Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
Mengolah Sampah Dapur Menjadi Eco-Enzyme
Oct 22, 2024
Pemanfaatan Sampah Organik Sisa Dapur Menjadi Eco-Enzyme
Pendahuluan
Banyak orang hanya menggunakan sampah organik sebagai pupuk kompos.
Sampah dapur dapat dimanfaatkan lebih lanjut dengan cara diolah menjadi Eco-Enzyme.
Apa Itu Eco-Enzyme?
Eco-Enzyme adalah cairan hasil fermentasi dari sampah dapur, seperti ampas buah dan sayuran.
Bahan lain yang digunakan: air dan gula (gula tebu, aren, brown sugar, dll).
Dikenalkan oleh Dr. Sukon Pongpangpong, pendiri Organic Agriculture Association di Thailand, untuk mengurangi pemanasan global.
Manfaat Eco-Enzyme
Pembersih
Dapat digunakan untuk membersihkan:
Baju
Perabotan rumah tangga
Mebel
Karpet
Lantai
Toilet
Buah dan sayuran
Pupuk Cair
Digunakan dengan menyemprotkan campuran Eco-Enzyme dan air pada tanah di sekitar tanaman.
Pemberantas Hama
Efektif mengusir hama tanaman dan serangga mengganggu seperti:
Kecoak
Semut
Lalat
Nyamuk
Serangga lainnya
Cara Membuat Eco-Enzyme
Bahan dan Peralatan yang Diperlukan
Botol plastik bekas
Air
Gula
Sampah organik (kulit buah, sisa sayuran)
Perbandingan bahan:
Air : Gula : Sampah organik = 10 : 1 : 3
Langkah-langkah Pembuatan
Campurkan semua bahan sesuai takaran dan tuang ke dalam botol plastik bekas.
Jangan isi botol sampai penuh untuk fermentasi yang sempurna.
Tutup rapat botol dan simpan di tempat kering dan sejuk.
Selama bulan pertama, buka tutup botol setiap hari dan aduk atau jungkir balikan botol.
Jika cacing muncul, tambahkan gula, aduk rata, dan tutup kembali botolnya.
Fermentasi berlangsung selama:
3 bulan (daerah tropis)
6 bulan (daerah subtropis)
Setelah 3-6 bulan, saring Eco-Enzyme menggunakan kain kasa.
Cairan Eco-Enzyme siap digunakan; residu dapat digunakan kembali dengan menambah sampah segar.
Kesimpulan
Eco-Enzyme terbuat dari bahan alami, tidak merusak lingkungan, dan hemat biaya.
Tertarik mencoba dan membuat Eco-Enzyme sendiri di rumah?
Selamat mencoba!
📄
Full transcript