Transcript for:
Dasar-dasar Randomized Control Trial (RCT)

Hari ini kita akan membahas tentang Randomized Control Trial. Apa itu yang dimaksud dengan Design Experiment Randomized Control Trial? Dalam bahasa Indonesia, kita mengenalnya dengan Dengan kata lain uji acak terkontrol. Desain ini merupakan salah satu jenis uji eksperimen. Di mana jenis uji eksperimen ini termasuk pada jenis... jenis eksperimen murni yang kita masukkan kepada true experiment dan eksperimen ini merupakan kategori eksperimen tertinggi di dalam suatu desain eksperimen hai Desain ini adalah merupakan desain uji eksperimen yang memberikan perlakuan pada subyek penelitian. Kemudian efek perlakuan tersebut kita ukur dan dianalisis. Dalam melakukan eksperimen ini, peneliti akan berupaya menelah tentang hubungan sebab-akibat antara variable bebas dan terikatnya di dalam suatu periode. model waktu tertentu jadi akan kita amati efek yang kita nilai di dalam suatu eksperimen ini bisa bermacam-macam jenisnya bisa Apakah ada perubahan di dalam nilai-nilai katakanlah hai hai kadar Hb atau efek kematian efek kesakitan efek kesembuhan itu apakah ada perbaikan di dalam hasil laboratoriumnya jadi ini bisa macam-macam Secara umum ada dua jenis desain di dalam art city ini Yang pertama adalah desain paralel Yang kedua adalah desain cross section crossover saya di dalam desain paralel ini kita menggunakan dua grup yang berjalan secara paralel Hai nanti akan dibagi lagi di dalamnya yang merupakan variasi di dalam jenis paralel tersebut hai hai Pada desain paralel ini, sampel terbagi menjadi dua yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Di mana kedua kelompok ini, yang satu mendapatkan perlakuan. yang dihipotesiskan dari penelitian yang satu sebagai kelompok kontrol jadi kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan yang sama atau standar seperti yang dilakukan pada kelompok intervensi sedangkan pada desain yang kedua yaitu crossover ini biasanya digunakan pada jumlah yang lebih sedikit dimana jenis penyakitnya lebih stabil jadi crossover ini digunakan pada satu sebagian kelompok dimana satu subyek ini mengalami perlakuan dua kali Jadi kalau dia di dalam satu posisi menjadi kelompok intervensi, kemudian mengalami periodo was out, jadi di situ kita mendapatkan titik 0 kembali, kemudian dia melakukan, mendapatkan kelompok kita, kontrol. Demikian juga sebaliknya, apabila ada orang lain. Subyek yang lain dimana dia mendapatkan kontrol terlebih dahulu, kemudian dia mengalami washout, barulah dia menjadi kelompok intervensi. Apa sih syarat utama yang membedakan antara RCT dengan QAC? Perbedaan utamanya adalah adanya randomisasi alokasi. yaitu randomisasi alokasi randomisasi alokasi merupakan Hai pengak sistem pengacakan subyek Hai dia akan masuk kemana bisa masuk ke kelompok intervensi atau dia masuk ke kelompok kontrol jadi dialokasikan kemudian baru kita lihat efeknya Bagaimana cara kita melakukan randomisasi ini? Sama seperti yang lain Pertama adalah bisa kita melakukannya dengan cara simple randomization randomisasi sederhana bisa kita melemparkan koin bisa kita melakukannya dengan kalkulator bisa dengan melakukannya dengan sistem aplikasi di komputer ya bisa juga dengan tabel acak jadi kalau tabel acak itu kita lempar pena di atas tabel acak, kemudian kita tentukan titik, nanti kita tarik baris ke atas atau ke bawah yang kedua, yang paling sering digunakan adalah randomisasi blok blok randomisasi jadi pengelompokan itu kita kelompokkan dalam blok-blok ya kemudian kita bagi ada ada peraturannya gitu ya jadi kita tentukan terlebih dahulu isi satu blok itu berapa diharapkan tidak dua saja karena akan gampang menduganya biasanya kita memilih dalam satu blok itu bisa tiga atau empat jadi bisa saja pada blok yang pertama aabb kemudian blok yang kedua AB AB blok yang ketiga BB AB jadi sampai seterusnya pada mencapai sesuai dengan jumlah sampel yang kita butuhkan ini paling sering kita gunakan kenapa agar Hai tiap kelompok itu memiliki jumlah yang sama seperti itu Yang ketiga adalah melakukan randomisasi stratifikasi, yaitu randomisasi yang dilakukan pada masing-masing strata. Nah ini biasanya kita lakukan pada populasi yang terbagi menjadi ke dalam stratum. Kita alokasikan terlebih dahulu berapa jumlah yang kita inginkan di dalam masing-masing stratum tersebut, kemudian baru kita lakukan randomisasi. Idealnya ketika kita melakukan RCT, selain melakukan kewajiban adanya randomisasi alokasi, kita juga melakukan masking atau blinding. Di bahasa Indonesia kita katakan sebagai uji ketersamaran apa itu uji ketersamaran? uji ketersamaran ini adalah agar pihak-pihak yang terlibat itu itu tidak mengetahui gitu jadi tujuan akhirnya adalah mengurangi bias bias di dalam melakukan penelitian bias ini bisa terjadi dalam tiga pihak yaitu sebetulnya dari pihak peneliti dari pihak subyek dan dari pihak evaluator atau penilai begitu penilai dari hasil penelitian itu ya nah biasanya Pada kelompok kontrol, biasa juga kita menggunakan apa yang dinamakan dengan placebo. Placebo itu adalah kalau misalnya obat, tampangnya itu sama, bentuknya sama, warnanya sama. kemudian rasanya juga sama hanya saja dia tidak memiliki efek begitu ya jadi placebo ini kita gunakan apabila pertama bila tidak ada pengobatan untuk penyakit yang diteliti hai hai Yang kedua, jadi belum ada standarnya, jadi kita bisa menggunakan placebo. Yang kedua adalah bila hasil pengobatan tersebut adalah bersifat subjektif. Misalnya nyeri, nyeri ini sangat dipengaruhi. dipengaruhi oleh persepsi subjektif dari individu bisa saja dia mengalami kesemua merasakan adanya pengurangan nyeri ketika dia minum obat padahal obatnya enggak ada efeknya atau placebo yang ketiga adalah aman digunakan pada penyakit yang tidak berat gitu di dalam uji ketersamaran ini ada 4 tingkatan yang pertama adalah open trial open trial ini semua pihak yang terlibat baik subyek peneliti maupun evaluator itu mengetahui apa yang dilakukan apa yang dinilai biasanya yang dinilai ini adalah sesuatu hal yang bersifat terbuka jadi semuanya pihak mengetahui dan ini tidak bisa dihindarkan misalnya kemudian ada lagi yang namanya single mass atau single blind jadi salah satu pihak itu tidak mengetahui biasanya yang tidak mengetahui itu bisa saja subjek subjek enggak tahu dia tuh dapat obat apa ya Apakah dia dapat obat intervensi atau dia mendapatkan obat Terima kasih. Umum juga digunakan untuk si peneliti itu sendiri. Kenapa single mass ini diutamakan pada si peneliti, tim peneliti? Supaya untuk menghindari adanya bias bahwa kalau kelompok intervensi ini kita tahu, kita cenderung untuk lebih memperhatikan, mengukur secara teliti. Berbeda kalau kita mengetahui orang lain. ini adalah termasuk kelompok kontrol gitu jadi kita cenderung cenderung secara fitrahnya itu untuk dalam tanda kutip mencuekin itu ya jadi cenderung cuek yang kedua ada double mask atau double blind jadi disini ada dua pihak yang tidak mengetahui Apakah dia termasuk pada kelompok kontrol atau kelompok Biasanya ini yang dipilih adalah subyek dan peneliti Yang terakhir adalah triple mask atau triple blinding Jadi di semua pihak yang terlibat di dalam penelitian tersebut tidak mengetahui Apakah orang yang dinilai ini menjadi kelompok kontrol atau kelompok intervensi Nah, kenapa kita menggunakan uji klinis? Uji klinis ini memiliki keunggulan-keunggulan dan kelemahan tersendiri. Yang pertama adalah Uji klinis ini sangat efektif untuk faktor risiko yang jarang. Yang kedua, bias informasi itu minimal. Kenapa? Karena kita ukur. Mempasti. Jadi, kejadian... Dan tepatnya akan bisa kita ketahui. Kemudian, pada jenis desain eksperimen ini, bukti paling kuat terjadinya hubungan sebab-akibat. ini akan terlihat sekali pada uji klinis sebab terjadi lebih dahulu daripada akibat kemudian validitas internal lebih kuat karena adanya perlakuan dari peneliti Kemudian juga dapat mengamati insidensi dari satu faktor risiko dengan pasti. Namun, uji klinis ini juga memiliki kelemahan. Yaitu misalnya, dia tidak efektif untuk efek yang jarang. Kedua, rentan mengalami drop out, apalagi kalau jangka waktu penelitiannya itu lama, sehingga membosankan untuk si subyek maupun si peneliti. dia juga potensial mengalami selection bias dimana orang yang katakanlah lebih bagus cenderung masuk pada kelompok interkensi jadi kita harus hati-hati ketika kita melakukan alokasi kemudian yang ketiga adalah masalah etika masalah etika ini sangat besar pada desain eksperimen Hai dimana pada desain eksperimen ini kita dengan sengaja memberikan perlakuan kita harus menuruti dengan aturan yang telah ditetapkan itu salah satunya tidak boleh memberikan perlakuan yang diperkirakan akan merugikan subyek penelitian kemudian validitas eksternal itu lemah kenapa? karena kita cenderung melakukan pengelolaan pengontrolan pengontrolan sehingga validitas terhadap generalisasi hasil penelitian itu menjadi berkurang karena proses generalisasinya hanya berlaku pada sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan oleh penelitian gitu Hai dan yang terakhir ini yang paling besar efeknya ya hai hai cenderung tidak dilakukan kenapa? karena memerlukan biaya, waktu dan sumber daya yang lebih besar ya itu saja yang bisa kita berikan hari ini saya berharap pada pertemuan hari ini mendapatkan manfaat Nanti kita akan lanjutkan pada diskusi di kelas dalam pembahasan lebih lanjut. Terima kasih, saya ucapkan kita akan bertemu kembali pada topik selanjutnya pada mata ajar ini. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.