Transcript for:
Pahami Inflasi dan Dampaknya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua Halo guys Bertemu lagi dengan saya Dewi Norsani pada pelajaran ekonomi. Sebelum memulai pelajaran hari ini, kita berdoa dulu yuk. Let's open our program Beresaiting Basmalah together. Bismillahirrohmanirrohim. Semoga pelajaran hari ini berjalan dengan lancar ya. Nah, pada pertemuan kali ini saya akan membahas materi kelas 11, yaitu tentang inflasi. Kompetensi dasarnya adalah menganalisis indeks harga dan inflasi serta menyajikan hasil analisis indeks harga dan inflasi. Simak video ini sampai akhir ya guys. Guys, pasti kalian sudah sering ya mendengar kata inflasi. Penjelasan singkatnya, memang biasanya inflasi itu diartikan dengan kenaikan harga. Tapi mari kita pahami lebih dalam tentang inflasi. Secara umum memang benar, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, juga bisa diartikan dengan penurunan nilai mata uang. Saya beri contoh nih, misalnya Bu Dewi pada tahun 2019 kemarin membeli beras seharga 10.000 rupiah per kilogram. Dan pada tahun ini harga beras naik menjadi 11.000 per kilogram. maka telah terjadi kenaikan harga sebesar 10%. Namun, apakah kita bisa menyimpulkan bahwa di Indonesia telah terjadi inflasi sebesar 10% dalam satu tahun? Jika hanya beras yang dijual di Indonesia, maka jawabannya iya. Tapi guys, tentunya barang atau jasa yang dijual di Indonesia itu tidak hanya beras kan? Dalam waktu tertentu, harga barang mungkin naik, dan harga barang yang lain mungkin turun. Nah, perubahan harga juga bisa berbeda di setiap tempat, karena hal itu dipengaruhi oleh musim, infrastruktur, dan adat kebudayaan. Sehingga perubahan harga beras itu tidak bisa mewakili seluruh perubahan harga barang dan jasa yang ada di Indonesia. Jadi guys kesimpulannya pengertian inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan arus barang dan uang dalam suatu perekonomian. Dilihat kata kuncinya ya guys, terus menerus Nah ketika suatu barang ada kemungkinan harganya kembali normal Maka kejadian itu tidak bisa disebut inflasi Karena inflasi itu harus memenuhi kata terus menerus Jadi harga itu naik secara permanen Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja juga tidak dapat dikategorikan sebagai inflasi. Kecuali kenaikan tersebut menyebabkan harga sebagian besar barang-barang yang lain juga mengalami kenaikan. Seperti contoh, misalnya kenaikan harga BBM. Hal ini akan membuat tarif angka. angkutan menjadi naik karena bahan utama untuk transportasi angkutan ini adalah BBM banyak perusahaan yang menggunakan bahan bakar minyak untuk proses produksinya juga mengalami kami kenaikan pada harga jual produknya nah hal ini dapat disebut dengan inflasi karena selain naiknya harga bahan bakar secara permanen kondisi ini menyebabkan kenaikan biaya produksi sehingga akibatnya kenaikan harga BBM ini akan meluas pada beberapa kegiatan ekonomi lainnya hai hai Selanjutnya, mari kita kenali faktor-faktor penyebab inflasi. Yang pertama yaitu inflasi karena bertambahnya uang yang beredar atau quantity theory inflation. Inflasi ini disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar. Apabila jumlah barang tetap, namun jumlah uang yang beredar itu lebih besar 2 kali lipat, maka harga barang pun menjadi lebih mahal 2 kali lipat. Yang kedua, inflasi karena permintaan atau demand pool inflation. Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya tarim masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap, yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik. Yang ketiga yaitu inflasi karena kenaikan biaya produksi atau cost push inflation. Inflasi ini disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus. Secara umum, inflasi kenaikan biaya produksi ini disebabkan karena desakan biaya faktor produksi yang terus naik. Yang keempat yaitu inflasi campuran atau mix. Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Yang kelima yaitu kekacauan politik dan ekonomi suatu negara. Jika di suatu negara terjadi kekacauan politik, ada demonstrasi, penggulingan pemerintahan ataupun lainnya, Hal ini akan berdampak pada bidang ekonomi dan bisa mengakibatkan terjadinya inflasi. Dan yang terakhir yaitu inflasi karena struktural ekonomi yang kaku atau struktural economy inflation. Secara umum, inflasi merupakan kejadian atau gejala ekonomi yang memang tidak bisa dihilangkan secara tuntas. Bagi perusahaan, Bagian keuangan adalah hal pertama yang akan mengalami dampak dari adanya inflasi tersebut. Inflasi juga akan memberi dampak yang besar jika tidak segera dilakukan pencegahan dengan kebijakan yang tepat. Sebagai pemilik usaha, menyadari akibat dan tanda munculnya inflasi merupakan hal yang penting. Inflasi dapat berdampak buruk pada sebuah perusahaan. Mulai dari dampak yang kecil hingga dampak yang besar. Oleh karena itu, sebagai pengusaha harus pintar mengelola perusahaan, tidak boleh kaku, terutama jika terjadi inflasi. Sekarang tentang jenis-jenis inflasi yang berdasarkan tingkat keparahannya. Yang pertama yaitu inflasi ringan. Inflasi ringan ini Dikategorikan jika besarnya inflasi itu di bawah 10% dalam setahun Maka bisa disebut dengan inflasi ringan atau creeping inflation Yang kedua yaitu inflasi sedang Jika tingkat inflasi itu hanya berkisar di sekitar 10% sampai 30% dalam setahun Dikatakan berat Jika inflasi itu terjadi sebesar 30% sampai 100% dalam setahun Dan suatu inflasi dikatakan hiperinflasi atau hiperinflation Jika inflasinya itu di atas 100% dalam waktu satu tahun Mis inflasi selanjutnya yaitu berdasarkan penyebabnya Nah kalau dilihat dari sebabnya inflasi itu dibagi menjadi dua Yang pertama yaitu inflasi karena tarikan permintaan, demand pull inflation. Sebenarnya juga sudah saya terangkan di awal tadi ya, tapi saya terangkan lagi nggak apa-apa. Inflasi jenis ini timbul karena permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tertentu selalu mengalami peningkatan. Sementara kapasitas produksi tetap, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yang pada akhirnya harga akan mengalami kenaikan. Silakan kalian amati gambar di samping. Ketika jumlah permintaan terhadap masker ini naik, sedangkan jumlah barangnya tetap, penawarannya tetap, maka akan berdampak pada harga masker ini menjadi mahal. Yang kedua, yaitu inflasi karena dorongan biaya produksi atau cost push inflation. Inflasi jenis ini timbul karena kenaikan ongkos produksi. Sebagai contoh, karena adanya desakan serikat buruh untuk menaikkan tingkat upah, maka kan upah menjadi bertambah. Kemudian adanya kenaikan bahan baku, terus adanya kenaikan bahan bakar. Hal itu semua akan mengakibatkan harga barang menjadi naik Jenis inflasi selanjutnya yaitu berdasarkan asalnya atau sumbernya Nah jika inflasi itu dari dalam negeri maka disebut dengan domestic inflation Domestic inflation ini adalah inflasi yang timbul karena adanya faktor-faktor di dalam negeri yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga Nah sebagai contoh nih, misalnya inflasi itu terjadi karena adanya defisit anggaran belanja negara yang terus menerus Nah hal itu ternyata diatasi pemerintah dengan cara mencetak uang baru dalam jumlah yang besar Nah maka kan jumlah uang menjadi banyak ya Jumlah uang yang besar tadi akan dapat berakibat terjadinya inflasi Kemudian misalnya terjadinya juga gagal panen Kejadian gagal panen ini juga akan mengakibatkan terjadinya kekurangan bahan makanan. Sehingga penurunan jumlah barang yang ditawarkan ini padahal jumlah permintaannya banyak bertambah, hal ini juga akan mengakibatkan terjadinya inflasi. Nah karena hal itu terjadi di dalam negara itu sendiri, maka terkategori dengan domestic inflation. Selanjutnya yaitu inflasi dari luar negeri atau imported inflation. Imported inflation ini adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan harga barang-barang buatan luar negeri. Dan barang-barang tersebut diimpor ke dalam negeri. Hal ini terjadi akibat adanya perdagangan antar negara. Nah kalian yang biasanya menggunakan barang-barang buatan luar negeri, ketika di luar negeri itu terjadi inflasi, Maka harga barang tersebut menjadi mahal. Nah karena kalian menggunakan barang itu, maka kalian terdampak. Jadi harus membeli barang tersebut dengan harga yang mahal karena di luar negeri tersebut sedang terjadi inflasi. Maka hal ini termasuk dalam imported inflation. Inflasi ini sebenarnya baik untuk meningkatkan perekonomian ya guys, asalkan dalam tingkat yang rendah dan stabil. Sedangkan inflasi dalam tingkat yang tinggi dan tidak stabil akan menyebabkan kerugian perekonomian, karena akan menurunkan daya beli masyarakat dan menyebabkan kesenjangan pendapatan masyarakat menjadi lebih lebar. Maka kita kenali dampak-dampak dari inflasi. Yang pertama yaitu bagi seseorang yang memiliki pendapatan tetap. Hal ini akan merugikan karena pendapatan seseorang itu tetap, sedangkan harga barang-barang menjadi mahal. Maka akan berdampak pada daya beli yang turun. Yang kedua yaitu bagi para penabung. Inflasi ini juga merugikan karena nilai mata uang akan semakin turun. Kemudian bagi kreditur ini juga akan merugikan. Kreditur itu orang yang meminjamkan uang ya guys Hal ini akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman Nah sebaliknya bagi para debitur, debitur itu orang yang meminjam uang Inflasi itu menguntungkan karena nilai uang itu lebih rendah saat dia mengembalikan atau melunasi utang Saya beri contoh nih Ketika seseorang, misalnya saya, saya meminjamkan uang kepada teman saya sebesar 500 ribu rupiah. Pada saat meminjamkan, 500 ribu itu setara dengan 1 gram emas. Nah, 2 tahun kemudian teman saya melunasi dengan nominal yang sama yaitu 500 ribu. Tetapi setelah 2 tahun, uang 500 ribu itu sudah tidak bisa dibelikan emas 1 gram. Maka bagi saya, kreditur itu merugikan, tapi bagi teman saya yang debitur itu menguntungkan. Seperti itu ya. Kemudian bagi produsen, inflasi ini dapat menguntungkan jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipat gendakan produksinya. Namun jika inflasi itu menyebabkan naiknya biaya produksi, Hingga pada akhirnya akan merugikan produsen, maka produsen juga akan enggan untuk meneruskan produksinya. Nah, bagi perekonomian nasional, inflasi ini akan berdampak pada investasi yang berkurang, mendorong kenaikan tingkat bunga, mendorong penanaman model yang spekulasi, menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan, kemudian menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang, menyebabkan daya saing produk nasional berkurang, menimbulkan defisit pada neraca pembayaran, serta dapat merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Ada pun cara untuk mengatasi inflasi yang pertama yaitu dapat dilakukan dengan kebijakan moneter. Nah kebijakan moneter yang pertama yaitu politik uang ketat atau diskonto. Dapat dilakukan dengan cara menaikkan suku bunga. Nah ketika suku bunga itu naik, maka kan masyarakat akan tertarik ya untuk menabung. Nah dengan menabung uang akan disetorkan pada pemerintah sehingga uang yang beredar akan berkurang. Yang kedua yaitu dengan politik pasar terbuka atau open market, yaitu dengan cara menjual surat berharga. Nah ketika pemerintah menjual surat berharga, maka masyarakat akan membelinya. Nah membeli itu kan berarti menyatarkan uangnya, maka jumlah uang yang beredar akan berkurang. Yang ketiga yaitu politik cash ratio atau cadangan cash, yaitu dengan cara Pemerintah menaikkan cadangan kas yang ada di bank. Nah, kebijakan yang kedua untuk mengatasi inflasi yaitu dapat dilakukan dengan kebijakan fiskal. Dengan cara menaikkan tarif pajak, kemudian menekan atau mengurangi pengeluaran pemerintah, dan yang ketiga yaitu dapat dilakukan dengan meminjam dana dari masyarakat. Selanjutnya, cara mengatasi inflasi yang ketiga yaitu bisa dilakukan dengan kebijakan non-moneter, seperti mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya, juga menekan tingkat upah. Nah, pemerintah juga dapat melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal pemerintah juga dapat melakukan kegiatan distribusi secara langsung agar tidak terjadi penumpukan atau penimbunan suatu barang Kemudian penanggulangan inflasi yang sangat parah dapat ditempuh pemerintah dengan melakukan senering atau pemotongan nilai mata uang Nah pemerintah juga dapat mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan output atau hasil produksi Selanjutnya yang keempat yaitu kebijakan sektor real. Nah, pada kebijakan sektor real ini, pemerintah dapat menstimulus bank untuk memberikan kredit yang lebih spesifik kepada UMKM atau usaha mikro kecil menengah. Pemerintah juga dapat menekan arus barang impor dengan cara menaikan pajak. Nah, yang ketiga yaitu dapat menstimulus masyarakat Untuk menggunakan produk dalam negeri, nah ini peran kita sebagai masyarakat Yaitu ketika terjadi inflasi, kita harus menggunakan produk-produk dalam negeri Dan juga kita harus mencintai rupiah Untuk menghitung laju inflasi dapat dilakukan dengan dua cara Yang pertama yaitu dengan menggunakan data dari indeks harga konsumen Nah sebelumnya, pelajaran sebelumnya sudah saya ajari untuk menghitung indeks harga konsumen ya Nah data tersebut bisa digunakan untuk menghitung laju inflasi Yaitu dengan cara IHKN dikurangi IHKO dibagi IHKO kali 100% nah ihkn ihk itu adalah indeks harga konsumen n itu adalah tahun sekarang sedangkan ihko itu adalah tahun dasar jadi untuk menghitung laju inflasi dapat diperoleh dari indeks harga konsumen tahun sekarang dikurangi indeks harga konsumen tahun dasar dibagi Indeks harga konsumen tahun dasar kemudian dikalikan 100% Yang kedua, untuk menghitung laju inflasi Yaitu dapat dilakukan dengan menggunakan GDP deflator Nah, pada pertemuan sebelumnya juga sudah saya jelaskan Tentang apa itu deflator Nah, yaitu dengan cara GDP deflator tahun sekarang Dikurangi GDP deflator tahun dasar, dibagi GDP deflator tahun dasar, kemudian dikalikan 100%. Nah ini kalau menggunakan GDP deflator. Jadi tinggal kalian... Dan pilih mau menggunakan rumus yang mana. Hal itu harus mengetahui data sumber dari soal tersebut. Kedua rumus tadi, menggunakan indeks harga konsumen dan GDP deflator itu apa perbedaannya? Nah, yang pertama, indeks harga konsumen itu merupakan indeks yang mengukur harga rata-rata hanya dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga saja. Sementara kalau GDP deflator memperhitungkan semua barang dan jasa yang dihasilkan perekonomian, termasuk barang yang dibeli oleh pemerintah dan sektor usaha. Yang kedua, penghitungan IHK termasuk barang yang diimpor dari negara lain. Sedangkan kalau penghitungan GDP deflator hanya tergiri dari barang dan jasa yang berasal dari dalam negeri saja. Contohnya, peningkatan harga handphone Samsung yang dibuat di Korea dan dijual di Indonesia akan mempengaruhi besarnya IHK, tapi tidak mempengaruhi GDP deflator. Nah yang ketiga, penghitungan IHK hanya menggunakan harga barang atau jasa tertentu saja selama yang jenisnya sama untuk beberapa periode tertentu. Sedangkan untuk GDP deflator, memperhitungkan semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. Sehingga dapat dikatakan IHK hanya mengukur rata-rata perubahan harga barang dan jasa tertentu saja. Sementara GDP deflator mengukur rata-rata perubahan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Agar lebih jelas dalam menggunakan rumus laju inflasi, saya beri contoh soal ya guys. Soal yang pertama, Yaitu perhatikan tabel indeks harga konsumen berikut Nah ini ada tabelnya Ada daftar indeks harga konsumen dari tahun 2006 sampai tahun 2009 Dari tabel di samping, diminta carilah tingkat inflasi tahun 2008 Soal ini saya ambil dari soal UN pada tahun 2010 Dan ini adalah daftar pilihan gandanya Nah kalau ada soal seperti ini, kalian harus menentukan Mana IHKN dan mana IHKO-nya? Mana IHK tahun dasar dan mana IHK tahun yang dicari? Nah, dari soal kan udah tau ya Bahwa yang dicari adalah tahun 2008 Jadi, IHKN-nya, IHK tahun yang dicari itu 2008 Yaitu sebesar 114 Nah, kita tulis dulu di sini Tahun yang dicari 2008 itu adalah IHKN-nya sebesar 114. Kemudian tidak ada data atau soal yang menyebutkan tahun dasar. Nah kalau nggak ada seperti ini, kita gunakan tahun sebelumnya saja, yaitu tahun 2007. Nah berarti 109% ini adalah IHKO-nya. Nah setelah itu kita masukkan ke dalam rumus inflasi. Nah ini rumus inflasinya. Jadi IHKN-nya ini tinggal kalian ganti dengan 114, IHKO-nya diganti dengan 109. Begitu pula IHKO yang bawah ini, diganti dengan 109. Nah maka jadinya seperti ini. 114 dikurangi 109 dibagi 109 x 100%. Kita selesaikan yang atas dulu. 114 dikurangi 109 hasilnya adalah 5. Dibagi 109 kali 100% 5 dibagi 109 hasilnya adalah Nah setelah dikalikan 100% maka hasilnya adalah Maka jawaban yang paling tepat adalah C Tapi guys dari soal ini kalian bisa memasukkan ke dalam tingkat keparahan inflasi Berarti ini masuk ke kategori inflasi yang mana nih? Kalau karena dia ada di bawah 30% maka terkategori inflasi ringan. Ya, betul sekali. Nah, masuk ke soal yang kedua ya guys. Misalkan diketahui pada tahun 2018 besarnya GDP deflator yaitu 200. Sedangkan pada tahun 2019 sebesar 250. Hitunglah laju inflasi pada tahun 2019. Nah ini yang diketahui ini kan GDP ya. GDP deflator maka kita menggunakan rumus GDP deflator untuk menghitung laju inflasi. Karena yang ditanya itu tahun 2019, maka GDP deflator N-nya. kita gunakan tahun 2019 yaitu sebesar 250 nah ini sedangkan kita menggunakan DDP deflator O nya tahun dasarnya kita gunakan tahun 2018 yaitu sebesar 200 Nah ini rumus menghitung laju inflasi menggunakan GDP deflator Yaitu GDP deflator N ini nanti kita ganti dengan 250 Dikurangi GDP deflator O ini nanti kita ganti dengan 250 ganti dengan 200 ini ya kemudian dibagi GDP deflator O ini diganti dengan 200 kemudian dikalikan 100% nah seperti ini 250 dikurangi 200 dibagi 200 dikalikan 100 Selanjutnya kita selesaikan yang atas dulu. 250 dikurangi 200 hasilnya adalah 50 dibagi 200 kemudian dikalikan 100%. 50 dibagi 200 hasilnya adalah 0. kemudian dikalikan 100% ini setelah dikalikan 100% hasilnya adalah 25% Nah ini adalah laju inflasi untuk soal nomor 2 Nah sekarang menurut kalian 25% ini ada di kategori inflasi apa? Rendah, sedang, tinggi atau hiperinflasi? Nah jawaban yang benar karena 25% ini ada di bawah 30% maka soal nomor 2 ini terkategori inflasi ringan. Nah, masuk soal yang ketiga ya. Misalkan diketahui pada tahun 2018, besarnya GDP deflatornya yaitu 110, sedangkan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2019, diperoleh GDP no. nominalnya sebesar 5 miliar dan GDP realnya sebesar 4 miliar hitunglah laju inflasi pada tahun 2019 nah ternyata dari data yang ada itu bisa kita tulis GDP the deflator tahun O itu 110 sedangkan GDP deflator tahun N itu tidak diketahui Nah di sini kan tidak diketahui GDP deflator pada tahun 2019 yang diketahui dari tahun 2019 itu hanya GDP nominalnya yaitu sebesar 5 miliar dan GDP realnya sebesar 4 miliar Nah, maka sekarang kita cari dulu GDP deflator pada tahun N atau pada tahun 2019, yaitu dengan cara membagi GDP nominal dibagi dengan GDP real. GDP nominalnya itu 5 miliar, dibagi GDP realnya yaitu 4 miliar. Maka akan ketemu seperti ini, 5 dibagi 4 kali 100%, hasilnya adalah kali 100%. maka akan ketemu GDP deflator tahun 2019 atau GDP deflator N sebesar 125% Nah, kalau sudah ketemu GDP deflator pada tahun N bisa kita masukkan ke rumus laju inflasi yang menggunakan rumus GDP deflator GDP deflator N ini kita ganti dengan 125 GDP deflator O yaitu sebesar 110 dibagi gini GDP deflator O. Nah, ini juga sebesar 110. Kemudian dikalikan 100%. Nah, seperti ini. Kita selesaikan dulu yang atas. 125 dikurangi 110, hasilnya adalah 15. Nah, 15 ini dibagi 110, kemudian dikalikan 100%. 15 dibagi 110, hasilnya adalah Setelah itu ini dikalikan 100% maka hasilnya laju inflasi didapat sebesar Oke guys tugas kalian sekarang tulis di kolom komentar laju inflasi pada soal nomor 3 ini termasuk kategori tingkat keparahannya rendah, sedang, tinggi atau hiperinflasi. Oke? Guys kita tepuk ekonomi dulu yuk E K Nomi Ekonomi Nah buat kalian yang tombol subscribe nya masih berwarna merah Tolong ditekan ya sampai berwarna abu-abu Terima kasih sudah menyimak video ini sampai akhir. Let's close our program by reciting hamdallah together. Alhamdulillahirrohbilalamin. Semoga pelajaran hari ini bermanfaat ya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam Equilibrium.