Pembicara: Bu Editya dan Rili Rahmawati bersama Prof. Tamarudin Amin (Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI)
Tema: Moderasi Beragama
Definisi dan Pentingnya Moderasi Beragama
Islam harus responsif, modern, dan progresif.
Moderasi beragama sebagai instrumen penting untuk mengelola keragaman di Indonesia, yang merupakan negara dengan keberagaman tinggi (mega diversity country).
Moderasi beragama bukan hanya isu lokal, tetapi merupakan gerakan global.
Dasar Pemikiran Moderasi Beragama
Albert Hans Kung: "No peace among nations without peace among religions."
Perlunya dialog dan investigasi mendalam terhadap fondasi agama masing-masing.
Moderasi beragama sebagai bentuk penghargaan terhadap perbedaan di antara umat beragama.
Karakteristik Moderasi Beragama
Menghargai perbedaan.
Toleransi dalam interaksi antaragama dan antar kelompok dalam agama yang sama.
Pentingnya keseimbangan dalam beragama dan berbangsa.
Tantangan di Indonesia
Keragaman pemikiran dalam Islam (konservatif, liberal, moderat, ekstremis).
Moderat sebagai jalan tengah untuk menghadapi tantangan keberagaman.
Moderasi beragama sangat penting untuk menjaga kerukunan di tengah keberagaman.
Sikap Terhadap Aliran Berbeda
Pahami bahwa setiap orang memiliki keyakinannya masing-masing.
Dalam konteks sosial, penting untuk saling menghargai tanpa menganggap salah satu pihak sebagai sesat.
Moderasi Beragama di Era Digital
Tantangan baru: penyuluh agama harus menggunakan metode yang lebih kreatif dan inovatif untuk menjangkau kaum milenial.
Pentingnya hadir dalam ruang digital untuk menyampaikan pesan moderasi.
Peran Kementerian Agama
Mempromosikan moderasi beragama melalui berbagai program dan kerjasama dengan ormas Islam.
Moderasi beragama menjadi bagian dari tanggung jawab sosial masyarakat dalam menjaga kerukunan dan keadaban.
Kesimpulan
Moderasi beragama adalah keharusan di Indonesia.
Agama harus menjadi inspirasi yang mendukung keadilan dan kerukunan di masyarakat.
Perlu diingat bahwa sikap toleran dan moderat sangat penting dalam berinteraksi dengan berbagai keyakinan dan budaya.