Transcript for:
Pengantar Antropologi

Oke baik, kita mulai ya. Kita mulai materi kita di pertemuan kedua ini tentang pengertian dan ruang lingkup antropologi. Apa yang dimaksud dengan antropologi itu? Seperti apa itu ya?

Oke kita lanjut. Nah inilah pengertiannya bahwa antropologi itu berasal dari dua kata dari bahasa Yunani dan dia terbentuk dari dua kata. Yang pertama itu dia antropos yang artinya manusia, dan logos yang artinya ilmu.

Jadi secara singkat ini diartikan bahwa antropologi itu adalah ilmu yang mempelajari manusia. Ilmu yang mempelajari manusia. Nah, di sini dikatakan bahwa antropologi itu adalah ilmu atau studi atau kajian yang mempelajari tentang manusia.

Apanya aja yang dipelajari? Nah, banyak hal yang dipelajari di sini, termasuk hal-hal yang mengenai perubahan dan kemajuannya. Itu yang akan dipelajari di sini. Inilah cikal bakal dari antropologi itu, bahwa antropologi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.

Kita lanjut. Nah, menurut Heaviland, antropologi itu adalah suatu studi tentang umat manusia. yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Jelas dikatakan di sini bahwa ini tentang perilakunya. Lebih ditekankan, Heffieland lebih menekankan kepada perilaku dari manusia itu.

Bagaimana manusia itu bertindak, berperilaku. aktivitas, berkegiatan. Itulah yang akan dipelajari di mata kuliah antropologi ini.

Itulah arti dari antropologi itu. Kemudian, ini menurut Heavyland ya, ada lagi menurut beberapa tokoh-tokoh lain seperti yang berikut ini, menurut Ralph dan Harry ini, mereka mengatakan bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan semua hal yang dikerjakan manusia. Nah ini menjadi garis besarnya semua hal yang dikerjakan manusia.

Berarti yang dipelajari oleh antropologi itu adalah manusia dan semua hal yang dikerjakannya. Apapun itu, termasuk makan, mandi, sekolah, atau pendidikan, keseniannya, semua nanti kita bahas di antropologi ini. Kemudian menurut Alan dan John, Alan Smith dan John, Mereka mengatakan bahwa antropologi berusaha untuk melihat manusia dengan segala kompleksitasnya.

Kompleksitas ini artinya keseluruhan. Atau manusia dengan segala aspeknya. Ini yang akan dilihat di sini.

Manusia dengan segala kompleksitasnya, atau manusia dengan segala aspeknya, atau segala sudutnya. Dari segimanapun dilihat. Tapi sudah bisa disimpulkan kalau antropologi itu adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan keseluruhan hidupnya, tingkah lakunya, kebiasaannya, segala aspek-aspeknya.

Jadi itulah kesimpulan dari pengertian antropologi ini. Kemudian kita lanjut ke apa yang menjadi perhatian. Perhatian dari antropologi itu.

Nah yang diperhatikan dalam antropologi ini adalah ini. yang menyangkut asal mula. Itu satu.

Asal mula sejarah berarti ya. Terus yang menyangkut perkembangan-perkembangannya. Bagaimana perkembangannya dari awal sampai menjadi bentuk paling terbaru. Itu nanti dibahas juga.

Kemudian sifat-sifatnya. Bagaimana sifat-sifat manusia yang tinggal di Asia. Bagaimana sifat manusia yang tinggal di Eropa.

Atau bagaimana sifat orang Batak. Sifat orang Jawa. Sifat orang Sunda. Sifat orang Ambon. Kok bisa beda-beda?

Nah itu juga akan diwahas. Itu juga menjadi perhatian dari antropologi itu. Kemudian ciri-cirinya.

Ciri-cirinya ini maksudnya disini kok ada manusia yang... Yang kulitnya putih, kok ada yang kulitnya hitam, kok ada yang rambutnya keriting, kok ada yang rambutnya lurus, kok ada yang rambutnya berombak atau bergelombang. Kok ada yang matanya sipit, kok ada yang matanya biru, yang matanya hitam.

Nah, macam-macam nanti kita akan bahas ini. Inilah yang dimaksud dengan ciri-ciri ini. Kemudian, kebudayaannya. Kenapa berbeda-beda semua kebudayaan itu?

Inilah aspek-aspek yang diperhatikan. Atau yang menjadi pusat perhatian dalam antropologi itu. Nah kemudian, ada juga ini, bekas-bekas, peninggalan-peninggalan kebudayaan manusia zaman purba. Karena dianggap dari peninggalan-peninggalan itulah kita bisa melihat bagaimana, bagaimana pergeseran, bagaimana perpindahan, bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada manusia sampai sekarang ini. Jadi, di bagian kedua ini yang kita bahas atau yang diperhatikan di sini adalah peninggalan-peninggalan kebudayaan.

kebudayaan itu tadi. Karena dari hal-hal demikianlah, kita bisa mempelajari manusia-manusia yang ada sekarang ini, dari peninggalan-peninggalan. Nah kemudian, apalagi yang diperhatikan dalam antropologi. Kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat, contohnya suku-suku, kebudayaan kampung-kampung, serta kelompok-kelompok minoritas, ini juga menjadi perhatian dari antropologi.

Kelompok-kelompok masyarakat yang kecil, contohnya suku-suku di pedalaman. Masyarakat-masyarakat di sebuah perkampungan, masyarakat-masyarakat di sebuah pedesaan, masyarakat-masyarakat daerah terpencil yang penduduknya sedikit, dan kelompok minoritas. Namun sekarang, sekarang antropologi telah lebih maju dengan mempelajari manusia dari berbagai sudut.

Dan terdapat banyak kehususan cabang antropologi tertentu. Artinya di sini antropologi sudah luas, tidak sebatas mempelajari masyarakat-masyarakat kecil, suku-suku, atau... suku-suku pedalaman atau perkampungan, tetapi telah menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang memiliki banyak sekali cabang-cabang, kekhususan-kekhususan.

Nanti kita akan bahas tentang cabang-cabang antropologi ini di bawah nanti selanjutnya kita akan bahas ini. Sehingga antropologi ini sudah masuk ke berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk aspek sosialnya, aspek kebudayaannya, aspek perekonomiannya, aspek keagamaannya. Bahkan, karena sudah ada sekarang istilahnya antropologi agama juga sudah ada. Nah, inilah empat hal besar yang menjadi perhatian-perhatian antropologi. Nah, kemudian ini menurut Kunchara Ningrat.

Menurut Kunchara Ningrat bahwa antropologi memperhatikan lima masalah makhluk hidup. Yang pertama itu, sama seperti tadi. Tetapi yang tadi itu ada empat. Kalau menurut Koncaran Enggret, ini ada lima.

Yang pertama itu, sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis. Bagaimana manusia itu terjadi di dunia ini? Bagaimana manusia itu kok bisa ada di dunia manusia ini? Itu juga menjadi perhatian dari antropologi ini. Kemudian, sejarah terjadinya aneka ragam makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.

Bagaimana kok bisa ada orang kulit hitam? Kok bisa ada orang yang kulitnya coklat? Kok bisa ada orang yang kulitnya putih?

Itu juga dipelajari nanti. Kemudian persebaran dan terjadinya aneka ragam bahasa yang diucapkan manusia di dunia ini. Kok bisa beda-beda bahasa? Apa yang menyebabkan bahasa itu berbeda-beda?

Nah ini di bagian ketiga ini. Persebaran dan terjadinya aneka ragam bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia. Ini juga.

menjadi gajian dari antropologi itu menjadi perhatian ya, kok bisa berbeda-beda bahasa di dunia ini? Kok ada bahasa Inggris, ada bahasa Jerman, ada bahasa Perancis, ada bahasa Cina, bahkan ada juga bahasa Indonesia, ada bahasa Korea, gitu. Kenapa itu semua bisa berbeda? Nah, kemudian yang keempat, perkembangan, persebaran, dan terjadinya aneka-radam kebudayaan manusia di seluruh dunia ini.

Kok bisa macam-macam budaya itu? Kok beda orang Jepang dan orang Indonesia bersalaman itu kok beda? Orang Jepang nunduk gitu.

Nunduk menghormat. Kalau Indonesia berjabat tangan misalnya ya kok beda-beda gitu. Itu untuk budaya menyapa.

Menyapa aja kita udah berbeda-beda. Apalagi budaya yang lain. Budaya kita makan ya. Budaya yang menyangkut kesenian kita.

Yang menyangkut adat istiadat kita. Semua udah berbeda-beda. Bahkan pakaian-pakaian pun berbeda gitu.

Kok bisa gitu ya. Dan yang terakhir. Kocaran Ingrat juga memperhatikan tentang dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dan suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi. Ini lebih kompleks lagi, lebih luas lagi yang menjadi perhatian dari antropologi itu. Menurut ini, kuncaran yang rata.

Oke, kita lanjut ke slide berikutnya. Nah, sejarah antropologi. Antropologi ini disebut merupakan dua penyebutan. Ada yang menyebut ini ilmu yang baru atau ilmu muda. Dan juga disebut sebagai ilmu tua.

Ilmu muda karena perkembangan antropologi relatif baru. Karena sebagai ilmu pengetahuan, antropologi itu baru berkembang sekitar abad ke-20. Sekitar abad ke-20, dia baru berkembang sebagai ilmu pengetahuan. Namun, bisa juga disebut ilmu tua, karena sejarahnya, terutama bagian antropologi yang disebut etnografi, sebenarnya telah dikerjakan oleh para ilmuwan dari berbagai bangsa di dunia ini. Lebih dari 500 tahun yang lalu sebenarnya sudah, manusia sudah mempelajari manusia lainnya.

Begitulah. Sejak 500 tahun yang lalu. Lebih dari 500 tahun yang lalu. Nah, ketika pengertian dari antropologi ini tadi adalah ilmu yang mempelajari manusia, berarti apapun yang sifatnya mempelajari manusia, itu sebenarnya sudah termasuk dalam antropologi. Itu sudah termasuk dalam antropologi.

Walaupun itu mungkin cabang-cabang dari antropologi itu. Sehingga dikatakan dia ilmu tua, karena sebenarnya manusia sudah mempelajari manusia lainnya itu sudah sejak lama. Tetapi dikatakan ilmu yang muda karena dia dikatakan sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan, nah apa itu ilmu pengetahuan rupanya?

Nanti kita akan bahas. Itu sekitar abad ke-22. Namun antropologi telah ada sejak lama. Terutama objeknya, yaitu manusia.

Dengan menitikberatkan studinya pada kelompok-kelompok manusia dan tergolong dalam ilmu sosial, maka sesungguhnya antropologi telah ada sejak manusia ada. Nah, di sini lebih ekstrim lagi. Di sini dikatakan bahwa antropologi itu sebenarnya, kalau dibilang sejarahnya itu, ada manusia, ada antropologi.

Kenapa? Karena yang dipelajari dalam antropologi itu ya manusia. Katakanlah manusia pertama di dunia ini dulu hanya dua, Adam dan Hawa.

Adam duluan diciptakan, kemudian Hawa. Lalu ketika Hawa muncul, Adam memperhatikan si Hawa. Ini kok beda dengan bentuk tubuhku?

Kok ada yang beda dalam tubuh si Hawa ini dibanding dengan tubuhku? Nah dengan demikian sebenarnya dia sedang mempelajari manusia. Dia mempelajari ciri-ciri perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Sebenarnya dia sedang melakukan praktek antropologis. Di dalam hal ini, menurut pendapat ini.

Oke, kita lanjut. Awal mula dari antropologi itu. Bagaimana awal mula dari antropologi itu? Oke, baik. Kita lanjut.

Nah, ada yang disebut si Herodotus. Disebut sebagai bapak etnografi. Jadi, dikatakan ilmu tua tadi bahwa antropologi ini erat sekali dengan etnografi. Etnografi itu adalah etnik, berasal dari etnis.

suku atau masyarakat kecil atau masyarakat. Grafi itu gambaran atau bentuk. Jadi etnografi itu gambaran atau pembentukan atau bentuk dari etnis, dari suku. Dia disebut Bapak Etnografi karena menulis tentang mangsa Mesir yang dianggap sebagai tulisan etnografi yang paling kuno.

Itu paling pertama ditemukan. Tulisannya masih bersifat subjektif dan mengandung prasangka yang kurang baik terkait. terhadap bangsa-bangsa. Lalu kemudian dia mengatakan bahwa bangsa di luar Yunani adalah bangsa yang barbar. Yang berarti orang yang berbicara gagap dan dikatakan sebagai bangsa yang setengah liar.

Kemudian Herodotus mengatakan bahwa orang Mesir, orang Libya, dan Persia itu dianggap belum beradab. Nah, menurut Herodotus ini bahwa orang-orang Mesir, Libya, dan Persia itu tidak beradab. dibanding dengan orang Yunani. Artinya disini dalam tulisannya itu Herodotus lebih menyesuaikan orang-orang Yunani.

Bahwa kebudayaan atau manusia-manusia di luar orang Yunani itu masih dianggap orang-orang barbar. Orang-orang yang tidak berpendidikan kurang atau berpengetahuan yang rendah. Masih lebih rendah dibanding dengan bangsa Yunani, karena Herodotus ini orang Yunani.

Jadi membandingkan keberadaan manusia-manusia di tiga lokasi ini dengan... Dengan manusia-manusia yang ada di Yunani, dia menganggap bahwa Yunani itu masih lebih maju dari orang-orang Mesir, Libya, dan Persia. Kemudian ada Ibnu Batuta, ini orang Arab yang melakukan pengembaraan atau perjalanan ke Asia Tengah.

Di sana ia menulis tentang Konstantinopel yang diduduki oleh orang Turki. Sehingga bangsa-bangsa Eropa tidak bisa berdagang lagi dengan dunia timur melalui jalan tradisional, yaitu melalui Euprat atau Teluk Persia. Nah, akibatnya orang-orang Eropa itu mencari jalan baru, baik melalui Kutub Utara atau melalui Afrika Selatan untuk sampai ke Asia Tengah.

Nah, perjalanan-perjalanan inilah yang ditulis oleh si Ibnu Batutah ini, dan dianggaplah ini sebagai catatan etnografi. Jatatan-jatatan tentang... keberadaan-keberadaan manusia atau keberadaan-keberadaan masyarakat-masyarakat yang dulu itu.

Jadi sejak dulu masyarakat itu sudah ada, tapi jarang ada yang menuliskannya, jarang ada yang mencatatkannya, atau jarang ada yang menyimpannya dalam bentuk tulisan atau dokumentasi-dokumentasi tertentu. Nah inilah beberapa orang yang melakukannya, termasuklah di dalamnya Ibnu Batutah, seterah Herodotus tadi. Ini sekitar tahun 1300-an masih.

Nah kemudian Ada lagi Marco Polo. Nah kalau Marco Polo ini, dia sampai membuat buku tentang kerajaan dan keajaiban di dunia timur. Dia menguraikan pengalamannya selama 20 tahun mengembara di Asia.

Dia juga pernah tinggal cukup lama di Istana Kubilaikan dan menemukan keanehan. Misalnya, dipergunakannya uang yang dibuat dari kertas dan diberi cap sebagai alat tukar pada masa sekitar tahun 1400-an. Sekitar tahun 400-an bahwa di Asia itu sudah mulai ada uang.

Itu menurut tulisan Marco Polo ini. Nah, oke. Kemudian kita lanjut aja langsung dulu.

Nah, Marco Polo juga pernah singgah sampai ke Indonesia di pelabuhan Perlek namanya di Aceh. Dia menceritakan tentang kota Aceh saat itu dikunjungi pedagang dari India. Bahwa di Aceh dulu sudah ada perdagangan dari India. Dan penduduknya sudah memenuhi agama Islam. Lalu dia sampai kembali lagi ke Itali, ke Genoa, dan dia dipenjara karena waktu itu Genoa dan Venezia lagi berperang.

Lalu dipenjaralah dia menuliskan semua yang dialaminya selama perjalanan 20 tahun naik kapal ke laut. Dan isinya itu, tulisannya itulah yang menjadi bukti etnografis atau catatan-catatan etnografis terdahulu tentang keberadaan-keberadaan manusia di Asia. Oke, kita lanjut kemudian.

Nah, ini pada zaman pertengahan. Di zaman pertengahan, tulisan etnografi masih bersifat subjektif. Dan penilaian terhadap sesuatu dipengaruhi oleh pikiran dan kepercayaan pada masa itu. Jiwa abad pertengahan adalah kitab Injil. Maksudnya begini, pengaruh gereja dalam catatan-catatan etnografi atau dalam tulisan-tulisan etnografi terdahulu itu masih sangat dipengaruhi oleh gereja.

Jadi segala sesuatu yang di luar ajaran-ajaran Injil, yang di luar ajaran-ajaran gereja itu masih dianggap barbar. Masih dianggap tidak manusiawi. Masih dianggap manusia yang rendah kastanya, rendah kelasnya. Jadi gereja sangat berpengaruh saat itu terhadap tulisan-tulisan etnografi.

Sehingga ketika orang menulis tentang suku lain, atau mencatat tentang keberadaan suku lain, ya Tulisannya itu sangat dipengaruhi oleh gereja. Jadi tidak yang menurut mereka, yang menurut gereja salah, maka mereka lihat dan mereka temukan itu di suku-suku lain, maka mereka dengan langsung mengatakan suku itu salah, suku itu tidak baik. Karena mereka tidak sesuai dengan ajaran gereja.

Padahal sebenarnya suku yang mereka teliti itu, atau suku-suku yang mereka catat itu, mungkin pun tidak tahu tentang gereja, bahkan belum mengenal ajaran Kristen. Tetapi kebenaran-kebenaran atau dogma-dogma doktrin-doktrin gereja saat itu mereka gunakan sebagai cara atau sebagai wadah atau sebagai tolak ukur, cara pandang mereka terhadap suku-suku lain sehingga mempengaruhi tulisan-tulisan etnografis yang mereka temukan dari masyarakat-masyarakat atau suku-suku atau orang-orang di luar mereka di luar bangsa mereka nah ada lagi Thomas Aquinas mengunggahkan teori yang bersifat spekulatif karena keterangan-keterangan tersebut berbeda dengan apa yang ada di ajaran-ajaran kitab suci makam mulia saat ini justru penulisan etnografi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik Si Thomas Aquinas ini sudah mulai menuliskan atau mencatatkan penemuan-penemuan etnografinya terhadap suku-suku atau masyarakat-masyarakat lain itu tidak lagi membenarkan atau menyalahkan. Tapi, ya ini yang saya temukan, maka ini yang saya catat. Dia tidak melihat benar-salahnya, yang penting dia jujur mencatatkan apa yang dia temukan di lapangan, apa yang dia temukan di penelitiannya. Dengan demikianlah maka Etnografi itu menjadi sangat berkembang, menjadi sangat maju.

Karena tidak lagi dipengaruhi oleh ajaran gereja tadi, oleh dogma-dogma itu. Jadi dia sudah lepas dari itu. Dia sudah mulai bisa berdiri sendiri. Berdiri sendiri dalam sebuah bingkai pengetahuan, pelajaran.

Kemudian Yosef Francis Lafitao, dia menulis buku berjudul Those so much Americans compare outmost this premier's times, tahun 1724. Ia melihat bangsa-bangsa primitif bukan sebagai bangsa yang aneh. Kebetulan dia ini seorang misionaris, jadi dia banyak datang ke suku-suku pedalaman, khususnya ini dia ke Indian, Indian Amerika, atau suku asli Amerika Indian. Jadi dia melihat ini bukan orang-orang aneh, walaupun berbeda dengan orang Eropa, tapi ini bukan orang-orang aneh.

Jadi dia mulai di sana mempelajari tentang orang-orang Indian, karena tujuannya adalah mengkristiankan atau menasranikan orang-orang Indian ini. Nah kemudian ada yang terakhir ini, sejarah dan tokoh ini ada yang terakhir, James Duncraft, bahwa etnografi semakin berkembang berkat tulisannya dengan judul Sejarah Pendek Tentang Lembaga-Lembaga Yang Terpenting, Adat dan Pandangan-Pandangan Orang Liar. Dia menulis sejarah umat manusia dengan memperhatikan mengatakan bangsa-bangsa kuno yang meneliti mengenai pertumbuhan perkembangan kehidupan ekonomi masyarakat agama dan kesenian dari bangsa India ya ini tulisannya sudah lebih detail ya dia udah mulai detail menulis etnografinya ya Nah inilah awal mula atau cikal bakal dari munculnya antropologi itu hal-hal beginilah ketika manusia sudah mulai mempelajari atau mencatat atau mendokumentasikan keberadaan-keberadaan orang-orang lain atau orang-orang di suku lain, di etnik lain, dan mereka sudah mulai mendokumentasikan, menyimpannya dalam bentuk tulisan-tulisan. Oke, baik. Nah, inilah fase-fase perkembangan dari antropologi itu.

Fase pertama, itu sebelum 1800. Negara-negara di Eropa melakukan kolonialisme. Kolonialisme itu semacam penjajahan atas negara-negara Afrika, Asia, dan Amerika. Lalu kenapa itu terjadi?

Karena menurut pandangan orang Eropa, bangsa-bangsa yang dijajah itu masih primitif, masih buas, dan sering dikatakan bangsa-bangsa yang masih asli, yang belum mengalami perubahan dan belum mengalami kemajuan. Nah Afrika, Asia, dan Amerika mulai didatangi oleh orang Eropa Barat sejak akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16. Ada diperkirakan sekitar 4 abad lamanya. Berbagai daerah di muka bumi mulai terpengaruh oleh negara-negara Eropa karena mereka sudah menjelajahi Afrika, Asia, dan Amerika. Sehingga pengaruh-pengaruh Eropa itu ada hampir di seluruh daerah ini.

Mulailah terkumpul suatu himpunan besar kisah atau buku-buku perjalanan atau laporan-laporan atau tulisan-tulisan pendeta-pendeta penyiar agama Nasrani dan pegawai-pegawai pemerintahan jajahan. Nah inilah awal mulanya. Kemudian dalam karya tulis atau buku termuat suatu himpunan besar bahan pengetahuan berupa deskripsi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, dan ciri-ciri fisik.

dari peranekan ragam suku bangsa di Afrika, Asia, Oceania atau kepulauan Lautan Teduh, dan suku-suku bangsa Indian dan penduduk primu atau penduduk primu Amerika. Nah, dan inilah yang menjadi awal mula dari etnografi tadi atau fase pertama perkembangan dari antropologi. Nah, kemudian...

Ada tiga pandangan orang Eropa Barat terhadap bangsa-bangsa di Afrika, Asia, dan Oceania, dan orang-orang Indian yang ada di Amerika. Pertama, Bahwa bangsa-bangsa tersebut termasuk manusia atau bangsa yang bukan manusia. Jadi mereka masih menyamakan itu seperti liar.

Bukan manusia maksudnya di sini bukan manusia seperti mereka. Bukan manusia seperti orang Eropa itu. Jadi orang yang masih primitif, yang masih liar, menurut pandangan orang Eropa.

Bangsa-bangsa mereka juga menganggap bahwa orang-orang tersebut masih... merupakan bangsa-bangsa murni, belum dipengaruhi kejahatan dan keburukan bangsa-bangsa Eropa Barat waktu itu belum ada, belum masuk pengaruh-pengaruh Eropa itu belum masuk kepada mereka kemudian namun, walaupun demikian, orang-orang Eropa itu mulai tertarik, tertarik dengan adat-adat dan mengumpulkan benda-benda dari berbagai daerah yang mereka kunjungi dan hasilnya adalah adanya museum tentang kebudayaan ya Dan itu sudah ada sejak abad-abad 19. Itulah tiga pandangan orang Eropa tersebut. Singkat saja ini.

Kemudian fase kedua itu sekitar pertengahan abad ke-19. Banyak ditemukan tulisan mengenai aneka warna kebudayaan dan tingkat evolusi. Tingkat evolusi maksudnya sini tingkat perubahan yang terjadi. Kemudian deskripsi mengenai suku bangsa di luar Eropa. merupakan kebudayaan masih tradisional dan merupakan sisa kebudayaan kuno.

Ini dia, mulai terjadi integrasi cara berpikir evolusi masyarakat. Bahwa cara berpikir masyarakat dan kebudayaan telah berevolusi dengan sangat lambat dalam satu jangka waktu beribu-ibu tahun lamanya. Dari tingkat yang rendah melalui beberapa tingkat sampai ke tingkat tertinggi. Bentuk masyarakat dan kebudayaan manusia yang tertinggi. Tertinggi itu adalah bentuk-bentuk seperti yang hidup di Eropa Barat.

Nah ini fase kedua. Kemudian fase ketiga itu, itu pertengahan abad ke-20. Pada awal abad ke-20, ilmu antropologi mengalami kemajuan. Ilmu antropologi dipergunakan oleh bangsa Eropa untuk mempelajari adat istiadat dan kebiasaan bangsa-bangsa yang dijajahnya.

Artinya ilmu antropologi sudah merupakan bentuk ilmu pengetahuan. Dan digunakan untuk mempelajari suku-suku yang dijajahnya oleh orang-orang patadik. Nah, dengan demikian mereka jadi semakin tahu, semakin mengenal orang-orang yang tinggal di daerah jajahannya. Dan semakin mampu menguasai mereka.

Kita contohkan aja misalnya orang Batak. Bagaimana dulu orang Batak kok bisa jadi Kristen? Kenapa? Karena dulu ada misionaris yang namanya Nomensen datang ke tanah Batak, tetapi...

Dia terlebih dahulu mempelajari orang Batak. Dia mempelajari bahasanya, dia mempelajari sebagian dari adat istiadatnya, sehingga dia bisa gampang diterima di suku Batak itu. Dengan demikian, dia jadi gampang juga menyebarkan agama Kristen di orang Batak.

Karena orang Batak menganggap dia adalah teman dari orang Batak. Kenapa? Karena dia bisa berbahasa Batak. Dia tahu bahasa Batak, walaupun bentuk tubuhnya beda.

Nah, itulah salah satu fungsi dari antropologi. yang dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa Eropa saat itu untuk tetap bisa mempertahankan tanah jajahannya. Dengan mengetahui data tentang kondisi masyarakat dan budaya wilayah jajah, maka pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk mempertahankan kolonialismenya atau untuk mempertahankan keberadaannya di negara yang dijajah tersebut. Ini fase ketiga ini sudah ditingkatinlah perkembangan antropologi itu. Fase keempat, sesudah tahun 1930-an, ilmu antropologi mengalami perkembangan luar biasa, dipengaruhi oleh metode ilmiah naif ini.

Ilmu antropologi itu sudah memiliki metode tersendiri, jadi bentuknya sudah ilmu pengetahuan. Nah inilah fase terakhir, bahwa di fase keempat ini, bahwa ilmu antropologi itu sudah memiliki yang namanya metode ilmiah, dan sudah melakukan penelitian. Bukan lagi sekedar mencatat apa yang dilihat, mencatat apa yang ditemukan, tidak, sudah meneliti. Kalau misalnya kita hanya mencatat apa yang kita lihat, misalnya ada manusia, si A misalnya, rambutnya keriting, kulitnya hitam, matanya biru, itu hanya mencatat.

Tapi kalau meneliti, si A rambutnya hitam, oh kenapa rambutnya hitam? Dari mana asalnya? Itu baru meneliti.

Oh matanya biru, kok bisa matanya biru? Di mana? Kok bisa begitu Ah itu Pasal keempat ini ilmu antropologi itu sudah sampai ke situ.

Nah antropologi mengembangkan metode ilmiah terutama di sejumlah universitas dan sudah masuk ke ranah pendidikan. Karena sudah dikatakan di sejumlah universitas artinya ilmu antropologi di sana bukan hanya dimanfaatkan begitu saja oleh misionaris, penjajah, kolonialis, bukan lagi seperti itu. Tetapi sudah masuk ke sekolah, sudah masuk ke tingkat universitas.

Itu fase keempatnya. Artinya dia sudah menjadi semacam ilmu pengetahuan yang diakui di bidang pendidikan. Dalam fase ini, ilmu antropologi mengalami perkembangan yang paling luas.

baik perhatian maupun metode ilmiahnya ada dua tujuan ada dua tujuan tadi dikatakan tentang ilmu antropologi ini, di fase keempat ada tujuan akademikal dan tujuan praktikal, tujuan akademikal itu mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik serta kebudayaannya itulah akademikal lalu yang praktikal vertikal Mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat guna membangun masyarakat itu. Kalau dia akademikal untuk tujuan ilmu pengetahuan. Kalau praktikal, tujuan pembangunan masyarakat itu.

Ingat dua tujuan ini. Dua tujuan antropologi ini. Itu intinya.

Diingat ini, dua hal ini. Oke, kita lanjut ke serba-serbi. Nah, apakah yang dikerjakan oleh antropolog?

Antropolog itu sebutan untuk orang-orang... yang bekerja atau yang bergerak di bidang antropologi. Nah, yang pertama yang dilakukan mereka adalah mempelajari manusia sebagai organisme biologis. Yang kedua, melacak perkembangan manusia menurut evolusinya. Dan yang ketiga, meletakkan perhatian pada kebudayaan manusia atau cara hidupnya dalam masyarakat.

Kemudian, bagaimana ahli antropologi mengerjakannya? Nah, berusaha merumuskan. dan menguji hipotesis atau mencoba menjelaskan fenomena yang diamati. Kemudian, menyusun hipotesis seobjektif mungkin dan sebebas mungkin dari prasangka.

Artinya, tidak ada penilaian baik atau buruk dulu. Yang penting, tulislah sesuai apa yang Anda amati, sesuai apa yang Anda teliti. Itulah ini. Jadi, susunlah itu seobjektif mungkin. Sesuaikan dengan sudut pandang dari oknum atau dari masyarakat yang Anda teliti.

Bukan sesuai dengan bagaimana Anda memandangnya. Jadi bukan sudut pandang penelitinya yang digunakan, bukan itu. Tapi sudut pandang dari masyarakat yang diteliti.

Itu yang namanya se-objektif mungkin. Hipotesis itu apa? Nah ini hipotesis adalah penjelasan sementara mengenai hubungan antara fenomena-fenomena tertentu. Itulah ini, menguji hipotesis. Jadi buat dulu hipotesis yang se-objektif mungkin.

Yang sesuai dengan sudut pandang dari masyarakat yang diteliti. Bukan sesuai sudut pandang Anda sebagai peneliti. Oke, kita lanjut.

Khususan ahli antropologi ialah melakukan penelitian dengan cara menenggelamkan diri di lapangan. Di lapangan ini adalah dalam masyarakat atau dalam kondisi yang kita teliti. Dan membiasakan diri dengan keadaan yang sekecil-kecilnya sehingga dapat mengenali berbagai pola yang terdapat. pada datanya atau pada lapangan pengamatannya. Inilah yang menjadi kehususan.

Atau inilah hal yang harus-harus mutlak dilakukan oleh seorang antropolog untuk sebuah penelitian antropologi. Dia harus benar-benar masuk dalam suku itu, dalam kebudayaan itu, dalam lapangan pengamatannya itu untuk bisa tahu dan paham bagaimana dan seperti apa masyarakat yang ditelitinya itu. Ini kehususan antropologi. Baik, saya lanjut lagi.

Sifat kajian antropologi. Antropologi memadukan secara integratif tinjauan fisik, biologis, dan sosio-budaya terhadap kehidupan manusia. Mengaitkan, itu maksudnya ini. Memadukan secara integratif, mengintegrasikan, mengaitkan, atau menyatukan. Kemudian antropologi melakukan kajian objek studinya, yaitu manusia.

Secara menyeluruh atau holistik keseluruhan dari manusia itu, dimanapun dan kapanpun. Secara umum, kajian antropologi menyoroti konsep-konsep dan metode pendekatan untuk memperoleh pemahaman tentang manusia, menyangkut perilaku dan kebudayaannya. Nah, menurut T.O.I. Romi, antropologi menguraikan bagaimana perbedaan Pembedaan di antara bangsa-bangsa, kemudian apa sebab bangsa-bangsa mempunyai ciri-ciri tertentu. Inilah yang menjadi kajian-kajian dari antropologi itu.

Nah, kemudian cabang-cabang antropologi, ini langsung saja. Nah, cabang-cabang antropologi menurut Heaviland, ada dua, yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya. Nah, kemudian antropologi budaya itu dipecah lagi, ada etnologi, ada arkeologi, ada linguistik.

Kemudian, menurut Kunchararingrat, Bahwa antropologi itu tetap dibagi dua, yaitu antropologi fisik, atau antropologi biologi, dan antropologi budaya. Nah, antropologi fisik itu ada dua, yaitu ini yang saya katakan tadi, paleoantropologi, dan ada somatologi, atau antropologi fisik itu. Nah, kemudian antropologi budaya itu ada banyak, ada etnolinguistik, prehistori, etnologi, etnosikologi, antropologi spesialisasi, dan antropologi terapan. Ini menurut Kuncaraningrat.

Nah kemudian, etnologi dan antropologi spesialisasi ini juga ada cabangnya. Nah etnologi itu cabangnya ini, descriptive integration atau etnologi. Kemudian generalizing approach atau antropologi sosial. Kemudian kalau antropologi spesialisasi itu banyak, ada antropologi ekonomi, antropologi politik, antropologi pendudukan, kesehatan, antropologi kesehatan jiwa, antropologi pendidikan, antropologi pendidikan.

Sekarang ada sesuai dengan nama prodigita, Sosiologi Agama, ada sekarang Antropologi Agama juga. Oke, ini dia antropologi fisik. Antropologi fisik itu apa?

Yaitu ilmu atau studi atau kajian yang mempelajari tentang manusia sebagai organisme biologis. Nah, ini yang tadi saya jelaskan, paleoantropologi. Ilmu yang mempelajari asal-usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.

Seperti ini bisa dilihat, tengkoraknya besar sekali, manusia yang menggali cuma sebesar ini. Nah, sedangkan somatologi itu apa? Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.

Contoh, lihat ketiga cewek ini. Ini rambutnya hitam, matanya sifit. Kemudian ini rambutnya pirang, matanya biru, kulitnya putih.

Kemudian ini kulitnya hitam. Matanya hitam, rambutnya hitam, nah inilah ciri-ciri ini yang dipelajari nanti, itu cabangnya adalah somatologi. Nah, kemudian kalau itu tadi antropologi fisik, kemudian antropologi budaya. Ilmu atau kajian studi yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk budaya.

Ada itu tadi prehistori, ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal tulisan. Prehistory ini sama lainnya dengan yang disebut dengan Prasejarah, zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Etnolinguistik, ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata bahasa.

Dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia ini atau yang ada di bumi ini. Etnologi, apa itu etnologi? Ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia di dalam masyarakat, suku bangsa di seluruh dunia. Kemudian, etnosikologi, apa itu? Ilmu yang mempelajari kepribadian, kepribadian dari bangsa-bangsa itu.

Kenapa masyarakat ini sifatnya begini? Kenapa masyarakat yang di sana sifatnya beda lagi? Nah, itu di etnosikologi. Sedangkan antropologi spesialisasi, itu pengkhususan penelitian antropologi terhadap masalah-masalah praktis dalam masyarakat.

Dan antropologi terapan, nah ini tadi spesialisasi kan sudah dipecah juga ya, ada antropologi ekonomi, antropologi pendidikan, antropologi budaya. Kemudian antropologi terapan. Penggunaan ilmu antropologi untuk menganalisis dan mencari solusi dari masalah yang nyata dan sedang terjadi. Ini pengertian dari cabang-cabang antropologi budaya tadi. Kemudian, kenapa antropologi itu disebut sebagai ilmu?

Ini pertanyaannya. Ada syarat-syarat dari ilmu. antropologi itu merupakan ilmu karena dia memenuhi syarat-syarat ini.

Ada objeknya atau sasarannya. Ada metode dan tekniknya. Dapat dibuktikan kebenarannya dan diakui oleh hal layak. Atau diakui oleh orang banyak. Inilah syarat-syarat ilmu pengetahuan.

Dan keempat syarat ini bisa dipenuhi oleh antropologi. Ada objeknya? Ada.

Manusia. Ada metodenya? Ada. Nanti akan kita bahas metodenya. Dapat dibuktikan kebenarannya?

Bisa. Orang manusia kok nampak kok bentuknya? Dan diakui oleh halayak ramai. Diakui kebenarannya.

Oke? Nah, inilah metode-metodenya. Deskriptif, memberikan gambaran mengenai kehidupan manusia dari berbagai tempat dan waktu Holistik, mengkaji kehidupan manusia dari sudut tinjauan yang jamak Dan memetakannya ke dalam suatu gambaran yang total dan menyeru Kemudian, ini metode berikutnya adalah komparatif Membandingkan kesamaan dan perbedaan ciri-ciri fisik dan budaya manusia Dengan cara memperbandingkan lintas waktu atau diakronik memperbandingkan lintas tempat atau sinkronik. Kemudian kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan. Pengamatan biasa, pengamatan terkendali, pengamatan terlibat, banyak ini.

Baik itu wawancara. Ini metode-metode dari antropologi tadi. Sehingga ini tadi syarat ilmu yang kedua ini terpenuhi. Karena memang antropologi punya metode.

Nah ini empat metodenya. Deskriptif, holistik, komparatif, dan kualitatif. Oke, ini sumber pustaka.

Inilah dari mana saya mendapatkan bahan-bahan ini. Dan terima kasih. Dukung kami, Domu Kuliah, dengan cara subscribe channel kami, bunyikan tanda loncengnya, like video kami, share ke teman-teman Anda, dan tinggalkan komentar. Terima kasih.