Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Pentingnya Administrasi Pertanahan di Indonesia
Oct 15, 2024
Catatan Kuliah Administrasi Pertanahan
Pengantar
Dosen: Dr. Oloan Sitorus
Topik: Administrasi Pertanahan
Kuliah terakhir dari kajian agraria.
Latar Belakang
Dr. Oloan berasal dari Simalungun, pernah menjabat sebagai Ketua STPN Yogyakarta (2013-2018).
Sekarang menjabat Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
Diskusi akan mencakup pertanyaan-pertanyaan terkait administrasi pertanahan.
Paradigma Manajemen Pertanahan
Konsep dari Pak Stig Enemark (Denmark) mengenai "Land Administration System":
Menyiapkan infrastruktur untuk implementasi kebijakan dan manajemen pertanahan.
Infrastruktur informasi pertanahan penting untuk mendukung:
Penataan hak penguasaan tanah (land tenure).
Penilaian nilai tanah (land value).
Penggunaan lahan (land use) dan pengembangan lahan (land development).
Efisiensi pasar tanah dan manajemen penggunaan lahan yang efektif.
Visi Pertanahan 2024
Pengelolaan ruang dan pertanahan yang terpercaya dan berstandar dunia.
Perubahan struktur BPN dengan Perpres 47 dan 48:
BPN di tingkat provinsi dan kabupaten.
Direktur Jenderal baru mengatur berbagai fungsi seperti pengadaan tanah dan pendaftaran hak.
Program Strategis 2020-2024
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
:
Target penyelesaian 70 juta bidang tanah hingga 2024.
Tanah yang sudah dimiliki rakyat tapi belum bersertifikat.
Reforma Agraria
:
Distribusi tanah untuk masyarakat.
Mencari tanah yang bisa didistribusikan dari kawasan hutan.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
:
Penyusunan 600 perda untuk RDTR.
Pengadaan Tanah untuk Program Strategis
.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Tanah
.
Penanganan Kasus Pertanahan
:
Fokus pada penyelesaian sengketa dan pencegahan.
Transformasi Digital
:
Meningkatkan kemudahan berusaha dan keterbukaan data.
Penataan Kelembagaan dan SDM
:
Meningkatkan indeks birokrasi dan kompetensi SDM.
Aspek Regulasi
:
Penyederhanaan regulasi keagrariaan.
Pertanyaan dari Mahasiswa
Diki
: Apakah RUU Omnibus Law sudah berpihak pada rakyat kecil?
Indri
: Mengapa Kementerian BPN lebih mengutamakan sertifikasi lahan dibandingkan redistribusi?
Namira
: Apa hambatan dari kebijakan One Map Policy?
Ruhaina
: Seberapa efektif digitalisasi data pertanahan dalam melindungi hak masyarakat kecil?
Imam
: Sejauh mana proyeksi Kementerian bisa diimplementasikan di lapangan? Dan apakah data HGU bisa dipublikasikan?
Dimas
: Seberapa menjamin program prioritas dapat menghindari konflik agraria?
Kesimpulan
Digitalisasi dan data yang terbuka penting untuk memperkuat hak kepemilikan tanah masyarakat.
Pentingnya komunikasi antar instansi untuk menyelesaikan konflik agraria.
Perlunya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya sertifikasi tanah dan pengelolaan aset tanah.
Program-program strategis diharapkan dapat mengurangi konflik dan meningkatkan keadilan agraria.
Penutup
Diskusi berlanjut dan diharapkan mahasiswa berkontribusi dalam penelitian agraria.
Kesempatan untuk bertanya dan mendalami lebih lanjut tentang administrasi pertanahan.
📄
Full transcript