangun jalan seberapa ribu kilometer gitu kan. Lah itu memang tugasnya, apanya yang berhasil kalau begitu, ya kan? Ini seperti kita bilang, polisi berhasil menangkap penjahat, itu kan tugasnya polisi memang untuk menangkap penjahat.
Jadi buat apa kita bilang, pemerintah Jokowi berhasil membangun infrastruktur? Enggak lah, itu memang kewajibannya dia. Jadi ini seperti diputar balikan gitu loh.
Bukan berarti kemudian kita tidak menganggap itu penting. Penting tentu saja. Tapi ini kan kewajiban dari pemerintah gitu loh. Bukan prestasi.
Ini mungkin bisa saja dianggap prestasi karena presiden-presiden sebelumnya tidak melakukan hal yang sama gitu loh. Tapi yaudahlah itu kan just saying ya. Iya dan soal pembangunan infrastruktur juga di berbagai tempat juga yang pernah kita tulis di majalah Tempo maupun di platform yang lain gitu ya. Di bawah pembangunan... Pembangunan infrastruktur ini tidak melibatkan atau tidak memikirkan masyarakat-masyarakat yang ada di sekitar tempat daerah pembangunan itu.
Wadas misalnya ya. Wadas, selalu menyingkirkan masyarakat-masyarakat adat. Di IKN gitu, itu kan terang-benerang bahwa masyarakat adat tersingkir dari tempatnya.
Ya ini kan yang disebut sebagai developmentalism ala Jokowi ya. Bagaimana Jokowi kemudian membangun dan kalau dalam pandangan majalah Tempo ini pembangunan yang kemudian mengabaikan. aspek masyarakat, terutama masyarakat yang marginal. Seperti ya tadi sudah disebut sama Cicak, masyarakat yang terpinggirkan, masyarakat adat, dan lain-lain.
Orientasinya hanyalah pembangunan infrastruktur. Yang belum tentu juga kemudian pembangunan infrastruktur itu penting. Penting, iya penting.
Tapi coba kita lihat, apakah masyarakat Papua membutuhkan pembangunan infrastruktur yang sedemikian rupa, sebegitu masif. Yang dibutuhkan oleh orang-orang Papua itu kebanyakan adalah... Rasa keadilan terhadap apa yang pernah dilakukan oleh Indonesia di tanah mereka. Jadi rasanya dan pendekatan infrastruktur ini, pendekatan pembangunanisme Jokowi ini gagal di Papua. Dalam kacamata tempo kurang lebih seperti itu.
Belum lagi pembangunan yang lain seperti Bandara Kertajati kan beberapa kali juga kita kritik. Iya. Dan beberapa pembangunan.
IKN katanya mengkrak. Dan beberapa pembangunan di era Jokowi kan tidak menggunakan amdal ya. Kita pernah menulis juga disitu kan makanya. Ada beberapa Visibility study-nya patut diragukan Apalagi ada omnibus low waktu itu kan Yang memang tidak mewajibkan lagi pembangunan-pembangunan itu Menggunakan amdal Dan salah satunya juga itu Kereta cepat Itu yang berulang kali diulas oleh Tempo Itu luar biasa kacau balau Itu ke depan kita akan mewarisi utang yang luar biasa besar Kita disebut masuk dalam Jerat utang Cina Dan itu pun ditipkan oleh Jokowi Itu gue nulis minggu kemarin Itu yang restrukturisasi kereta cepat itu diminta Jokowi agar diteruskan oleh Prabowo Gibran Melanjutkan sesuatu yang Terus menggunung Wah, bahaya ini Pak Prabowo Jadi kalau hutangnya itu Negara, kalau keberhasilan Jokowi Aduh, kenapa gue ngomong gini Husein Abri, habis ulang tahun Oke, oke, oke Itu tadi kan yang di KKK Tadi juga Husein sudah mention soal Kominfo Ini seperti apa Apa lagi sih gaungnya ini yang dilakukan oleh Kominfo?
Tadi kita ketemu Budi Ari kan, dia tuh menunjukkan 4 buku yang baru dia launching gitu ya. Satu buku itu isinya foto-foto kegiatan Jokowi, begitu sampai ada foto keluarganya, terus ada foto-foto di berbagai daerah termasuk foto video. viral yang lagi naik motor sama orang lagi tidak menggunakan baju menghampiri, mengejar Jokowi seperti itu lalu juga ada tulisan-tulisan lah di buku, epic gitu, nah terus juga ada tulisan-tulisan di buku intinya adalah soal keberhasilan Jokowi, kebetulannya sama dia ini buat ditaruh dimana mas gue bilang gitu kan Iya buat taruh perpustakaan, masuk arsip nasional segala macam.
Oh iya iya bagus bagus. Mungkin Usin perlu mencoba itu ya. Apa tuh? Nyetir mobil dikejar-kejar sama orang gitu. Biasanya orangnya bawa batu ya.
Jangan gitu lah Pak. Dua kali. saudara-saudara dua kali dan belum terungkap sampai sekarang. Enggak ikut-ikut ya, Sin?
Minum dulu, ah. Tapi itu membutuhkan anggaran yang lumayan besar ya, Pram, ya. Untuk kampanye keberhasilan Jokowi. Jadi penelusuran kita juga ya di Komisi 1 dan juga kita juga tanya ke Menkom Info. Berapa sih anggaran yang dibutuhkan untuk kampanye keberhasilan Jokowi?
Di Komisi 1 sebelum DPR yang baru dilantik gitu ya, yaitu pernah... pemerintah itu meminta tambahan anggaran sebesar sekitar 15 miliar ya, khusus untuk kampanye keberhasilan Jokowi. Tapi di Kominfo sendiri memang diakui ada beberapa anggaran untuk itu ya, untuk kampanye keberhasilan Jokowi di akhir masa jabatannya.
Jadi, main Kominfo tidak menjelaskan secara gamblang nominalnya berapa, tapi dia mengakui bahwa perlu sekitar puluhan miliar untuk kampanye keberhasilan itu. Dan kenapa ini penting menurut Mencom Info ya karena pemerintah ke depan itu perlu semacam benchmark gitu atau semacam fondasi gitu ini loh keberhasilan pemerintah sebelumnya gitu kalau kita hanya melihat titik hitamnya yang 10 tahun Jokowi seperti yang dilihat Tempo itu ya kemudian tidak ada fondasi untuk pemerintah ke depan atau tidak ada acuan untuk pemerintah ke depan makanya dianggap ini penting gitu untuk dikampanyekan untuk menjadi acuan pemerintahan ke depan segitunya butuh pengakuan Nakuan ya. Validasi.
Validasi. Si paling valid. Karena mungkin ingin dianggap tidak sebagai perusak demokrasi, Bram. Mungkin makanya dengan cara itu dia melakukan kempen-kempen positif lah ya terhadap pemerintahannya. Gue dapat info juga nih.
Bahwa ada narasi keberhasilan Jokowi yang digaungkan di media masa gitu ya. Dan itu gak gratis. Jadi ini berbayar media. media masa mengumumkan atau melaporkan atau memberitakan soal keberhasilan Jokowi, pemerintah lah ya.
Dan untuk itu mereka kemudian mendapatkan imbalan. Ini sifatnya organik, bukan kemudian menjadi advertorial gitu ya, atau iklan gitu. Kalau kumia kan harusnya itu berbentuk iklan gitu ya.
Nah itu informasi yang gue dapetin. Kalian dapet informasi yang sama juga? Betul. Bahkan ada yang apa namanya media masa yang... Menampilkan soal wawancara-wawancara Pejabat-pejabat pemerintah Termasuk podcast-podcast juga Yang menggaungkan soal keberhasilan-keberhasilan Program-programnya pemerintah Jokowi ini Dan ada Sebuah tagar khusus Yang tadi sudah kita mention Yang kemudian juga Didorong oleh Kominfo Juga oleh beberapa pendukung Jokowi Karena Men Kominfo ini kan Relawan Jokowi juga ya Ketua Umum Projo Tagarnya adalah terima kasih Jokowi Jokowi dan beberapa tagar yang menunjukkan keberhasilan Jokowi dan engagementnya ternyata menurut analisis Drone and Print ya, Pram, Sen. Drone and Print ini adalah pemantau media sosial.
Enggak semuanya terlalu tinggi gitu jadi di berbagai platform media sosial itu engagementnya sampai 140 juta padahal akun-akun yang nge-boost kampanye-kampanye positif itu hanya sekitar 1800 banyak banget ya banyak ya kalau kalau nyerang kepo langsung dengan dengan begitu juga bisa ya berarti ya? bisa kayaknya di twitter udah mulai tuh? udah udah kan dulu 2019 kan sampai nyerang yang mana sih Ca? yang mana sih Ca? ngumpet di tempat sampah gak sih?
yang pernah nyerang kita juga soal rating tempo, aplikasi tempo yang dari 4 jadi 1 ya? tapi waktu itu aku biasa aja sih gak ada persoalan mau dibikin 0,0 atau minus juga silahkan aja gitu ya kita memberitakan ya faktanya seperti apa dan keadaan seperti itu kita jelaskan disitu kan Gak usah lama-lama lah gak penting lah Bazar juga gak perlu ditanggepin juga Sebenernya gak perlu Lu gak punya rumah di Kemang kan? Tapi kalo kita baca Ya pasti yang punya rumah di Kemang ini gue jadi penasaran Lu mention-mention bazar ini Kemang kan banyak banget rumah tuh Iya kan mahal Gue denger dulu tuh juga ada yang namanya bazar itu Bisa sampe beli villa di Bali Dan ketika ada persoalan Dia kabur ke Bali dan bersembunyi Dijual gak itu?
Kan udah ganti rezim soalnya hahaha aduh kita apartemen Valmera aja lah apartemen Tempu ngekos di Tempu Pram, tapi mungkin ada pertanyaan ya tadi kan kita menyinggung soal media konvensional termasuk podcast-podcast gitu ya Nah apakah Tempo pernah mendapatkan tawaran Bagaimana dengan Tempo Untuk melakukan kempen positifnya Jokowi Oh kalau itu kita buka-bukaan aja ya Gue juga dapat informasi Dari salah satu direktur di Tempo Dan memang kita dapat tawaran itu. Tapi Tempo menolak. Kenapa?
Karena ada kewajibannya itu. Kita harus membuat berita itu menjadi seolah-olah organik. Dan padahal itu harusnya kan masuknya bukan di berita, tapi di advertorial. Karena ini ada pesanan.
Beda kalau kemudian pesanan ini misalnya kita berkolaborasi. Kayak Tempo waktu itu membuat soal perhutanan sosial itu dengan kementerian. lingkungan hidup dan kehutanan itu kami menyampaikan dengan jelas bahwa memang ini ada kolaborasi begitu juga soal desa-desa waktu itu kita nyebutin bahwa memang ini ada permintaan bukan ada permintaan sih tapi memang ini kolaborasi dengan kementerian desa waktu itu hanya saja tidak ada intervensi apapun kita tempo tetap menulis apa adanya tidak kemudian kita bagus-bagus bagusin. Kalau yang ini kan kecenderungannya sepertinya agak ngebagus-bagusin ya nggak sih?
Ya. Memoles lah ya. Senyumnya ini banget nih dia.
Kenapa sih? Bola panas. Nah Dewan Pers memantau nih Pram.
Jadi ketua Dewan Pers Mbak Ninik itu bilang bahwa perilaku pemerintah ini memaksakan sesuatu hal yang seharusnya sebagai iklan atau editorial itu menjadi peliputan gitu. Perilaku-perilaku ini membuat edukasi kemasyarakat tidak sehat. Karena ya harusnya kan… dinding api itu dipertebal, ini kok gak ada dinding api jangan-jangan seperti itu, itu sangat dikritik oleh Mbak Dinik gitu ini Rahayu ya, orang-orang Persia ya rasanya memang benar ya kritik itu ya ini demi mengkampanyekan keberhasilan seorang Jokowi, terus kemudian apa namanya dilakukanlah berbagai upaya yang sebenarnya juga melanggar etika gitu kan oke tadi kita udah bahas ya apa yang dilakukan oleh pemerintah ya dari KKK gitu kan hmm Gue happy aja nih nyebutinnya Kikiki gitu. Sama Kominfo gitu. Nah tapi apakah berhenti sampai disini saja?
Kan ada begitu banyak relawan yang juga bisa dimanfaatkan oleh Jokowi kan? Tentu saja. Jadi ada sebuah pertemuan di awal September di sebuah restoran di Jakarta.
Jokowi itu mengumpulkan berbagai instrumen relawannya gitu ya. Jadi ada relawan, dulu kan relawan ini terpecah-pecah Pramsin. Waktu Pilpres ada yang relawan yang kakinya kegan.
ada yang ke Prabowo Gibran, nah ini disatukan kembali oleh Jokowi diorkestrasi oleh Projo Apa yang menyatukan mereka? Apa Sen? Prabowo Subianto Tangan gue begini-gini nih Gimana, gimana, lanjut-lanjut dulu ceritanya Nah lu bikin dulu saja Jadi di sebuah restoran itu kemudian dibahas soal rencana setelah Jokowi Tidak lagi menjabat sebagai presiden Tidak lagi ya biasa ya dong ngomongnya Tidak lagi menjadi presiden Sebagai presiden gitu ya Jadi kemudian ada berbagai rencana Misalnya mereka akan mengadakan Sarasehan di Tugu Proklamasi Selain itu mereka juga menyebar baliho-baliho sepanduk-sepanduk, terima kasih Jokowi.
Guru Bangsa. Guru Bangsa. Jokowi adalah guru bangsa.
Yang di Solo itu ya kan? Jokowi, terima kasih guru bangsa. Teruslah menjadi guru bangsa. Itu relawan yang menyebar memang. Yang gue dengar ini bukan cuma di Jawa saja, tapi juga bahkan sampai ke pelosok NTT.
Benar nggak sih? Sampai NTT. Karena ada instrumen relawan atau ada organ relawan Jokowi itu yang mengkampanyekan keberhasilan Jokowi sampai ke NTT. Salah satunya adalah para guru.
Barajp. Kita sudah ketemu dengan UJ Gustaf. Barajp ya. Dan dia membenarkan. Klaimnya sih karena keberhasilan Jokowi ini harus disiarkan lah ke perbaikan.
Kenapa lo begitu? Bagus, bagus. Dengan sepanduk-sepanduk yang sama dan dengan kampanye-kampanye yang senada. Terima kasih Jokowi.
Jokowi Guru Bangsa. Kok gak ada terima kasih Jokowi Maruf ya? Iya. Kasian dong Pak Wak Presiden.
Soalnya Maruf sekarang kan bantuin PKB. Ngaruh ya ternyata ya. Ngaruh. Oke, ya kalau di foto-foto juga bukan Jokowi Maruf, tapi Jokowi saya dan kalau mau nambahin itu biasanya adalah... Bu Iryana.
Iryana, ya kan. Nah. Muka lo itu dari tadi senyumnya kayak begini terus. Gue senang disini, jarang ngomong sekarang. Mana ada jarang ngomong.
Jadi ada cerita menarik juga soal pertemuan di salah satu tempat itu ya, soal relawan. Nah disitu awalnya juga dibahas mengenai rencana tanggal 20 Oktober. Awalnya kan Jokowi begitu dia turun dari jabatan atau begitu beralih ke Prabowo itu ingin diarak-arak dari DPR sampai ke istana. Nah tapi belakangan wacana itu batal. Kenapa?
Karena yang pertama takut. takut dianggap ada matahari kembar. Lalu yang kedua... Matahari kembarnya itu siapa dan siapa?
Jokowi dengan Prabowo, seperti itu. Lalu yang kedua, takut disorak-sorakin lah yang tidak enak. Kalau misalkan ada arak-arak itu dari Jakarta.
Menryakin apa sih, Sen? Muliono. Oh mantap.
Muliono. Kepancing dia. Emang ada yang menryakin dia Muliono ya? Ada kan di DPD kan, Sen. Iya, iya.
Gue senang banget nih kalau pada buka-bukaan dia. Itu menjadi pertimbangan-pertimbangan ya. Makanya nanti mungkin dari istana akan di...
Akan diantar langsung ke Bandara Halim. Halim akan menggunakan pesawat CityLink. Ini menarik ini. CityLink ke Solo. Ini berubah dong.
Waktu itu kan kita bilang sebelumnya. Ada pesawat komersil tapi berbeda mereknya. Cuma kita gak nyebutin waktu itu.
Pesawat biru ya. Garuda. Beda-beda terus.
Jadi sebelum CityLink kan sempat ada informasi dari Garuda. Lalu pesawat TNI. Militer.
Lalu tadi per hari ini Kamis tanggal 10 Oktober. Itu CityLink. nanti mungkin selain di-spill berubah lagi nih jadi yang soal pesawat Garuda ini memang sebetulnya sudah disiapkan tuh jadi menteri, menterinya Jokowi itu ikut menyiapkan pesawat komersial Jokowi yang akan disewa eh bukan disewa, tapi beli tiket lah dibuking semua tiketnya bukan semua, hanya sebagian aja jadi ini pesawat komersial jadi seperti dulu ketika Jokowi dari wali kota mau jadi gubernur itu naik pesawat komersial dan duduk di kelas ekonomi dan dan dia juga setelah setelah terpilih itu kan dia ke Singapura itu ya kan apa namanya di situ dia juga itu yang acaranya kaya kalau nggak salah ya Oh juga kayaknya seinget gue sih menggunakan pesawat komersial ya ini pengen dengan konsep yang seperti itu gitu ya jadi sudah ada beberapa kursi yang sudah di blog gitu gue udah ngecek ke Garuda gitu dan mereka sampai meritai jadwal penerbangan itu dari 13.50 tadinya jadwal pesawat komersial dari Bandara Soekarno-Hatta Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Solo, Bandara Adi Semarmo Boyolali itu jam 13.50 tapi karena pelantikan itu sampai mungkin estimasi setelah pelantikan itu sampai jam 13 atau 12.30 kemudian mereka menurut timing dari 13.50 jadwalnya menjadi Jadi jam 15. Sudah sampai sebegitu.
Demi mengantarkan Jokowi ke Solo ya? Betul, betul. Tapi kok itu teknisnya ribet banget ya?
Sebetulnya kan ada gampangan. Telepon, gue butuh pesawat jet, langsung Solo kan. Rasanya itu memang tidak sulit sih, Sien.
Enggak, itu kan sebenarnya kan nebeng aja. Ini nebeng Garuda. Bayar, ekonomi. Oh iya.
Bayar-bayar. Bayar-bayar negara gitu. Jadi demi presiden memang ini diatur semua gitu ya. Mengantarkan Jokowi ke Solo.
Kenapa ke Solo ya? Ya mau kemana IKN. IKN gitu kan.
Itu kan apa namanya masterpiece dari seorang Jokowi. Kan belum ada rumah masyarakat di sana. Kan Jokowi akan jadi masyarakat biasa katanya.
Katanya. Mancing loh. Harusnya langkah TPnya IKN 1. Oke dia kembali ke Solo Terus apa yang terjadi di Solo nanti kira-kira? Itu para relawan akan mempersiapkan upacara penyambutan gitu ya Jadi begitu dia menginjakkan kakinya di Bandara Solo Di Sumarno itu akan disambut Di Sumarno itu bukan di Solo Di Boyolali Setelah itu akan dijemput oleh para relawan Yang konon kabarnya akan dipersiapkan 400 ribu orang gitu ya Wah 400 ribu orang Padahal jumlah penduduk Solo itu gak nyampe 600 ribu Ini 2 per 3 nya ya kan? Kan diambil dari mana-mana di Jawa Tengah itu Oh ada pengarahan Mahal dong Mengarahkan orang yang sudah begitu banyak kan mahal Di orkestrasi Siapa yang mengorkestrasi?
Projo Dan sudah diakui oleh Ketua Umum Projo Budiari Setiadi Mantap Mas Budiari Tapi sebelum itu ya Kalau misalkan kita bisa memperhatikan Berbagai media ya Pram Itu belakangan Jokowi sering Meresmikan meresmikan sejumlah pekerjaan. dan pemerintah juga nah itu memang ngobrol sama beberapa narasumber dia cerita memang ada beberapa proyek-proyek yang memang peresmiannya dikebut untuk diresmikan oleh Jokowi tapi udah selesai belum itu? udah, sudah selesai peresmiannya gak apa-apa dong berarti dong ya Bisa diresmikan gitu kan Tapi yang sentris seperti PDNS segala macem PDNS itu pusat data nasional yang ada di sekarang Itu belum bisa diresmikan oleh Jokowi Karena?
Belum selesai Tidak ada detail-detail lagi Kira-kira lu punya apa apa itu cerita soal intrik-intriknya enggak ada ya enggak ada ya ini kan juga juga kita di menjelaskan udah kita tulis ya soal Jokowi yang apa namanya rajin berkunjung ke berbagai daerah bagikan kaos bergambar wajahnya itu mungkin perlu perlu punya itu set kaos bergambar wajah lu sendiri terus lu bagi ada kemarin yang sudah dijual tapi tulisannya korban muliawna sih oke dan disitu kemudian itu kan tujuannya untuk menjaga eh tingkat kesukaan publik ya pada Jokowi gitu kan sampai lebih dari 80% ya ya 75 sampai 80 sekian jadi berbeda lembaga survei angkanya memang beda-beda tapi di atas 75% jadi kalau ngobrol sama beberapa narasumber partai politik maupun yang di lingkaran istana begitu itu menyebabkan bahwa surveinya itu dilakukan di tingkat kelas bawah oh oke tapi memang suara Jokowi atau populernya tas Jokowi itu masih lebih tinggi di kelas masyarakat level bawah dan menengah ke atas ini sudah kalau bahasanya itu sudah hancur lebur lah karena beberapa sentimen termasuk dinasti politik dan segala macam oke tapi ini gak pernah keluar ya yang semacam ini ya di lembaga survei ya itu harusnya lebih detail ya di surveinya apakah yang disurvei adalah penerima bansos apakah memang kelas menengah ke bawah, penerima kaos dan serus-serus itu kan harusnya diungkapkan juga ke publik gitu ah oke oke Infonya menarik sekali sih Soal tingkat kepuasan kepada Jokowi ini kan juga menjadi modalnya Jokowi ya Terhadap pemerintahan selanjutnya begitu Andaikan dalam diskusi-diskusi Jokowi masih dianggap penting Karena masyarakat masih menerima Jokowi Itu menjadi pertimbangan dan pebicaraan di elit-elit partai politik Kim gitu Padahal kan ya kalau memang surveinya ternyata tidak mewakili Atau tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya Ya buat apa dipercaya gitu aja kan Lu percaya gak sih? Ya Enggak. Oh iya, Cica percaya nggak? Seperti jawaban gue minggu lalu, kepercayaan itu disisakan 2-3%.
Oh iya, oke. Konfisien gue. Paten.
Tapi Pram, dengan fenomena soal campaign positifnya Jokowi, lalu juga persiapan Jokowi pulang ke Solo, itu sikap Tempo seperti apa Pram? Ya, Tempo memandang bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini sebenarnya sah-sah saja ya ketika mereka mau mengkampanyekan keberhasilannya gitu. Nah hanya saja ketika kemudian ada pelanggaran etik disitu. Kalau lu kan etik Itu kemudian menjadi persoalan Kenapa? Karena sesuatu yang harusnya Disampaikan dalam bentuk berita Terus kemudian dalam bentuk advertorial Tapi kemudian malah muncul dalam bentuk Berita, ini kan sebenarnya Kalau kita melihat cara-cara yang ditempuh Dengan cara yang kefevet Kalau tidak melakukan itu Media tidak akan mau melakukan Iming-imingnya ya tentu saja Ada, dan itu inisiatif Dari pemerintah untuk kemudian Memberikan atau mensponsori pemberitaan yang seolah-olah organik itu tadi.
Nah, di sinilah kemudian pelanggaran seriusnya. Kalau emang lo berprestasi, ya berprestasi aja. Nggak perlu kemudian orang disuruh-suruh diberikan sesuatu. Media masa juga harusnya bisa memberitakan keberhasilan Jokowi.
Tapi ya tadi, kita juga tentu harus ngecek ya, benar nggak sih apa yang disebut sebagai keberhasilan prestasi. Jadi tadi gue udah mention soal pembangunan infrastruktur. Yang itu yang merupakan kewajiban pemerintah.
bukan merupakan keberhasilan pemerintah. Oke, lu boleh ngeklaim bahwa infrastruktur kita bagus, kita berhasil nih, Jokowi berhasil soal itu. Oke, tapi ada yang perlu dilihat juga yaitu soal kerusakan demokrasi pada masa Jokowi.
Nah, dalam pandangan tempuh, kerusakan atau damage dari yang dilakukan oleh Jokowi, pemerintah terhadap demokrasi ini luar biasa besar. Kita sebutlah KPK. Iya. hancur debur, terus juga kemudian ya MK dirusak sebegitunya hanya untuk meloloskan putra mahkota proses undang-undang cipta kerja proses pembahasan undang-undang yang kacau balau, sampai kemudian ini terus diduplikasi terus menerus, kan kita melihat seperti revisi undang-undang pilkada kalau kemudian tidak ada pergerakan saat itu gol ini barang dan akhirnya... Ada kerabat presiden dalam hal ini sudah kita mention juga di majalah Tempo, KSANG yang kemudian akan sangat diuntungkan.
Nah ini kan kekacauan atau kegilaan ini kan merupakan sesuatu yang tidak boleh kemudian kita lupakan. Ini harus kita catat betul bahwa pada masa Jokowi kerusakan demokrasi yang luar biasa itu benar-benar terjadi. Mantap. Mantap. Tapi gue mengingat kembali peristiwa 2012. Waktu Jokowi masih di...
Di Solo kan. Kan dia juga mengkampanyakan keberhasilan begitu ya. Keberhasilan dia merakit mobil SMK. Sampai sekarang gak ada.
Cukup sekian. Gue udah nunggu-nunggu nih. Saksikan terus Bocor Alus Politik.
Hanya di youtubetempo.co. Dan kalian juga bisa mendengarkan di Spotify. Bocor Alus Politik. Sampai jumpa. Bye-bye.