Transcript for:
Populasi dan Sampel dalam Penelitian

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Masih bersama saya Indra Mustafa Kali ini kita akan belajar tentang Populasi dan sampel dalam penelitian Yang mana di dalamnya kita akan bahas tentang Jenis-jenis dan teknik pengambilan sampel Taukah Anda bahwa hampir seluruh penelitian itu hanya dilakukan terhadap sampel, bukan kepada seluruh populasi. Namun hasil penelitian itu atas sampel yang tadi diteliti itu diberlakukan untuk seluruh populasi. Artinya hasil penelitian terhadap sampel digeneralisir untuk dijadikan acuan pada populasi. Sekedar pengantar tentang populasi dan sampel, bahwa populasi itu adalah tentang jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak kita teliti.

Telah populasi, jadi jumlah keseluruhan, jumlah apa yang ada di dalam objek suatu penelitian yang hendak kita teliti. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representatif yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Maka kata kunci dari sampel adalah bagian dari populasi. Sampel bagian dari populasi. Untuk alasan...

penggunaan sampel itu sebenarnya bagaimana sih? Setidaknya ada 6 alasan yang melandasi bahwa kita penting menggunakan sampel. Yang pertama adalah masalah waktu. Karena dengan sampel, waktu akan semakin cepat.

Waktu semakin efektif. Sehingga penelitian kita akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal dengan sampel. Yang kedua, ukuran populasi. Populasi yang terlalu banyak tentu harus menjadi pertimbangan khusus bagi peneliti.

agar melakukan penelitian sehingga pengambilan data tidak harus pada seluruh populasi maka dibutuhkanlah sampel karena populasi yang terlalu banyak yang ketiga tentang biaya masalah biaya ini juga mempengaruhi alasan bagaimana kita mengambil sebuah sampel karena dengan sampel atau objek penelitian yang banyak tentu membutuhkan biaya yang banyak membutuhkan waktu yang banyak Yang selanjutnya, percobaan yang sifatnya merusak. Ada penelitian tertentu yang dalam objek penelitiannya harus mengambil seluruh organ atau bagian tertentu dalam tubuh atau dalam organ tertentu dalam hewan yang diteliti misalnya, sehingga dia akan merusak. Maka untuk memperoleh hasil yang maksimal tidak harus mengambil seluruh organnya, maka sampel-sampel tertentu saja.

Sebagai mana kita kalau dalam melakukan penelitian. penelitian atau uji coba terhadap darah kita. Tidak mungkin darah kita diambil semuanya kalau ingin mengetahui golongan darah kita, tetapi hanya tertentu saja. Yang selanjutnya masalah ekonomis, tentu lebih ekonomis ketika menggunakan sampel.

Dan yang terakhir alasannya adalah masalah ketelitian, di mana seluruh populasi itu tidak mesti menggambarkan apa yang ingin kita teliti, tema apa yang ingin kita teliti. Tetapi dalam populasi itu ada... informan-informan tertentu atau subjek-subjek tertentu yang perlu kita ambil datanya.

Sehingga itulah yang melandasi pengambilan sampel. Enam alasan dalam penggunaan sampel. Maka dengan sampel dapat menghemat waktu. Yang kedua biaya, yang kedua tenaga, hasil penelitian akan lebih akurat dan proses penelitian akan lebih mudah. Itulah manfaat penggunaan sampel.

Langkah pengambilan sampel. Yang pertama, kita harus menentukan target populasinya. Objeknya harus jelas, di mana kita akan meneliti.

Yang kedua, kita harus mendaftar seluruh elemen unit populasi. Kita daftar dulu mulai dari A sampai Z tentang seluruh elemen unit populasi. Dan yang ketiga, menentukan sumber informasi. Sumber informasi ini penting, sehingga dalam menentuan sumber informasi, orang-orang tertentu yang akan...

kita ambil yang akan kita jadikan sampel dan yang keempat menentukan jumlah anggota sampel dari sumber informasi itu tentu kita harus jumlah berapa orang yang jadinya kita ambil sebagai sampel dan yang terakhir menentukan teknik samplingnya selain jenis sampel sampling yang kita pilih kita harus menentukan tekniknya sehingga kita dalam menentukan penelitian kita harus kita akan lebih mudah melakukan langkah-langkah Ter Penelitian dengan sampel yang jelas, teknik yang jelas, pendekatan yang jelas, dan tentunya jumlah sampel yang jelas pula. Jenis-jenis dan teknik sampling, apa saja sih sebenarnya jenis-jenis dan teknik pengambilan sampel ini? Pertama adalah kami bagi menjadi dua hal.

Setidaknya dua hal ini akan menggambarkan seluruh keadaan. Jadi ada probability, ada non-probability. ini bahwa di probability itu dia akan lebih bersifat secara umum semua orang yang menjadi populasi berpotensi untuk dijadikan sampel sedangkan non probability ada perlakuan-perlakuan khusus sehingga orang-orang tertentu saja yang dapat dijadikan sampel yang selanjutnya ini akan kami gambarkan secara ringan ya tentang jenis-jenis sampel yang ada jenis-jenis jenis sampling dari probability ataupun non-probability. Yang pertama tentang simple random sampling, di mana keadaan ini, keadaan populasi itu bersifat homogen atau relatif sama.

Kalau relatif sama, maka berapapun sampel yang kita ambil dan siapapun tanpa menentukan kategori-kategori tertentu, kita bisa ambil kapanpun. Yang penting kita ambilnya secara random sampling, karena ini... dengan teknik simple random sampling berapapun kita ambil karena sudah merepresentasikan populasi yang kedua proportionate stratified random sampling dimana populasi yang ada itu dia berserata tetapi secara profesional proporsional, mohon maaf secara proporsional yakni misalnya ada seribu populasi seribu jumlah populasi dari seribu itu ada 200 yang pernah sekolah S2 kemudian S1 200 SMA 200 SMP 200 SD 200 berarti kan sama levelnya sama sehingga dari populasi yang proporsional tadi kita ambil secara proporsional pula misalnya masing-masing seterata kita ambil 10 10 10 10 itulah proportionate stratified random sampling kemudian yang selanjutnya ada disproportionate stratified random sampling yang mana digunakan untuk menentukan jumlah sampel S2 Bila populasinya berserata tetapi kurang proporsional. Yang sarjana hanya 300, kemudian yang SMA ada 500, kemudian yang SMP ada 700. Berarti kan dia berserata tetapi tidak proporsional.

Maka ketika kita melakukan sampling kita harus memperhatikan proses-prosesnya. Oke, cluster sampling. sampling atau area sampling dimana area-area tertentu yang kita jadikan sebagai objek penelitian kalau katakanlah di Jawa Timur kita tentukan dulu stik yang pertama itu adalah bagaimana kita tentukan kotanya atau daerahnya dulu dari beberapa daerah yang ada di Jawa Timur kita akan meneliti di Malang di Surabaya di Sudwarto atau di Tuban di Uconegoro kita sudah tentukan dulu setelah itu kita tentukan kotanya dari di Malang ini kota yang khusus mana apa di tengah kota atau di pinggir kota di Sukun atau di Wawaru atau di Landung Sari itu kita harus tentukan dulu setelah kita tentukan maka kita tentukan lembaganya yang ketiga adalah lembaganya terus yang terakhir adalah kita menentukan dari lembaga itu siapakah di dalam lembaga itu yang akan kita jadikan sampling kita jadikan sampel sehingga ini namanya adalah cluster sampling ada area berbasis area kemudian mengerucut kepada lembaga, mengerucut lagi kepada peserta didik ataupun penduduk yang ada di dalam area tersebut.

Oke, yang selanjutnya adalah sampling sistematis, di mana kalau sampling sistematis ibaratnya kita memiliki populasi sejumlah seribu orang, seribu orang itu kita memberi kodenya satu per satu, sesuai dengan nomor urut satu sampai seribu, Kemudian dari 1 sampai 1000 itu yang berhak dijadikan sebagai sampel itu adalah setiap urutan kedua. Atau kelipatan kedua, kelipatan ketiga terserah. Kalau di contoh yang kami paparkan ini, dia in this case every second person in systematically selected.

Jadi secara sistematis sampel ini akan mengambil orang-orang di nomor urut yang kedua. Nah secara jelas. nomor urut yang kedua, dia menjadi sampel, itulah sampling sistematis.

Ada sampling kuota. Sampling kuota itu di mana penentuan sampel dari populasi mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah atau kuota terpenuhi. Katakanlah seribu orang, kita... butuh hanya 50 orang 50 orang itu apa? seperti contoh 50 orang yang di bawah 50 tahun atau yang mengerti IT atau yang memang mahir di bidang tertentu Maka 50 orang itu baru kita ambil.

50 orang ini adalah sampling berdasarkan kuota. Ada kalanya sampling eksidental, di mana penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila cocok sebagai sumber data. Ingat, yang penting sampel itu adalah representatif. Katakanlah ketika kita terjun di lapangan, ternyata kita hanya bertemu kepada orang-orang tertentu, tetapi orang-orang yang kita temui itu representatif.

untuk kita jadikan sampel maka kita ambil saja sebagai sampel karena kebetulan saya ketemu ini sebagai seorang peneliti maka ini adalah yang namanya sampling aksidental ada kalanya sampling purposive dimana penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dari seribu orang kita butuh ada pertimbangan-pertimbangan tertentu bahwa dia harus dia harus berserata satu kemudian dia harus sudah bekerja kerja atau bagaimana, jadi ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang memang pertimbangan itu dijadikan variabel penelitian. Nah itulah sampling proposif dengan pertimbangan tertentu. Ada sampling jenuh, di mana penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel semua anggota populasi dijadikan sampel karena anggota populasinya kecil, itulah sampling jenuh ada snowball sampling dimana pada saat kita melakukan penelitian, kita hanya menentukan orang tertentu pada penelitian, tetapi seiring berkembangnya waktu, maka layaknya bola salju yang terus menggelinding semakin lama semakin besar, maka dari satu orang itu berkembang menjadi doa orang, berkembang menjadi 6 orang berkembang lagi menjadi 6 banyak orang, karena memang dalam rangka melengkapi data yang ingin kita peroleh itulah snowball sampling bagaimana cara menentukan ukuran sampel, apakah sampel itu ada aturannya untuk menentukan berapa banyaknya harus ada, berapa sampel yang harus ada kemudian secara ideal itu harus bagaimana dan lain sebagainya tentu ada Inilah ada empat langkah secara umum penentuan ukuran sampel.

Yang pertama sesuai dengan ukurannya, ukuran sampel yang ideal, yang layak dalam penelitian setidaknya antara 30 sampai dengan 500. Ketentuan pertama antara 30 sampai 500. Yang kedua sampel berdasarkan kategori. Misalnya dari objek penelitian kita, kita ingin menentukan kategori. Hal ini berdasarkan pria dan wanita. Maka masing-masing pria dan wanita itu setidaknya memenuhi kuota yang minimal. Kuota minimalnya adalah 30 tadi.

30 dari pria, 30 dari wanita. Yang selanjutnya ada sampel berdasarkan jenis penelitian. Kalau kita melakukan penelitian dengan menggunakan analisis multivariate, bisa korelasi ataupun regresi, regresi berganda, maka setidaknya jumlah sampelnya adalah 30. adalah variabel kali 10 kalau penelitian kita menggunakan lima variabel maka lima variabel kali 10 50 sampel 50 jumlah sampel minimal terus yang selanjutnya ada sampel eksperimen sederhana dimana dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10-20 orang 20 kalau kelompok kontrol 20 kelompok eksperimen sehingga kita bisa mengetahui jumlah sampelnya itu ketentuan secara umum tetapi para pakar sudah menentukan Bagaimana cara menghitung sampel dengan rumus-rumus tertentu seperti yang yang dirumuskan oleh rumus slovin menentukan ukuran sampelnya itu dengan n sama dengan n besar persatu plus n besar kali e kuadrat Oke dimana n ini n-sample yang akan kita ketahui, dan itu Populasi, kalau populasinya seribu bisa kita coba sendiri. Kemudian E, prosentase kesalahan.

Karena prosentase kesalahan itu berdasarkan tingkat kesalahan yang ingin kita dapatkan. Karena pasti setiap penelitian itu ada potensi kesalahan. Potensi kesalahan itu kita mau buat 1%, 5%, atau 10%. Boleh dipilih. Oke, selanjutnya ada rumus dengan tabel penentuan sampel oleh Stephen Isaac dan William B. Michal.

Yang mana ini adalah rumusnya dan tentu nanti bisa dipelajari oleh teman-teman dan diterapkan. Tetapi jangan khawatir karena rumus ini sudah dinyatakan dalam bentuk tabel yang lebih mudah. Seperti ini tabelnya.

Nah ini adalah tabel penentuan sampel oleh Stephen Isaac berdasarkan rumus tadi. Nah kalau kita coba misalnya kita memiliki populasi 100 maka sampelnya 87 tingkat kesalahan 1%. Kalau populasinya 1000 dengan... dengan tingkat kesalahan 5% bisa memakai jumlah sampel 258. Ini tabel penentuan sampel oleh Stephen Ishak. Dan tabel-tabel ini sudah banyak tersedia di buku-buku statistik ataupun buku-buku penelitian kuantitatif.

Dan juga banyak beredar di media-media sosial. Ada tabel penentuan sampel oleh Greji dan Morgan. Ini lebih sederhana karena dia tidak memperhatikan tingkat kesalahannya. Misalnya langsung saja kita memilih... memiliki jumlah populasi 500 maka kita menggunakan sampel sejumlah 217 seperti yang ada di tabel Oke silahkan diperdalami lagi ada juga tabel penentuan sampel berdasarkan presentase menurut ion ini juga lebih disederhanakan lagi jika kita memiliki populasi antara 0-100 maka menurut ion besar sampel harus 100% kalau 100 orang maka 100 orang itu harus kita jadikan sebagai sampel kalau antara populasinya 101 sampai 1000 maka kita dapat menggunakan 10% nya, kalau populasinya 500 maka 10% dari 500 adalah 50 orang sudah cukup mewakili dari populasi, ini menurut Yon kemudian penentuan ukuran sampel memakai nomogram dimana nomogram ini nanti kita tinggal tarik dari seluruhnya, katakanlah kita misalnya populasinya 1000 kemudian tingkat kesalahannya 1% maka tinggal ditarik garis lurus sehingga sampelnya nanti akan ketemu sekitar 90 atau ya 90 atau 75 sampel nah itulah bagaimana jenis-jenis sampel dan juga teknik penentuan teknik pengambilan sampling dimana kita sudah dijelaskan alur-alurnya bagaimana menentukan sampel Sample yang jelas kita dalam menentukan sample itu harus representatif karena sample merupakan representasi karakteristik dari populasi.

Sehingga hasil penelitian dapat kita generalisasi kepada populasi. Ingat hasil penelitian ini nantinya kita akan terapkan kepada populasi. Maka tidak main-main dalam menentukan sample harus betul-betul mewakili apa yang ada di dalam sebuah populasi berdasarkan variable-variable tertentu, ketentuan-ketentuan tertentu, dan tema-tema. tema penelitian kita masing-masing ini saja dari saya terima kasih, semoga menginspirasi mohon maaf, jangan lupa like and subscribe, jangan lupa share juga dan juga tetap belajar dimanapun kita berada terima kasih, semoga menginspirasi Wallahumma fikila aku wa mita alaikum warahmatullahi wabarakatuh