Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Tragedi Pembantaian Sabra dan Shatila
Sep 5, 2024
Pembantaian Sabra dan Shatila
Latar Belakang
Tanggal:
16 September 1982
Lokasi:
Kem pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila
Pelaku:
150 milisi Kristen Lebanon, disponsori oleh Israel
Korbannya:
Pengungsi Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua
Sejarah Pengungsi Palestina di Lebanon
Perang 1948 dan 1967:
Kekalahan negara-negara Arab menyebabkan pengungsi Palestina.
Sebagian besar mengungsi ke Yordania, sebagian kecil ke Lebanon.
PLO (Palestinian Liberation Organization):
Berjuang melawan Israel dari Yordania, sering mengganggu warga sipil Yordania.
PLO menyerukan penjatuhan Raja Hussein, menyebabkan bentrokan militer.
Kedatangan PLO ke Lebanon
Perang Saudara Lebanon:
PLO mencari markas baru setelah tekanan dari Yordania.
Sistem Pemerintahan Lebanon:
Konfesionalisme dengan kursi presiden untuk Kristen dan perdana menteri untuk Muslim.
Mengakibatkan ketegangan dan konflik antara kelompok Kristen dan Muslim.
Awal Konflik
Insiden 13 April 1975:
Penembakan di gereja yang memicu konflik lebih besar.
Pembalasan oleh Partai Kristen Falangis, menembaki warga Palestina.
Pemisahan Beirut:
Kelompok Muslim menguasai barat, kelompok Kristen menguasai timur.
Permintaan Bantuan:
Presiden Lebanon meminta bantuan Liga Arab, tapi tidak ada solusi.
Perang Saudara Berkepanjangan
Serangan Milisi Kristen Maronite:
Menyerang wilayah karantina Palestina di Beirut.
Akibat:
Ketakutan masyarakat Lebanon, banyak yang meninggalkan negeri.
Invasi Israel ke Lebanon
Tanggal:
6 Juni 1982, Israel menginvasi untuk menumpas PLO.
Pemilihan Bashir Gemayel:
Meningkatkan harapan Israel menghadapi PLO.
Pembunuhan Bashir Gemayel:
Memicu kemarahan milisi Kristen terhadap Palestina.
Serangan di Sabra dan Shatila
Tanggal:
16 September 1982, serangan dimulai.
Milisi Kristen Maronite, dipimpin Eli Hubeika, menyerang kem pengungsi.
Militer Israel menjaga pintu keluar, memberikan dukungan logistik.
Durasi Serangan:
36 hingga 48 jam pembantaian.
Lebih dari 300 orang dibunuh, termasuk perempuan dan anak-anak.
Akhir dari Serangan
Tanggal:
18 September 1982, milisi Kristen meninggalkan kem setelah tekanan AS.
Tanggung Jawab:
PBB dan Komisi Pencari Fakta Israel menyalahkan Ariel Sharon.
Dampak Pembantaian
Jumlah Korban:
Lebih dari 3.500 warga sipil Palestina meninggal.
Trauma Berkelanjutan:
Rasa ketakutan dan trauma mendalam bagi warga Palestina.
Peristiwa yang Tidak Terlupakan:
Sabra dan Shatila menjadi simbol tragedi bagi Palestina.
📄
Full transcript