Tragedi Kecelakaan Kereta di Jembatan Troek

Sep 12, 2024

Kecelakaan Kereta Api di Jembatan Troek

Pendahuluan

  • Kecelakaan ini terjadi pada tahun 1995 sebelum tragedi Bintaro.
  • Tempat kejadian di Jembatan Troek (Cirahayu), Kabupaten Tasik Malaya, Jawa Barat.
  • Melibatkan penggabungan dua kereta, mengakibatkan banyak korban jiwa.

Sejarah Kereta Api di Indonesia

  • Awal abad ke-16: Belanda menjajah Indonesia dan memanfaatkan sumber daya alam.
  • Kereta kuda digunakan untuk mengangkut hasil bumi.
  • Tahun 1864: Pembangunan rel kereta api pertama dari Semarang ke Tanggung.
  • Jenderal Baron van den Bil bertanggung jawab atas pembangunan jalur kereta ini.
  • Pembangunan jalur dilanjutkan ke daerah lain seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Sumatera, dan Kalimantan.

Tantangan Pembangunan Jalur

  • Wilayah Jawa Barat memiliki medan sulit (pegunungan) dan jembatan Troek di jalur curam.
  • Peraturan pengecekan kondisi kereta di Stasiun Cipandei diberlakukan untuk mencegah kecelakaan.
  • Pada tahun 1990-an, peraturan ini dihapuskan tanpa alasan jelas.

Kecelakaan Kecil di Jembatan Troek

  • Tanggal 23 Oktober 1995, kereta Galuh berhenti di Stasiun Cibatu karena kerusakan mesin.
  • Kereta Galuh berangkat dari Jakarta menuju Banjar dengan 300 penumpang.
  • Kereta lainnya, Kahuripan, juga berhenti di Cibatu.

Penggabungan Kereta

  • Petugas mengusulkan penggabungan kereta Galuh dan Kahuripan untuk menghindari keterlambatan.
  • Proses reparasi kereta Galuh dilakukan terburu-buru tanpa pemeriksaan ulang.
  • Kereta gabungan diberangkatkan tanpa periksa rem di Cipandei.

Tragedi Kecelakaan

  • Kereta gabungan melaju cepat setelah melewati jalur menurun, melebihi batas kecepatan normal.
  • Masinis Galuh mencoba mengerem tetapi rem tidak berfungsi.
  • Kecelakaan terjadi saat melintasi jembatan Troek karena kereta Kahuripan meleset dari rel dan menabrak tebing.
  • Akibatnya, banyak penumpang terperosok ke dalam jurang dan sungai.

Evakuasi dan Penyelidikan

  • Proses evakuasi korban memakan waktu 16 jam.
  • Ditemukan sekitar 20 orang tewas dan ratusan luka-luka.
  • Penyebab kecelakaan: Kesalahan teknis (rem blong) dan kelalaian manusia.
  • PT KAI menerapkan kembali pemeriksaan rem di Cipandei setelah kecelakaan ini.

Kesimpulan

  • Kecelakaan di Jembatan Troek kurang terliput media dibandingkan tragedi Bintaro.
  • Penutup dengan doa untuk korban yang meninggal dan harapan untuk tidak terulangnya kejadian serupa.