Ya, satu konten ringan untuk Mas Baginda Romo Patris Allegro yang mulia dan yang terhormat si mulut besar yang rajin terus-menerus ber-telur klaim tanpa bukti, tanpa argumen, menyerang, membidat-bidatkan protestanisme dia hajar terus sampai dengan detik ini di TikTok, di Youtube tapi begitu ditantang berdebat Dengan saya, mendadak menjadi ayam sayur terlalu banyak alasan, terlalu banyak dalih, supaya perdebatan itu tidak terjadi. Maka menggunakan hak jawab, karena iman saya seorang protesta, diocehin, diserang, dibidat-bidatkan secara membabi buta tidak berdasar oleh Mas Baginda yang mulia. Romo Patris Allegro, maka satu konten ringan sebagai penggunaan hak jawab. Sudara-sudara gereja Katolik Roma mengklaim bahwa keutamaan jurisdiksi Petrus dimandatkan secara langsung oleh Tuhan Yesus di dalam perjanjian baru.
Dan keutamaan jurisdiksi Petrus itu menjadi dasar dari keutamaan jurisdiksi Paus di Roma. Paus di Roma menurut mereka adalah suksesor pewaris Penerus. yang mewarisi otoritas universal atas semua gereja. Nah, saudara-saudara, saya sudah punya seri berjilid-jilid, bertubi-tubi di channel Firbum Veritatis di Youtube, membuktikan secara historikal, secara biblikal, bahwa klaim-klaim itu tidak lebih daripada mitologi, hoaks, dusta, akal-akalan dari Vatikan I, Vatikan II, dan itu tidak dimaksudkan untuk menyerang personal, tidak dimaksudkan untuk menghina, melecehkan.
Itu tembuk. buktian historical dan buktian biblical kalau tidak ada dasarnya kan kita harus bilang tidak ada dasarnya kalau itu hoaxan kita harus bilang hoax ketika vatikan 1, vatikan 2 mengklaim Bahwa klaim-klaim keutamaan itu bukan hanya ada di dalam Alkitab, tapi selalu dimengerti demikian di sepanjang sejarah kekristianan. Dan kita sudah buktikan klaim semacam itu tidak ada di dalam sejarah kekristianan.
Itu adalah klaim sepihak self-proclaim dari para uskup di Roma itu sendiri. Dan saya tidak akan ulangi lagi di sini. Ada satu pertanyaan menarik yang harus kita pertimbangkan karena kalau saudara dengar apa yang saya mention ringkas tadi kelay mengenai keutamaan jurisdiksi Petrus dan kelay mengenai keutamaan jurisdiksi Paus di Roma itu kan sebenarnya dua kelompok ide yang berbeda itu dua variable yang berbeda maka pertanyaannya adalah premis apa yang menghubungkan premis korelatif apa yang mengkaitkan kedua kelompok ide tadi menjadi satu kesatuan ide untuk dogma mengenai kepausan. Nah pertanyaan ini juga merupakan sesuatu yang natural untuk kita tanyakan karena begini, kenapa hanya harus eksklusif, hanya boleh paus di Roma yang mengklaim diri sebagai pewaris, suksesor, dan penerus Petrus? Kenapa bukan uskup di Yerusalem, bukan uskup di Leon, bukan uskup di Kartago, bukan uskup di Konstantinopel, bukan uskup di Antioquia atau di tempat-tempat lain di wilayah-wilayah kekristianan yang tersebar pada masa itu dan pada masa kini.
Kenapa para uskup di tempat lain tidak boleh mengklaim diri sebagai penerus, suksesor, dan pewaris dari Petrus? Kenapa hanya harus eksklusif uskup di Roma? Nah, Sudara-sudara Fatikan I, dan Vatikan II tidak menjawab pertanyaan itu.
Vatikan I dan Vatikan II hanya bertelur klaim, seperti ayam petelur menelurkan klaim bahwa keutamaan jurisdiksi Petrus diberikan secara langsung Tuhan Yesus kepada Petrus di dalam perjanjian baru dan itu menjadi dasar untuk klaim mengenai keutamaan jurisdiksi Paus di Roma. Hanya menelurkan klaim. But...
Kalau saudara baca literatur-literatur keserjanaan Katolik Roma Untuk keringkasan waktu saya ikuti bagi saudara salah satunya saja Yang sekarang saudara lihat di screen itu berasal dari John O. Malley Dia seorang historian, seorang sejarawan Katolik yang well known Sangat terkenal mengatakan bahwa semua klaim selanjutnya Mengenai keutamaan kepausan dalam gereja Kristen Didasarkan atas pelayanan dan kemartiran Petrus di kota Roma. Jadi saudara perhatikan alasan, premis, kriteria yang mereka berikan, ajukan untuk menghubungkan dua kelompok ide tadi, kriterianya apa? Kriterianya adalah karena tempat pelayanan terakhir Petrus itu di Roma dan Petrus itu mati martir di kota Roma.
Secara logis premis itu tidak punya substansi ya Tapi tiga argumen saja, argumen akumulatif Membuktikan bahwa kriteria itu, premis itu adalah sebuah premis halu Pertama dan ini yang paling penting ya Petraen Text atau teks-teks utama mengenai Petrus sebagaimana yang dikutip di dalam Fatikan 1 dan yang diteruskan sampai saat ini oleh para teolog dan para apologis katolik tiga yang utama itu Matius 16 ayat 17-19 kemudian Yohanes pasal 21 ayat 15-17 dan Lukas pasal yang ke-22 ya teks-teks itu di dalam konteksnya kalau saudara melakukan exegesis for the sake of argument, demi argument, katakanlah oke... kamu memperkosa teks itu sedemikian rupa sampai darinya kamu bisa membuktikan bahwa oh disitu bicara tentang Petrus itu diberikan keutamaan jurisdiksi, diangkat Tuhan Yesus sebagai the prince of the apostles, sebagai gembala universal atas semua gereja. Kalaupun kamu dapat ide itu, which is tidak ada ide itu disana, tapi for the sake of argument, kalaupun kamu dapat ide itu disana, kan teks-teks itu sama sekali tidak bicara tentang paus di Roma.
Teks-teks itu juga tidak bicara tentang Petrus itu nanti punya suksesor. Dan lebih penting lagi, teks-teks itu tidak berupaya menghubungkan bahwa Petrus punya keutamaan jurisdiksi dengan Paus di Roma punya keutamaan jurisdiksi. hubungannya adalah karena nanti Petrus akan mati di Roma dan Petrus akan apa namanya mengakhiri pelayanannya sebagai rasul itu di Roma. Premis korelatif itu completely absent bukan hanya di dalam perjanjian baru tapi gereja tidak pernah memahaminya demikian selain daripada klaim-klaim sendiri self-proclaim dari para uskup di Roma sepanjang sejarah dan terus-menerus dilawan oleh para uskup dan termasuk bapak-bapak gereja yang lain di sepanjang sejarah di berbagai wilayah kekristianan yang lain sebagaimana yang kita lihat di dalam sejarah gereja artinya kamu berupaya nyambung-nyambungin sendiri ide dari dua konteks yang sama sekali berbeda dua variabel yang sama sekali tidak pernah nyatu dan tidak pernah dimaksudkan untuk membentuk ide menyatu mengenai keutamaan kepausan di Roma itu yang pertama, yang kedua kalau tempat pelayanan terakhir dan tempat kematian seseorang itu menjadi kriteria yang sangat penting untuk keutamaan, depraimesi pertanyaan saya itu begini sebenarnya tempat pelayanan terakhir dan tempat kematian siapa yang jauh lebih penting tempat pelayanan terakhir dan tempat kematian Petrus atau tempat pelayanan terakhir dan tempat kematian Tuhan Yesus Kristus nah kalau kamu itu punya ide tentang Alkitab tentu kamu akan jawab Tuhan Yesus Tuhan Yesus jauh lebih penting dari Petrus Petrus memang rasul besar Petrus memang orang yang patut kita hormati, tapi Petrus adalah manusia.
Seberapapun besarnya Rasul Petrus, dia manusia. Yang menjadi juru selamat dan Tuhan yang menjadi manusia, itu adalah Tuhan Yesus Kristus, bukan Petrus. Jadi of course yang lebih penting adalah Tuhan Yesus Kristus.
Nah pertanyaan, Tuhan Yesus tempat pelayanan terakhirnya di mana? Dan tempat kematiannya di mana? Oh, kamu tidak perlu menembak.
Karena seluruh... Kisah naraksi kitab-kitab Injil mengatakan bahwa klimaks pelayanan misi kemesiasan Yesus sebagai juruselamat bagi seluruh umat manusia terjadi di Yerusalem. Penangkapannya di Yerusalem, pengadilannya di Yerusalem, penganiayaan, penderitaannya di Yerusalem, kematiannya melalui penyaliban juga di Yerusalem, kebangkitannya pada hari yang ketiga juga di Yerusalem, naik ke surga juga di Yerusalem disaksikan.
oleh para murid dan juga disaksikan oleh banyak orang. Jadi kalau Yesus mengakhiri pelayanannya sebagai Mesias Yerusalemat di bumi di Yerusalem, dan mati dan bangkit dan naik ke surga di Yerusalem, kenapa? Kenapa di sepanjang sejarah kita tidak pernah mendengar bahwa, oh karena dengan demikian itu menjadi kriteria untuk uskup di Yerusalem, mengklaim diri sebagai suksesor Tuhan Yesus Kristus, Dan karena dia suksesor Tuhan Yesus Kristus, lo bukan suksesor rasul, suksesor Tuhan Yesus Kristus maka dia punya otoritas sebagai gembala universal, sebagai the prince atas semua wilayah kekristianan yang lain.
Kenapa kita tidak pernah dengar begitu? Kenapa kita tidak pernah dengar gereja di Yerusalem mengklaim diri memiliki keutamaan jurisdiksi karena Tuhan Yesus tempat pelayanan terakhir dan tempat kematian, kebangkitan, kenaikannya terjadi di Yerusalem. Kenapa? Jawabannya sederhana, karena gereja selain daripada klaim-klaim sendiri haus kekuasaan dari para uskup di Roma, karena gereja sadar dan waras untuk tahu bahwa tempat pelayanan terakhir dan tempat kematian itu bukan kriteria untuk klaim keutamaan manapun.
Hanya gereja di Roma sendiri yang haluh, sehaluh-halunya menjadikan itu sebagai kriteria untuk lain keutamaan. Dan yang ketiga, dan ini sangat menarik ya, saudara jangan lupa Rasul Paulus. Maksud saya itu begini, kalau saudara baca seluruh perjanjian baru, saudara tidak pernah ketemu Petrus sendiri ngomong atau para Rasul lain ngomong tentang Petrus.
Bahwa Petrus itu mengurus dan mengawasi dan mengelola. dan mengatur berkuasa atas semua gereja yang lain. Tidak pernah ada klaim semacam itu di dalam perjanjian baru, baik dari mulut Petrus sendiri maupun dari para rasul lain mengenai Petrus. But, ada seorang rasul, rasul besar, mendirikan jauh lebih banyak gereja dibandingkan dengan Petrus dan melakukan perjalanan misi yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan Petrus. Rasul itu bernama Rasul Paulus.
Rasul yang besar ini, yang satu ini, membuat klaim begitu. Kalau saudara baca di dalam 2 Korintus 11 ayat 28, Paulus mengatakan, urusanku setiap hari adalah memelihara semua jemaat. Di dalam bahasa Yunaninya, hemerimna pasonton eklesion, mengurus semua gereja.
Nah, saudara-saudara ini klaim yang sangat menarik. Sangat menarik karena meskipun Paulus membuat klaim yang demikian, Tidak pernah ada penafsir, tidak pernah ada orang Kristen membaca klaim itu kemudian berkesimpulan. Oke, kalau begitu, Paulus mengklaim dirinya sebagai paus, sebagai gembala universal atas semua gereja, sebagai pemimpin guru universal atas semua gereja.
Kalimat itu meskipun berbunyi begitu, memelihara semua gereja, tapi orang tidak membacanya sebagai bukti untuk kepausan Paulus. Kenapa? Karena orang itu waras. Tapi coba bayangkan skenario-nya begini.
Bayangkan skenario-nya kalau Petrus yang ngomong begini. Atau kalau ada orang lain yang ngomong tentang Petrus. Bahwa Petrus itu urusan utamanya tiap-tiap hari adalah memelihara semua gereja. Sudara bisa bayangkan semua buku yang ditulis oleh orang Katolik.
Semua website yang ditulis oleh orang Katolik. Semua konten TikTok. konten Youtube yang dibuat oleh orang Katolik akan berisi kutipan itu.
Lihat itu kutipan, bukti Petrus adalah paus penguasa, apa namanya, punya otoritas atas semua gereja pada masa itu. Sayangnya saudara tidak punya klaim begitu tentang Petrus di dalam perjanjian baru. Dan saya percaya itu hikmat dari roh kudus supaya mencegah kamu, meminimalisasi kamu, menelurkan klaim yang tidak pernah dimaksudkan di dalam Alkitab.
mengenai Petrus, but meskipun itu poin menarik untuk poin yang ketiga ini, tapi itu bukan poin utama saya, poin utama saya itu begini saudara jangan lupa Rasul Paulus dalam arti, yang mati martir di Roma itu bukan hanya Petrus, tapi Tapi juga Rasul Paulus itu sebetulnya kalau saudara baca Irenaeus, Bapak gereja dari Leon pada abad yang kedua berbicara dengan sangat hormat mengenai gereja di Roma. Bukan tentang paus di Roma tapi gereja di Roma itu dua hal yang berbeda ya jangan goblok kamu. Berbicara sangat hormat mengenai gereja di Roma dan mengatakan bahwa gereja di Roma itu harus dihormati karena Rasul Petrus dan Rasul Paulus mati sebarang hari.
Sebagai martir disana. Jadi sekarang kamu pakai kacamata kuda. Hanya mau lihat Petrus.
Petrus. Petrus. Kamu kemana?
Kamu kemanain Rasul Paulus? Kemanain Rasul Paulus kamu? Ringkasnya sudah sederhana. Antara klaim jurisdiksi Petrus. Dan klaim keutamaan Paus di Roma.
Sebagai suksesor Petrus. terus, satu kali lagi adalah dua kelompok ide yang berbeda dua variabel yang berbeda dan sudara harus membuktikan korelasinya, membuktikan hubungannya dan apa premisnya sejauh yang kita lihat di dalam literatur-literatur kalian, premis Premis paling utama terus-menerus kalian kasih tahu adalah, oh karena Petrus tempat pelayanannya terakhir di sana, di Roma, dan mati martir di Roma. Saya sudah buktikan itu premis itu bukan kriteria yang berdasar, bukan sebuah kriteria yang mengharuskan hubungan yang masuk akal, hubungan yang baik antara dua variabel yang tadi.
Kamu menciptakan sebuah premis yang tidak pernah dijadikan sebagai kriteria di sepanjang sejarah. dengan kata lain keseluruhan sistem otoritas gereja katolik Roma yang dijadikan dasar untuk membidat-bidatkan protestan, protestan heretik, protestan bidat keseluruhan sistem otoritas itu dibangun di atas dusta, mitos, hoaks yang dikemukakan di dalam Vatikan I dan Vatikan II kamu yang berdusta, kamu yang memberikan kuah kosong, kamu yang memberikan premis omong kosong lalu gereja protestan yang didat jadi tampaknya saya harus segera mengakhiri ini dengan satu kali lagi menitipkan salam salam untuk Sang Baginda Yang Mulia Mas Romo Patris Allegro