Etika, Agama, dan Estetika di Indonesia

Sep 16, 2024

Catatan Kuliah Prof. Roky

Etika Lingkungan dan Masyarakat

  • Etika Lingkungan: Pentingnya kesadaran akan kerusakan lingkungan yang melebihi kerusakan alami.

    • Konsep "ecological footprint" (jejak ekologi) dan "antroposin".
    • Perlunya "pertobatan moral" untuk mengurangi kerusakan.
    • Contoh: Menebang pohon dapat mengganggu aliran air alam dari hutan ke laut.
  • Peran Pemerintah: Kritikan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak mendukung transisi energi terbarukan.

    • Contoh: Indonesia di bawah kepemimpinan saat ini masih bergantung pada energi fosil meski sudah menandatangani persetujuan internasional.
    • Masalah kapitalisme dan kerakusan ekonomi yang mengabaikan lingkungan.
    • Pemerintah terdahulu seperti Pak Harto masih memberikan kembali hasil eksploitasi ke negara, namun kini semakin berkurang.

Agama dan Kebebasan Berpikir

  • Apakah Agama Menghalangi Rasionalitas?

    • Pertanyaan: Apakah agama adalah hak atau kewajiban di Indonesia?
    • Tidak ada dalam konstitusi yang mewajibkan beragama.
    • Agama harusnya menjadi pilihan pribadi, bukan paksaan negara.
    • Contoh dari Nabi Muhammad yang tidak mewajibkan agama.
  • Pluralisme dan Kebijakan Negara

    • Konsep bahwa negara Indonesia dibentuk atas dasar perbedaan.
    • Kritik terhadap ide "NKRI harga mati" yang dianggap konyol dan mengekang demokrasi.
    • Pentingnya perbedaan untuk menciptakan percakapan dan demokrasi yang sehat.

Estetika Dalam Konteks Modern

  • Kesehatan Gigi: Tren estetika gigi lebih terkait dengan penampilan daripada kesehatan.

    • Evolusi rahang dan gigi seiring dengan perubahan kebiasaan makan manusia.
    • Kritik terhadap kebiasaan modern seperti penggunaan sedotan yang menghambat fungsi alami mulut.
  • Analogi Politik: Mulut politisi seharusnya mengucapkan dalil, namun kini dibungkam oleh perintah partai.

Kesimpulan

  • Pentingnya memperdebatkan peran agama dan kebijakan lingkungan dalam konteks politik dan sosial di Indonesia.
  • Masyarakat, terutama generasi muda, diimbau untuk lebih kritis dan berani menyuarakan hak serta kebebasan berpikir.