Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah wassalatu wassalamu'ala rasulillah Sayyidina Muhammad Ibn Abdillah Wa'ala alihi wassalamu'ala amma ba'du Baiklah adik-adik sekalian yang dirahmati Allah SWT Pada kesempatan kali ini Mari kita lanjutkan kuliah kita Yang mana pada kesempatan kali ini Kita akan membahas tentang aliran Jabariyah dan Kodariyah Nah, aliran ini identik dengan pendapat mereka yang mengatakan bahwasannya perbuatan manusia itu ada yang memang semua perbuatan manusia dipaksa oleh Allah, ketentuannya dari Allah. Ada juga aliran kodariah yang mana mereka berpendapat bahwasannya perbuatan manusia itu adalah tidak ada intervensi dari Allah SWT. Jadi kita bebas mengerjakan apapun, tidak ada pengaruh ataupun hubungan dengan Allah SWT.
Nah, bagaimana kelanjutan dari penjelasannya? Jangan lupa ya, saksikan videonya sampai habis, dan mari kita mulai kuliah kita pada kesempatan kali ini. Nah, aliran yang akan kita bahas sekarang adalah aliran Jabariyah yang mana aliran ini kita akan membahas secara ringkas yaitu dari sejarahnya, kemudian tokoh-tokohnya, kemudian kelompoknya kemudian juga pemikirannya sebab-sebab munculnya dan lain sebagainya yang mana aliran ini juga termasuk yang diwaspadai dan masih berkembang sampai sekarang serta aliran ini tidak ada yang namanya Jabariyah itu sekarang tidak ada tapi alirannya atau yang mirip dengan Jabariyah ini masih berkembang dan ada di beberapa tempat sampai sekarang nah, maka Yang pertama adalah sejarah munculnya. Aliran Jabariyah muncul di masa pemerintahan dinasti Umayyah berkuasa.
Kondisi sosiologis masyarakat sangat mendukung sehingga kelompok ini muncul. Paham ini dikenal dengan sebutan fatalism atau great destination. Nah ini istilah dalam ilmu fisafatnya atau dalam istilah Inggrisnya yang namanya Jabariyah.
Jabariyah ini munculnya pertama kali muncul memang di zaman dinasti Umayyah. Dan memang ya secara pas secara tahun atau secara tanggal kalender ya belum tahu. Tidak ada yang bisa memastikan. Nah kemudian aliran Jabariyah pertama kali dicetuskan oleh Ja'at bin Dirham.
Namun dalam sejarah tertulis bahwa penyebar paham ini adalah Jaham bin Sofwan. Jaham bin Sofwan sama Ja'at bin Dirham Yang lahir di kota Samarkan, Khorasan, Iran dan menetap di Irak Jadi yang pertama yang mencetuskan itu adalah Ja'at bin Dirham Dan yang menyebarkan itu adalah Jaham bin Sofwan Sofwan, hampir sama ya ya mungkin harus terbiasa dengan istilah-istilah seperti ini ya yang mana Jaham bin Sofwan ini adalah orang samarkan khorosan Iran dan menetap di Irak Jaham adalah seorang seorang budak yang sudah dimerdekakan atau mawali dan menjadi murid Ja'at bin Dirham lalu menjadi da'i dan fasih dalam berorator aliran ini dimulai di kota Tirmidh atau Iran Utara dan dikenal dengan nama dan dikenal juga dengan aliran Jahmiyah karena dinisbatkan kepada Jahm bin Sofwan inilah awal mula munculnya Faham Jabariyah Nah, mulai munculnya Faham Jabariyah Nah, sebelum Sampai kepada Ja'ad bin Dirham Ja'ad bin Dirham ini kan yang Menyentoskan, kemudian Diajarkan ke muridnya Jahem Nah, Jahem inilah baru yang menyebarkan Dalam tubuh umat Islam Nah, tapi bagaimana Ah Kondisi atau status dari aliran tersebut atau cara berpikir ini, Jabariah ini. Nah, paham ini diduka berasal dari filsafat Yunani yang didirikan oleh Zeno dari kota Sitium pada tahun 3011. Masyahi yang kemudian dikembangkan oleh para pengikutnya yang disebut dengan Stoisis atau Rawakiyun jadi memang paham Jabariyah ini ada di selain umat Islam paham-paham Jabariyah Jabariyah ini yang itu awal munculnya ternyata dari Yunani nah gitu ya dari Yunani kemudian selanjutnya berawal dari filsafat Yunani mulai diadopsi oleh bangsa Persia jadi filsafat Yunani yang apa namanya didirikan oleh Zeno tadi itu diadopsi oleh bangsa Persia konsep yang dijadikan dasar adalah bahwa segala sesuatu yang bergerak... pasti digerakkan oleh sesuatu.
Konsep ini dikaji oleh Iban Ibn Usam'an, seorang Yahudi Syam, yang kemudian disampaikan dan dipahami serta diakini oleh Ja'ad bin Dirham, yang tidak lain adalah guru dari Jaham bin Sofwan. Jadi memang da'wahnya dari Yunani, kemudian diadopsi ke Persia, kemudian dari Persia ini dipelajari oleh seorang Yahudi namanya Iban bin Usam'an, kemudian diajak. mengajarkan kepada jahat bin dirham dan jahat bin dirham mengajarkannya kepada jaham bin Sofwan pendapat lain mengatakan bahwa kemunculan paham Jabariyah terpengaruh dari paham ajaran Yahudi dan Nasrani yaitu Yahudi sekte puroh dan agama Nasrani bersekte yakubiah jadi ada pendapat lain yang mengatakan bahwasannya paham Jabariyah ini terpengaruh dari paham Yahudi bukan filsafat jahat bin dirham Dari ajaran Yahudi dan Nasrani.
Yang dari sektor Kuro dan sektor Yakubiah. Sebab-sebab munculnya. Yang pertama.
yang pertama yaitu faktor internal umat Islam faktor internal umat Islam yaitu Al-Quran dan hadits nah mereka menafsirkan dan berpedoman pada beberapa ayat secara tekstual yaitu Al-Quran surat as-sofat ayat 96 nah yang mana ayat ini berbunyi wallahu kola qokum wa ma ta'malun Allah lah yang menciptakan kamu dan perbuatan kamu Kemudian yang kedua adalah Al-Quran Surat Al-Anfal ayat 17 Yang mana dalam ayat ini Allah SWT berfirman Bukanlah engkau yang melontar waktu kau melontar tapi Allah lah yang melontar Nah ada juga Mereka juga berpedoman dalam Al-Quran Surat Al-Hadid ayat 22 dan juga Surat Al-Komar ayat 49, Surat Arum ayat 40, dan Surat Al-Quran Surat Ashura ayat 12. Nah inilah yang dijadikan. landasan yang dijadikan perdoman bagi sekte Jabariyah dan juga hadits Nabi yang mengatakan malaikat diperintah menulis empat ketetapan Rizki ajal amal dan nasib celaka atau bahagia Hai hadits riwayat Imam Bukhari dan muslim Nah inilah yang menjadi apa namanya eh yang menjadi perujukan ya, yang mana tadi saya saya bacakan hanya satu dua ayat yang paling depan sehingga ayat-ayat yang lain itu bertendensi atau memberikan pemahaman yang hampir sama yaitu intinya adalah Apa yang dikerjakan oleh manusia itu semuanya adalah keterpaksaan atau istilahnya kita itu digerakkan oleh Allah. Jadi kita itu tidak berbuat itu digerakkan oleh Allah. Bukan bergerak sendiri ataupun ada campur tangan atau ada 50-50.
Maksudnya, Allah memberikan kekuatan. dan kita diberikan ikhtiar atau usaha untuk bergerak tapi kalau Jabariyah ini memang ya, dia itu intinya berpendapat bahwasannya perkuatan kita, baik buruk ataupun jelek, itu adalah hasil atau memang sudah menjadi ketetapan Allah sehingga kita tidak bisa menghindarinya selanjutnya adalah faktor eksternal, yaitu adanya bukti dalam Al-Quran, Surat An'am ya ayat 148 bahwa kaum musyrikin melontarkan gagasan Jebariyah untuk membuat alasan bahwa kekafiran dan dosa-dosa yang mereka lakukan atas kehendak Allah. Upaya mereka untuk berkelit Jadi dalam Al-Quran Surat Al-An'am Ayat 148 ini Kaum musrikin itu Dia mencari-cari alasan Mencari-cari alasan Bahwasannya dia itu Tidak mau masuk Islam tidak mau masuk Islam dan mempertahankan kekafirannya dia nyari-nyari alasan saja untuk berkelit supaya apa? supaya tidak masuk ke dalam Islam, tidak menjadi pengikutnya Nabi Muhammad SAW kemudian yang Yang ketiga, berdasarkan geokultural bangsa Arab, menurut Ahmad Amin dan Harun Nasudiyan, bangsa Arab hidup di tengah-tengah gurun pasir sahara yang ganas, sehingga berpengaruh pada cara dan pola hidup mereka. Gimana cara dan kuliah hidup mereka?
Yaitu ketergantungan mereka pada gurun sahara yang ganas membuat dan memunculkan sikap penyerahan diri kepada alam. Jadi memang karena mereka itu tidak dibekali dengan pengetahuan yang mumpuni, teknologi yang canggih, harus hidup di tengah gurun sahara yang minim air, tidak ada fasilitas apa-apa, kemudian panas, terik. Kalau malam juga kadang panas, kalau dingin ya dingin sekali.
Mereka itu membuat segala sesuatu yang susah, mau bikin baju ya agak susah, mau istilahnya mendapatkan asupan makanan yang banyak, yang bervariasi juga susah. Makanya mereka istilahnya itu secara genetik cenderung pasrah. Pasrah kepada alam, alam ini mau berbuat apa silahkan.
Kita ngikut saja, mati ya mati, hidup ya hidup, kalau memang mati ya mati. Mereka kayak-kayak tidak ada kesempatan, tidak ada ikhtiar untuk bertahan, untuk membuat alat ataupun obat-obatan ataupun makanan untuk bertahan di tengah gurun padang pasir. Nah maka jika...
sikap penyerahan diri kepada alam inilah salah satu faktor yang mana paham jabariyah ini juga muncul dalam tubuh umat Islam, selain ya sejarah tadi. Nah kemudian, Apa itu Jabariyah? Nah, sekarang kita bahas apa itu Jabariyah.
Istilah Jabariyah berasal dari Jabaro, yang berarti memaksa atau mengharuskan melakukan sesuatu. Secara terminologis, Jabariyah diartikan dengan aliran yang berkeyakinan bahwa tidak adanya perbuatan manusia secara hakikat dan menyenderkan perbuatan tersebut kepada Allah SWT sehingga perbuatan hanya terjadi dengan kudret dan irodatnya nah jadi yang sudah saya sebutkan tadi bahwasannya Jabariyah ini dari bahasa Arab ya yang berarti memaksa Berarti kalau memaksa bahwasannya aliran yang berkeyakinan ini itu mengatakan tidak adanya perbuatan manusia secara hakikat. Jadi hakikatnya kita itu tidak berbuat apa-apa, yang menggerakkan kita itu Allah. Dan menyandarkan itu cuma kepada Allah.
Segala perbuatan hanya terjadi dengan kutret dan irodat Allah. Jadi segala perbuatan kita, baik itu dosa, baik itu kebaikan, apapun itu, baik muslim ataupun kafir, apapun itu, itu semua digerakkan oleh Allah. Kalau gitu enak ya.
Kalau gitu kan enak. Itu kan semua terjadi dengan kutret dan irodat Allah, dengan kekuasaan dan kehendaknya Allah. Jadi kita itu tinggal digerakkan. Dan kita mau zinaidik. digerakkan gitu ya kita mencuri ya digerakkan gitu ya sudah mau kita akan digerakkan sama Allah Nah, kita mau berbuat seenak sendiri juga, digerakkan Allah, gitu kan.
Akhirnya semuanya, ya sudah, kita kan digerakkan seperti ini, kita pengen apa itu digerakkan Allah, gitu kan. Inilah paham-paham yang termasuk menyimpulkan. selanjutnya manusia tidak memiliki kudrat dan irodat manusia hanya merupakan wadah bagi yang digandaki Allah manusia tidak mampu melakukan sesuatu di dalam aktivitas manusia terpaksa karena tidak tidak memiliki kemampuan, kehendak, dan kebebasan.
Pahala dan siksa serta kewajiban merupakan keterpaksaan seperti semua perbuatan. Jadi ini lebih jauh lagi ya. Misalnya nanti kita itu masuk neraka atau masuk surga itu, kita tidak punya pilihan gitu loh. Kita ya sudah, kalau kamu ditakdirkan masuk neraka, ya masuk neraka. Kalau masuk surga, ya masuk surga gitu loh.
Kayak ini ngapain? Sholat. Terserahkan, ya kan kita kan kehendaknya Allah gitu loh. Semuanya.
Semuanya atas kehendak Allah Semua dijalankan oleh Allah Nah kayak ginilah Karena manusia itu kan Menurut aliran ini kan terpaksa Terpaksa melakukan sesuatu Terpaksa melakukan sesuatu Nah seperti inilah yang berbahaya Berbahaya dan Sedikit demi sedikit Akan meracuni Akidahnya umat Islam Kemudian selanjutnya adalah Menurut Saharastani, Jabariyah dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bagian kelompok ekstrim dan moderat. Jadi, ada yang Jabariyah ini ekstrim dan moderat. yang pertama adalah Jabariha Ekstrim tokohnya adalah Ja'ad bin Birham dan Jaham bin Sofwan ini hampir-hampir sama namanya aja namanya Ja'ad, Ja'ad itu biar gampang Ja'dun gitu ya Jadun dan juga ada Jahem Sehingga kelompok ini dinamakan Jahmiyah Jadi karena yang menyebarkan adalah Jahem bin Sofwan Maka ada yang mengatakan kelompok ini namanya Jahmiyah Yang kedua Jabariyah Moderat Moderat itu tidak ekstrim, kebalikan dari ekstrim Moderat itu tidak mudah mempunyai seorang lain kafir Kemudian yang tidak sama dengan pemahamannya itu kafir Atau halal dibunuh kemudian halal juga darahnya, dan moderat itu lebih, dia lebih tengah-tengah pemikirannya, tidak ekstrim, tidak terlalu kanan atau tidak terlalu kiri. Jadi nanti ada beberapa pendapatnya Jabariyah moderat ini yang hampir sama dengan kita, yaitu Al-Sunnah wal-Jamaah. Tokohnya Jabariyah moderat adalah Husein bin Muhammad Al-Najjar, dan juga ada namanya At-Tirol, sehingga kelompok ini disebut Najariyah, atau Al-Najjar.
An-Najariyah. Jadi, Hussein bin Muhammad An-Najariyah inilah, dan Ziror inilah muncul aliran Jabariyah yang moderat. Kemudian selanjutnya adalah pemikiran Jabariyah.
Apa saja sih sebenarnya di dalam kelompok Jabariyah ini, mereka itu apa sih yang mereka pikirkan? Apa sih yang mereka yang bikin mereka itu tidak sama dengan kita itu apa? Pertama adalah segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauan sendiri Tapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya Seperti pencurian Maka perbuatan mencuri itu bukan diri-diri karena kehendak manusia itu sendiri Tapi itu muncul karena kodok dan kodar dari Allah Itu muncul karena ketetapan dari Allah Yang menghendaki demikian Bayangin kita nyuri Ya kan? Tapi karena kelompok ini mengatakan kita itu orang yang terpaksa dan dipaksa, maka kita mencuri itu adalah sudah ketetapan dan ketentuannya.
Padahal kalau masalah mencuri itu kan bisa saja dia itu jadi mencuri, bisa saja juga tidak. Karena ada faktor-faktor nanti. Tapi sebenarnya mencuri itu dalam syariat sudah suatu dosa yang besar.
Haram hukumnya. Dan kita diperintahkan untuk menghindari dan menjauhi sejauh-jauhnya. Tapi di sini, karena itu sudah menjadi ketetapan Allah, sudah menjadi kehendaknya Allah, maka ini dianggap bukan kita yang melakukan, tapi kita itu hanya digerakkan mencuri.
Nah, lanjut, manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Tidak mempunyai. mempunyai kehendak sendiri dan tidak mempunyai pilihan.
Itu enak, ini mau berbuat apa saja, loss, misalnya gitu ya, karena apa? Merasa kita itu dipaksa, kita itu digerakkan oleh Allah, terserah Allah, kayak wayang lah kita ini, kayak wayang yang digerakkan oleh dalang. Selanjutnya adalah yang kedua, surga dan neraka tidak kekal, tidak ada yang kekal selain Tuhan. Nah ini hampir sama dengan muktasilah yang kemarin kita bahas, hampir sama ya ini ya, surga dan neraka tidak kekal.
Nah kemudian yang ketiga adalah, adalah kalam Tuhan adalah makhluk Allah Maha Suci dari segala sifat dan keserupaan dengan manusia seperti berbicara, mendengar, melihat. Begitu pula Tuhan tidak dapat dilihat dengan indera di akhirat kelak. Jadi, bersama juga dengan Jabariyah, bahwasannya kalam Tuhan atau firman Allah, itu adalah makhluk.
Makhluk itu istilahnya, dia sebelumnya tidak ada, terus jadi ada. Itu makhluknya. Kalau Allah itu kan ada.
Sebelum Allah apa? Ya, tidak ada sebelum Allah. Ya Allah itu.
Karena yang menciptakan waktu, ya Allah. Yang menciptakan ruang, ya Allah. Kalau kita masih berani. Sebelum Allah siapa?
Karena sifatnya Allah itu Kodim, tidak ada Awalnya, jadi Allah itu tidak ada awalnya Maka Allah Maha Suci dari segala Menurut Jabariyah Firman Allah Firman Allah itu Adalah makhluk Karena firman Allah itu adalah sifat Sifatnya Allah Dan sifatnya Allah, itu bukan Allah itu sendiri bukan dirinya Allah itu sendiri bukan, nah maka mereka itu sebenarnya tujuannya baik ingin mensucikan Allah dari keserupaan serupaan dengan makhluknya. Tapi mereka lupa juga bahwasannya syarat ketuhanan, intinya. Syarat sesuatu itu bisa dijadikan Tuhan. Itu kan harus mempunyai sifat. Sifatnya itu apa?
Ya sama, kita berbicara, mendengar, melihat. Kalau tidak begitu, gimana mau tahu? Karena itu kan semua sifatnya. Nah malah bermikiran cabar. berakhir ini tidak mengakui ada sifat itu dalam dirinya Allah.
Karena kalau sifat, nanti juga kodim. Kodim itu belum ada awalnya. Sedangkan melihat, berbicara, mendengar, itu sama dengan makhluk, menurut mereka itu tidak pantas dinisipatkan kepada Allah.
Kalau menurut kita, itu kan memang seorang Tuhan itu harus berfirman, harus mendengar. Dengar, harus melihat. Kalau tidak begitu kan tidak tahu nanti.
Tidak tahu apa yang, tidak mengetahui segala seluruh beluk apa yang terjadi, baik itu dalam pada manusia ataupun pada makhluknya yang lain. Kemudian begitu juga, pula Tuhan tidak dapat dilihat dengan indera akhirat telah. Nah ini sebenarnya mereka juga hampir sama dengan Muqtazilah ya. Menurut mereka itu, Tuhan atau Allah tidak dapat dilihat dengan indera di akhirat telah.
Ya itu istilahnya beginilah Mau bisa melihat atau tidak Itu sebenarnya kan ya Kuasanya Allah Kalau mereka berpendapat bahwasannya Dia kan istilahnya langsung memponis Si Jabariya langsung memponis Bahwasannya Tuhan tidak dapat dilihat Tapi kan masalah dilihat atau tidak Bisa dilihat atau tidak Itu terserah Allah Kalau Allah ingin kita bisa melihat Ya pasti akan diperlihatkan Baik itu dengan entah benar dengan mata atau entah dengan hati ya kan entah dengan perangkat yang lain mungkin ya karena Allah kasih nanti kan kita enggak tahu nah kemudian selanjutnya adalah kalam atau Alquran Tuhan adalah makhluk jadi Alquran itu menurut menurut Jabariyah ini adalah makhluk Allah masuk dari segala sifat dan keserupaan dengan manusia seperti berbicara mendengar dan melihat inilah pemikiran Jabariyah mereka itu intinya tidak mau memberikan sifat atau menyematkan sifat yang sama dengan makhluk kepada Allah makhluk itu kan ya makan yang minumnya berbicara kemudian mendengar melihat kemudian dan lain sebagainya yang layak bagi Allah Kemudian selanjutnya adalah bahwa Allah tidak dapat dilihat dengan indera di akhirat pelayanan. 5 ini adalah ajaran pokok pemikiran Moktas Jabariyah karena apa? ya hampir-hampir sama dengan Moktas Dan selanjutnya adalah sedangkan Jabariyah Moderat atau Al-Najariyah berpendapat bahwa perbuatan manusia atau makhluk berawal dari pemahaman bahwa Allah SWT menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan baik maupun perbuatan jahat, tetapi manusia memiliki bagian di dalamnya.
Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia memiliki efek untuk mewujudkan perbuatannya. Hal inilah yang dimaksud dengan kasep atau acquisition. Menurut teori kasep, bahwa manusia tidak dipaksa oleh Allah. Dia bukan makhluk terpaksa. Tidak seperti wayang yang dikendalikan sepenuhnya oleh dalang.
Dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan. Namun manusia memperoleh perbuatan yang diciptakan olehnya. Jadi begini adanya ini.
Ini masalah perbuatan manusia ya. Karena ini efeknya besar. Kenapa kok selalu terus dibahas? Karena efeknya besar. Kenapa kok efeknya besar ya?
Karena banyak orang dengan pengetahuan Islam yang minim, terus kemudian ngira-ngira sendiri, akhirnya dia membuat pendapat sendiri gitu loh. Padahal belajarnya juga belum hatam, belum tamat. Maka salah satu aliran yang fokus aliran ini adalah masalah perbuatan manusia.
Nah, perbuatan kita atau perbuatan... perbuatan hewan istilahnya ya bahwasanya apa yang apa yang kita perbuat baik-baik ataupun jahat itu manusia ndak ada di dalam ndak ada ndak ada bagian dalam perbuatannya akan tapi kalau yang Najariyah yang moderat ini nah itu mengatakan bahwasanya manusia punya bagian di dalam perbuatan tersebut jadi enggak mutlak Allah semua kayak yang pertama tadi ndak Nah yaitu apa? Istilahnya begini Ada teori kasep Kasep, yaitu yang menciptakan itu semua Allah ya Kalian berbuat baik ataupun jahat itu yang menciptakan anak Allah Gitu kan Akan tetapi manusia dengan perangkat yang sudah diberikan kepadanya Dari indra, akal, hati nurani, kemudian dan lain sebagainya Itu manusia diberi ya, diberi ruang atau space Untuk mengendalikan perbuatannya Namanya teori kasep Bahwa manusia itu tidak dipaksa oleh Allah Nah, tapi dia mempunyai Apa namanya itu?
Mempunyai bagian dalam perbuatan tersebut Maka dengan perbuatan dengan teori kasab inilah Najariyah Najariyah ini dianggap moderat jadi tidak melulu menyalahkan Allah gitu loh dia nyuri tanya kamu kenapa kok nyuri aku ditakdirkan untuk mencuri aku digerakkan Allah untuk mencuri kan lucu kayak gitu nah kemudian yang lain juga apa namanya bahwa manusia itu Yang Najariyah ini bahwa manusia itu mempunyai space ya tadi saya bilang, mempunyai andil dalam menentukan perbuatannya Karena sudah diberi perangkat atau bagian-bagian organ-organ tukuh yang mendukung hal tersebut Tapi tetap ya yang menciptakan itu adalah Allah, cuman Allah tidak maksa gitu loh ya, Allah itu tidak maksa Yang menciptakan semua perbuatan jelek dan buruk itu Allah memang Tapi Allah memberikan ikhtiar, memberikan kesempatan untuk kita berusaha. Nah, kemudian selanjutnya adalah, Kasab atau acquisition adalah tenaga yang diciptakan dalam diri manusia dan memiliki efek untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Allah SWT menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia... mengambil bagian atau peran dalam membuktikan perbuatan itu.
Nah, yang mana teori ini senada dengan aliran asalnya. Jadi, misalnya begini, kalau ada orang yang berbuat jahat, ya itu yang disalahkan dia, bukan dia langsung ngomong. Tidak, aku digerakkan oleh Allah ini. Tidak, ada orang berzina juga begitu.
Nah, maka teori kasab inilah yang penting dalam kajian teologi Islam atau ilmu kalam, yang mana teori kasab ini selalu menjadi andalan dalam... dalam meng-counter pemikiran bagi pemikiran di luar Ahlus Sunnah wal Jamaah kemudian Tuhan dapat saja memindahkan potensi hati pada mata sehingga manusia dapat melihatnya jadi ya menurut Najariyah ini yang kedua bahwasannya Allah bisa saja memindahkan atau misalnya mengalih fungsikan ya, mengalih fungsikan indera-indera yang ada pada tubuh kita agar dapat melihat Allah, agar dapat melihat Allah dan itu maksudnya mungkin lah ya, mungkin, mungkin aja enggak, mungkin aja iya nah sekarang kita akan menjelaskan tentang aliran kodariyah Hai nah selanjutnya kita beralih yaitu aliran kodariah Hai mana kodariah ini kebalikan dari aliran jabariah kodariah ini bukan kodiriah Kalau Kodiriah itu nama Tarekat atau nama Torekoh Yang mana dicetuskan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jilani Makanya Torekohnya atau Tarekatnya itu namanya Torekoh Kodiriah Kalau ini aliran Kodariah Hampir sama tapi artinya beda Karena kalau nanti salah penyebutan bisa fatal ini ya. Ini namanya aliran Kodariyah. Nah, kalau ada tarekat namanya Kodiriah. Karena apa?
Dinisbatkan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jabari. Cilani Jadi diambil kata-kata Kodirnya Makanya di Indonesia juga banyak Kita mendengar aliran Torekot Yang namanya Torekot Kodiriyah Kemudian Naksabandiyah Kemudian Syatiliyah Kemudian Alawiyah Fa'alawi dan lain sebagainya Sejarah dan pengertiannya Paham Kodariyah pertama dikenalkan oleh Ma'bad al-Juhani, seorang tabiin yang baik dan temannya Ghaylan al-Dimashqi. Yang keduanya memperoleh paham dari orang Kristen yang masuk Islam di Irak.
Hal ini masih diperdebatkan. Jadi maksudnya begini, ada orang Kristen, orang Kristennya ini ketemu dengan Ma'bad al-Juhani. Kemudian mereka berteman, bertemu berteman, kemudian mereka saling tukar pikiran dan Makbat Al-Juhani ini mengadopsi pikirannya si orang Kristen tersebut. Kemudian, ini kan orang Kristen yang pertama tadi masuk Islam.
Yang kedua itu, ada yang mengatakan bahwasannya, dia ketepunya orang Kristen itu ketika orang Kristen ini adalah pelayan di Islam. sana itu ketika itu para khalifah itu banyak memperganjakan orang Kristen ya karena orang Kristen kan tidak terikat sholat ya tidak terikat puasa jadi mereka bisa kerja Kerja full ya intinya ya, tanpa harus terganggu dengan ibadah. Maka dengan adanya orang-orang Kristen yang dipekerjakan di istana inilah Makbad Al-Juhani ini belajar dan bertukar pikiran. Ada juga yang membantah hal ini juga, tetapi intinya ya, intinya Ma'bad al-Juhani ini adalah orang yang pertama yang memperkenalkan paham kodariyah. Kemudian Ma'bad al-Juhani adalah seorang lelaki penduduk Basroh keturunan orang Majusi, itu orang Persia ya.
Seorang ahli hadis dan tafsir al-Quran. Bayangin, dua ahli hadis dan ahli tafsir al-Quran. Al-Quran dan murid Hasan al-Basri Hasan al-Basri ini sebenarnya ulawak besar zaman Tabi'in, zaman setelah sahabat, tetapi kemudian ia dianggap sesat dan membuat pendapat-pendapat yang salah setelah diketahui pemerintah Bani Umayyah dia dibunuh oleh Abdul Malik bin Marwan tahun 80 Abdul Malik bin Marwan ini kan dia khalifah khalifah Bani Umayyah lalu kemudian Ghailan sendiri terus menyiarkan faham kodariahnya itu teman-teman sehingga ia mati dihukum oleh Hisham Abdul Malik Hisham Abdul Malik itu adalah penerusnya dari Abdul Malik Balik bin Marwan nanti Hisham bin Abdul Malik bin Marwan Dan sebelumnya dilakukan Perdebatan antara Zailan dan Al-Auzai Yang dihadiri oleh Hisham sendiri Jadi karena si Ma'abat Al-Juhani pendiri pertama ini Mati dibunuh Maka muncul juga temannya Namanya Zailan Al-Dimashqi Dan dia Berada di kota Damascus Sehingga dia akan bikin resah Dengan paham-pahamnya ini Nah Maka maka penerus dari Abdul Malik bin Manwan yaitu Hisham itu mengundang Lailan dan Al-Awza'i, Al-Awza'i itu ulama besar di Syam untuk berdebat. Untuk berdebat permasalahan yang tentang manusia itu, tentang perbuatan manusia.
Nah, sampai Khalifa sendiri hadir itu, untuk melihat debatnya. Selanjutnya, kodariyah berasal dari kata kodaro yang artinya kemampuan dan kekuatan. Secara terminologi adalah suatu aliran yang dipercaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Setiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatan-Nya. Dan dia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.
Kayak gini nanti ya aku berganda meninggalkan sholat. kola terus boleh itu yang tak bisa dan dia menghindarkan tak mau bayar zakat ya kerusakan juga mau nanggung kalau dia merusak suatu hal inilah yang menjadikan aliran ini berbeda dengan mayoritas umat Islam dan selanjutnya adalah manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya atau hal ini disebut free will dan free X. Kemudian selanjutnya adalah pemirian pemikiran kodariah. Doktrin kodariah pada dasarnya menyatakan bahwa segala tindak laku manusia dilakukan atas kehendak sendiri. Nah, jadi disini kalau yang jabariah itu kekuasaan manusia kita dipaksa oleh Allah atas kehendak Allah atas kekuasaan Allah kalau doktrin khadariyah ini bahwasanya nikahlah ke manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri jadi ganda sendiri, bukan karena apa namanya keterpaksaan manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan segala perbuatan atas gandanya sendiri, baik perbuatan baik ataupun jahat seumpunya tidak pantas manusia menerima siksaan atau tindakan yang salah yang dilakukan bukan atas keinginan dan kemampuan jadi agak aneh ya pendapatnya itu masak ya semua dikepihuyah selanjutnya adalah takdir adalah ketentuan yang diceritakan Allah bagi semesta alam dan seluruh isinya sejak awal yang di dalamnya istilah Al-Quran disebut dengan sunnatullah disebut dengan sunnatullah misalnya manusia telah ditakdirkan tidak memiliki sirip seperti ikan yang mampu berenang dengan baik akan tetapi meskipun manusia tidak memiliki sirip, manusia tetap dapat berenang dengan baik Sehingga ikan dengan kemampuan dan usahanya sendiri Seperti ikan ya Seperti ikan dengan kemampuan dan usahanya sendiri Jadi ya Inilah pemikiran kodariah Kebalikan dari jabariah Dan selanjutnya, pendapat mereka ini muncul sebab memahami ayat secara parsial atau sempit atau tidak menghubungkannya dengan ayat lain dan hadis lain.
Jadi ayat mereka itu ditelan mentah-mentah ayat-ayatnya itu ya. tidak ditafsirkan dengan baik, tidak didiskusikan. Kalau disiksaan, dia tidak mau karena takut kalah. Karena takut kebohongannya terbongkar. Dan begitu terus-terusnya.
Nah, ayat sepertinya. Seperti apakah itu? Yang pertama, ayat suruh Quran surat An-Nisa 111. Jadi dalam ayat 111 ini, Allah SWT berfirman, وَمَا يَكْسِبْ إِسْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ وَعَلَىٰ نَفْسِهِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا Barang siapa yang mengerjakan dosa, maka sungguhnya ia mengerjakannya untuk kemudaratan dirinya. Dan Allah maha mengetahui lagi, maha bici. Terima kasih.
Nah, kemudian juga ada surat Al-Kahfi ayat 29 yang berbunyi Wa qulil haqqu mirrabbikum wa man sya'a fal yumin wa man sya'a fal yakur Kebenaran itu datangnya dari Tuhan siapa yang ingin beriman, hendaklah ia beriman, dan orang siapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir jadi istilahnya, segala suat perbuatan manusia itu, tidak ada intervensi dari Allah, kita ya istilahnya bebas di pesawat itu saja mengapain hak-hak kita gitu kita sudah diberikan Allah indera semuanya ini ya untuk kita gunakan terserah kita gitu kan misalnya gitu kemudian saja ada surat Quran surat ar-ra'at surat ar-ra'at ayat 11 yang berbunyi hai hai inna allaha halayu yirubi qawmin hatta yiruma bi angkusi semoga Allah tidak mengubah keadaan satu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang berada pada diri mereka sendiri ini bagi mereka ya kalau kita diam saja kan kita tidak berubah tidak kaya tambah kaya yang miskin tidak jadi kaya yang bodoh tidak jadi pitan Selanjutnya adalah iman cukup dalam hati. Ini menurut mereka lagi, iman cukup dalam hati dan berbatan tidak termasuk bagian dari iman. Al-Quran adalah makhluk dan bukan dari sifat Allah sama seperti Mu'adhaj. Nah ini sama Menyandakan sifat bagi Allah sama seperti mutasilah Dasar mereka adalah jika sifat Allah itu kodim Atau firman yaitu Al-Quran Mendengar, melihat dan lainnya Maka akan ada kodim yang berbilang atau banyak, dan ini mustahil bagi Allah jadi kalau kodim kodim itu ingat ya kodim itu adalah sesuatu itu tidak berawal nah tidak berawal kalau selain Allah itu sebelumnya tidak ada kemudian Allah ciptakan, berarti kan ada awalnya tapi Allah itu tidak berawal nah mereka tidak mau, ini si kodiriyah ini kodariyah ya, kodariyah ini tidak mau, tidak mau bahwasannya ada sifat selain Allah sendiri, selain diri Allah sendiri itu berstatus kodim berarti nanti ada kodim-kodim yang banyak gitu kan kita akan sering sampaikan bahwasannya dalam menurut pandangan Al-Jum'ah Allah itu punya sifat, karena sifat itulah karena sifat itulah yang mengokohkan dan men menasbihkan bahwasannya Allah itu benar-benar Tuhan kita benar-benar Tuhan bukan Tuhan-Tuhanan bukan Tuhan ebelebel, abal-abal itu bukan, tapi memang benar Tuhan kita Dan layak disembah Layak disembah Sudah Tuhan ya layak disembah Emang ada Pak Tuhan yang gak layak disembah?
Ada, banyak Sekitar kalian banyak itu Entah kalian menuhankan patung Atau menuhankan uang Dikit-dikit uang Itu kan menuhankan uang Diingat duit, terus jabatan Terus cewek Terus misalnya Inilah sekedar pemikiran yang saya sampaikan ini adalah pemikiran Kodariah dan Jabariah dimana ini menjadi momok, menjadi aliran yang menyimpang dalam tubuh umat Islam karena cenderung membolehkan istilahnya dosa-dosa maksiat-maksiat dengan alasan-alasan yang dipungkus agama nah hal inilah yang harus kita waspadai dan harus kita hindari Aliran Kodariyah memang hampir sama dengan aliran Muqtazilah dalam beberapa pemikirannya seperti di atas. Makanya beberapa ulama'memasukkan aliran Kodariyah dalam subbab aliran Muqtazilah. Hanya saja Kodariyah berbeda pada dalam masalah dalam Bahwa manusia makhluk bebas menciptakan tingkah laku sendiri tanpa ada kuasa Allah diatasnya Baiklah adik-adik sekalian yang dirahmati Allah SWT Ini adalah penjelasan tentang Tentang aliran Jabariyah dan Qadariyah.
Yang mana mereka itu sudah ada dari zaman dahulu. Dan mereka termasuk dalam aliran yang menyimpang di dalam tubuh umat Islam. Nah, maka kalian harus rajin-rajin belajar.
Dan hati-hati dengan aliran-aliran yang tidak sesuai apa yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Dan oleh ulama. ulama kita terdahulu maupun sekarang. Jangan lupa kalian Terus semangat belajar agar kalian mendapatkan apa yang kalian cita-citakan.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.