Transcript for:
Perayaan Tahun Baru Hijriah: Semangat Hijrah

Bismillahirrahmanirrahim asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillah alhamdulillahiabbil [Tepuk tangan] alamin dewan Hakim yang arif dan bijaksana para hadirin yang berbahagia Calon Penghuni Surga Pada kesempatan kali ini Izinkanlah kami menyampaikan syarahan yang bertema perayaan tahun baru Hijriah kita bangkitkan Spirit hijah Kema perayaan saling bersahutan di timur dan di barat di utara dan di Selatan toa-toa yang memekakan suara petasan S berganti bertebaran dengan suara riak-riak anak kecil dengan suatu permainan di denganana sawatan ama m itulah Day magis Muh yang kegembiraannya barangkali menghiasiat muslim Indonesia Allah subhanahu wa taala berfirman dalam Alquran surah Al Imran ayat 140 yang menerangkan tentang ep Danan manus untuk itu hadirin marilah kita dengarkan lantunan Quran surah Ali Imran ayat 140 yang akan dilangkungkan oleh Qoriah kami [Tepuk tangan] auubillahiminasyaitanirjim bismill [Musik] [Tepuk tangan] [Musik] irahmanirahimumumq [Musik] [Tepuk tangan] [Musik] amlaas waliamahina amanu watqumq wallahu la [Tertawa] yuhibbudimin Aku berlindung kepamu Ya Allah dari godaan setan yang terkutuk dengan menyebut namaamu Ya Allah yang maha pengasih maha peny jika kamu mendapatkan luka pada saat Perang Uhud maka mereka pun akan mendapatkan luka yang serupa dan pada masa kejayaan dan kehancuran itu kami pergilirkan di antara manusia agar mereka mendapat pelajaran dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman dengan orangorang kafir dan sebagian kamu dijadikannya kubur sebagai Syuhada dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim dalam ayat tersebut Allah subhanahu wa taala menjadikan perkulian waktu sebagai tolak ukur konsistensi keimanan manusia dengan demikian perbedaan refleksi yang ditunjukkan setiap manusia menandakan perbedaan keimanan mereka hadirin yang berbahagia merayakan tahun baru Hijriah adalah hal yang wajar ritus tahunan ini tidak hanya dilakukan oleh umat Islam melainkan di era gempuran doktrinal modernisasi danemuan teknia gelut dengan umat-umat lain di dunia terdapat renungan eksploratif baik dalam rajutan historis nilai sosiologis dan dasar teologis secara historis momentum perayaan tahun baru Hijriah adalah suatu perubahan bisa dilihat dari peradaban Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang ditandai dengan perjalanan hijrah beliau dari kota Mekah ke Kota Madinah hijrah Nabi yang dihubungkan dengan penangkalan tahun baru Hijriah merupakan suatu merupakan suatu dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia itu adalah fakta imparsial yang diakui secara aksiomatik tanpa hingga pada akhirnya peradaban masyarakat madani pun terbentuk dari umat yang senantiasa berelut dengan konservatisme mistikal berubah menjadi umat yang rasional dan profesional dari literatur budaya mengikat dan meng berubah menjadi umat yang membaca dan menul secara tek Maun konte dan dari perud monarki berubah menjadi umat yang musyawarah dan demokrasi Adapun secara sosiologis dan peribadatan perayaan tahun baru Hijriah adalah perayaan peribadatan kemanusiaan tidak hanya ritus-ritus yang disyariatkan makna dan hakikat yang terkandung dalam perayaan tahun baru Hijriah memberikan impresi sosial yang cukup baik Adapun secara teologis terdapat literatur tek- keagamaan ayat maupun hadis yang menerangkan tentang urgensi waktu salah satunya marilah kita dengarkan lantunan Alquran surah alasayak S sampai yang akan dilantunkan oleh qah bismill irahim wal asr wal Asri [Tepuk tangan] [Musik] [Musik] inalirin in amanu [Musik] waihat [Musik] watiwhaqqi ulim dengan menyebut nama-mu Ya Allah yang Maha mengasih maha penyayang Demi Masa sungguh manusia di kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan serta saling menasehhati untuk kebenaran dan saling menasehhati untuk kesabaran Maha Benar Allah atas segala firmannya secara literaturnya dan secara umum dinisbatkan pada sumpah kosam Tuhan yakni demi masa Allah subhanahu wa taala menjadikan masa dalam al-qur'an surah tawasr sebagai pijakan autentik dari firman-firmannya terhadap seluruh manusia itu menandakkan bahwa waktu adalah bagian dari Daris yang dimuliakan dewan Hakim yang arif dan bijaksana para hadirin yang berbahagia Calon Penghuni Surga Amin dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa