berawal dengan nama tajuk kota ini kini dikenal dengan nama kota Kudus [Musik] menjadi salah satu wilayah penyebaran agama Islam pada abad 15 masehi Kudus menyimpan berbagai bukti sejarah peninggalan Wali Songo [Musik] Selamat datang di Kudus [Musik] [Tepuk tangan] [Musik] al-quds itulah asal dari nama kota Kudus kata Al quds Berawal dari sebuah prasasti dari Yerusalem yang dibawa oleh Jafar Shodiq atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Kudus Waalaikumsalam Warahmatullahi atau Sunan Kudus memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di kota Kudus salah satu peninggalan Sunan Kudus yang masih bisa dijumpai adalah Masjid Al Aqsa atau biasa dikenal dengan nama masjid Menara Kudus [Musik] Ketika saya berjalan di halaman sekitar masjid Menara Kudus saya merasa seperti sedang berada di Bali nuansa kental budaya dan arsitektur Hindu sangat terasa di wilayah ini gerbang dari masjid Menara Kudus ini bahkan terbuat dari batu bata dan bentuknya menyerupai gerbang pada raksa yang merupakan bentuk arsitektur masa Hindu dari 4 gerbang yang ada salah satunya memiliki mitos tentang sebuah ajian yang sengaja ditanam oleh Sunan Kudus yaitu ajian Raja kalah Cakra konon katanya Jika seorang pejabat atau petinggi melewati gerbang ini maka orang tersebut akan turun dari jabatannya meski kebenaran tentang gerbang Raja Kalacakra ini masih dipertanyakan masyarakat sekitar tetap mempercayai mitos tersebut hingga saat ini tersebut itu sebenarnya berfungsi untuk melindungi dari para penghuni yang ada di sini ataupun Maksudnya seperti kayak para jamaah ataupun para pengikut dari Sunan Kudus yang berada di dalam masjid atau di lingkungan masjid sini Kenapa karena raja kalau Cokro itu konon ceritanya itu bisa istilahnya itu meluruhkan segala macam ilmu pada seseorang ya yang dimiliki oleh seseorang apabila orang tersebut terlalu apa namanya itu membanggakan diri seperti itu gerbang Raja Kalacakra ini akan mengantarkan pengunjung menuju ke kompleks makam Sunan Kudus serta keluarga dan kerabatnya masuk ke area makam area makam yang mana di area terdepan ini terletak makam dari pangeran Pancawati kita lihat Disini di area makam sini memang ada empat jenis dari material yang dipergunakan jadi material pertama itu adalah kayu jati yang kedua batu bata yang ketiga batu karang dan yang keempat batuan listrik atau batu-batuan dari beberapa makam itu beberapa nisannya itu masih ada tulisan Jawa yang masih awet sampai sekarang ya pak ya untuk yang di batu andesit inskripsi pada di apa batu nisan itu masih bagus gitu mungkin masih bisa terbaca ya kalau untuk yang di mana batu karang itu inskripsinya sudah tidak bisa terbaca lagi dikarenakan usia dari batu karang tersebut Kompleks macam Sunan Kudus ini terbagi dalam beberapa blog makam Sunan Kudus sendiri berada di dalam cungkup yang terletak di bagian belakang Kompleks makam berbeda dengan makam anggota Wali Songo yang lain cukup makam Sunan Kudus tidak dibuka untuk umum Hal ini bertujuan untuk menjaga kesakralan dan bentuk dari makam asli prasasti yang terletak di atas Mihrab masjid menara Al Aqsa menyebutkan dengan jelas tahun pembuatan masjid ini namun tidak ada yang tahu pasti kapan Sunan Kudus migrasi dari Demak ke Kudus dan memulai penyebaran Islam di kota ini masalahnya adalah Kapan beliau masuk ke Kudus itu sampai sekarang Menurut saya itu masih masih perdebatan ya karena yang pertama tadi posisi beliau itu adalah selain pendakwah itu adalah panglima perang di mana saat itu tugas panglima perang itu kan ekspansi atau keluar ya keluar sehingga Kapan beliau di Kudus itu menurut saya masih menjadi perdebatan tetapi angka tahun yang jelas adalah 1549 itu kan beliau mendirikan Masjid Al Aqsa [Musik] [Musik] Menara Kudus yang dibangun pada tahun 1549 masehi menjadi salah satu peninggalan Sunan Kudus yang membuktikan bagaimana ia menggunakan pendekatan budaya dalam penyebaran agama Islam di Kudus Sunan Kudus sengaja menggunakan lisan arsitektur Hindu yang dapat dilihat mulai dari tembok tempat wudhu hingga sebuah menara yang menyerupai Candi dengan tinggi 18 meter selain mendirikan Masjid Sunan Kudus juga mendirikan sebuah bangunan Menara yang persis terletak di sebelah timur dari bangunan masjid nah bangunan Menara Ini fungsinya sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan selain dari tempat untuk mengumandangkan Adzan menara ini juga ya dipergunakan sebagai tempat untuk menyimpan bentuk dan kentongan serta sebagai tempat untuk memberikan pengumuman terutama pengumuman tentang Kapan jatuhnya tanggal 1 Romadhon di dalam masjid saya juga dapat melihat sebuah pintu gerbang yang terbuat dari batu bata pintu ini dulunya merupakan pintu asli Masjid Al Aqsa Menara Kudus sebelum direnovasi ya Ini adalah sebuah gapura yang mana fungsinya sebagai pintu masuk ke dalam ruangan masjid yang dibangun oleh Sunan Kudus sementara untuk batasnya itu adalah batas Mihrab pengimamannya yang mana sekarang batu prasasti tersebut ya yang menjelaskan 4 poin penting yang tadi sudah saya sampaikan memang sengaja dibiarkan di sini untuk mengetahui bagaimana besarnya untuk edukasi lah untuk bagi generasi penerus karena namanya yang besar tak heran setiap hari banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk berwisata religi Alhamdulillah merasa senangnya bisa jarak ke sini bisa sholat di sini karena kan di sini kan Wali Allah ya Jadi ya untuk yang apa biasanya mondok itu kan sering menjarah ke sini yaitu luar biasa Mbak nggak bisa saya bayangkan ini kekuasaan Allah ini mungkin sebelum saya lahir udah begini Jadi saya yang muda cuman Subhanallah kekuasaan Allah bagus kagum gitu ya bangunannya sosoknya ya Luar biasa [Musik] ada sebuah tempat yang jauh berada di atas gunung tempat ini berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut di sana berdiri sebuah bangunan bersejarah yang menjadi salah satu bukti penyebaran Islam di Pulau Jawa tempat ini dikenal dengan nama Masjid Sunan Muria berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Kudus saya menempuh perjalanan sekitar 50 menit menuju tempat suci ini [Musik] setiap pengunjung yang melewati Desa Colo tempat masjid ini berdiri wajib membayar sebesar 2500 per orang [Musik] tak jauh dari Gerbang Desa Colo Saya melihat sebuah gerbang dengan sejumlah anak tangga tangga tangga ini akan mengantarkan setiap pengunjung menuju lokasi Masjid Sunan Muria sepanjang perjalanan saya melihat banyak warga yang berdagang penasaran dengan seberapa jauhnya perjalanan yang harus saya tempuh saya pun menghampiri salah satu pedagang Ibu ini kan dari bawah udah Lumayan capek nih Bu ke atas itu masih jauh nggak bu kurang lebih 1 kiloan ini dan jalannya nanjak semua ini rata nanti kalau yang di pertengahan itu ada tangganya sedikit nanti rata lagi kira-kira berapa jam tuh sampai dia kalau sampai setengah jam bisa kalau naik turun misalnya sampai 2 jam 1 jam juga bisa tapi kan kalau nggak tengok kanan kiri enggak belanja naik ojek bisa naik ojek bisa Rp20.000 satu jalan Oke karena ada alternatif lain kita naik ojek aja biar sampai di atas tuh lebih cepat ya Oke turunnya jalan kan dapat ojeknya dapat jalan kaki Terima kasih ya Bu kita Sekarang turun lagi ke bawah untuk cari ojek biar lebih cepat sampainya [Musik] kenapa ya tak sulit untuk mencari ojek di kawasan ini para tukang ojek yang merupakan Warga cowok asli sudah mengantri di bawah tangga siap mengantar setiap pengunjung menuju puncak Muria [Musik] kita melihat pemandangan pegunungan itu yang keren banget hanya dengan membayar Rp20.000 saya pun tiba di puncak kuning Muria dengan waktu jarak tempuh kurang lebih 15 menit saja Raden Umar Said atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Muria memilih tempat terpencil yang jauh dari kota sebagai wilayah dakwahnya masjid yang dibangun pun awalnya hanya merupakan sebuah masjid sederhana yang berbahan kayu dari masjid inilah Sunan Muria berdakwah menyebarkan agama Islam Adapun untuk bangunan yang sampai saat ini masih ini adalah diantaranya ini yang pertama yang kedua itu yang ada di atas sendiri bagian masjid kemudian ada lagi untuk mengganjal ini ya tapi sudah sudah di apa renovasi jadi itu di taruh di sebelah gendong [Musik] berbeda dengan bentuk Mihrab yang biasanya menonjol keluar Mihrab di Masjid Sunan Muria berbentuk sebaliknya ya memang konon ceritanya memang Sunan muda itu adalah orang yang sederhana dan juga ada yang mengatakan bahwa beliau itu tidak suka dipuji-puji oleh orang lain kan gitu diantaranya kayak gitu jadi makanya menyerapnya setiap hari pelataran makam Sunan Muria dikunjungi peziarah dari berbagai daerah sosoknya yang sederhana membuatnya dikagumi masyarakat saya pun diberi kesempatan untuk masuk ke dalam cungkup makam Sunan Muria Cukuplah kamu dibuka untuk umum hanya pada hari-hari tertentu seperti Kamis Wage Kamis Legi Jumat Kliwon dan Jumat Pahing [Musik] di dalam cungkup hanya ada satu makam yaitu makam milik Sunan Muria yang batu nisannya ditutupi dengan lapisan kain agar tidak mudah rusak ketika ziarah selesai saya dan Mudi keluar dari cungkup sambil berjalan mundur dengan posisi tubuh masih menghadap makam untuk menghormati sang Wali Allah para peziarah yang telah selesai berdoa biasanya akan keluar dan meminum air yang berasal dari gentong peninggalan Sunan Muria air yang digunakan merupakan air asli yang diambil dari mata air pegunungan Muria [Musik] [Musik] untuk meneruskan ajaran Sunan Muria pada 2015 Yayasan masjid dan makam Sunan Muria membangun sebuah pesantren khusus santriwati dengan jenjang pendidikan MTS dan Madrasah Aliyah mulai partikel untuk pengembangan itu tadi sebagai visi Yayasan meneruskan nilai-nilai dakwah Sunan Muria maka itu salah tidak lanjuti dengan pendirian pondok pesantren [Musik] pada 2018 [Musik] saat ini jumlah santri yang mencapai 711 orang yang berasal dari berbagai daerah dan 2 negara asing Seperti Amerika dan Brunei Darussalam [Musik] gak tau Bahasanya juga gak tau budayanya orang sini gimana Jadi ya menyesuaikannya kamar ada banyak teman Jadi sepertinya banyak kalau ada masalah bisa tanya ke teman bisa masuk pesantren terus Memang agak takut takut kayak sesuai sama lingkungannya banyak teman terus sifatnya lebih udah akhlak mulia gitu makin makin bagus lah terus pas pulang juga kayak dipuji makin bahagia [Musik] meski tidak semua anggota Walisongo berada di periode yang sama pendekatan budaya selalu menjadi cara yang digunakan para Wali Songo dalam penyebaran agama Islam tak hanya lewat kesenian berupa wayang dan tembang namun juga lewat struktur bangunan Masjid serta toleransi agama seperti yang dilakukan Sunan Kudus dalam aturan penyembelihan hewan kurban kalau yang spesifik Sunan Kudus kan yang sebagaimana sampai sekarang masih dipercaya oleh sebagian orang itu adalah menghormati umat Hindu untuk tidak menyembelih sapi sehingga teman-teman ketika makan di adalah dagingnya kerbau bukan sapi ini kenapa Bu kita pakai daging kerbau bukan daging sapi karena di sini tuh ndak boleh sebenarnya pakai daging sapi itu tidak boleh karena di daerah Kudus itu harusnya pakai daging kerbau daging sapi itu katanya pamali [Musik] [Musik] Kota Kudus kaya akan sejarah Islam tak hanya Bangunan peninggalan Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus juga memiliki sejumlah kuliner khas yang unik dan masih berkaitan dengan penyebaran agama Islam di kota ini ditemani istri yang merupakan warga asli kota Kudus Saya akan memasak dua jenis makanan yang kabarnya sudah ada sejak abad 16 Masehi yaitu dasi jangkrik dan nasi opor bakar [Musik] bunuh pertama yang akan saya masak adalah nasi jangkrik bumbu yang digunakan cukup sederhana yaitu bawang merah bawang putih cabai daun jeruk garam penyedap rasa gula merah bawang goreng dan sedikit gula pasir bahan utama dari masakan ini adalah daging kerbau penggunaan daging kerbau ini pun merupakan tradisi dari Sunan Kudus yang masih dipercayai dan dijaga oleh warga Kudus ini kenapa Bu kita pakai daging kerbau bukan daging sapi karena tidak boleh sebenarnya pakai daging sapi itu tidak boleh karena di daerah Kudus itu harusnya pakai daging kerbau daging sapi itu katanya pamali Meski Bukan umat Hindu istri percaya bahwa sapi tidak mulai dikonsumsi karena sapi merupakan hewan Suci seperti kepercayaan umat Hindu hal ini sudah ditanamkan Sunan Kudus pada abad 15 hingga 16 Masehi kepada warga Kudus dalam prosesnya menyebarkan agama Islam Sunan Kudus juga mengganti sapi dengan kerbau sebagai hewan kurban untuk menghormati kepercayaan umat Hindu yang merupakan mayoritas kala itu Setelah semua bumbu dihaluskan saatnya daging kerbau dipotong-potong untuk memotong daging kerbaunya ini potongannya itu Modelnya harus dadu kecil-kecil biar masaknya cepat ya Bu ya biar bumbunya juga meresap di dalam daging yang sudah dipotong akan dicampurkan ke dalam bumbu yang sudah dihaluskan dan didiamkan selama kurang lebih 1 jam sambil menunggu proses marinasi es krim memeras santan kelapa yang nantinya akan digunakan sebagai penambah rasa gurih karena minyaknya sudah panas ini berarti sudah saatnya untuk memasukkan daging yang sudah dimarinasi selama 1 jam [Musik] setelah Daging sudah berubah warna Tahap selanjutnya adalah memasukkan santan dan dibiarkan selama 3 jam dengan api yang kecil dengan tujuan agar daging tidak alot dan bumbu lebih meresap ke dalam daging sambil menunggu nasi jangkriknya matang saya akan memulai proses masak penuh kedua yaitu nasi opor bakar makanan tradisional Kudus ini bumbunya hampir sama dengan masakan opor pada umumnya yang membuatnya berbeda adalah proses pembuatannya karena ini bukan ayam opor biasa jadi ini namanya ayam opor Bakar Bu ya ini nanti akan dibakar setelah dilumuri oleh bumbu-bumbu yang sudah ditumbuk tadi akan dibakar ini sambil menunggu di bumbunya meresap dulu selama 1 jam kita akan menyiapkan bakarannya ayam yang digunakan adalah ayam kampung dan ayamnya memang sengaja dibakar dalam kondisi utuh setelah ayam selesai dibakar sisa bumbu ulekan yang digunakan untuk melumuri ayam dicampur dengan santan sebagai kuah opor dan ayamnya pun akan direbus di dalam kuah hingga bumbunya meresap akhirnya matang juga ayam opornya setelah diangkat dari panci barulah ayamnya dipotong-potong sebelum disajikan kedua menu makanan tradisional Kudus ini kini sudah siap untuk disantap untuk penyajian dari nasi jangkrik ini memang dia di sini khasnya itu menggunakan daun jati sebagai alasnya ya Bu ini kenapa Bu menggunakan daun jati biar aromanya tuh keluar jadi punya cita rasa khas tersendiri Jadi udah daging kerbaunya khas juga daun jati juga akan semakin menambah cita rasa ya Sekarang saatnya saya mencoba kedua makanan ini setelah mencicipi dua jenis masakan ini ada nasi jangkrik dan juga opor bakar saya akan mengulas yang pertama Dulu untuk nasi jangkriknya ini rasanya itu Mirip tongseng gurih ada manisnya sedikit dan juga rasa cabenya itu yang memang menjadi penentu ya untuk menjadi menendang di mulut itu apakah dia enak atau enggak Iya juga nah terus eee kalau untuk rasa dalam jatinya juga memberikan eee rasa sensasi yang berbeda yang makan di atas di atas daun jati nah kemudian dari nasi jangkrik ini juga ada opor bakarnya kalau dari opor bakar pastinya beda sekali rasanya dengan over-over yang biasanya karena ini ayamnya dibakar dulu jadi ada rasa-rasa dan santannya gurih ada manisnya dikit juga tapi enak banget konon katanya kedua makanan ini merupakan makanan kesukaan Jafar Shodiq atau Sunan Kudus kedua makanan ini juga biasanya disajikan pada saat haul pemakaman penamaan nasi jangkrik ini pun memiliki cerita tersendiri namanya masih jangkrik tapi gak ada jangkriknya di dalam tuh kenapa ceritanya sih Bu karena waktu itu ada yang makan nasi jangkrik saking enaknya mungkin ya terus kata-kata jangkrik jangkrik enak tenan gitu terus dinamakan nasi jangkrik sebagai penutup hidangan Saya dan istri membuat sirup buah parijoto buah parijoto ini berwarna ungu dan berbentuk bulat buah parijoto juga sering disebut sebagai anggur Asia yang merupakan salah satu tanaman liar yang tumbuh di lereng Gunung Muria memiliki sejumlah khasiat yang baik bagi kesehatan salah satunya meningkatkan kesuburan bagi wanita buah parijoto dan olahannya dapat ditemukan dengan mudah di sepanjang perjalanan menuju Masjid Sunan Muria [Musik] [Musik]