Pengukuran Stok Karbon di Ekosistem Mangrove dan Lamun

Jul 8, 2024

Pengukuran Stok Karbon di Ekosistem Mangrove dan Lamun

Pendahuluan

  • Pembicara: Muhammad Sumiran Paputungan dari Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
  • Materi: Pengukuran stok karbon di ekosistem mangrove dan lamun.
  • Tujuan: Memberi gambaran metode pengukuran biomassa dan stok karbon di ekosistem mangrove dan lamun.
  • Sasaran: Mahasiswa yang tertarik untuk mengkaji stok karbon di ekosistem pesisir.

Ekosistem Mangrove

  1. Alat dan Bahan yang Diperlukan

    • Roll meter: Mengukur jarak antar plot.
    • Selebaran dan alat tulis: Mencatat data di lapangan.
    • GPS: Menentukan lokasi stasiun dan plot.
    • Studi literatur dan citra satelit (Landsat, Google Earth).
  2. Metode Penentuan Lokasi Stasiun dan Plot

    • Transek Garis (Systematic Sampling Method)
      • Mulai dari area mangrove yang berbatasan dengan laut menuju daratan.
      • Ukur perubahan struktur komunitas.
    • Stratified Random Sampling Method
      • Bedakan populasi mangrove yang heterogen.
      • Area vegetasi padat, jarang, dan tidak bervegetasi.
    • Bentuk Transek Plots
      • Transek persegi (10x10 m) dan transek lingkaran (radius 7 m).
  3. Pengukuran Biomassa Mangrove

    • Data yang Diperlukan
      • Spesies mangrove.
      • Diameter batang pohon (DBH) pada ketinggian 1,37 m.
      • Densitas kayu (wood density).
      • Tinggi pohon.
    • Metode Pengukuran DBH
      • Menggunakan meteran jahit.
      • Klasifikasi batang (tegakan, sapling, semai).
    • Persamaan Alometrik
      • Menghitung biomassa aboveground dan belowground.
  4. Pengukuran Ketinggian Pohon

    • Menggunakan klinometer atau aplikasi protractor pada smartphone.
    • Hubungan jarak dengan sudut pandang observer.
    • Persamaan untuk menghitung tinggi pohon dari sudut pengukuran dan jarak.
  5. Penghitungan Stok Karbon

    • Faktor konversi biomassa ke karbon: 46%.
    • Satuan stok karbon: kg karbon per M².
    • Tambahkan carbon stock aboveground dan belowground.

Ekosistem Lamun

  1. Desain Transek

    • Transek Garis
      • Tiga transek garis panjang 100 m.
      • Jarak antar transek 50 m.
      • Transek kuadrat sepanjang garis transek (jarak 10 m antar kuadrat).
    • Transek Paralel
      • Tiga zona: onshore, middle, offshore.
  2. Pengukuran Biomassa Lamun

    • Mengukur shoot dan shoot density (jumlah individu per spesies per transek).
    • Pengukuran shoot density pada beberapa titik interval jarak (0, 30, 60, 90 m).
    • Menggunakan cor diameter 10-20 cm dan panjang 40 cm.
    • Sampel lamun dikeringkan menggunakan oven untuk mendapatkan berat kering.
  3. Penghitungan Stok Karbon di Biomassa Lamun

    • Metode konversi biomassa ke karbon: 33,6%.

Pengukuran Stok Karbon di Sedimen (Mangrove dan Lamun)

  • Menggunakan alat coring untuk mengambil sampel sedimen vertikal hingga kedalaman 1 meter.
  • Data yang diukur: kedalaman sampel tanah, bulk density, dan konsentrasi karbon organik.
  • Interval subsampling kedalaman sedimen.
  • Penyimpanan dan pengolahan sampel di laboratorium.
  • Metode analisis karbon organik:
    • Elemental analyzer (e.g., LECO CHN analyzer).
    • Loss on Ignition.
    • Wet oxidation method (Walkley-Black).
  • Hitung stok karbon di tanah (dikalihkan bulk density, konsentrasi karbon organik, dan kedalaman sampel).
  • Satuan akhir: ton karbon per hektar.

Kesimpulan

  • Pengukuran stok karbon dilakukan baik pada bagian biomassa (aboveground, belowground) dan bagian sedimen di kedua ekosistem (mangrove dan lamun).
  • Penggunaan metode yang tepat tergantung dari jenis ekosistem dan tujuan penelitian serta ketersediaan alat dan dana.
  • Referensi: Telah disediakan beberapa literatur untuk mendalam pemahaman lebih lanjut.

Catatan Penting

  • Identifikasi spesies mangrove sangat penting untuk menentukan persamaan alometrik yang tepat.
  • Stok karbon dihitung dalam bentuk ton per hektar untuk memudahkan penghitungan pada skala yang lebih besar.