Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Apa kabar semuanya? Semoga sehat saja ya Amin Oke teman-teman sekalian Pada video ini saya akan menjelaskan tentang istiarah Usul isti'arah ini merupakan bagian dari pembahasan ilmu balagoh Secara bahasa isti'arah itu diartikan Peminjaman ya, atau meminjam Adapun dalam ilmu balagoh Isti'arah itu didefinisikan Ya tashbihun hudhifa ahadu torfaihi Fa'ala katuhal musyabbahah da'iman Istiaroh adalah tashbih yang dibuang salah satu torofnya Maka alakohnya adalah musyabah Atau karena ada unsur kesamaan selamanya Teman-teman sekalian istiarah ini merupakan bagian dari majaz Majaz itu kebalikan dari hakikat Kalau dikatakan majaz artinya suatu kata itu tidak difahami atau dimaknai secara leksikal atau secara makna kamus Melainkan makna yang lainnya Istiarah itu berbeda dengan kinayah dan juga majazmursal Kalau dalam majazmursal Itu alakohnya itu bukan karena musyabaha atau karena kesamaan gitu Sedangkan kalau kinayah itu tidak perlu ada alakohnya dan korinahnya Nah Kalau istiarah itu karena ada musyabah tadi jadi pada dasarnya istiarah itu adalah uslub tashbih yang dibuang salah satu torofnya yang dimaksud dengan torof itu adalah musyabah atau musyabah bihnya nah kalau belum faham tentang tashbih silahkan dilihat dulu di video sebelumnya karena kalau kita membahas istiarah tapi belum paham tentang tasbih ya lumayan agak sulit ya agak berat untuk itu tolong dipahami dulu tentang usup tasbihnya baru lanjut ke istiarah contohnya disini ada salah satu seri yang sering kita dengar ya tola'al badru'alayna dan seterusnya kemudian contoh yang kedua ro'aytu asadan fisuk yang artinya kalau tola'al badru'alayna artinya telah datang bulan purnama kepada kami yang kedua ro'aytu asadan visu saya melihat singa di pasar nah kata yang berwarna merah ini ini tidak diterjemahkan dengan makna leksikalnya atau makna kamusnya al-badu itu kan bulan asadan singa nah disini bukan makna aslinya badu disini bukanlah purnama tidak menerjemahkan Atau memahaminya itu Telah datang Purnama yang real Yang asli bukan Melainkan ini kan maksudnya Nabi Muhammad Kenapa menggunakan Kata Badru Karena pada dasarnya sebelumnya itu ada Usub Tashbih dulu Jadi asalnya Muhammadun Kalbadri Nabi Muhammad itu seperti bulan purnama Karena sama-sama menyinari, memberikan hidayah Dihilangkanlah salah satu torof dari tasbih itu Yaitu kata Muhammadnya sehingga tersisa jadi Tol'al badru alaina Yang kedua Ro'aytu asadan fisuk Asadan disini bukan singa asli ya Melainkan seseorang yang pemberani Karena dia saking berani dijuluki atau dipersamakan dengan seekor singa Bisa saja disini maksudnya Umar ke Asadin Jadi Umar itu seperti singa karena sama-sama pemberani Sehingga kita mengatakan Saya melihat singa di pasar Nah Asadan disini Bukan makna asli singa ya Melainkan orang yang memberani ya Salah satunya disini Umar Dalam istiarah ada rukun yang harus ada atau yang harus terpenuhi Pertama ada musta'ar minhu Yaitu kata yang dipinjam darinya atau musyabah bih Jadi kalau dalam tashbih itu ada musyabah bihnya Nah dalam istiarah disebut dengan musta'ar minhu Yang kedua ada musta'arlah Yaitu kata yang dipinjami untuknya atau musyabah Kemudian yang ketiga ada musta'ar Yaitu sifat yang dipinjau wajah tashbihnya Contoh disini Ro'aytu asadan fisuk Nah asadan disini sebagai musyabahbihnya Berarti kalau dalam isti'arah itu sebagai Musta'ar minhunya Sedangkan kata Umar atau lelaki yang pemberani Itu disebut dengan musta'arlah Sedangkan musta'ar atau sifat yang dipinjamkan adalah Sifat asyaja'ah atau pemberani Dalam istiaroh ada beberapa pembagian Pertama, dilihat dari segi korinahnya Istiaroh dibagi menjadi tosrihiah dan juga makniah Istiarah Tasrihiya adalah Tashbih yang dibuang Mushabbahnya, contoh Asalnya Muhammad Kalbadri Kata Muhammadnya atau Mushabbahnya Dibuang menjadi Atau tersisa Al-Badu saja Yang kedua istiaroh makniah adalah tashbih yang dibuang musyabah bihnya. Contoh disini. Was subh iza ta nafas. Dan subuh ketika bernasib.
nafas subuh kan enggak bernafas yang bernafas adalah manusia jadi disini asalnya adalah asubuh kalinsan jadi subuh itu seperti manusia karena yang bernafas itu kan manusia Nah, musyabahnya masih ada, musyababihnya dibuang, yaitu kata al-insan yang dibuang Kemudian, dilihat dari segi pembentuknya atau segi katanya yang terdapat istiaroh Maka, istiaroh terbagi menjadi asliah dan juga taba'inya Istiaroh asliah adalah istiaroh yang berupa isim jamin Contohnya, ro'aytu asadan dan fil fasli asadan merupakan isim jamil kalau istiarah kalau istiarah tab'iyah adalah istiarah yang berupa isim mushtaq atau fiil contohnya disini God asyairu bikos Tidak, Goroda itu artinya berkicau ya, Asyairah seorang penyair. Yang berkicau kan bukan penyair, tapi burung ya. Nah, Goroda di sini dimaknai bernyanyi. Atau menyanyi Bukan berkicau Karena geroda ini Merupakan fiil Maka istiarohnya disebut dengan istiaroh Tab'iyah Kalau dilihat Dari segi ciri-cirinya atau tanda yang muncul dalam istiaroh istiaroh dibagi menjadi murasyaha, mujarrada, dan mutlaka istiaroh murasyaha adalah istiaroh yang disebut disebutkan ciri musyabbah bihnya ya yang disebutkan ciri musyabbah bihnya contoh ulaika alladzim Ashtar wudola latabil huda famarobi hati jarot uhum hai hai Kata istarau artinya membeli.
Tetapi makna sini bukan membeli. Karena al-daulalah kesetanya itu bukan dibeli. Melainkan ikhtaru. Memilih. Nah.
Ikhtaru disamakan dengan istarau. Tandanya disini ada Robihat Artinya tidaklah untung atau rugi Nah kata rugi itu merupakan ciri dari Istarau Bukan dari Iktaru ya Yang namanya untung, rugi, laba gitu Itu merupakan tanda dari jual beli Nah karena Istarau itu kan merupakan musyababihnya Robihat adalah tandanya maka termasuk Istiarah Muresyaha Yang kedua istiaroh mujarodah Kalau istiaroh mujarodah adalah Istiaroh yang disebutkan ciri musyabahnya Contoh disini Ro'aitu asadan fil masjid Saya melihat Saya melihat singa di masjid Asadan ini merupakan musyabah bihnya Musyabahnya adalah seseorang yang pemberani Nah, disini ada kata fil masjid di masjid Kira-kira yang sering di masjid atau secara kelazimannya Yang berada di masjid itu singa atau seorang Tentunya orang ya, berarti merupakan tanda dari musyabahnya Karena disebutkan tanda-tanda dari musyabah maka termasuk istiarah mujarrada Kemudian yang ketiga Kemudian yang ketiga, isti'arah mutlakah. Nah, kalau yang ketiga ini, ini tidak disebutkan tanda keduanya. Baik itu tanda musyabah atau musyabah bihnya. Contoh di sini, wa'ttaba'u'l-muhyad.
Dan ikutilah cahaya yang diterunkan bersamanya Nah An-Nur ini disini tidak dimaknai cahaya yang sebenarnya Melainkan yang dimaksud adalah Al-Quran Dan pada ayat ini tidak disebutkan tanda dari An-Nur Ataupun dari Al-Quran Maka ini termasuk istiarah mutlakoh Oke, kalau belum paham silahkan diulangi aja dulu ya Sekarang kita latihan disini Ini ada ayat yang berbunyi فَاذَنْكُهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُعِي وَالْخَوْفِ Yang artinya Maka Allah merasakannya pakaian kelaparan dan ketakutan Oke, sekarang kita tentukan apakah ini termasuk isti'arah tasrihiyah atau makniyah termasuk asliyah atau tabaiyah kemudian termasuk murasyaha Mujarroda atau mutlakoh oke yang pertama dari segi korinahnya ini yang dibuang itu musyabah atau musyabah bihnya ya yang dibuang di sini adalah Hai musyabahnya kata Aljo ini bukanlah bagian dari libas ya enggak ada tuh jenis pakaian kelaparannya batin libas disini bukan makna aslinya ya melainkan yang sebenarnya adalah mengizahkan itu perasaan atau alam gitu rasa sakit berarti yang dibuang adalah musyabahnya karena ada yang dibuang adalah musyabahnya maka ini termasuk tasrihiyah Hai kemudian dari segi pembentuknya kata libasa ini termasuk isim mustaq atau isim jamit hai hai Ya isim jamin Karena isim jamin maka termasuk Istiarah asli Kemudian dari tandanya nih Apakah murasyah, mujarrada, atau mutlakoh Nah disini ada kata azako Azako itu artinya Memberikan rasa Atau merasakannya Karena merasakannya Rasa dengan libas itu kan gak nyambung ya atau yang sebenarnya kan kalau pakaian itu kan harusnya Allah memakaikannya bukan merasakannya berarti karena adhako ini merupakan tanda kelaziman dari alam atau rasa sakit dan alam ini merupakan musyabah karena yang disebutkan adalah tanda dari musyabah maka termasuk Istiarah Mujarroda Kalau seandainya disini ayatnya Allah memakai Kanya ya berarti Termasuknya merosyata tapi kan ada kok Termasuk Mujarroda Oke Terima kasih teman-teman telah Melihat video ini Sekian dan demikian untuk materi kali ini Kalau yang lebih lengkapnya Lagi silahkan lihat Di blog saya linknya ada Di deskripsi video ini Sekian dan demikian Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh