Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Sejarah Psikologi di Zaman Renaissance
Sep 29, 2024
Catatan Kuliah: Sejarah dan Aliran Psikologi - Renaissance
Pertemuan Keempat
Tema: Renaissance, Neoplatonisme, Dark Age, Aristoteles, dan pengaruh agama.
Neoplatonisme
Gerakan penyatuan ajaran Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Fokus pada pengaruh dua tokoh: Plato (teoretis) dan Aristoteles (ilmiah).
Stoisisme sebagai gabungan ajaran Zeno dari Sitium, Seneca, dan Marcus Aurelius.
Neoplatonisme muncul di tahun 245, dengan Plotinus sebagai tokoh utama.
Tokoh dan Pemikiran
Plato
:
Mengembangkan ilmu teoritis.
Mengkaji mental dan topik psikologi.
Klasifikasi pemikiran yang mempengaruhi tokoh-tokoh setelahnya.
Aristoteles
:
Fokus pada empirisme dan eksperimen.
Pendekatan deduktif.
Marcus Aurelius
:
Menekankan keluhuran manusia dan prinsip filosofi keutamaan.
Perkembangan Neoplatonisme
Pengaruh yang meluas ke berbagai wilayah, tidak hanya Yunani dan Romawi.
Neoplatonisme mengalami perselisihan dengan gereja Kristen.
Tokoh-tokoh penting: Porfiri, Iamblikus, dan Hipatia.
Al-Ghazali mengkritik filsafat dan menekankan pentingnya agama.
Dark Age (Zaman Kegelapan)
Naskah-naskah Neoplatonisme dibakar oleh gereja.
Pengetahuan disebarkan melalui konflik antara Kristen dan Neoplatonis.
Ilmuwan Muslim dan Yahudi memainkan peran penting dalam menjaga dan mengembangkan pengetahuan.
Perkembangan Islam dan Yahudi
Santo Agustinus
: Mengembangkan konsep memori, mimpi, dan predestinasi.
Ibnu Sina (Avicenna)
: Mengembangkan kajian kedokteran dan psikologi (memori, imajinasi).
Ibnu Rushd (Averroes)
: Menerjemahkan karya Aristoteles dan membahas intelektualitas.
Maimonides
: Meneliti psikosomatis dan hubungan antara batin dan fisik.
Tokoh Pasca Renaissance
Santo Thomas Aquinas
: Mengintegrasikan pemikiran Aristoteles ke dalam gereja.
William Ockham
: Mengembangkan prinsip Ockham Razor.
René Descartes
: Mengemukakan ide tentang dualisme pikiran-tubuh.
Newton
: Menekankan hukum alam sebagai dasar pengetahuan.
Kesimpulan
Psikologi mulai berdiri sendiri sebagai kegiatan ilmiah.
Mempelajari sains tidak bertentangan dengan agama.
Fokus pada penelitian manusia secara ilmiah, termasuk memori, mimpi, dan kesehatan.
📄
Full transcript