Transcript for:
Kisah Kelahiran Bima di Astina

Pada jaman dahulu di Kerajaan Astina ada Raja bernama Prabu Pandu Dewanata Sang Prabu punya istri namanya Dewi Kunthi Putra yang kedua lahir dengan wujud bungkus Karena Lahir dengan wujud bungkus, maka Prabu Pandhu meminta tolong pada para Kurawa Bagaimana caranya agar wujud bungkus tersebut bisa pecah Prabu Pandu: "Putraku para Kurawa, aku minta tolong kepada kalian agar bisa memecahkan bungkus jabang bayiku" Kurawa: "Iya Prabu" Para Kurawa ingin memecahkan bungkus bayi tersebut Dan setelah pecah maka akan mereka bunuh bayi itu Tapi bayi bungkus tersebut tidak bisa pecah, lamanya sampai 8 tahun. Sampai adiknya lahir, bernama Janaka Setelah Janaka dewasa, ia lantas menemui Eyang Begawan Abiyasa Janaka: "Kanjeng Eyang, bagaimana dengan nasib kakak saya?" "Saya minta tolong agar kakak saya bisa keluar dari bungkusnya Kanjeng Eyang" Eyang Begawan Abiyasa: "Anakku Janaka, mengertilah" "Apa yang terjadi dengan kakakmu adalah sudah menjadi kehendak dari dewa" "Tapi setelah lahir dari bungkus, kakakmu akan menjadi anak yang sakti mandraguna" "Nanti jika sudah dewasa akan menjadi satria utama" "Maka dari itu, tinggalkanlah bayi tersebut di alas Mandalasana sambil menunggu pertolongan dari dewa" Kehadiaran bayi bungkus menjadikan gempar di Kerajaan Astina Karena tidak ada yang bisa memecahkan bungkus bayi tersebut. Lalu Bathara Guru mengutus Gajah Sena untuk memecahkan bungkus bayi. Betahara Guru: "Gajah Sena, aku utus dirimu untuk memecahkan bungkus jabang bayi" Gajah Sena: "Iya" Gajah Sena lantas memecahkan bungkus bayi tersebut. Saat memecah bungkus, gading Gajah Sena malah digenggam bayi bungkus. Gajah Sena meninggal. Tapi semua kekuatan dan kesaktian Gajah Sena merasuk ke bayi. Bayi tersebut dinamai Bima. Dan gading Gajah jadi pusaka bayi, yang dinamakan Kuku Pancanaka. Bathara Guru mengutus Dewi Umayi untuk memberikan pelajaran hidup bagi Bima. Bethara Guru: "Dewi Umayi, aku utus kamu untuk memberikan petuah kepada Bima" "Tata cara hidup, tata cara jadi pahlawan dan memberikan dia pakaian, gelang dan kalung" Dwi Umayi: "Akan saya laksanakan, Bethara Guru" Suatu hari, Bima ke sebuah hutan dan bertemu dengan Bathara Naradha. Lalu dia meminta petunjuk pada beliau. Bima: "Sebenarnya aku ini siapa?" Bathara Naradha: "Kamu anak kedua dari Prabu Pandu dan Dewi Kunti namun berwujud bungkus, nak" "Kamu ditolong oleh Gajah Bernama Gajah Sena" "Dari kejadian itu, aku beri nama kamu Bratasena"