Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ya ayyuhal-lazina amanu ttaqullaha waqulu qawlan sadida yuslih lakum a'malakum wa yawfir lakum dhunubakum wa mayyut'i allaha warasulahu faqad faza fawzan aziman amma ba'du fa'inna asdaqa al-hadithi kitabullah wa khairal hadiyu hadiyu Muhammadin sallallahu alaihi wasallam wa sharral umuri muhdathatuhah wa kullam muhaddithatuhah yang saya kenal dan yang mungkin lupa-lupa sebagian namanya dan rekan-rekan peserta daurah dua hari yang saya cintai karena Allah SWT rahimani warahimukumullah azzani wallahu wa iyakum segala puji bagi Allah SWT di Pagi hari ini, di hari yang paling mulia ini Allah SWT memudahkan kita untuk bermajlis bersama mempelajari bagaimana kira-kira yang bisa kita lakukan untuk anak-anak didik kita agar mereka bisa membaca kitab Allah Al-Quranul Karim bisa segera bisa baca Al-Quran dan faseh sehingga nanti memudahkan mereka untuk menghapal Al-Quranul Karim sebelumnya saya juga berterima kasih kepada Ustadz Muflih dan yayasan beliau yang sudah melaksanakan atau mengadakan daurah ini tentunya harapan kita bersama daurah yang kita laksanakan ini betul-betul menghasilkan faedah untuk saya pribadi dan teman-teman sekalian untuk bisa lebih lagi kita mengasah diri kita Dan membekali diri kita sebelum kita terjun dalam pendidikan mendidik putra-putri kita. Apalagi yang mungkin sudah terjun. mungkin ada hal-hal yang bisa ditambahkan atau diperbaiki lagi walaupun nanti yang saya sampaikan ini masih banyak yang perlu ditambahkan lagi oleh teman-teman sekalian dan juga tambahan ilmu dari teman-teman sekalian dalam masyarakat ini rekan-rekan sekalian dan rahmatullah insyaallah yang akan menjadi bahan Pembelajaran kita di daurah ini adalah buku metode asyafi dan ini yang diusulkan oleh pihak yayasan buku yang sekarang berada di hadapan antum ini buku yang cukup bagus salah satu metode untuk mempelajari atau belajar membaca Al-Quran dari nol Orang yang belum bisa atau kurang bisa, bisa belajar ikhraq dulu.
Karena kalau tidak terlalu lancar kemudian dipaksakan Al-Quran, kalau sampai khatam, nggak jadi-jadi. Selama-lamanya nggak bakal lancar dan bisa jadi nanti ketelitian juga akan kurang. Di satu tempat dia lancar, di tempat yang lain ketika disuruh di tempat lain dia tidak akan lancar atau mungkin tidak teliti. Pembelajaran Al-Quran bertahap dari taksis seperti ini.
Dari merintis dari awal. Ini adalah yang paling ideal untuk setiap muslim yang ingin bisa membaca Al-Quran Al-Karim Tidak tergesa-gesa, tidak juga terlalu lama kalau bisa Itulah yang paling ideal Di Indonesia ini banyak metode-metode yang ditawarkan untuk bisa membaca Al-Quran Dan masing-masing kebanyakan dari metode itu punya kelebihan masing-masing. Ada pun kekurangannya sedikit.
Kelebihan masing-masingnya banyak. Ada ini, ada itu. Seperti di Indonesia saja, yang paling terkenal dulu namanya Al-Qa'idah Al-Baghdadiyah Seperti ayah anda kita ini Insyaallah dulu beliau belajar Al-Quran Di era beliau pakai Qa'idah Baghdadiyah Yus'amah pak ya Alipan Iya Alipan gak pak dulu ya Bapak ya dulu ya Pakai Qa'idah Baghdadiyah Kemudian setelah beberapa tahun Mungkin sekitar tahun 80an dibuatlah oleh Bapak As'ad Humam dari Yogyakarta, Ikro Ikro itu pertama terkenal di kalangan warga Muhammadiyah tapi terus karena enak akhirnya diterima juga oleh lapisan masyarakat muslim yang lain dan akhirnya juga sangat menyeluruh artinya sangat tersebar di Indonesia punya kelebihan juga kelebihan ikhro dia bisa baca Al-Quran hampir semua bagian dari Al-Quran dia bisa Hampir semua dari awal sampai akhir daripada Al-Quran, dia bisa tahu dia bagaimana cara membacanya. Khususnya yang pakai mushaf terbitan kemenang.
Tapi yang memakai mushaf yang diterbitkan di timur tengah kurang pas bagi yang belajar ikhlas asad humam. Karena tanda-tanda bacanya, masalah bobot, sedikit masalah rosem juga berbeda. Sehingga family kurang pas kalau dengan mushaf Timur Tengah.
Setelah itu ada lagi atau mungkin kurang lebih di waktu-waktu itu juga ada Kiroati dari Semarang ya. Itu juga terkenal dan diklaim oleh. oleh pendirinya atau juga pengajarnya di mana-mana karena setiap tahun itu ada pertemuan dan metode ini metode yang paling loyalitasnya tinggi menurut saya di Indonesia yang setiap perbulan sekali ada pertemuan Pertemuan Kemudian ya ada panetismenya juga sedikit, mungkin ada seperti ya mengajak supaya Belajar hanya kepada guru-guru yang berasal dari itu. Jadi agak eksklusif dari orang-orang atasannya dan pengajar-pengajar khususnya. Sehingga berharap tidak terkontaminasi sama sekali dengan madhab-madhab lain kalau seandainya ada madhab lain dalam masalah pandangan tajwidiyah.
Ini juga cukup bagus. Kalau di eranya. Kiro Ati ini yang paling paseh. Lebih paseh daripada orang ikrom.
Di eranya. Di eranya Kiro Ati ini. Kiro Ati ini mencetak orang-orang yang faseh. Yang lebih faseh daripada orang-orang ikrom. Di eranya ya.
Dan sampai sekarang pun masih faseh-faseh. Tapi karena kurang bersosial dengan yang lain, akhirnya update pertambahan ilmu, pertukaran pikiran itu mungkin agak kurang. Berdialog juga agak kurang dan sebagainya. Kemudian di sana ada lagi metode-metode yang lain. Ada namanya yang modern-modern sekarang ini seperti Saqifah dan sebagainya Juga diklaim punya kelebihan Dan punya kelebihan memang Banyak kelebihannya Kemudian lagi Ada juga yang punya kelebihan dari segi Memunculkan Memunculkan bakat melakukan Karena kan kalau anak itu kurang ter biasa untuk melakukan suara nanti suaranya palas atau sumbang Ada beberapa metode bagus seperti tilawati, kemudian umi.
Itu dua metode yang mungkin diantara kelebihannya adalah membiasakan anak melakukan suara dari kecil. Jadi dari kecil anak itu dibiasakan mendendangkan suara, meliuk-liukan suara. Dari sisi ini cukup bagus juga.
Walaupun mungkin ada sebagian yang... Kurang bagus di dalam pemantapannya. Artinya anak bisa baca, lancar, cuma tidak teliti. Dia bisa baca, lancar, tapi tidak teliti.
Kalau disuruh baca Al-Quran, dia bisa saja. Tapi nanti ada ketidak telitian. Karena kefokusan memandang kurang, kefokusan memandang kepada tulisan kurang, kurang terdidik di dalam fokus memandang. Sehingga mungkin di antara kelemahan sebagian metode yang kuat di dalam.
Mendidik untuk melakukan itu Di antara kekurangannya nanti ada sebagian itu Dalam kefokusan memandang mata Ada sebagian saya katakan Tapi cukup bagus juga Ada lagi banyak lah di Indonesia ini Ya banyak sekali Sebagian saudara-saudara kita Dari yang Teman-teman Dari lulusan Yaman juga banyak membuat Para ustad-ustad Ahlu sunnah juga ada yang membuat Bagus-bagus Insyaallah banyak sekali Kelebihan-kelebihannya Yang cukup Baru masuk Indonesia adalah Nurul Bayan sama At-Tibian Kalau Nurul Bayan itu sudah pakai metode mengeja atau tahaji ya Seperti dulu bapak ayahandanya Ustadz Mufli dulu ketika belajar Banget tadi beliau juga pakai mengeja, tapi mengeja ala orang dulu yang mungkin ada yang terlalu berbelit-belit sehingga agak lama dan mengambil waktu yang cukup banyak. Nurul Bayan itu pusatnya di Al Furqan. Magelang, Ustadz Wujud Itu Nurul Bayan Ada Atibian, Atibian itu pusatnya di Bogor Ya Pusatnya di Bogor Di Wadi Mubarak Ini Metode yang bagus juga Dalam mengeja Bahkan sangat bagus Menurut banyak orang-orang Di Timur Tengah Ya, sangat bagus.
Tapi, ada beberapa hal yang mungkin terlalu panjang di dalam mengejarnya, yang mungkin agak susah bagi orang-orang yang tidak bisa bahasa Arab. Kalau Atibyan sendiri, itu diantara yang mungkin perlu dikurangi adalah banyaknya... Menghapal beberapa kata-kata yang tidak banyak faedah buat anak-anak Seperti untuk menyebutkan Zai Nanti ada beberapa kata Apa namanya? Wizzahapa gitu kan Wizah itu kan bebek ya Wizah apa? Panjang Padahal anak itu belum bisa bahasa Arab Bukan anak Arab ya Anak Indonesia Sudah dibiasakan menghapal-hapal seperti itu Padahal kalau seandainya Dia Kecil dan dia bukan anak Arab Kalau digunakan Kesempatan waktu itu untuk Membiasakan dia ngapa Sebagian ayat-ayat Al-Quran yang ada Huruf-huruf itu Mungkin lebih baik Daripada digunakan Makan otaknya untuk menghapal sesuatu yang dia kurang paham atau tidak paham.
Karena dia bukan anak Arab. Kemudian juga yang terbaru sekali yang saya tahu. Ada metode dari riak. Baru kurang lebih masuk ke Indonesia sekitar setengah tahun.
Atau baru lima bulan. Metode apa saya lupa namanya. Dari Riyamut Yang buat itu kalau tidak salah Orang Mesir Tapi tinggal di Riyamut kalau tidak salah Kelebihannya Dia khusus untuk anak Yang berusia 2 dan 3 tahun Jadi anak umur 2-3 tahun diajarin itu Jadi lebih mudah lagi Daripada kebanyakan metode ya Jadi umur 2-3 tahun Satu bulan anak bisa baca Al-Quran Kemudian bulan kedua dia bisa hafal Juz'amah Dengan metodenya Jadi 2 bulan dia sudah bisa baca Al-Quran dan bisa hafal yus sama 2 bulan saja Nah itu baru metode yang mutakhir ya dengan artinya dengan penelitian pengalaman pribadi peletaknya itu dan banyak yang berhasil dan dicoba di Indonesia Cukup berhasil, kalau itu pusatnya di Indonesia ini di Binbas, di Mahat Binbas Baru kurang lebih 5 bulan masuk Sehingga tuh, itu pusatnya di Bimbas. Ini metode yang paling mutakhir. Siapa tahu Ustaz Muflih nanti bisa bandingkan di antara semua yang ada.
Itu cukup mutakhir, tapi kan namanya metode ini, gurunya harus memang betul-betul menguasai metodologinya. Kalau hanya belajar buku, belum tentu. Hasilnya seperti yang diinginkan oleh peletak daripada metode itu.
Itu yang mungkin yang terakhir Ada pun yang sekarang kita berada Metode Asyafi'i ini Ini juga termasuk metode yang Apa namanya? Buku yang bagus Yang ditulis oleh Ustadz Abu Ya'la Kornedi Hafidhullahullah Kita semua kenal Metode ini Adalah penggabungan antara Dua buku Terkenal Yaitu Koidah Bagdadiyah dan Nuraniyah Koidah Bagdadiyah sama Koidah Nuraniyah Jadi Bagdadiyah sama Nuraniyah digabungkan dua Digabungkan, dipilih Yang penting, adapun yang mungkin sama, itu dijadikan satu saja. Jadi, Baghdadiyah ditambahkan dengan yang tidak ada di Baghdadiyah, diambil dari Nuraniyah. Nuraniyah ini adalah metode pembelajaran Al-Quran yang paling tersebar di Arab Saudi.
Di Arab Saudi sekarang, nuraniyah ini yang paling tersebar. Mungkin 95% dari halakah Al-Quran di Arab Saudi pakai nuraniyah. pakai nuraniah ada pun bangdadiyah itu dulu termasuk dari yang menguasai dunia hampir di semua belahan dunia orang pakai bangdadiyah dulu, khususnya di jaman bapak ini Di daerah Bapak Itu hampir di semua daerah Orang pakai bangdadiyah Dan sampai nanti ini pun di Mesir Di beberapa mesir-mesir tua Mesir-mesir kampung Masih banyak orang pakai bangdadiyah Masih banyak orang pakai Al-Baghdadiyah Apalagi di Irak Konon katanya Peletak Koedah Bagdadiyah ini orang Irak, tapi siapa orangnya tidak diketahui. Semoga ini termasuk dari... Apa namanya?
Amal jariah dari orang yang tidak dikenal. Ya, tapi amalannya terus nyambung ke dia. Subhanallah.
Dari amalan sir dia. Banyak beberapa orang tidak diketahui siapa dia. Contohnya. Mungkin Antum pernah dengar dalam masalah akidah mungkin. Ada.
Apa itu? Nunia al-Qahdani Banyak masyarakat salafi Menyebut Abdullah Al-Qahtani pengarang daripada dunia ini yang indah bahasanya itu Tidak diketahui biografinya, dimana dia, yang mana orangnya Yang penting dia bukan Abdullah Al-Qahtani yang kena syubuhatnya Juhayman bukan Tapi Abdullah Al-Qahtani yang lain Tapi dia subhanallah ini sesuai sunnah Tapi dia tidak dikenal kata saya oleh Juhayman Mungkin ini termasuk dari amalan Yang dia sembunyikan Dia lakukan dengan umat Begitu pula koedah Bagdadiyah Nah Metode asyami ini penggabungan Dua itu Bagdadiyah sama Noroniyah ditambahkan sedikit Oleh penulis Mesra Boyala Beberapa hal yang kira-kira penting Untuk sebagai Penopang penguat Pembelajaran ini Dan perlu kita ketahui teman-teman Sekaligus Alhamdulillah Belajar metode syafiq ini yang mana dia menggabungkan antara dua buku ya, Bangdadiah sama Nuraniyah. Nuraniyah ini paling terkenal di Arab Saudi dan paling direkomendasikan oleh ulama-ulama besar kiroat yang ada di Arab Saudi.
Di antaranya adalah Dr. Ayman Ruzdi Sued dan lain-lain. Nah, buku ini atau metode yang seperti ini tujuannya pada asarnya adalah untuk mengajari orang bisa baca bahasa Arab. Dan tidak mesti harus bisa baca, maksudnya tidak khusus untuk hanya baca Al-Quran.
Seperti anak-anak diajarin, anak Arab ya, diajarin baca. Diajarin baca supaya nanti dia bisa baca buku Arab, dia juga bisa baca Al-Quran. Sehingga pada dasarnya ada pembelajaran yang lebih lanjut untuk masalah-masalah tajwid yang tidak ada di pembelajaran membaca Arab. Diajarkan pamannya hukum-hukum. Al-i'tiradiya, hukum-hukum yang tiba-tiba karena ada penyebab tertentu akhirnya dia ikhfa atau apa nah itu dipelajari di pendidikan berikutnya bukan disini, yang penting dia bisa baca dulu nanti ada pun beberapa metode yang lain sudah diajarin kepasehan dari awal Maksudnya bukan kepasehan Sudah diajarin hukum-hukum yang khusus menjadi hukum Al-Quran Seperti Nurul Bayan sama Atibian Nurul Bayan sama Atibian itu punya kelebihan Dia dari awal sudah diajarin anak Hukum-hukum Iqtiratiyah Ya hukum-hukum itu, walaupun nanti agak panjang penyebutan ejaknya Dan perlu menghapalkan anak bahasa Arabnya Tapi tidak semua anak bisa Kalau orang Indonesia kan, belum itu bukan bahasa dia dan sebagainya Kecuali kalau anak-anak yang mungkin di lingkungan yang sudah terbiasa masyarakatnya berbahasa Arab Mungkin terbiasa dia Cuma kelebihannya apa?
Anak itu sudah diajarkan dari awal Kefasehan pada hukum-hukum iktirafiyah Bukan hukum-hukum lazimah saja Bukan hukum-hukum yang pasti ada dari awal Walaupun tidak baca Al-Quran Hukum-hukum iktirafiyah pun mereka sudah dibiasakan Bahkan dalam satu pembahasan Dirunut huruf-huruf hijaiyahnya Empamanya Untuk misal pembelajaran ini Dari empamanya 29 huruf hijaiyah dirunut Belajar alifnya dulu Empamanya belajar Belajar bak dulu. Habis bak. Banyak.
Baru. Tak. Tak.
Masing-masing dikhususkan nanti. Dikotak-kotakan. Jadi.
Dikenyang anak itu dengan pelajaran itu. Kenyang dengan pelajaran itu. Di antara kelebihannya mungkin juga yang membuat anak itu tidak jenuh adalah Apa nanti ada melagukannya ketika mengeja itu dan sebagainya Teman-teman sekalian, rahmatullah Metode asyafi ini yang saya sukai, saya secara pribadi Dia mungkin pertengahan antara yang terlalu lama dengan yang terlalu cepat Ada sebagian metode itu dibuat di Jakarta Jakarta seperti Al-Hikmah Jakarta, Jalan Mampang itu ada punya metode, dua buku saja.
Itu untuk yang cepat-cepat. Cuma tidak semua orang punya intelijensi kuat untuk memahami. Sehingga biasanya itu kalau diteskan untuk orang-orang yang cerdas. Seperti contohnya mahasiswa. Apalagi mahasiswanya mahasiswa dari jurusan yang lebih menunjukkan kecerdasan bisa mereka menguasai.
Metode ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tapi bagi yang tidak secerdas mereka tidak bisa. Tidak bisa-bisa bahkan tidak naik-naik. Berarti ada beberapa metode tidak cocok pada sebagian orang.
Kalau yang ini insya Allah tidak. Yang cerdas cocok. Yang tidak cerdas juga cocok, yang sedang insya Allah cocok juga, ya kan?
Jadi pertengahan dia, yang cerdas, yang tidak cerdas, yang pertengahan semua bisa. Dan tidak terlalu lama... seperti ikrok lama dan sebagainya tidak juga terlalu cepat terlalu tergesa-gesa yang akhirnya hasilnya tidak matang kalau hasil tidak matang nanti berefek kepada bacaan kemudian Di antaranya masalah ketelitian.
Makanya mungkin sebagian ustad-ustad dapati nanti ketika kita mengambu tahfid, ada beberapa santri itu tidak teliti dia. Hapalannya sebenarnya bagus, tapi ada kadang-kadang dalam satu muka itu ada satu atau dua salah dia. Pemanyat ketinggalan alifnya.
Atau hurufnya ketukar Itu kadang-kadang disebabkan Gara-gara dulu merintis Baca Al-Quran dari awalnya Kurang Kurang bagus Dia punya kecerdasan Hapalannya kuat Cuman ketelitiannya kurang Ketelitian itu kurang terlatih saja Kurang terlatih Jadi Insya Allah Metode yang kita pelajari ini Metode syafi'i adalah metode yang Pertengahan, artinya tidak terlalu Tergesa-gesa, tidak juga terlalu lama Tapi kita berusaha Untuk mengambil ketika kita Mengajarkannya dengan cara yang Terbaik Wallahu ta'ala Pergerakan sekalian di alam mati Allah Subhanahu wa ta'ala Alhamdulillah Ustaz Mufli sudah menyampaikan Mokaddimah, saya ingin menyampaikan saja sebagai apa namanya, sebagai dukungan atau motivasi buat kita semua kita sebagai pengajar Al-Quran Allah SWT sudah memberikan kepada kita janji di banyak ayatnya dan hadis-hadis Nabi SAW akan kemuliaan orang yang mengajarkan Al-Quran banyak sekali ayat dan hadisnya Di antara yang paling terkenal adalah hadis Nabi SAW, خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan yang mengajarkannya. Subhanallah, orang yang mengajarkan Al-Quran ini, Allah berikan kepada dia khairiyah sebaik-baiknya manusia. Sebelum mengajarkan orang lain, mengajarkan keluarga dulu dan sebelumnya belajar. Sampai-sampai di antara para ulama, ada yang duduk berlama-lama di masjid Nabawi mengajarkan Al-Quran. Jantarnya adalah Abu Abdurrahman As-Sulami.
Beliau mengajar Al-Quran di Masjid Nabawi puluhan tahun. Duduk di sana. Empat puluh tahunan atau kurang lebih seperti itu. Duduk di Masjid Nabawi. Kemudian ada orang datang.
Apa yang membuat engkau mau duduk di sini berlama-lama? Apa yang membuat engkau betah di tempat ini? Engkau tidak bosan-bosan Mau duduk di tempat ini untuk menerima bacaan orang Menyimak dan mengajarkan dan ikhrok Membacakan Al-Quran kepada orang Apa yang membuat engkau betah di sini?
Kata beliau Yang membuat aku betah di tempat ini adalah hadis Nabi SAW Khoirukum banta'allama al-Qur'ana wa'allama Pengajar Al-Qur'an itu Allah sudah berikan kepada dia Kemuliaan, tidak butuh dia kemuliaan dari makhluk. Dia punya khairiyah, tidak butuh dia untuk diberi kemuliaan dari makhluk. Allah sudah memberikan tazkiah untuk dia. Artinya dia adalah sebaik-baik makhluk Allah SWT Di antara sebagian makhluk Allah SWT yang terbaik Karena dia mau belajar dan mengajarkan Al-Quran Al-Karim Sehingga tidak pantas bagi seorang pengajar Al-Quran Untuk tunduk kepada dunia Dia membeli dunia dengan Al-Quran Betapa hinanya pengajar Al-Quran membeli dunia dengan Al-Quran. Tidak pantas sekali.
Karena yang dia ajarkan adalah sesuatu yang paling mulia perkataan Allah SWT. Yang turun melalui perantara Jibril AS kepada Nabi terbaik Nabi Muhammad SAW. Dia ajarkan itu kepada umat.
Kemudian dia... Kemudian ada yang membeli dunia dengan tidak. Ini terlepas daripada sebagian kita yang, atau kita yang Allah yang mendapatkan, apa namanya, mendapatkan mukafa'ah atas pengabdian kita kepada masyarakat, itu lain lagi ceritanya.
Yang tentunya yang seperti itu belum tentu mengurangi keikhlasan seseorang. Intinya seseorang ikhlas ada pun sebagian yang didahulukan dari dunia itu lain lagi. Seseorang setelah melihat ayat Allah dan hadis-hadis Nabi S.A.W. Dia sadar tentang kemuliaan ini.
Tidak ada merasa terpinggirkan atau terkucilkan. Pada sebagian masyarakat, orang pengajar Al-Quran itu dianggap orang yang mungkin berpendapatan sedikit, orang yang tidak punya pekerjaan lagi, kemudian dianggap di masyarakat dia termasuk orang-orang yang tidak berderajat tinggi. Karena ditinggalkan dari kemampuannya mencari mengizrizki.
Padahal sebenarnya pandangan seorang muslim tidak seperti itu. Seorang muslim melihat kepada ayat-ayat Allah dan hadis Daudi B.S. Yang menyebutkan akan kemuliaan mereka. Ini adalah sebaik-baik pekerjaan sebenarnya.
Termasuk dari sebaik-baik pekerjaan. Ketika seseorang mengajarkan Al-Quranul Karim kepada umat Seperti yang dikatakan oleh al-imam al-Nawwi rahimahullah ta'ala Wazifah ini adalah wazifah dari Allah Allah dan Rasulnya menyuruh kita dan mengajarkan kita untuk melakukannya Kita pun menerima panggilan tersebut Mengajarkan umat kitab Allah. Kemudian mencetak. Dari murid kita bisa.
Kemudian murid kita mengajarkan kepada anak-anaknya. Atau mungkin orang lain. Membuka lagi halakoh-halakoh.
Subhanallah. Berapa? Pahala dari guru sebelumnya.
Ini adalah amal. Apa? Amal jariah seseorang.
Amal yang terus berkesinambungan pahalanya. Tidak tahu kita mungkin amal dosa-dosa kita banyak. Tapi ketika diadili oleh Allah SWT.
Ketika ditimbang amalan kita. Kita kaget. Ada amalan-amalan yang memberatkan hasanat kita. Ternyata ada amal-amal jariah.
Inna nahnu ilmauta wa naktubu maqaddamu wa atharahum wa kulla shay'in ahsainahu fi imamim mubi Teman-teman sekalian, kerahmatullah Sekian motivasi saya kepada teman-teman dan saya pribadi Sekarang kita masuki Apa yang perlu kita perhatikan sebelum kita mengajarkan Al-Quran kepada Putra Putri atau anak-anak didik kita yang pertama tentunya mengikhlaskan diri dan ikhlas harus perlu dipelajari lagi dan ditambah lagi keikhlasannya agar pahala lebih besar kemudian seorang yang mengajarkan Al-Quran juga Harus belajar, jangan asal mengajarkan tapi dia kurang belajar. Sehingga betul-betul dia mengajarkan Al-Quran sesuai dengan yang diinginkan oleh Rasulullah SAW. Dan dicontohkan oleh para sahabat Ridwanullah A.S. Artinya kita mengajarkan Al-Quran dengan baik. Kemudian lagi yang perlu diperhatikan.
Sebelum kita mengajarkan Al-Quran kepada peserta didik kita adalah memberikan pengetahuan kepada mereka atau menyampaikan kepada mereka alasan mengapa kita belajar Al-Quran atau belajar membaca Al-Quran. Kadang-kadang anak-anak itu Disuruh orang tuanya ayo belajar kamu. Ngaji sana.
Di masjid suram. Akhirnya dia ngaji. Disuruh gitu aja.
Tapi gak tau apa tujuannya. Jadi tujuan untuk belajar itu harus disampaikan dari awal. Jangan asal anak dibawa. Gurunya langsung ajaran. Ini A. Alif.
Ini B. A. Anak gak tau apa tujuan saya. Tentunya kalau tujuan itu dia ketahui, dia pun terbayang apa hasil yang bisa saya dapatkan setelah saya mengetahui tujuan ini dan saya melaksanakannya. Dia perlu tujuan itu diketahui. Di antara tujuannya apa?
Agar peserta didik bisa membaca tulisan Arab. Dengan bisa membaca tulisan Arab tersebut, engkau nak bisa nanti baca Al-Quran, Kalamullah, Kitabullah. Baru kita sampaikan motivasi membaca Al-Quran dan lain sebagainya.
Di antaranya lagi nak, engkau nanti kalau faseh, kalau engkau bisa baca tulisan Arab, engkau bisa membaca Apa? Membaca buku-buku dengan bahasa Arab. Siapa tahu nanti kan dia belajar rahmu juga dikembangkan.
Dan itu adalah buku-buku para ulama. Engkau belajar kitab-kitab para ulama. Di antaranya lagi apa? Engkau, ya suatu saat engkau pergi ke suatu tempat. Akhirnya engkau melihat tulisan-tulisan, engkau bisa membaca tulisan itu.
Tulisan-tulisan tersebut. Di antara motivasinya lagi apa? Kita membaca tulisan Arab yang ini adalah bahasanya Rasulullah SAW. Dan ini adalah bahasa yang paling fasek. Makanya Allah SWT sipati bahasa Arab itu mubin.
Bilisanin Arabiyin mubin. Mubin itu artinya apa? Yang jelas.
Ini menunjukkan bahasa Arab itu adalah bahasa yang jelas. Huruf-hurufnya jelas. Dan ini melatih engkau untuk lisanmu jelas. Nabi SAW sendiri dikhususkan oleh keluarga beliau untuk di orang tua beliau, untuk agar beliau bisa belajar di kampung, disusukan kebanisan, agar beliau terbiasa juga dengan mendengar.
Pembicaraan Bani Sa'ad yang masih sangat fase Jadi mereka berasal dari daerah terpencil Tapi masih terjaga kemurnian bahasa Arabnya Sengaja Nabi S.A.W diantar ke sana Ini menunjukkan ideal yang bagi seseorang itu memfasehkan Ucapannya di dalam membaca bahasa Arab Dan lain sebagainya, bisa kita kembangkan lagi tentang menyampaikan kepada dia tujuan dari membaca, bisa membaca tulisan Arab. Bagi kita sebagai pengajar juga mungkin ada tujuan-tujuan atau motivasi yang khusus buat kita. Di antaranya, seorang anak yang bacaan Al-Qurannya itu lancar dan benar. Insya Allah dia akan lebih mudah menghapal Al-Quran daripada yang bacaannya tidak lancar. Walaupun yang tidak lancar itu orang cerdas.
Anak yang IPK-nya di kuliah eksak tinggi. Yang satu mungkin anak yang mungkin pelajaran-pelajarannya biasa-biasa saja atau mungkin di bawah tapi dia lancar baca Al-Quran. Ketika menghapal Al-Quran malah lebih cepat yang lancar ini.
Daripada yang cerdas. Kenapa? Yang lancar ini dengan kelancarannya itu mudah dia menghapal Al-Quran.
Dan juga kelancaran membaca Al-Quran ini nanti memudahkan belajar bahasa Arab. Mungkin Ustaz Muflih merasakan. Di semua lembaga pembelajaran bahasa Arab seperti di Al-Irshad dulu.
Di Idad Luqawi, persiapan bahasa sebelum kelas 1 SMA di Al-Irshad Itu anak-anak yang lancar membaca Al-Qurannya Itu paling cepat menyerap pembelajaran bahasa Arab daripada yang kurang lancar walaupun cerdas Walaupun yang kurang cerdas ini kadang-kadang dia Nanti dia bisa mengejar karena dia punya basic cerdasnya. Nah pertama dia ketinggalan dulu. Nanti lama-lama dia bisa bahasa Arab, baru nanti kelas 2 SMA baru dia bisa kejar. Dulu mungkin di awal-awal dia ranking 15 karena dia ngajinya gak lancar. Itu menyebab keterlambatan.
Dua aliah baru ranking tiga besar Bisa ranking dua bahkan bisa ranking satu Itu dia Menunggu dulu Dia kasih dulu orang Kata orang banjar Mau oper dulu Dia oper dulu Nanti setelah Setelah beberapa tahun Dia baru bisa mengejar Jadi banyak sekali Faitan-faitan aja diantaranya juga Penelitian modern tidak ada ucapan yang lebih menyehatkan tubuh daripada ucapan bahasa Arab. Ucapan bahasa Arab ini yang menggunakan organ-organ mulut yang divasehkan itu. Itu adalah.
Yang paling menyehatkan tubuh Ada penelitian modern Bahasa yang paling menyehatkan tubuh Jantung Kemudian apa namanya Lambung Kemudian pankreas Dan busu semuanya Dari anggota tubuh kita Bahasa yang paling menyehatkan adalah bahasa Arab Diteliti lagi oleh mereka Apa kata dalam bahasa Arab yang paling menyehatkan Ternyata mereka dapati kata Allah, ya kata Allah lah yang paling menyihatkan. Subhanallah ini menunjukkan faedahnya, apalagi orang yang banyak berzikir dan membaca Al-Quran yang tentunya pasti akan banyak mencari. Menyebut nama Allah SWT. Rekan-rekan sekali. Jadi sebelum kita mengajarkan.
Al-Quran kepada peserta didik kita. Sampaikan kepada dia tujuan. Untuk apa engkau belajar ini? Jangan sampai ini lupa.
Ngajarin langsung dia gak tahu tujuannya. Untuk apa? Sampaikan kepada mereka.
Sehingga mereka itu betul-betul ikhlas dan semangat belajar. Kalau perlu diulang, ulang lagi. Di beberapa kondisi.
Ini kayaknya mereka sudah mulai lupa tujuannya. Diingatkan lagi. Diingatkan lagi. perlu kita perbaharui kadang-kadang rekan-rekan sekalian rahmatullah subhanahu wa ta'ala toib sekarang kita masuki pembelajaran buku ini kita bisa lihat halaman kedua dari ikhra'asyabihi rekan-rekan sekalian rahmatullah pelajaran yang pertama yang kita ajarkan kepada anak-anak Setelah dikasih tahu tujuan dan motivasi adalah mengenalkan mereka huruf hijaiyah Huruf-huruf hijaiyah Yaitu huruf alfabet dalam bahasa Arab Ini harus kita kenalkan kepada mereka Satu demi satu dari huruf ini harus kita kenalkan dan harus mereka hafal namanya.
Di antara kekurangan ikro, ikro itu kurang menguatkan anak nama huruf. Biasanya anak itu langsung diajarin. Ba, ka, ta.
Tapi dia kalau disebut. Apa hurufnya? Dia tidak tahu. Ba kata dia.
Ka katanya. Padahal bukan ka. Namanya ka.
Di sini perlu kita mengajarkan betul-betul. Nanti ketika kita pembelajaran. Mengampu Al-Quran Kita perlu menanya dia nama huruf Pertama kita ketemu sama anak Nyetorkan sama kita Dia setelah membaca Ra Kayak membaca Ain Kita tanya kepada dia Habis Ra huruf apa Kalau yang gak tau nama Jawabnya apa biasanya? Ustaz Kalau dia pas lagi Ingat-ingat dikit Ustaz, salah tadi Padahal kita ingin Dia menyebut Hurufnya apa Supaya jelas Kata dia Ustaz, eh salah Hamsa Ustaz Yang benar Hai ayahkin hamsah Pak airnya Oh ya hamsah saya sudah yakin akhirnya mudah nanti nampaknya ketemu kau ke bot hurufnya apa dan Ustadz eh bukan dan pot coba kalau saat dia ini enggak kenal namanya namanya aku huruf apa nih bisa Oh bisa hai hai Surah kita membedakan mana dia bauti, cuman kalau dia nyebut dhod, dhal jelas langsung Inilah pentingnya, belajar, belajar huruf-huruf ini Dan lebih-lebih lagi, di Al-Quran pun ada huruf mukato'ah di awal surah yang harus dia baca Apa adanya? Alif, Lam, Mim, Sod, Qoh, Nur, dan lain sebagainya Tosim, Mim, Tosim, Toha Ya Hamid, banyak sekali Al-Quran yang jelas dari mengetahui ini.
Mengenal yang seperti ini sangat penting. Mampamanya nanti dia salah di dalam hafalan. Mampamanya dia membaca, mampamanya... Yang surukum.
Padahal yang surukum pakai son. Kalau dia sudah hafal huruf. Mudah diingatkan. Ayo huruf apa. Bukan sin.
Bukan. Oh iya betul. Setelah dia teliti.
Oh ternyata son. Setelah dia membuka mushaf, oh ternyata shah. Dan biasanya yang seperti itu akan kuat ingatannya.
Daripada yang butuh dulu, ingat dulu hurufnya apa, enggak terlalu. Ingat namanya, oh huruf shah. Huruf shah, shah, shah.
Gak tau Shin, gak tau Son Kalau di hafal Namanya Melengketnya untuk Menghapus fail yang salah itu lebih kuat Karena kan biasanya Orang yang hafal Dari awal Itu lebih Apa namanya Lebih mudah diperbaiki Daripada yang hafal udah lama Tapi banyak salah Apalanya hafal surah Al-Baqarah Sama siapa ngapal? Ngapal sendiri ustadz Pas disetorkan Banyak salahnya Kenapa banyak salah? Kemudian diperbaiki Setelah diperbaiki Dievaluasi lagi Yang diperbaiki Baru 5% yang baik 95% Belum baik-baik Kenapa?
Karena fail yang dulu Masih kuat Beda kalau orang yang baru ngapal Dia sudah teliti, kalaupun ada salah ditegur, lebih mudah untuk dihapus, apalagi dia betul-betul hafal nama, nama daripada huruf. Ngapal nama huruf ini penting, bukan masalah sepele. Dan ini letak kesalahan Letak kekurangan Dari metode ikhraq mungkin Yang kurang Menguatkan dari sisi menghapal nama guru Tidak kuat dia Dan ini berefek kepada ketelitian juga nanti Dan lain sebagainya Rekan-rekan sekalian terima kasih Allah SWT Huruf hijaiyah adalah huruf alfabet dalam bahasa Arab Perlu kita hafalkan kepada anak-anak Yang pertama apa?
Alif Ini kita hafalkan kepada anak-anak Alif, Ba, Ta, Sa, Jim, Ha, Ho, Dal, Dal, Ro Sampai habis, itu dihafalkan kepada mereka Bagaimana cara menghafalkannya? Ini mungkin Usulan saya kepada kita, cara menghapalkannya sebagaimana yang diajarkan oleh guru-guru kita yang tinggal di Arab. para praktisi, pengajar, atibian dan sebagainya ini diajarkan kepada mereka melihat betul-betul huruf tersebut namanya yang pertama kita ajarkan kepada mereka alif namanya alif nah ini namanya apa?
alif Kita ajarkan Ini apa namanya? Alif Ayo, apa namanya? Alif, ramai-ramai Diajarkan kepada mereka, Alif Ini namanya Alif Pakai papan tulis tentunya, awal-awalnya Alif, yaitu garis lurus Begini, ini namanya Alif Kita ajarkan kepada mereka Alif ini kalau ingin perlu nanti pengayaan bisa kita berikan gambaran alif ini nanti bisa letaknya di tengah, bisa di pinggir bisa kita gambarkan sedikit bagaimana ketika dia di akhir namanya seperti ini dan sebagainya kita ajarkan dulu alif yang pertama iya yang pertama kita ajarkan huruf alif ini namanya alif kita tulis permohonannya di bawah ini namanya alif Semua sudah hafal anak-anak itu Atau mungkin orang dewasa ya Orang dewasa yang gak pernah sama sekali Sudah hafal mereka alif Setelah alif Ya Bagaimanapun yang sepertinya alif Habis itu kita teruskan bah Dan seterusnya, kita tulis lagi yang seperti ini.
Ada titik di bawah, kasih tahu mereka, itu namanya bak. Yang seperti ini ada tiga, kalau bisa disampingkan yang mirip-mirip itu, bak. Huruf yang keempat apa?
Ya, kasih. Mungkin belum ada titik dulu. Pertama, ba. Ada titik di sini. Ini namanya ba.
Ingat titiknya di mana? Di bawah. Berapa? Satu. Ingat titiknya berapa?
Satu. Kita ajarkan kepada mereka. Hai kemudian ada yang titiknya dua diatas ini namanya tak ini apa namanya tak kemudian ada lagi yang diatas titiknya tinggal namanya sah Alif ini bisa jadi satu sesi aja, cuman sebentar kita, cukup alif, kemudian bakta, sa, khusus lagi, jimha, ho, satu lagi mungkin, namanya anak-anak kan Cukup menghapal sedikit dulu Ba-ta-sa Ini namanya ba-ta-sa Mungkin anak baru 2 tahun Atau baru 3 tahun Ini namanya ba, ini namanya ta, ini sa Titiknya jangan lupa disini Ba itu titik di bawah Satu Ta dua titik di atas Sa itu tiga titik di atas Kita ajarkan Kalau perlu pengembangan Pamanya anaknya sudah Setengah-setengah Ada sedikit-sedikit bayangan bacaan Quran Mungkin perlu diajarkan Tulisan ba dan ta ini Terkadang bisa di tengah Bisa juga di akhir Santanya seperti ini Nah Nah ini baknya bisa di tengah Kadang juga bisa begini Nibat yang di akhir Tak juga Kita bisa ajarkan Memberikan bayangan bagi yang Tentunya mereka sudah bisa Membayangkan tulisan Al-Quran Tapi kalau yang belum bisa Mungkin tidak perlu Nanti bisa pecah konsentrasi mereka Kita ajarkan Satu demi satu Ini namanya Ba, ini Ta, ini Sa Dan seterusnya Baim Perkenalkan sekalian kemahimati Allah Sebelumnya saya ingin menyampaikan kepada kita semua Nama-nama huruf ini Huruf yang pertama namanya apa? Alif, itu yang terkenalnya ya Nama yang pertama, huruf yang pertama adalah Alif Yang kedua Ba Ba ini Bisa pakai Hamzah, bisa enggak? Semua huruf-huruf yang Apa?
Huruf-huruf Yang seperti ini Itu bisa pakai Hamzah, bisa enggak? Ba Seperti Apalagi to Fa Dan seterusnya itu bisa pakai Hamzah Tapi untuk Al-Quran Tidak ada Hamzahnya Tauhah Tapi kalau kita lagi baca Selain Al-Quran Bahasa Arab itu bisa pakai Hamzah Tauhah Kemudian Tauhah Yang Tauhah Ba'un Tauhah Pakai Hamzah Kemudian, kalau yang di sini, yang antum lihat, ini sudah tidak dikasih Hamzah lagi, tanda, karena lebih sesuai dengan membaca Al-Quran. Tapi dia juga bisa pakai Hamzah.
Yang pakai Hamzah Bisa untuk di luar Al-Quran Ba-ta-sa Kita pahamkan dulu Kita hafalkan anak alif Kemudian Ba-ta-sa Kemudian huruf berikutnya Jim Kemudian Ha Kho Nama hurufnya Jim Ha Kho Ha dan Kho bisa pakai Hamzah Bisa tidak Kemudian Dal Dal Itu mungkin dikhususkan juga Dal Dal Rok sama Zai Itu nanti bisa dikhususkan Ya Bisa dikhususkan Dalrok sama Zai Itu mirip sedikit Kemudian Sin, Shin, Sod, Bod Mungkin bisa kita Atau mungkin to, vo, sampai vo mungkin bisa khususkan juga waktunya. Bisa kita bagi-bagi. Untuk huruf ro berarti bisa pakai hamzah juga. Khususnya yang di luar Al-Quran bisa pakai hamzah. Untuk zai, zai ini punya tiga nama.
Sebagai wawasan kita semua, zai itu punya tiga nama. Zai itu yang paling... terkenal Zai namanya apa? Zai, Zayun Zayun Zayun namanya yang paling terkenal Zai namanya apa? Zai, Zayun Zai Zayun Hai tapi dia punya nama lain tidak seterkenal ini itu apa Zah Zah itu pakai alif bisa pakai Hamzah bisa pakai enggak seperti roll juga Zah tapi tidak seterkenal Zah jadi kalau kita punya anak didik apa nama uruknya Zah jangan disalahkan Karena benar juga, benar juga, enggak salah dia.
Itu bukan pendapat taif, bukan pendapat yang salah, salah satu nama daripada Zah. Jadi tidak salah dia. Atau Zain Salah satu nama Zain apa? Zain Zain Zain Nah ini salah satu nama Zain Ada tiga punya nama Zaini.
Tapi khusus kita sebagai pengajar saja ini pengetahuan adapun murid. Kita usahakan untuk tidak terpecah kefokusannya. Tapi ini sebagai pawasan pribadi sebagai guru. Sehingga nanti kalau seandainya ada murid yang apa hurufnya ditanya? Za.
Jangan disalahkan. Kecuali kalau kita ingin memfokuskan kepada salah satu nama dulu. Yaitu Zai.
Kemudian Si. Namanya sin, shin, sod, bod Kemudian ta, za, ya ta, za, ayn Ghoin, fa, qaf, kaf, lam, mim, nun Waw, ha Berarti H ini bisa pakai Hamzah Bisa enggak Tapi untuk Al-Quran Tidak pakai Hamzah Kemudian Lam Alif Lam Alif ini Nama yang terkenalnya Nama terkenalnya Sheikhul Islam Ibn Taymiyyah di salah satu kitab beliau di Majmuk Fatawa beliau mengkritisi ahli bahasa Arab ulang bahasa Arab di dalam penamaan Lam Alif ini kata beliau yang tepat namanya La gak bener Lam Alif namanya La Bukan Lam Alif, namanya La Dan ini termasuk dari kritikan yang bagus dari beliau Jadi namanya sebenarnya kata beliau La Bukan Lam Alif, namanya La Apa namanya ini? Namanya apa? La Bukan lam alif Dulu tidak dikenal itu lam alif Dulu orang menyebut la Kata beliau Jadi namanya la Kemudian hamzah Kemudian ya Teman-teman sekalian terima kasih Allah Lam alif Yang tadi dibacanya, namanya sebenarnya La'a Manusya'u'l-Islamu'l-Temiyah Ini sebenarnya hakikat Alif itu Alif itu sebenarnya di La'i Ini yang betul-betul Alif Kalau kita tanya, mana Alif? Di La'i Loh sekarang Ustadz, bagaimana yang di depan itu?
Yang paling pertama sebelum Mbak Kan sudah ada Alif Sudah ada alif. Kenapa di sini ada, kalau ini betul-betul hakikat alif, apa bedanya dengan yang pertama? Yang pertama itu, kata para ulama bahasa Arab, itu hanya meminjam.
Hanya meminjam. Bentuknya Alif Hanya meminjam bentuknya Alif Sebenarnya yang pertama itu Hamzah Sebenarnya yang pertama itu Hamzah Jadi yang pertama yang dipanggil Alif itu sebenarnya Hamzah Karena Hamzah itu Hamzah itu tidak punya Alif sesuatu sesuatu yang dia berada diatasnya, dulu kan Hamzah itu ada kayak gini apa enggak ketika Rasulullah SAW hidup Hamzah itu sudah ada tulisan kepala airnya belum Kepala airnya. Sudah ada belum? Belum ada. Tapi yontong.
Hamzah itu disebutkan. Disebut tapi tidak tertulis. Disebut tapi tidak tertulis. Nah untuk mewakili Hamzah itu. Yang terdekat kepada Hamzah.
Hamzah itu letaknya dimana? Aksol Halti. Aksol Halti. Ya kan? Alif huruf Jauf.
Huruf Madiyah. Kira-kira yang paling dekat dengan Hamzah untuk membahasakan Hamzah ini apa? Ulama berpikir.
Ulama bahasa Alif. Mereka pikir-pikir. Oh, sudah. Alif.
Alif itu sebagai perwakilan Hamzah. Hamzah Sebenarnya yang pertama itu Hamzah Yang diwakili Badannya Alif Sebenarnya itu Hamzah Nah sekarang apa Hamzah Yang terakhir di Nustan Kan kalau Alif itu Hakikat yang pertama itu Hamzah Jadi Alif Yang mewakili Hamzah Sekarang Hamzah ini apa Ini tanda Hamzah Ini tanda Hamzah Atau Hamzah tersendiri Ketika Hamzah itu gak pakai badan Gak diatas ya Gak diatas wow Gak diatas alim Alias dia adalah tanda Hamzah Yang setelah Alim itu tanda Hamzahnya Hamzahnya yang sebenarnya di awal itu Yang diwakili Alim Ya yang diwakili Alif Dan kenapa diawali dengan alif yang hakikatnya Hamzah? Karena pada dasarnya ketika seseorang berbicara, paling banyak Hamzah disebut. Seperti Hamzatul Wasal, Al-Kitab.
Pasti Hamzah disebut kan? Hamzah Wasal. Banyak Allah. Hamzah Wasal di awal. Dan dia adalah huruf yang paling dalam, yaitu di-Auswad, dan yang paling tertutup, apa?
Mahwaridul huruf, sampai dikatakan oleh ulama al-Auswad, ulama yang berhubungan dengan suara dalam bahasa Arab, modern. Seperti contohnya Sheikh Ghanim Qaduri Haman Kata beliau, tidak ada satu huruf pun Yang tertutup betul-betul pita suara kecuali Hamzah Ada pun selain Hamzah masih terbuka pita suara Huruf apapun masih terbuka pita suara, sehingga ada kemungkinan keluar angin bersamanya, walaupun sedikit. Tapi kalau Hamzah enggak, karena betul-betul pita suara itu tertutup ketika menyebutnya. Dan tidak ada satupun huruf yang tertutup pita suara seperti Hamzah.
Walaupun mungkin kalau kita belajar tajuin ada huruf syidah, ya enggak? Huruf syidah. Yang paling syadid daripada huruf-huruf syidah itulah Hamzah.
Haram. betul-betul tertutup hampir selesai sampai jam berapa? paling 10 sekarang ya baik ikhwat islam rahimani ahafidhukum Allah Karena waktu Insya Allah nantikan kita teruskan Kajian ini Setelah kita istirahat Sebentar 10 menit Mungkin teman-teman bisa merasakan sarabah Allah yukarifikum Jazakumullah khairan Barakallahu fikum