Transcript for:
Moderasi Beragama dan Toleransi di Indonesia

Hai Abdul kamu lagi lihat apa sih? Lihatannya serius banget Oh ini Nadita aku sedang melihat berita Jadi sekali kehidupan berat agama di Indonesia saat ini semakin hari praktek intoleransi terus bertambah lihat ini terjadi penolakan pembangunan rumah ibadah sampai menimbulkan perkelahian kemudian ada juga yang membenturkan pandangan keagamanya dengan ritual budaya lokal tak hanya itu juga terjadi penolakan pemimpin urusan publik karena beda agama eh bagaimana menurutmu hai hai Sangat disayangkan ya, rasa toleransi kita mulai terkikis. Hal-hal tersebut tentu tidak akan terjadi jika kita menjalankan semangat moderasi beragama loh. Hah? Moderasi beragama? Apa itu? Seperti yang kita ketahui, bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam, mulai dari suku, budaya, bahasa, dan agama. Dengan beragamnya masyarakat Indonesia itu, timbul keragaman pendapat, keyakinan, dan kepentingan termasuk dalam beragama. Konflik berlatar agama sering terjadi akibat saling menyalahkan dan tidak membuka diri pada tafsir keagamaan orang lain. Untuk memelihara kedamaian negeri ini, kita harus mengedepankan moderasi beragama. Secara singkat, moderasi berasal dari bahasa latin moderatio yang berarti kesedangan, tidak kelebihan atau tidak kekurangan. Dalam KBBI, moderasi bermakna pengurangan kekerasan atau penghindaran keekstriman. Maka, ketika kata moderasi disandingkan dengan kata beragama, istilah tersebut berarti sikap mengurangi kekerasan atau menghindari keekstriman dalam cara pandang, sikap, dan praktik beragama. Dalam tradisi semua agama yang diakui di Indonesia, selalu ada ajaran jalan tengah. Dalam Islam ada konsep wasatiyah, dalam Kristen ada konsep golden rule. Katolik menyatakan sikapnya dalam dokumen Nostra Aetate. Dalam ajaran Tudah ada Majjhima Patipada. Sedangkan dalam tradisi agama Hindu ada Madhyamika, dan dalam Kohujuh ada konsep Chongyong. Orang yang ekstrim dalam beragama seringkali menyimpang dari aspek kemanusiaan, kesepakatan bersama, dan ketertiban umum. Memangnya, sikap ekstrim dalam beragama itu seperti apa? Contohnya ketika seseorang merusak rumah ibu. Bukan, bukan seperti itu. Seorang yang moderat tetap harus memiliki pendirian teguh dan semangat beragama yang tinggi. Namun, ia harus mampu memilah mana pokok ajaran agama di mana ia harus berpendirian teguh dan mana tafsir ajaran agama di mana ia perlu toleran. Menjadi seorang moderat harus mampu mengendalikan emosi, berilmu, beraklak baik, dan sanggup berempati. Sehingga ia akan senantiasa berhati-hati dan mempertimbangkan baik-buruknya setiap pilihan. Oh, seperti itu ya. Oh iya, satu lagi. Upaya penguatan moderasi beragama adalah tugas kita bersama. Baik masyarakat, lembaga, maupun negara harus bersatu padu mengkampanyekannya demi merawat kehidupan keagamaan yang damai dan pelerat. Wah, terima kasih banyak, Nandita. Kamu memberikanku pengetahuan baru. Ayo, Beast Rangers, kita bersama-sama menjadi orang modern dan beragama dan toleransi terhadap sesama.