📢

Gerakan Mahasiswa dan Represi Pemerintah

Feb 22, 2025

Catatan Kuliah: Gerakan Mahasiswa dan Represi

Represi terhadap Gerakan Mahasiswa

  • Beberapa kampus tidak mengizinkan demonstrasi oleh rektorat.
  • Gangguan dialami oleh aktivis mahasiswa, seperti Anas dari PMSI yang mengalami peretasan akun WhatsApp.

Kegiatan di Universitas Brawijaya

  • Mahasiswa di UB menunjukkan keaktifan dan kritis terhadap isu-isu nasional.
  • Prof. Anang Sujoko mengajak mahasiswa untuk tidak hanya protes mengenai UKT, tetapi juga kepentingan rakyat.
  • Diskusi dengan Inayah Wahid dan Cianam Kompolnas menyoroti pentingnya evaluasi terhadap kinerja Wapres.

Isu-isu yang Dihadapi Mahasiswa

  • Mahasiswa tertarik pada isu-isu yang menyangkut langsung dengan mereka, namun aktifisme masih dianggap rendah.
  • Diskusi dan kerja sama dengan kelompok masyarakat sipil penting untuk memperkuat gerakan mahasiswa.

Tagar "Indonesia Gelap"

  • Tagar ini muncul sebagai reaksi terhadap kondisi politik saat ini, dengan dua akun awal yaitu "bareng warga" dan "Budi Bukan Intel".
  • "Bareng Warga" adalah akun yang berisi keresahan masyarakat, tidak terafiliasi dengan partai politik.

Kronologi Demonstrasi

  • Mahasiswa melakukan demonstrasi dalam beberapa konteks, termasuk isu pajak PP12%, kabinet jumbo, dan ketidakadilan terhadap dosen.
  • Demonstrasi di 17 Februari 2025 menunjukkan penyatuan suara dari berbagai kalangan.

Tuntutan Mahasiswa

  • Mahasiswa menyusun tuntutan berdasarkan survei dan kajian, termasuk masalah UKT dan anggaran pendidikan.
  • Ada diskusi mengenai revisi terhadap kebijakan makan bergizi gratis.

Reaksi Pemerintah

  • Pemerintah mulai merespons aksi mahasiswa dengan pergantian menteri pendidikan tinggi, Satrio.
  • Ada penugasan kepada menteri baru untuk meredam aksi demonstrasi.

Aksi Tandingan

  • Muncul aksi tandingan yang dianggap didukung oleh pemerintah untuk melawan narasi "Indonesia Gelap".
  • Aksi ini dianggap tidak kreatif oleh banyak pihak.

Respon dan Harapan

  • Mahasiswa menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan politik.
  • Ada kekhawatiran mengenai potensi krisis ekonomi dan tindakan represif dari pemerintah.
  • Kesadaran baru di kalangan Gen Z menjadi harapan untuk masa depan demokrasi.

Kesimpulan

  • Mahasiswa memiliki peran penting dalam mengkritisi pemerintahan dan menunjukkan harapan bagi demokrasi ke depan.
  • Tindakan pemerintah dalam meredam kritik dianggap sebagai bentuk represi yang tidak demokratis.

Catatan ini mencakup berbagai aspek dari pergerakan mahasiswa serta respons pemerintah dalam konteks demokrasi dan hak-hak sipil.