Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Revolusi Hijau dan Pertanian Indonesia
Oct 7, 2024
Revolusi Hijau
Pengertian
Upaya dan cikal bakal kemajuan teknologi pertanian.
Tujuan: Meningkatkan produktivitas hasil pangan dengan menerapkan teknologi modern.
Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara kaya hasil pertanian (padi, jagung, kedelai, ubi, teh, kopi).
Revolusi hijau berpengaruh pada produktivitas sektor pertanian dan perkebunan.
Dasar Pemikiran
Gagasan revolusi hijau berasal dari penelitian Thomas Robert Malthus.
Malthus: Kemiskinan dan kemelaratan timbul dari pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan produksi pangan.
Penelitian dan Penerapan
Penelitian lebih mendalam oleh Ford Foundation dan Rockefeller Foundation.
Awal revolusi hijau di negara berkembang: Penanaman gandum di Meksiko (1950) dan Filipina (1960).
Tokoh Utama
Norman Ernest Burlaug: Bapak Revolusi Hijau, penerima Anugerah Penghargaan Perdamaian Nobel (1970).
Berjasa dalam meningkatkan produksi pangan dan mengatasi masalah kelaparan.
Revolusi Hijau di Indonesia
Dimulai pada era Orde Baru, program pembangunan oleh Kabinet Ampera.
Suasembada beras terjadi antara tahun 1984-1989, meski tidak berlangsung lama.
Empat Elemen Penting
Sistem Irigasi
: Penyediaan air.
Penggunaan Pupuk Optimal
: Pupuk sesuai kebutuhan.
Pesticida
: Berdasarkan tingkat serangan hama.
Bahan Tanam Berkualitas
: Memilih varietas unggul.
Cara Pemerintah Mendorong Revolusi Hijau
Intensifikasi Pertanian
: Memilih bibit unggul, pengolahan tanah, irigasi, pemupukan, pemberantasan hama (Panca Usaha Tani).
Ekstensifikasi Pertanian
: Memperluas lahan dengan membuka lahan baru.
Diversifikasi Pertanian
: Mengisi lahan dengan beragam tanaman (sistem tumpang sari).
Rehabilitasi Pertanian
: Pemulihan produktivitas yang aman bagi lingkungan.
Fokus Revolusi Hijau
Meningkatkan pemenuhan pangan pokok, terutama serealia untuk kebutuhan karbohidrat.
Indonesia sebagai negara suasembada pangan besar pada tahun 1980-an.
Dampak Revolusi Hijau
Positif
Kesejahteraan petani meningkat.
Ekonomi pedesaan menguat.
Ketahanan pangan nasional meningkat.
Kesadaran masyarakat pedesaan terhadap teknologi.
Negatif
Ketergantungan pada pupuk kimia dan pesticida yang merusak lingkungan.
Munculnya kapitalisme di sektor pertanian.
Ketidakmerataan teknologi modern.
Kesimpulan
Keberhasilan bidang pertanian memerlukan pembangunan berkelanjutan, tidak hanya mengandalkan revolusi hijau.
📄
Full transcript