Assalamualaikum Sobat YouFeed Sekarang ribuan video Islam di Harddisk ini boleh anda miliki Mau? Hubungi kami sekarang ya Kami tunggu ya Alhamdulillah wassalatu wassalamu ala rasulillah Pemirsa yang berbahagia Kita masih membahas seputar masalah iman Dan tadi kita telah sampaikan Bahasanya bagian dari iman adalah amal perbuatan manusia Ada sebagian orang yang memahami bahasanya amal bukan bagian dari iman Sehingga mereka punya prinsip ketika orang sudah menyatakan la ilaha illallah Sudah bersyahadat dan dia yakin bahasanya Allah itu ada Maka dia mu'min, baik dia beramal atau tidak Sehingga ketika orang itu sudah bersyahadat dan yakin Allah itu ada Imannya sama dengan imannya Jibril, sama dengan imannya Nabi Muhammad SAW sama dengan imannya orang-orang sholah yang lain seberapapun amalnya dan bagaimanapun kondisi amalnya di saat yang sama ketika dia melakukan sebuah perbuatan yang itu statusnya adalah perbuatan kesyirikan atau pengagungan kepada selain Allah atau berdoa kepada selain Allah maka perbuatan ini tidak mempengaruhi iman yang ada dalam dirinya selama dia masih yakin Allah lah satu-satunya Tuhannya Dan ini adalah akidahnya murjiah. Ini akidah yang menyimpang dari akidah al-sunnah.
Karena akidah inilah, berangkat dari akidah semacam ini, sebagian orang meremehkan masalah maksiat. Sebagian orang meremehkan masalah kesyirikan. Sehingga dia anggap, Perbuatan kesyirikan apapun selama orang itu yakin dan beriman kepada Allah Dalam arti dia percaya Allah ada dan dia menyatakan dua kalimat syahadat Maka tidak mempengaruhi imannya Dan tentu saja ini adalah akidah yang menyimpang Di antara bukti bahasanya amal yang kita lakukan Bagian dari iman adalah firman Allah SWT di surat Al-Baqarah وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِعَ إِيمَانَكُمْ Allah SWT tidak menyanyiakan amal kalian Allah SWT tidak menyanyiakan iman kalian Yang dimaksud iman disini Kata At-Tabari dalam tafsirnya Yang beliau merupakan Sheikhul Mufassirin Gurunya para alitafsir Karena kitab At-Tabari Banyak dijadikan rujukan Kitab-kitab tafsir generasi setelahnya Termasuk tafsir Ibn Kathir At-Tabari rahimahullah mengatakan Qila Ada yang mengatakan yang dimaksud iman dalam ayat ini adalah salat.
Ayat ini memiliki sababun nuzul. Sebagaimana keterangan Ibn Abbas. Ketika Rasulullah SAW. diperintahkan untuk menghadap ke arah Ka'bah yang sebelumnya beliau sholat menghadap ke arah Baitul Maqdis yang ada di sebelah utara kota Madinah kemudian beliau diperintahkan untuk menghadap ke arah Ka'bah yang berada di selatan kota Madinah Qalu maka sebagian sahabat berkomentar lalu bagaimana dengan kondisi orang-orang yang sudah meninggal dunia yang mereka mengerjakan sholat ke arah Baitul Maqdis Sebelum mereka menjumpai sholat ke arah Ka'bah Berarti sholat mereka mengarah ke Qiblat yang salah Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala turunkan ayat ini وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِعَ إِيمَانَكُمْ Allah subhanahu wa ta'ala tidak menyanyiakan iman kalian Maksudnya adalah sholat kalian Sehingga Allah subhanahu wa ta'ala menyebut amal ibadah berupa sholat dengan sebutan iman Dan ini dalil bahasanya iman termasuk di antara unsurnya adalah amal perbuatan manusia. Dan dalil yang lain yang menunjukkan kalau amal perbuatan manusia bagian dari iman adalah hadis Nabi SAW yang diruatkan oleh Muslim.
Nabi SAW mengatakan, Iman itu ada 70 sekian. atau dalam riwayat yang lain 60 sekian cabang فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَى اللَّهِ yang paling tinggi adalah pernyataan لَا إِلَهَ إِلَّى اللَّهِ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَاعِ عِنِ الطَّرِيقِ dan yang paling rendah tingkatan iman adalah menyingkirkan gangguan dari jalan Anda melihat ada sebuah kerikil yang itu berbahaya kemudian anda singkirkan atau anda melihat sebatang kayu atau misalnya sebuah tangkai yang itu bisa jadi berbahaya ketika dibiarkan di jalan, lalu anda turun dan anda ambil, kemudian anda singkirkan ini bagian dari iman kemudian Nabi SAW mengatakan walhayau syu'batun minal iman dan rasa malu termasuk salah satu di antara cabang iman Rasulullah SAW menyebutkan iman itu cabangnya banyak Cabangnya banyak Di satu riwayat beliau menyebutkan 70 sekian Di riwayat yang lain beliau menyebutkan 60 sekian Intinya cabangnya banyak Lalu beliau menyebutkan batas atas, batas bawah Batas atas cabang iman adalah Ikrar la ilaha illallah Batas bawahnya Amal menyinggirkan gangguan dari jalan Dan rasa malu bagian dari iman Namun Rasulullah SAW tidak merinci Iman di batas atas, batas bawah ini apa saja? Yang jelas salah satunya adalah ada rasa malu di situ.
Baik, dan di sini Nabi SAW menggambarkan iman dalam tiga bentuk perbuatan. Yang pertama ucapan lisan. Kau lula ilaha ilallah.
Yang kedua memingkirkan gangguan dari jalan. Dan ini amal perbuatan tahir. Kerja fisik.
Kemudian yang ketiga rasa malu. Dan itu pertengahan. Namun di mana posisinya? Wallahu'alam.
Dan rasa mahluk itu bagian dari amal hati. Baik, makanya iman tidak hanya ucapan lisan, tidak hanya keyakinan dalam hati, termasuk amal perbuatan. Bahkan, menyingkirkan gangguan dari jalan dalam Islam oleh Nabi SAW disebut bagian dari iman. Kemudian, kaum muslimin yang berbahagia, selanjutnya kita akan melihat apa perbedaan antara iman dan Islam.
Dua kalimat ini, dua kata ini sering membuat rancu sebagian orang karena mereka tidak bisa membedakannya. Sebelumnya ada satu kaedah yang barangkali penting untuk kita pahami. Kaedah bahasa yang bisa kita jadikan sebagai alat bentuk untuk menafsirkan beberapa kata dalam Al-Quran maupun hadis. Kaedah itu mengatakan, Ada dua kata dalam bahasa Arab yang kalau mereka istama'ah digabungkan dalam satu kalimat, dua-duanya disebutkan. Iftarqadah maka maknanya berbeda, maknanya perlainan.
Wa'idhaftarqadah namun jika dia disebutkan sendirian, istama'ah maknanya mencakup yang lain. Sebagai contoh. Kata fakir dan miskin.
Kalau kata fakir dan miskin ini disebutkan dalam satu kalimat, maka fakir bukan miskin, miskin bukan fakir. Masing-masing memiliki makna yang berbeda. Seperti firman Allah, إِنَّمَا الصَّدَقَةُ لِلْفُقَرَةُ وَالْمَسَكِينَ Sedekah itu atau zakat hanya boleh diberikan kepada fakir miskin, kemudian Allah sebutkan asnaf yang lainnya. Maka ketika dia disebutkan persamaan dalam satu ayat, makna fakir bukan miskin, miskin bukan fakir.
Kemudian contoh yang lain, misalnya kata iman dan islam. Iman dan islam ini dua kata yang jika dia digabungkan, maka iman bukan islam, islam bukan iman. Masing-masing memiliki makna yang berbeda.
Tapi jika dia disebutkan sendirian, iman saja. atau Islam saja maka mencakup yang lainnya sehingga kalau disebut iman saja mencakup Islam disebut Islam saja mencakup iman lalu jika iman dan Islam itu dibedakan disebutkan dalam satu kalimat bersamaan apa perbedaan antara iman dan Islam kesimpulan yang bisa kita ambil adalah iman itu terkait amal batin seperti akidah, keyakinan, rasa takut Dan seterusnya Sedangkan Islam terkait Amal zahir Amalan dan gerakan yang kita lakukan Allah SWT berfirman Orang-orang badui Orang-orang Arab badui mereka mengatakan Kami beriman Katakanlah oleh Muhammad Hakikatnya kalian belum beriman Walakin قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ Namun ucapkanlah kami muslim dan iman belum masuk ke dalam hati kalian. artinya ketika dia menyatakan dirinya sebagai muslim diterima oleh Allah tapi kalau dia menyatakan dirinya sebagai mu'min tidak diterima oleh Allah karena mereka belum dianggap mu'min mereka hanya pernyataan dohir tapi batinnya belum sepenuhnya mencintai ima, mencintai islam makanya Allah SWT membantah klaimnya orang-orang Arab Baduy yang umumnya mereka sangat keras permusuhannya kepada islam Allah membantah klaim mereka yang menyatakan bahwasanya mereka adalah mu'min Padahal mereka baru Islam Dalam arti mereka baru menampakkan amalan yang sifatnya zahir Namun batinnya belum sepenuh hati untuk membela Rasulullah SAW Dan diantara dalil yang lain yang menunjukkan bahwasanya perbedaan iman dan Islam Jika mereka disebutkan dalam satu kalimat adalah hadis Jibril Kenapa disebut hadis Jibril? Karena ketika itu Jibril datang, mendatangi Rasulullah SAW bersama para sahabat, lalu Jibril bertanya tentang masalah agama dan dijawab oleh Rasulullah SAW.
Nah, di antara pertanyaan Jibril kepada Nabi SAW, Jibril bertanya tentang Islam dan bertanya tentang iman. Ketika Jibril bertanya tentang iman, Nabi SAW mengatakan, Antu minabila. وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُوبِهِ وَرُسُولِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ Iman adalah keberiman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, dan beriman kepada takdir baik maupun yang buruk. Kemudian Jibril juga bertanya tentang Islam.
Lalu Nabi SAW menyebutkan Islam, الْإِسْلَامَ أَن تَشْهَدَ أَلَّا إِلَىٰ إِلَىٰ اللَّهِ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَتُقِيمَ الصَّلَاةِ وَتُقْتِيَ الزَّكَاةِ Islam itu adalah engkau mengucapkan dua kalimat syahadat, menegakkan salat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadan, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا dan engkau melakukan ibadah haji. Dan kita bisa lihat jawaban Nabi SAW, iman kaitannya dengan masalah keyakinan, sedangkan Islam kaitannya dengan amal zahir. Ini perbedaan antara iman dan Islam. Jika digabungkan dalam satu konteks hadis, satu konteks kalimat dalam Al-Quran maupun hadis Nabi SAW.
Kemudian jika iman disebut sendirian, maka mencakup Islam. Sebagaimana Islam disebut sendirian mencakup iman. Sehingga ketika ada orang mengatakan, أَمَنَّ وَاشْهَدُ بِأَنَّ مُسْلِمٌ Kami beriman, saksikanlah saya adalah seorang Muslim.
Makanya dimaksud seorang Muslim di situ adalah seorang mu'min juga. Dan diantara dalil yang lain yang bisa kita jadikan sebagai acuan bahasanya iman jika disebutkan sendirian maka mencakup Islam adalah firman Allah di surat Al-Anfal ayat 2. Allah SWT mengatakan, Al-Anfal ayat 2. أُولَٰئِكَهُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا Orang mu'min itu adalah orang yang apabila nama Allah disebut وَجِلَتْكُ لُبُهُمْ Hatinya mereka bergetar Ketika ayat-ayat Al-Quran itu dibacakan untuk mereka زَادَتْهُمْ إِيمَانًا Iman mereka bertambah وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَقَّلُونَ Dan mereka bertawakal kepada Rabbnya Lalu Allah sebutkan cirinya الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ Mereka lah orang-orang yang menegakkan sholat dan mereka berzakat terhadap sebagian harta yang mereka miliki. Mereka berinfak dengan sebagian harta yang mereka miliki.
Ula ikahumul mu'minun haqqa. Itulah mu'min yang sejati. Anda bisa perhatikan disitu ada sholat, disitu ada zakat. Padahal dua ini adalah bagian dari rukun Islam.
Artinya ketika iman itu disebutkan sendirian maka mencakup juga Islam. Nah, dan di antara dalil bahasanya iman itu bisa bertambah dan berkurang adalah firman Allah SWT Apabila ayat Al-Quran itu dibacakan untuk seorang mu'min maka imannya bertambah, imannya naik Anda bisa perhatikan ketika seorang muslim itu sedang mengikuti kajian Islam Dia bisa khusyuk, dia bisa serius belajar, maka disaat itulah iman nya naik Allah SWT juga berfirman di ayat yang lain Hualadzi anzalassakinatafi kulubil mu'minin liyasdadu imanan ma'a imanihim Dialah zat, dialah zat yang menurunkan ketenangan di hati orang yang beriman Sehingga Allah menambahkan iman kepada mereka Disamping iman yang sudah mereka miliki Karena ketenangan yang diberikan oleh Allah SWT untuk mereka Yang ini bagian dari bukti bahasanya keyakinan Iman itu tidak bisa bertambah dan berkurang. Iman itu satu kesatuan. Dia tidak bertambah dan berkurang adalah akidah yang tidak benar, akidah yang menyimpang. Yang benar, iman bisa bertambah, bisa berkurang.
Bertambah dengan ketaatan kepada Rahman, dan berkurang dengan kemaksiatan kepada Allah SWT. Wallahu ta'ala alam, semoga yang kita sampaikan bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.