Seri Kajian Ibu Bayan: Lamasat Bayaniah dalam Surah Al-Fatihah
Pengantar
- Melanjutkan kajian mengenai "Ibu Bayan, Lamasat Bayaniah" dalam Surah Al-Fatihah
- Fokus pada penggunaan lafadz dalam kalimat "Iyaka Na'budu wa Iyaka Nasta'in"
Pembahasan Utama
1. Penggunaan Dhomir Jama'
- Na'budu dan Nasta'in menggunakan dhomir mutakalim al-ghair (jamak) untuk menghindari kesombongan.
- Menyatakan "Iyaka a'bud" dapat terkesan sombong karena seolah mengklaim hanya individu tersebut yang menyembah Allah.
- Al-Razi: Menyatakan bahwa "Iyaka Na'budu" menunjukkan tawadhu (kerendahan hati).
- Tawadhu: Merendahkan diri di hadapan Allah akan meninggikan derajat seseorang.
2. Takdimul Ma’mul Alal Amil
- Penempatan objek "Iyaka" (ma'mul) di depan subjek "Na'budu" (amil) untuk menekankan keikhlasan dalam beribadah.
- Fungsi balaghoh untuk pembatasan atau eksklusivitas dalam makna ibadah.
3. Tauhid dan Keikhlasan
- Membaca "Iyaka Na'budu" menuntut keikhlasan dalam hidup dan tindakan.
- Perbedaan antara ucapan dan tindakan adalah ciri kemunafikan.
Rahasia Didahulukannya Ibadah atas Isti'anah
- Ibadah (Iyaka Na'budu) sebagai tujuan utama penciptaan manusia.
- Isti'anah (Iyaka Nasta'in) sebagai sarana (wasail) untuk mencapai tujuan.
1. Ibadah Sebagai Al-Ghayah (Tujuan)
- Tujuan Penciptaan: "Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya'budun" (Diciptakan untuk beribadah).
- Isti'anah sebagai alat, bukan tujuan utama.
- Orang yang mencapai tujuan (ghayah) hidupnya, melihat wasail sebagai kurang penting.
2. Uluhiyah dan Rububiyah
- Ibadah terkait dengan uluhiyah, sedangkan isti'anah dengan rububiyah.
- Memberikan hak uluhiyah lebih penting daripada hanya mengakui rububiyah.
3. Kismurrabbi dan Kismul Abdi
- Ibadah (Kismurrabbi): Bagian untuk Allah.
- Isti'anah (Kismul Abdi): Bagian untuk hamba.
- Memberikan hak Allah lebih penting daripada mendapatkan bagian kita.
4. Syukur Bini'matillah
- Ibadah: Mensyukuri nikmat yang sudah ada.
- Isti'anah: Meminta tambahan nikmat.
- Syukur harus diutamakan sebelum meminta tambahan.
Tiga Macam Syukur
- Syukur dengan Hati: Mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.
- Syukur dengan Lisan: Berbagi nikmat dengan orang lain.
- Syukur dengan Amal: Menggunakan nikmat sesuai dengan kehendak pemberi nikmat.
Penutup
- Pentingnya mengamalkan konsep syukur, kona'ah, sabar, dan ridho sesuai dengan ajaran Nabi.
- Kesalahan dalam memahami konsep syukur dapat menyebabkan istidraj (kesengsaraan karena nikmat yang tidak disyukuri).
- Ibadah harus mendahului permohonan pertolongan (isti'anah) untuk mencapai keberkahan.
Catatan: Sebagai pelajaran, penting untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari agar mendapatkan ridho dan berkah dari Allah.
Diharapkan materi ini bisa menjadi panduan dan menambah pengetahuan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai tuntunan agama.