Suatu hari di kerajaan Peringgadani lahirlah seorang anak dari pasangan raksasa dan seorang kesatria. Anak itu bernama Gatot Kacah. Sebelum diberi nama Gatot Kacah, nama yang pertama kali diberikan adalah Jabang Tetuka. Jabang Tetuka terlahir dengan tali pusar yang tidak dapat terpotong oleh senjata sakti apapun, bahkan setelah satu tahun kelahirannya. Sang ayah telah mencoba berbagai cara untuk memotong tali pusar tersebut.
Ia menggunakan kuku pancanaka, akan tetapi tetap tidak berhasil. Karena gelisah, Bima kemudian meminta pertolongan kepada adiknya, Arjuna, untuk bertapa agar bisa mendapatkan pusaka suci yang mampu menembus tali pusar jabang tutuka. Di dalam hutan, Arjuna mulai melakukan pertapaan.
Kemudian, di saat yang sama, Karna sedang bertapa di tempat yang sama untuk mencari senjata pusaka. Karena wajah mereka berdua terlihat mirip, Betara Narada memberikan pusaka konta Wijaya kepada orang yang salah, yakni kepada Karna. Setelah mengetahui bahwa Betara Narada memberikan pusaka kepada orang yang salah, Ia kemudian menemui Arjuna untuk memintanya mengejar Karna Arjuna berhasil menyusul Karna Sehingga pertarungan pun tak dapat dihindarkan Karna berhasil lolos dengan membawa pusaka kontak Sedangkan Arjuna hanya mendapatkan sarung dari pusaka tersebut Sarung pusaka itu kemudian digunakan untuk memotong tali pusar jabang tutuka Sarung pusaka tersebut mampu untuk memotong tali pusar Akan tetapi, sarung pusaka itu musnah dan bersatu dalam tubuh jabang tetuka.
Suatu ketika, kerajaan kayangan diserang oleh Pati Sekipu dari kerajaan Trabela Suket. Ia diutus oleh rajanya yang bernama Kalapracona untuk melamar beda dari Betari Supraba. Kemudian Narada meminjem bayi jabang tetuka. untuk dihadapkan langsung dengan Pati Sekipu. Walaupun dihajar secara terus menerus, bayi Jabang Tetuka justru tidak mengalami kesakitan dan ia menjadi semakin kuat.
Karena merasa malu, Pati Sekipu mengembalikan Jabang Tetuka dan meminta Narada untuk membesarkannya saat itu juga. Narada menerima permintaan Pati Sekipu. Lalu, ia melemparkan tubuh Jabang Tetuka ke dalam kawah Chandra di muka.
Para dewa kemudian melemparkan berbagai macam pusaka ke bawah tersebut. Beberapa waktu kemudian, jabang tetuka muncul dengan fisik seorang laki-laki dewasa. Jabang tetuka kemudian bertarung melawan pati sekipu dan berhasil membunuhnya menggunakan gigitan taringnya.
Krishna yang mengetahui hal itu lantas memotong taring jabang tetuka dan memintanya untuk berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa. Betara Guru kemudian mengadiahkan seperangkat pakaian pusaka yaitu Ceping Basunanda, Kontangan Takusuma, dan Terompah pada Kacarmu untuk dipakai oleh Tetuka. Sejak saat itu, nama jabang Tetuka berganti menjadi Gatot Kaca.