Transcript for:
Bisnis Drifting: Peluang dan Strategi

Kalau drifting, kalau menurut saya pribadi yang dulunya barang second itu kesannya direndahkan, sekarang malah lebih keren daripada bicara second atau bekas pakai. Kalau untuk kesulitan menjual pasti ada, maksudnya nggak cepat laku itu pasti. Tapi kita yakin pasti laku, meskipun kapan nggak tahu. Terima kasih. sering interaksi, kita sering ngobrol, justru pembeli kita malah menengah ke atas. Banyak yang para pejabat, atau mungkin yang mereka berseragam ASN, itu juga banyak. Menurut saya pribadi, saya optimis bisnis ini dibunuh gimana pun tidak akan mati, karena permintaan pasar, kebutuhan pasar. Perkenalkan nama saya Taufik Hidayah Kita usaha untuk istilah kerennya sekarang barang drifting Mulai dari pakaian, jaket, topi, tas, telana dan masih ada banyak lagi Sebelum ke drifting saya kerja di klinik. Ya saat itu kan gini, taruh aja aku lulus. Kalau pengen dapat kerjaan di Boyolali, otomatis kan harus pengalaman, harus gini. Yaudah, saya punya mental. gini aja, ada tawaran kerjaan, yaudah berangkat. Udah gitu aja. Kita berulus kuliah, mau kerja ditanya pengalaman kerja. Tempatnya kan nggak ada. Nah, akhirnya dapat ada lowongan kerjaan, ditangerang tanpa menanyakan itu, yaudah berangkat. Setelah berangkat ke sana, ya ada aja jalannya. Kurang dari gaji sesuai profesi, akhirnya terciptalah drifting. Bisa dibilang tahun 2010-an, konsumsi pribadi, setelah menginjak Tarawaca 2011, kita mulai jualan online di Tangerang, waktu akunya masih ngerantok. Akunya kan hobinya, naik gunung terkadang kita untuk mencari jaget-jaget outdoor atau jaget gunung itu kan kita juga untuk lokal kurang menarik atau mungkin kurang fungsinya kita mainnya awalnya di pasar saya kenal mendapatkan Setelah itu yaudah berkelanjutan lama-kelamaan kita punya barang kok barang over Ya media sosial kita gunakan kita maksimalkan untuk jualan lah Alhamdulillah responnya bagus saat itu Abis itu mulai masuk ke online itu 2011 akhir November kalau gak salah Mulai jualan di Facebook, BBM gitu Kalau mau buka offline 2016 Karena jenuh di rumah sakit nyalahin tas pulang kerja kayak gini pulang kerja kayak gini ya udah akhirnya ya sewa tempat 4x6 diisi barang ya Alhamdulillah ada respon awal buka offline kalau untuk offline di Belali juga Belali dengan ukuran 4x6 itu bisa dibilang seminggu ada yang datang taruh aja delapan orang dan Alhamdulillah itu sehari enggak ada yang datang sering tapi online-nya Alhamdulillah ada orderan kalau online aku kenapa namanya kau murid Urbanis ya karena saya dulu dari desa ke kota. Awalnya untuk menambah kesibukan jadi sampingan. Hai kalau bicara kalimat drifting itu menurut saya kalau menurut saya pribadi enggak pengaruh di di barang itu enggak ngaruh cuma kalau untuk orang lebih mengenal lebih mengenal akhirnya sama melihat harga yang dulunya barang second itu kesannya direndahkan sekarang malah lebih lebih dikenal Kalau perbedaan dari sudut pandang orang Alhamdulillah lebih positif Karena lebih familiar Lebih keren daripada bicara second atau bekas pakai Lalu untuk bicara awalnya, awalnya aku lebih fokus main di barang-barang yang brand odor. Tapi berjalannya waktu permintaan pasar. Pertama permintaan offline sama di online. Karena gini, kadang kita jenuh juga. Jangan jual untuk jual barang-barang yang brand order, akhirnya meranjak ke casual, ke barang-barang army, ke barang spot, kayak gitu. Ya kalau untuk referensi brand, itu kita ya juga sambil belajar, sambil mengikuti alur pasar. Untuk belajar, paling ya ini aja, kita kan kayak jualan di media sosial, oh permintaan di pasar online itu baru apanya, atau mungkin kalau di offline banyak yang bertanya, brand ini, model ini, bahan ini kayak gitu ya akhirnya yang awalnya waktu kita nyolter gak kita ambil ya jadi kita ambil akhirnya ya udah untuk service yang bertanya itu tadi gitu terkadang yang bertanya itu kan juga ninggalin nomor HP atau apa gitu paling kita kerjasama sama orang-orang yang jualan di pasar pedagang di pasar bongkar bal kita nyolter dalam satu bal ambil taruh aja misalnya jaket Berat 100 kilo, isi jaket taruh aja 140, kita kesepakatan akunya ambil 30 potong dari sekian barang itu tadi. Kita sama-sama tau lah maksudnya, harga bal sekian, istilahnya mboking atau nyoltir gitu kan. Ya paling gak setengah harga bal, biasanya kayak gitu. Jadi kita memainkan barang sedikit, tapi kualitasnya jelas daripada kita mau ngerbal untuk... Komposisi isinya gimana? Ya kucing dalam karung. Kalau untuk modal kita ngalir, karena maksudnya ngalir itu pertama sesuai kebutuhan saya pribadi. Habis itu ya karena waktu ngerantau sebatas sampingan, terkadang kita di pasar dapat barang atau tidak. Jadi modalnya bisa dibilang ya nggak jelas juga, tapi kalau dimainkan rata-rata. Dalam sebulan paling ya saat itu karena barang juga belum begitu mahal, belum begitu populer kayak istilah sekarang drifting ini, sebulan taruh aja gak nyampe 5 juta kita udah dapet alhamdulillah lumayan banyak barang. Omset kotor keuntungan gitu ya, kalau dulu bisa dibilang taruh aja 100 bahkan 150 persen pasti dapet karena ya kembali ke market kita. Omset per bulan bisa dibilang untuk offline taruh aja sekitar 4 juta kali 30 hari dah gitu aja. Kesulitanya jelas barang per bis sama barang impor yang bisa dibilang barang impor ilegal. Jadi tidak setiap orang juga mungkin bisa menciptakan link itu. Link dari kita bisa nyotir, bisa booking. Atau mungkin kita mendapatkan balnya dari mana, dari kota mana, itu pasti. Sama kalau barang perpis kayak gini, bisa dibilang media atau tempat hanger ataupun yang lain, seberapapun bisa dibilang kurang karena barang perpis. Kita pengennya semua barang kita pajang, tapi nyatanya karena tempat, akhirnya ya sudah. Kalau untuk kesulitan menjual, pasti ada. Maksudnya nggak cepat laku itu pasti, tapi kita yakin pasti laku meskipun kapan nggak tahu. Ya kalau dibilang justru kalau pembeli di offline ya, karena kita sering interaksi, kita sering ngobrol, bahkan kita ngopi bareng gitu. Justru pembeli kita malah menengah ke atas. Banyak yang para pejabat gitu juga, atau mungkin yang mereka berseragam ASN itu juga banyak. bagi mahasiswa anak muda gitu banyak juga cara penyampaian terkadang kita menghargai taruh aja mas, aku pasti bero tau kayak-kayak itu justru mana kita kasih justru kalau mereka sok-sokan, ya gak apa-apa ya taruh aja sama, oh lah barang kayak gini, kayak gini ya misalnya, sama yang bilang ini ah barang kayak gini gitu tapi ini dipegang terus udah menyacat barang ini tapi digondeli terus, udah malah gak takut, karena emang ya ini tadi pegangan kita, barang per piece jadi belum tentu bisa diakses di tempat lain, seandainya bisa diakses di tempat lain pun mungkin beda ukuran beda warna, atau mungkin beda brand kalau Menurut saya pribadi, saya optimis taruh aja 5 bahkan 10 tahun ke depan masih jalan, insya Allah berkembang. Hampir setiap tahun pasti ada berita ya larangan atau mungkin barang disita di... Kota ini, di pulau ini, pasti ada. Akhirnya barang nggak masuk atau gimana, nanti yaudah di pasar ada lagi, kayak gitu aja. Itu yang saya maksud ngalir aja. Karena itu bisa dibilang sudah isu tahunan. karena apa ya mungkin karena udah permintaan pasar akhirnya yang mungkin bos-bos besar yang disana terbentur sama aturan akhirnya aturan bisa dinegoisasi tidak menutup kemungkinan akhirnya tetap barang masuk bisnis ini dibunuh gimana pun tidak akan mati karena permintaan pasar