Keanekaragaman Hayati dan Tipe Ekosistem

Jul 28, 2024

Keanekaragaman Hayati dan Tipe Ekosistem

Pengantar

  • Keanekaragaman hayati sangat penting untuk kelestarian hidup organisme dan aliran energi.
  • Keanekaragaman hayati berbeda di setiap wilayah, dapat menurun atau hilang, dan perlu dijaga serta dipulihkan.

Definisi Keanekaragaman Hayati

  • Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas): variasi organisme hidup pada 3 tingkatan:
    • Gen
    • Spesies
    • Ekosistem

Tingkat Keanekaragaman Hayati

1. Keanekaragaman Gen

  • Perbedaan gen dalam suatu spesies.
  • Juga disebut varietas atau ras (contoh: varietas mangga).
  • Dipengaruhi oleh:
    • Pewarisan sifat dari induk
    • Kondisi lingkungan
  • Meningkatkan melalui:
    • Hibridisasi (perkawinan silang)
    • Domestikasi (budidaya)

2. Keanekaragaman Jenis (Spesies)

  • Perbedaan dalam komunitas spesies di lokasi tertentu.
  • Contoh kelompok genus Pantera (harimau, singa, macan tutul, dll).

3. Keanekaragaman Ekosistem

  • Terbentuk dari hubungan antar spesies dan dengan lingkungan:
    • Ekosistem alami (hutan, rawa, sungai, dll) memiliki keanekaragaman spesies lebih tinggi.
    • Ekosistem buatan (sawah, ladang, kebun) memiliki keanekaragaman genetik lebih tinggi.

Tipe Ekosistem

  • Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua tipe:
    • Akuatik (perairan)
    • Terestrial (daratan)

Ekosistem Perairan (Akuatik)

  • Komponen abiotik utama: air.
  • Komponen biotik:
    • Plankton: bergerak pasif dipengaruhi arus.
    • Nekton: berenang aktif (ikan, katak).
    • Neuston: organisme mengapung di permukaan (serangga air, teratai).
    • Bentos: organisme di dasar perairan (udang, kepiting).
    • Perifiton: organisme melekat pada organisme lain (ganggang).

Ekosistem Darat (Terestrial)

  • Area luas disebut bioma.
  • Tipe bioma dipengaruhi oleh iklim (geografis, garis lintang, ketinggian).
  • 7 macam bioma:
    1. Hutan Hujan Tropis: curah hujan tinggi, suhu 21-30°C, flora & fauna beragam.
    2. Savana: padang rumput dengan pohon, curah hujan 90-150 cm/tahun.
    3. Padang Rumput: curah hujan 20-50 cm/tahun, flora lebih rendah di daerah kering.
    4. Gurun: suhu ekstrem, curah hujan rendah < 25 cm/tahun.
    5. Hutan Gugur: 4 musim, curah hujan 75-100 cm/tahun, flora berdaun lebar.
    6. Taiga: kawasan subtropis dan kutub, pohon daun jarum, curah hujan 75-100 cm/tahun.
    7. Tundra: tanah salju, vegetasi lumut, hewan arktik.

Kesimpulan

  • Keanekaragaman hayati dan tipe ekosistem sangat penting untuk memahami hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan. Materi selanjutnya akan dibahas di video berikutnya.