Selamat datang di Latih Logika. Saya, Valisa Putri, yang akan memandu video kali ini. Sepanjang seri video ini berlangsung, saya dan beberapa teman lain secara bergantian akan menemani kalian mempelajari keterampilan berpikir kritis.
Kali ini di video pertama, kita akan membahas pengertian berpikir kritis. Selain itu, saya akan memperlihatkan apa saja yang akan kita pelajari sepanjang seri ini. Tapi, sebelum kita masuk ke pokok video, Mari kita pertanyakan, mengapa kita perlu belajar berpikir kritis?
Hidup di negara demokratis seperti Indonesia adalah sebuah berkah, karena kita bebas untuk berbicara, berpendapat, dan menyebarkan atau mencari informasi. Boleh dibilang, kita tidak pernah kekurangan informasi, apalagi dengan kondisi teknologi, informasi, dan komunikasi yang sudah semaju sekarang. Tapi, berkah tersebut bisa juga menjadi bencana.
Kalau tidak pandai mengolah informasi yang kita terima, kita bisa lumpuh karena bingung, tidak tahu mana informasi yang bisa dipercaya atau tidak. Lebih buruk lagi, kita bisa tertipu dan akhirnya melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan penting. Nah, keterampilan berpikir kritis akan menjadi perisai kita dalam melindungi diri dari informasi yang menyesatkan dan pegangan dalam kita mengambil keputusan. Lalu, Apa sih sebenarnya arti berpikir kritis? Ketika kita mendengar kata kritis, mungkin kita langsung teringat kata kritik.
Akibatnya, yang muncul dalam pikiran adalah sosok seseorang yang suka menyerang hasil pemikiran orang lain. Ini terjadi karena kita keliru memahami arti kata kritis. Padahal, pemikir kritis berbeda dari tukang kritik.
Seorang pemikir kritis adalah orang yang berpikir secara sistematis, logis, dan objektif. dalam menilai sesuatu atau dalam membuat keputusan, bukan orang yang suka mencari-cari kelemahan sesuatu. Beberapa contoh ciri-ciri pemikir kritis adalah tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya, tidak mudah tersinggung ketika dikritik, dan selalu menimbang sisi baik dan buruk sebelum memutuskan sesuatu. Berbedakan dengan image tukang kritik, video-video yang akan kita tonton bersama nanti akan mengajak kita untuk menjadi seorang pemikir kritis dengan mempelajari konsep-konsep seperti apa itu argumen, penalaran, kesalahan-kesalahan dalam berpikir atau kesesatan logika, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itulah, serial ini disebut dengan latih logika. Sama seperti otot yang perlu dilatih dengan olahraga rutin, logika pun harus ditempa secara terus-menerus sehingga semakin kuat. Seri ini terbagi dalam beberapa bagian. Setiap bagian terdiri dari satu video pendek, dan setiap video akan didampingi bahan bacaan dan soal latihan.
Ada juga forum terbuka, di mana kalian bisa mengajukan pertanyaan atau mendiskusikan hal-hal yang mungkin belum dibahas mendalam di video-video yang sudah ada. Melalui seri ini, kalian bisa belajar dengan mandiri. Kalian bisa menyesuaikan waktu belajar dengan jadwal masing-masing.
Setelah mengikuti keseluruhan seri, diharapkan kita semua bisa menerapkan keterampilan berpikir kritis dan merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari hal kecil, seperti menanggapi postingan di media sosial, berbelanja tanpa terpengaruh iklan, melakukan presentasi atau berdiskusi di kelas, hingga hal penting seperti memilih kandidat atau partai politik tertentu di pemilu, tanpa terpengaruh propaganda. Sebelum kita sudahi video ini, saya ingin menekankan bahwa berpikir kritis adalah suatu bentuk keterampilan. Bukan hanya orang yang sudah pintar saja yang mampu berpikir kritis, tapi jika kita berlatih dan membiasakan diri sedikit demi sedikit secara konsisten, pasti kita pun dapat menjadi seorang pemikir kritis. Terima kasih telah menonton video pertama Latih Logika.
Klik tombol lanjut di bawah video ini untuk menonton video berikutnya.