Catatan Kuliah: Gerakan Mahasiswa dan Represi
Represi terhadap Gerakan Mahasiswa
- Beberapa kampus tidak mengizinkan demonstrasi oleh rektorat.
- Gangguan dialami oleh aktivis mahasiswa, seperti Anas dari PMSI yang mengalami peretasan akun WhatsApp.
Kegiatan di Universitas Brawijaya
- Mahasiswa di UB menunjukkan keaktifan dan kritis terhadap isu-isu nasional.
- Prof. Anang Sujoko mengajak mahasiswa untuk tidak hanya protes mengenai UKT, tetapi juga kepentingan rakyat.
- Diskusi dengan Inayah Wahid dan Cianam Kompolnas menyoroti pentingnya evaluasi terhadap kinerja Wapres.
Isu-isu yang Dihadapi Mahasiswa
- Mahasiswa tertarik pada isu-isu yang menyangkut langsung dengan mereka, namun aktifisme masih dianggap rendah.
- Diskusi dan kerja sama dengan kelompok masyarakat sipil penting untuk memperkuat gerakan mahasiswa.
Tagar "Indonesia Gelap"
- Tagar ini muncul sebagai reaksi terhadap kondisi politik saat ini, dengan dua akun awal yaitu "bareng warga" dan "Budi Bukan Intel".
- "Bareng Warga" adalah akun yang berisi keresahan masyarakat, tidak terafiliasi dengan partai politik.
Kronologi Demonstrasi
- Mahasiswa melakukan demonstrasi dalam beberapa konteks, termasuk isu pajak PP12%, kabinet jumbo, dan ketidakadilan terhadap dosen.
- Demonstrasi di 17 Februari 2025 menunjukkan penyatuan suara dari berbagai kalangan.
Tuntutan Mahasiswa
- Mahasiswa menyusun tuntutan berdasarkan survei dan kajian, termasuk masalah UKT dan anggaran pendidikan.
- Ada diskusi mengenai revisi terhadap kebijakan makan bergizi gratis.
Reaksi Pemerintah
- Pemerintah mulai merespons aksi mahasiswa dengan pergantian menteri pendidikan tinggi, Satrio.
- Ada penugasan kepada menteri baru untuk meredam aksi demonstrasi.
Aksi Tandingan
- Muncul aksi tandingan yang dianggap didukung oleh pemerintah untuk melawan narasi "Indonesia Gelap".
- Aksi ini dianggap tidak kreatif oleh banyak pihak.
Respon dan Harapan
- Mahasiswa menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan politik.
- Ada kekhawatiran mengenai potensi krisis ekonomi dan tindakan represif dari pemerintah.
- Kesadaran baru di kalangan Gen Z menjadi harapan untuk masa depan demokrasi.
Kesimpulan
- Mahasiswa memiliki peran penting dalam mengkritisi pemerintahan dan menunjukkan harapan bagi demokrasi ke depan.
- Tindakan pemerintah dalam meredam kritik dianggap sebagai bentuk represi yang tidak demokratis.
Catatan ini mencakup berbagai aspek dari pergerakan mahasiswa serta respons pemerintah dalam konteks demokrasi dan hak-hak sipil.