Common Rail pada Mesin Diesel

Pengantar

Common rail adalah mekanisme pada mesin diesel yang mengatur distribusi solar ke ruang bakar secara elektronik.
Dibandingkan sistem konvensional, common rail lebih efisien dan menghasilkan emisi lebih baik.

Sensor
- Mengumpulkan data untuk memastikan volume solar dan timing injeksi tepat.
- Jenis sensor:
  - Mass Air Flow (MAF) Sensor: Mengukur volume udara yang masuk.
  - Intake Air Temperature Sensor: Mengukur suhu udara intake.
  - Throttle Position Sensor: Mengukur seberapa besar katup gas terbuka.
  - Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor: Mengukur tekanan dalam intake manifold.
  - CKB dan CMP Sensor: Mengukur RPM dan posisi mesin top.
  - Engine Temperature Sensor: Mengetahui suhu mesin untuk cold start.
  - Fuel Rail Pressure Sensor: Mengetahui tekanan injeksi bahan bakar.
Electronic Control Unit (ECU)
- Memproses informasi dari sensor dan memberi perintah ke aktuator.
- Menghasilkan output berupa tegangan yang dikirimkan ke aktuator.
Actuator
- Fuel Pump:
  - Low Pressure Pump: Mengalirkan solar ke pompa tekanan tinggi.
  - High Pressure Pump: Menaikkan tekanan solar hingga 2000 bar untuk injeksi.
- Injector: Membuka pada waktu yang tepat untuk menyemprotkan solar ke ruang bakar.

Saat kunci kontak on, low pressure pump aktif selama 3 detik untuk mendorong solar ke high pressure pump.
Saat mesin start, high pressure pump bekerja, menaikkan tekanan solar.
Sensor mengirim data ke ECU untuk menentukan tegangan ke injector.
Injektor membuka pada waktu tepat untuk terjadi pembakaran.

Katup Gas: Mengatur volume udara masuk.
Volume Solar:
- Ditentukan oleh durasi dan tekanan injektor.
- Sensor pressure valve control menyesuaikan tekanan saat deselerasi.

ECU sebagai otak dari common rail, mengatur perhitungan secara real-time untuk efisiensi optimal.
Pentingnya bahan bakar berkualitas untuk menjaga performa mesin diesel common rail.