Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Peringatan Darurat dan Tindak DPR
Aug 29, 2024
Peringatan Darurat
Konteks Situasi
Peringatan darurat dengan latar belakang poster biru.
Disebut darurat karena putusan Mahkamah Konstitusi (MK) langsung direspon oleh DPR dengan cepat.
DPR segera membuat undang-undang dalam waktu singkat, hanya satu hari.
Putusan Mahkamah Konstitusi
Putusan MK:
Mengubah syarat ambang batas pencalonan kepala daerah.
Partai atau gabungan partai politik tidak perlu lagi mengumpulkan minimal 20% kursi di DPRD atau 25% suara sah.
Calon kepala daerah tingkat provinsi harus berusia 30 tahun saat ditetapkan oleh KPU.
Dampak Putusan:
Putusan ini dianggap progresif.
Memungkinkan lebih banyak kandidat untuk maju dalam pilkada.
Respon DPR
DPR memutuskan untuk mengembalikan ambang batas pencalonan ke aturan lama keesokan harinya.
Usia kandidat mengikuti putusan Mahkamah Agung, yaitu 30 tahun saat dilantik.
Tindakan DPR dianggap sebagai usaha untuk menyiasati putusan MK yang seharusnya mengikat dan final.
Masalah Proses Pembentukan Undang-undang
Undang-undang dibentuk dalam sehari tanpa naskah akademik atau sosialisasi.
Tidak ada partisipasi atau aspirasi dari rakyat dalam proses pembentukan.
Kritik dan Implikasi
Proses bernegara berjalan dengan cara potong kompas, mengabaikan nalar hukum.
Peringatan darurat perlu disebarkan karena:
Rakyat berhak marah dan mengetahui kejadian sebenarnya.
Kegiatan di DPR tidak mencerminkan rapat untuk kepentingan rakyat.
Presiden dan DPR harus menghentikan upaya yang menentang putusan MK.
Kekhawatiran bahwa tindakan ini bisa dianggap sebagai pembangkangan konstitusi yang dapat berujung pada pembangkangan sipil.
📄
Full transcript