Sejarah Pemerintahan Daerah di Indonesia

Aug 19, 2024

Sejarah Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Indonesia

Pembukaan

  • Salam: Waalaikum warahmatullahi wabarakatuh
  • Tema: Sejarah penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia.

Konsep Umum

  • Perjalanan sejarah pemerintahan daerah ditandai dengan:
    • Lahirnya produk undang-undang baru.
    • Perubahan konsep penyelenggaraan pemerintahan daerah.
    • Dinamika orientasi pembangunan daerah.
  • Perubahan ini merupakan bagian dari eksperimen politik penguasa.

Awal Kemerdekaan

  • Undang-Undang Dasar 1945:
    • Indonesia sebagai negara kesatuan berbentuk republik.
    • Pembagian daerah dalam otonomi administrasi.
  • UU No. 1 Tahun 1945:
    • Pertama kali mengatur pemerintahan daerah.
    • Menekankan kedaulatan rakyat dengan pembentukan badan perwakilan.
    • Tiga jenis daerah otonom: karisidenan, kabupaten, kota.

Perkembangan Undang-Undang

  1. UU No. 22 Tahun 1948:
    • Mengatur pemerintahan sendiri di daerah.
    • Fokus pada susunan pemerintahan daerah yang demokratis.
    • Dua jenis daerah otonom: biasa dan istimewa.
  2. UU No. 1 Tahun 1957:
    • Mengatur pokok-pokok pemerintahan daerah.
    • Tiga tingkatan: daerah tingkat 1, 2, dan 3.
    • Menganut sistem otonomi riil.
  3. UU No. 18 Tahun 1965:
    • Mengatur pokok pemerintahan daerah.
    • Memperkenalkan kepala daerah dan Dewan Perwakilan Daerah.
  4. UU No. 5 Tahun 1974:
    • Menetapkan daerah otonom dan administrasi.
    • Otonomi nyata dan bertanggung jawab.
  5. UU No. 22 Tahun 1999:
    • Menghadirkan semangat reformasi.
    • Otonomi seluas-luasnya, nyata, dan bertanggung jawab.
  6. UU No. 32 Tahun 2004:
    • Pembagian daerah provinsi, kabupaten, kota.
    • Otonomi yang seluas-luasnya, nyata, dan bertanggung jawab.
  7. UU No. 23 Tahun 2014:
    • Pembagian daerah dengan prinsip negara kesatuan.
    • Tiga golongan urusan pemerintahan: absolut, konkuren, dan umum.

Kesimpulan

  • Terdapat pasang surut dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah:
    • Perubahan undang-undang sebagai respons terhadap tarik-menarik kewenangan.
    • Gerakan pendulum antara sentralisasi dan desentralisasi.
  • Dinamika politik mempengaruhi tingkat otonomi daerah.

Penutup

  • Harapan: Pemahaman yang baik terhadap materi ini.
  • Salam penutup: Billahitaufiq walhidayah, Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.