Hari ini kita mau unboxing dan review kinerja dari 100 hari pemerintahan Pak Prabowo 100 hari pertamanya berhasil diraih 100 hari kerja 100 hari pemerintahan 100 hari pemerintahan Prabowo diberan Kurang kuat, semua barang-barang pada naik Kinerjanya Pak Prabowo sudah bagus Intro Pertama gue mau terupain aja nih, ada survei singkat yang menunjukkan 80% kepuasan kepada Pak Prabowo dan kepuasan dari Bapak Gibran. Gue berusaha senetral mungkin, tapi menurut kalian? Kalian aja nih, antara Pak Prabowo sama Pak Gibran, kalian yang rating sendiri di komen deh. 0-10 seberapa puas kalian?
Dan sebenarnya, apapun yang kalian rasain sekarang, menurut gue, problemnya itu karena ada preman-preman kecil. Tapi nggak fair kalau gue langsung tiba-tiba secara bias bilang gue nggak happy. Jadi kita review dulu semuanya. Gue sampai ada iPad ini buat semua yang terjadi yang menurut gue signifikan selama 100 hari terakhir.
Dan feel free komen di bawah menurut kalian gimana. Jadi, simpel lagi nih. 100 hari pertama ini penting banget, atau yang dibilang sebagai honeymoon period. Di pemerintahan manapun, kalau misalnya ada presiden baru atau kabinet baru, 100 hari pertama ini bakal nge-set tone untuk sisanya. Karena lo bayangin aja kalau misalnya pacaran dan nikah, dan pas honeymoonnya aja nggak happy, apalagi seumur hidup kalian.
Cuma langsung pertama aja, ini bahkan sebelum honeymoon dimulai. Kabinet... dari Pak Pemerintahan Prabowo itu sangat amat gemuk dan ngambil anggaran Rp777 miliar hampir double dari pemerintahnya Pak Jokowi. Tapi bener-bener ini salahnya Pak Prabowo sepenuhnya.
Nah dari yang pertama nih 5 November 2004 penghapusan hutang UMKM menurut gue is a good thing. Relatif karena ngeliat susahnya ekonomi sekarang UMKM bisa dikasih kesempatan untuk grow lagi. Di bulan yang sama, investasi dari luar negeri sebenarnya naik. Kunjungan ke 6 negara bawa pulang miliar dolar.
Di Desember 2024, relasi internasionalnya mulai kebuka. Katanya bakal jadi ketua D8 periode 2026-2027. plus penghargaan-penghargaan yang lain. Beberapa ide-ide yang dijalanin dari November itu, kenaikan upah guru, kenaikan upah minimum nasional, penurunan harga tiket pesawat, menurut gue yang agak mulai berantakan, itu pas udah Desember-Januari.
Masalah polemik PPN yang jadi tapi nggak jadi, program makan siang gratis yang katanya 70 juta orang nih harusnya dapet, tapi baru sekitar 650 ribu anak. Nah ini banyak sih masalahnya. Masalah anggarannya tuh problematic. Eksekusinya juga bermasalah. Pembangunan infrastruktur sampai poin pentingnya adalah budget cuts.
Di 22 Januari ada potongan anggaran, bisa hemat sampai 300 triliun rupiah. Sebenarnya, efisiensi itu bagus. Ini kayak Elon Musk di pemerintahnya Trump, dia bikin doge. Kalau kalian ngikutin Twitternya, dia tuh selalu update. Oke, ini berhasil efisien di sini, di sini, di sini.
Tapi itu cuma bagus kalau misalnya, anggaran yang diefisiensikan, itu dipindahin ke yang lebih produktif, yang lebih bagus. Dan, kalau transparan. Fast forward, kalau kalian nggak tinggal di gua, then berentet lah. masalah-masalah baru.
Budget cuts ini bisa merebet kemana-mana, kayak biaya pendidikan turun, infrastruktur. Di 1 Februari, gas LPG yang mereka tuh ngelarang pengecar jual gas ini, tapi bikin chaosnya, minta ampun. Kalian lihat antriannya, sampai ada yang ngomel-ngomel.
Yang kebijakannya dicabut setelah 4 hari. Mulai ada preman kecil yang gak setuju sama budget cut ini. Pemberantasan korupsi yang awalnya tegas, tapi kelihatannya melemah. Ujung-ujungnya sebenarnya kalau perihal uang ya, it's not doing well. Ini kayak lu punya bisnis, bisnisnya mau bangkrut, tapi ini.
Nggak terlalu bagus manage uangnya. Cuma sebenarnya bagus atau nggak, itu harus dinilai dari janji-janjinya. Jadi kita track back sebelum Pak Prabowo dan Pak Gibran dilantik, janjinya itu apa sih?
Dokumen ini, visi dan delapan misi astacita, ini yang harusnya diperdoman kita. Bagus atau enggak, whether or not mereka bener-bener melaksanakan janjinya mereka. Kalau di bahasa lawyer, kalau misalnya mereka ingkar janji, itu one prestasi.
Kalian bisa baca sendiri janji-janji mereka. Pause video ini dan kalian bisa ngerasain sebagai masyarakat. Apakah ada progres yang baik atau ada beberapa yang mundur?
Coba video ini kita bikin lebih interaktif. Menurut kalian gimana? Karena yang gue lihat pas Pak Perung ngomong, idenya tuh bagus-bagus.
Nilainya sesuai dengan janji yang mereka pereksekusinya itu. Masalah anggaran, rakyat... Di bawah nih bebannya makin gede Target suasana mbada beras Ekonomi hijau masih lemah Kebijakannya setengah mateng Ini yang kasus LPG nih Belum lagi PR gede tentang reformasi Dan korupsi Yang gue summarize Sampai sini aja nih Sebenernya menurut gue pribadi Dan anggap ini kepada yang mulia Dan semua jajaran pemerintah Saya masih belum puas Ingat kok kayak target 8% perkembangan ekonomi dan sekarang tuh baru mungkin tetep stay di 4-5% Kalau menurut gue, dan ini menurut analisa pribadi gue ya Gue sebenernya respect sama Pak Prabowo Janji dari semua perubahan yang menurut gue kalau dilakuin itu bakal bawa Indonesia lebih baik Ini yang menurut gue problem sebenernya Jadi akhirnya gue keluarin survei yang independen nih menurut Celios programnya tuh masih jauh dari harapan pemangkasan budget itu kena sektor vital kebijakan ekonominya gak konsisten pemberatasan korupsinya yang awalnya gencar sekarang melemah, survei kepuasan publik yang dibuat itu, itu tuh gak merepresentasikan sejauh secara keseluruhan.
Banyak yang gak sesuai dengan kampanye. Tapi, gue sebagai yang sering memimpin sebuah organisasi ya, apapun yang salah di sebuah organisasi, itu sebenarnya salah pemimpinnya. Tapi harus dibedah, salahnya di mana? Bikin strategi dan membuat rencana itu sebenarnya bagian yang paling gampang dari melakukan sebuah perubahan. Yang paling susah itu mengeksekusi, karena sehebat-hebatnya Pak Prabowo, sehebatnya visi pemimpin kita, kalau misalnya ring 1, ring 2, middle management-nya, kementerian, sistem dan prosesnya gak bagus lo mau kucurin dana triliunan pun it wouldn't get things done makanya ada beberapa statement yang di awal gue bilang tentang preman kecil ya, dan ini yang terjadi di bahkan klien-klien gue yang gue lagi bantu transformasi, pas satu pemerintah cuma beberapa orang yang mau berubah, yang lain itu gak mau, udah nyaman dengan tanda kutip korupsi, cara-cara lama, cara-cara gak efisien atau mungkin jabatan yang dititip problem sebenarnya, ada gap dari plan yang bagus menjadi eksekusi yang tidak bagus Ngerti nggak?
Sebenarnya review 100 hari ini nggak bisa cuma dilihat dari janji sama intensi. Dan mungkin udah saatnya kayak gini, kita sebagai warga gampang kalau kita langsung tunjuk satu orang doang yang salah. Kenyataannya ini nggak cuma satu orang yang salah. Sistemik itu artinya harus bener-bener dibedah per kasus, per permasalahan, siapa PIC-nya, siapa yang bertanggung jawab atau accountability, sebelum nunjuk presiden.
Coba kita cari siapa jenderal yang harusnya bertanggung jawab terhadap eksekusinya. Itu. Dan gue gak perlu sebut nama dan kalian tau kasus-kasus yang viral di belakangan ini, itu problem sebenarnya.
Dan gue bakal bilang terang-terang, ini adalah hal yang susah. Jadi karena Pak Prabowo dan Pak Gibran udah menjabat, gue cuma bisa bilang daripada gue marah-marah terus atau menunjukkan kekecewaan, gue berharap... ada cara yang lebih baik.
Kalau menurut gue, nggak perlu paksain ikutin semua janji-janjinya. Jangan paksain menjalani sebuah program. Sistemnya ini nih, dari ide yang bagus sampai dieksekusi, di bagian sini ini, manajer-manajernya dan lain-lainnya belum diperbaikin.
Karena jadi kesannya kayak yang setengah-setengah dipaksa, yang penting jadi. Tapi menurut kalian gimana? Ini nyambung ke fenomena kabur aja dulu yang... Gue seriusly consider Apa orang-orang pintar Indonesia baiknya keluar negeri dulu? Tapi menurut kalian gimana?
Gue penasaran sih liat komen di bawah See you guys next video