Perbandingan Common Cold, Flu, dan Alergi

Sep 9, 2024

Catatan Kuliah: Good, Flu, dan Alergic Rhinitis

Pendahuluan

  • Topik kuliah mencakup Good, Flu, dan Alergic Rhinitis.
  • Ketiga kondisi ini memiliki gejala yang mirip namun penyebab dan pengobatannya berbeda.
  • Referensi utama dari buku ajar pelayanan kefarmasian gangguan pernafasan ringan di komunitas.

Definisi

Common Cold (Kult)

  • Disebabkan oleh berbagai virus seperti rinovirus, para influenza, dan koronavirus musiman.
  • Gejala umum: pilek, bersin, hidung tersumbat.
  • Umumnya sembuh sendiri (self-limiting).

Flu

  • Disebabkan oleh virus influenza A, B, atau C.
  • Gejala yang lebih parah seperti nyeri tubuh dan demam.

Alergic Rhinitis

  • Reaksi alergi yang menyebabkan gejala mirip flu dan pilek.
  • Penyebabnya adalah alergen, bukan virus.

Perbedaan Gejala

Common Cold

  • Onset: Bertahap, gejala seperti hidung tersumbat, bersin.
  • Demam: Jarang terjadi, jika ada biasanya tidak terlalu tinggi.
  • Durasi: 2-14 hari.

Flu

  • Onset: Cepat, gejala muncul secara mendadak.
  • Demam: Umumnya lebih tinggi (hingga 38,8°C pada anak).
  • Gejala: Nyeri otot, menggigil, berkeringat, serta nyeri sendi.

Alergic Rhinitis

  • Gejala bersin-bersin, hidung meler, dan gatal di hidung.
  • Penyebab terkait dengan paparan alergen seperti debu, polen, dan bulu hewan.

Gejala Umum

  • Rhinorrhea: Hidung meler, cairan awalnya bening lalu bisa menjadi kental.
  • Nasal Congestion: Hidung tersumbat akibat pembuluh darah yang membengkak.
  • Sneeze (Bersin): Refleks akibat iritasi di hidung.
  • Sakit Kepala: Dapat disebabkan oleh peradangan atau infeksi sinus.
  • Sakit Tenggorokan: Tanda awal infeksi saluran pernapasan atas.

Komplikasi

  • Infeksi Telinga: Terutama pada anak-anak, terkait dengan saluran eustachius.
  • Sinusitis: Dapat terjadi akibat penyumbatan pada saluran sinus.
  • Asma: Riwayat asma harus diperhatikan.

Manajemen Terapi

Terapi untuk Common Cold dan Flu

  • Dekongestan: Mengurangi hidung tersumbat (contoh: pseudoefedrin).
  • Antihistamin: Mengatasi bersin-bersin (contoh: loratadin).
  • Analgesik: Untuk mengurangi nyeri dan demam (contoh: paracetamol).
  • Penggunaan Antibiotik: Hanya jika ada infeksi bakteri, bukan untuk virus.

Terapi untuk Alergic Rhinitis

  • Nasal Steroid: Menangani inflamasi di hidung.
  • Topikal Antihistamin: Mengurangi gejala lokal.
  • Sodium Cromoglycate: Untuk mencegah reaksi alergi.

Kapan Harus Rujuk ke Dokter

  • Jika terdapat gejala berat: sesak napas, nyeri telinga, nyeri sinus, atau gejala tidak membaik setelah 10-14 hari.

Penutup

  • Penting untuk membedakan antara common cold, flu, dan alergic rhinitis untuk manajemen yang tepat.
  • Alergic rhinitis tidak akan sembuh jika tidak menghindari alergen.

Terima kasih atas perhatian Anda.