📊

Dasar-dasar Randomized Control Trial (RCT)

Oct 19, 2024

Catatan Kuliah: Randomized Control Trial (RCT)

Pengertian RCT

  • RCT atau Uji Acak Terkontrol adalah desain eksperimen yang termasuk dalam kategori eksperimen murni.
  • Menyediakan perlakuan pada subyek penelitian dan mengukur efek perlakuan tersebut.
  • Bertujuan untuk meneliti hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan terikat dalam periode waktu tertentu.

Jenis Desain dalam RCT

  1. Desain Paralel
    • Melibatkan dua grup yang berjalan secara paralel:
      • Kelompok Intervensi: Menerima perlakuan yang dihipotesiskan.
      • Kelompok Kontrol: Tidak mendapatkan perlakuan yang sama atau standar.
  2. Desain Crossover
    • Cocok untuk jumlah subyek yang lebih sedikit dan jenis penyakit yang lebih stabil.
    • Satu subyek mengalami perlakuan dua kali setelah mengalami periode washout.

Perbedaan antara RCT dan QAC

  • Perbedaan utama adalah randomisasi alokasi, yaitu pengacakan subyek ke kelompok intervensi atau kontrol.

Cara Melakukan Randomisasi

  • Simple Randomization:
    • Menggunakan metode sederhana seperti lempar koin, kalkulator, atau tabel acak.
  • Block Randomization:
    • Subyek dikelompokkan dalam blok, biasanya 3 atau 4, untuk memastikan jumlah yang sama pada tiap kelompok.
  • Stratified Randomization:
    • Dilakukan pada populasi yang terbagi ke dalam strata, alokasi dilakukan berdasarkan jumlah yang diinginkan dalam masing-masing strata.

Uji Ketersamaran (Masking/Blinding)

  • Open Trial: Semua pihak mengetahui perlakuan yang dilakukan.
  • Single Mask: Salah satu pihak tidak mengetahui (biasanya subyek tidak tahu obat yang diterima).
  • Double Mask: Dua pihak tidak mengetahui (subyek dan peneliti).
  • Triple Mask: Semua pihak yang terlibat tidak mengetahui perlakuan subyek.
  • Placebo: Digunakan untuk mengontrol efek subjektif, terutama saat tidak ada pengobatan yang standar.

Keunggulan dan Kelemahan RCT

Keunggulan:

  • Efektif untuk faktor risiko yang jarang.
  • Minimnya bias informasi.
  • Bukti kuat hubungan sebab-akibat.
  • Validitas internal lebih kuat.

Kelemahan:

  • Tidak efektif untuk efek yang jarang.
  • Rentan terhadap drop out.
  • Potensial mengalami selection bias.
  • Masalah etika dalam memberikan perlakuan pada subyek.
  • Validitas eksternal lemah karena pengontrolan yang ketat.
  • Memerlukan biaya, waktu, dan sumber daya yang lebih besar.

Penutup

  • Diharapkan materi ini bermanfaat, akan dilanjutkan dengan diskusi di kelas pada pertemuan selanjutnya.