Proklamasi kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia atas nama bangsa Indonesia Soekarno-Hatta. Hari sebelumnya, 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada tentara sekutu, sekaligus penanda berakhirnya Peran Dunia Kedua. Oleh para pemuda, situasi ini dimanfaatkan guna mendorong semangat panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, PPKI, untuk merampungkan persiapan kemerdekaan negara Republik Indonesia.
Mencapai Indonesia Merdeka tidak mudah. Soekarno diculik ke Rengas Dengklok karena ia tidak berkenan memproklamasikan kemerdekaan dengan segera. Kenapa?
Karena sudah ada jadwal sidang PPKI sehingga proklamasikan. Proklamasi kemerdekaan semestinya dibahas dalam persidangan dan sehingga bisa diproklamasikan dengan resmi. Cubuh pada tanggal 16 Agustus dan Ahmad Subarjolah yang kemudian mencari Bung Karno dan Bung Hatta sampai ke Rengas Tengklok memberikan jaminan kepada anak muda.
Bahwa jika proklamasi tidak segera, esok maksimal jam 11.30 diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, maka Ahmad Subarjo menjaminkan nyawanya. Saudara boleh bunuh saya kalau proklamasi tidak terjadi besok. Jadi jaminannya ada di Amat Subarjo. Proklamasi dibacakan di rumah Bung Karno di Jalan Pegang Saat Timur nomor 56. Saat ini gedung proklamasi telah dihancurkan di zaman Bung Karno sendiri. Setelah proklamasi dikumandangkan, ada satu harapan besar dari Republik ini.
Bahwa proklamasi bisa bergema ke seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan, penyebaran-penyebaran pamplet, naskah, atau teks proklamasi diperbanyak, menggunakan radio dan institusi. Sejak tanggal 17 Agustus sudah menjadi bangsa yang merdeka. Upaya berikutnya setelah kemerdekaan, diperlukan jalan diplomasi untuk bisa mengkomunikasikan proklamasi ke dunia internasional. dan sangat tidak mudah.
Dua hari setelah proklamasi, PPKI membentuk 12 kementerian. Salah satunya adalah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Ceritanya yang memang berjuang dari zaman muda ya. tahun 1917 itu setelah selesai SMA-nya, sekolah Belanda di sini, dia ikut juga di Jongjava. Dan itu aktif dengan para teman-teman waktu itu, Mung Hatta, Iwaku Sumosu Mantri, Pak Agus Salim, dan Pak Soekwomo.
Dan saya pikir latar belakang yang dia alami ini adalah satu fondasi ya. Jadi sebagai latar belakang Master in the Refton, punya narasan kuat dan mungkin pada saat itu Mung Karun dan Mung Hatta melihat. Bawangnya cocok, polosnya, ada pak barjo. Melihat urutan, ini amatlah penting bahwa kementerian luar negeri itu.
Kenapa? Karena proklamasi yang sudah dikumandangkan sejak tahun 1945 atau sejak 17 Agustus 1945 itu, sangat diperlukan untuk disebarluaskan kepada seluruh Indonesia dan bahkan kepada seluruh dunia. Ruangan ini menjadi kantor pertama kementerian luar negeri selama kurang lebih 2 bulan.
Sebuah kemerdekaan tidak lengkap tanpa pengakuan. Untuk memperoleh pengakuan internasional diperlukan perjuangan panjang melalui jalur diplomasi dan meja perundingan. Kabinet Presiden Sial adalah kabinet pertama setelah proklamasi dilakukan karena situasi dan kondisi internasional yang dihadapi saat itu. menganggap kabinet tersebut bentukan Jepang.
Pada 14 November 1945, Kabinet Presidensial diubah menjadi Kabinet Parlementer yang dipimpin Sultan Syahril. Lalu pada 14 April 1946, misi diplomatik Indonesia pertama ke Belanda dilakukan di bawah pimpinan Mr. Swandi di Hukufelu. Usulan untuk menjaga kepentingan Indonesia Perundingan ini adalah dari pertemuan antar perdana menteri Syahrir yang juga merangkap menteri luar negeri dengan Lieutenant Governor General Van Moog di rumah diplomat Inggris Archibald Clark Kerr. Clark Kerr kemudian juga berangkat ke Belanda untuk menjadi penengah.
Namun, perundingan ini mengalami kegagalan. Kegagalan perundingan Hubei tidak menurutkan keinginan Indonesia untuk menyelesaikan konflik dengan Belanda melalui jalan diplomasi. Setelah melalui perjalanan yang rumit dan panjang, akhirnya Indonesia dan Belanda setuju untuk kembali berusaha. berunding di Linggarjati dengan ditengahi oleh Inggris melalui wakilnya Lord Killer.
Berundingan Linggarjati dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 14 November 1946 di Kuningan, Cirebon. Persetujuan baru ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana Rizwik, Istana Negara. Lokasi Kuningan Cirebon dipilih karena Jakarta tidak aman untuk Republik, sementara Yogyakarta tidak aman untuk Belanda, karena merupakan ibu kota Republik Indonesia. Untuk mencari tempat, ditugaskanlah Maria Ulva, Menteri Sosial Republik Indonesia. Dan pada saat itu dipilihlah Hotel Merdeka ini sebagai tempat perundingan.
Perundingan Legarjati dihadiri oleh dua delegasi dari Indonesia yang dipimpin Sultan Syahrir dan satu lagi dari Belanda. Salah satu hasil perundingan linggar jati adalah mengakui RI secara de facto, walaupun hanya meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Melalui pengakuan de facto ini, usul RI disetujui untuk memungkinkan Masih menyelimuti bumi pertiwi, Belanda belum puas atas wilayah kekuasaannya.
Belanda juga menginginkan Jawa dan Sumatera. Empat bulan setelah perjanjian Linggarjati, tepatnya pada 21 Juli 1947, Belanda mengingkari perjanjian tersebut dengan menurunkan tentaranya di Jawa dan Sumatera. Operasi militer Belanda ini disebut sebagai peristiwa agresi militer Belanda ke-1.
Pada 14 Agustus 1947, Sultan Syahrir, selaku Ketua Delegasi RI, menjelaskan situasi di Indonesia kepada Dewan Keamanan PBB. Saat itu, dunia internasional kemudian memberikan tekanan kepada Belanda untuk menyelesaikan konflik dengan Indonesia dengan jalan damai. Perundingan kembali dilakukan di atas kapal perang Amerika Serikat, USS Renfield, pada 17 Januari 1948. Perundingan dilakukan di bawah pengawasan Komisi Tiga Negara atau KTN di wilayah perairan Jakarta.
KTN adalah satu badan yang dibentuk oleh PBB yang beranggota Australia, Belgia, dan Amerika Serikat. Kenapa terjadi perundingan Renfield di atas kapal Renfield? Ini adalah inisiatif dari mediator yaitu Amerika Serikat. Negara Amerika Serikat sebagai peneng... Nah, sebagai fasilitator mengusulkan bahwa tempat yang paling netral, tempat yang paling aman di kapalnya mereka.
Hasil dari perundingan Renville ini sangat merugikan bagi negara kita. Republik Indonesia. Kenapa?
Karena semakin dipersempitnya ruang gerak, semakin dipersempitnya daerah kekuasaan yang dimiliki oleh Republik Indonesia. Hanya Jawa Tengah, Jogja, dan juga nanti sebagian Madura. Nah, semakin dipersempitnya ini menyebabkan Indonesia di blokade, baik secara ekonomi, kemudian juga secara militer, bahkan...
Perdana Menteri Amir Syarifudin yang mewakili Indonesia di perjanjian Renville mengundurkan diri karena merasa dirinya tidak mampu. Ya bayangkan begitu sulitnya melakukan perundingan-perundingan tetapi Bung Karno percaya bahwa perundingan sudah di jalan yang benar. Kenapa? Karena kita saat itu belum mampu secara militer.
Persenjataan kita, kekuatan kita belum bisa melawan dan mendandingi. musuh kita Belanda sehingga diperlukan perjanjian-perjanjian dan diplomasi. Melalui perjanjian Grenville, kerugian terbesar ada di pihak Indonesia. Karena wilayah Indonesia yang semakin sempit, namun tak sampai satu tahun lagi-lagi Belanda melanggar perjanjian.
19 Desember 1990 1848, Ibu Kota Republik Indonesia, Jogjakarta, diserang dan diduduki Belanda. Pengeboman dan penembakan dilakukan bertubi-tubi pada bangunan-bangunan penting dalam kota. Perjunan pasukan Payu menguasai seluruh antara lapangan terbang Maguwo atau Adi Sucipto saat ini. Peristiwa ini dikenal dengan agresi militer Belanda kedua.
Akibat peristiwa ini, Soekarno, Muhammad Hatta, Syahril, serta beberapa tokoh lain ditangkap. Seperti tak patah arang. Demi mempertahankan kemerdekaan dan memperjuangkan keutuhan negara, Indonesia tetap menempuh jalan diplomasi untuk menyelesaikan konflik dengan Belanda. Perundingan dilakukan oleh Indonesia untuk mengakhiri konflik pada tanggal 20...
3 Agustus sampai 2 November 1949. Perundingan Meja Bundar yang dibuka di Den Haag, Belanda sekaligus menjadi perundingan terakhir dalam sejarah diplomasi panjang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Latar belakang KMB itu dimulai setelah reaksi internasional terhadap agresi militer bandar kedua yang dilangsungkan 19 Desember 1948. Itu adalah hasil juga dari diplomasi Indonesia. Sebelumnya kita sudah punya beberapa perwakilan termasuk yang dihilangkan oleh Valar. Nah itu adalah bagian dari diplomasi kita di luar negeri juga. Itu yang menyebabkan tekanan internasional.
Kemudian Belanda berhasil kita tarik untuk ke perundingan Rumroyan Setelah Rumroyan kita mulai berkonsolidasi dengan orang-orang Indonesia sendiri Yang dinamakan negara-negara serikat BFO Di Konferensi Inter Indonesia pertama di Yogyakarta Kemudian Konferensi Inter Indonesia di Jakarta Yang bertempat yang sekarang di Gunung Pancasila Kemudian baru kita melangkah ke Konferensi Beli Jabundar Pertama Pada bulan Agustus 1949. Mengapa KMB itu dilaksanakan di Belanda, tidak di Indonesia? Nah, itu adalah mandat dari PBB yang disampaikan lewat Unci. Unci pun nanti ikut serta dalam KMB. Perundingan memang di awalnya dilaksanakan, diawali dengan pembukaan di Den Haag, di Redersal, di Gudung Parlemen.
Tanggal 23 Agustus. Kemudian dipecah dalam... Komisi-komisi kecil misalnya politik, ekonomi, dan dilaksanakan di beberapa kota di Belanda.
Dan berakhir tanggal 2 November 1949. Konferensi Meja Bundar diselenggarakan di Den Haag, Belanda. Dan itu konon kabarnya cukup alot gitu ya. Ada banyak pembahasan, salah satu yang paling penting adalah persoalan kedaulatan Indonesia yang secara pemilik itu. Dan yang kedua adalah persoalan hutang-hutang Belanda.
Nah ini yang menjadi kesepakatan. Yang ini sulit ditemukan sebenarnya. Memang banyak permasalahannya, tapi seperti yang disampaikan juga oleh Hatta, Wakil Pemimpin Delegasi kita, adalah bahwa yang penting masalah Indonesia-Belanda itu, konflik Indonesia-Belanda itu selesai dulu dan kita menjadi negara merdeka. Setelah itu baru kita akan konsolidasi. Dibicarakan hal-hal teknis, secara prinsip.
Masalah-masalah dengan Belanda, termasuk masalah dengan Papua misalnya, itu bisa kita selesaikan kemudian. Setahun setelah KMB. Konferensi Meja Bundar merupakan stasiun akhir bagi Republik Indonesia. Pengakuan Resmi Kedaulatan dan kesetaraan dengan negara lain di dunia internasional telah kita dapatkan.
Segera setelah pengakuan kedaulatan di kota Belanda ini, upacara penurunan bendera Belanda dan penaikan bendera merah putih dilakukan di saat yang sama di Istana Merdeka Jakarta. Seperti cita-cita Bung Hatta, mengakhiri konflik secara damai bisa diwujudkan. Dibuktikan juga dengan kita melepas dan memulangkan belakang.
di Bandara Kemayoran. Melalui jalan diplomasi, akhirnya pengakuan kemerdekaan Indonesia bisa terwujud. Jadi kebangkitan kita setelah mendapatkan pengakuan kedalatan secara penuh itu sangat pesat.
Dan di tahun 50-an pula upaya diplomasi Indonesia bergelora, menggema di seluruh Asia hingga Afrika yang puncaknya pada saat Kongres Asia Afrika tahun 55.