Catatan Kuliah: Makna Waktu dan Kasih Sayang Keluarga

Pengantar

M: Pria pengangguran yang tinggal dengan ibunya.
Ibu M: Sering mengingatkan M untuk tidak menyia-nyiakan waktu.
Kiyang: Paman M yang kaya dan berbakti pada nenek.
Nenek: Menghadapi penyakit kanker dan ingin menghabiskan waktu dengan keluarga.
Mui: Sepupu M yang mengorbankan banyak waktu untuk merawat kakeknya.

Nilai Waktu: Waktu tidak dapat dibeli atau kembali, penting untuk dimanfaatkan sebelum terlambat.
Kasih Sayang: Keluarga harus saling mendukung dan menghabiskan waktu bersama.
- Mempelajari arti cinta dan mengurus orang tua.

Kehidupan M:
- M berhenti sekolah untuk menjadi gamer tetapi tidak berhasil.
- Ibu M menginginkan M untuk mencari pekerjaan.
Penyakit Nenek:
- Nenek didiagnosis kanker stadium akhir.
- Ibu M menginginkan lebih banyak waktu bersama nenek.
- M awalnya acuh terhadap permintaan ibunya.
Transformasi M:
- Setelah mendengar cerita Mui, M bertekad untuk merawat neneknya.
- Memulai untuk menghabiskan waktu bersama nenek, walaupun awalnya dengan niat mencari harta.
Hubungan dengan Nenek:
- Perubahan hubungan antara M dan nenek mulai terbangun.
- M belajar tentang kesepian dan pentingnya memperhatikan orang tua.
Konflik Keluarga:
- Paman Kiyang mengambil uang nenek.
- M berjuang untuk melindungi nenek dan berusaha mencari keadilan.
Penerimaan dan Kehilangan:
- Nenek akhirnya meninggal setelah menghabiskan waktu bersama M.
- M menerima kenyataan dan belajar tentang makna kehilangan.

Keluarga dan Harapan: Harapan menjadi kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan menjaga hubungan.
Warisan Sejati: Warisan bukan hanya tentang harta, tetapi juga kenangan dan kasih sayang.
Pelajaran Hidup: Menyadari pentingnya menghargai waktu dan orang-orang terkasih sebelum terlambat.

Film ini memberikan banyak pelajaran tentang kehidupan, cinta, dan nilai dari waktu.
Mengajak penonton untuk merenungkan bagaimana mereka menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mereka cintai.