💬

Transkrip Kuliah Tentang Agama Buddha dan Kristen: Dialog Bhante dan Pendeta

Jul 16, 2024

Transkrip Kuliah Tentang Agama Buddha dan Kristen: Dialog Bhante dan Pendeta

Pendahuluan

  • Kuliah ini menghadirkan dialog antara Bhante Dira dan Pendeta Marcel.
  • Keduanya membahas pengalaman serta pandangan mereka terhadap agama masing-masing.

Latar Belakang Bhante dan Pendeta

  • Bhante Dira: minoritas baik di wilayah Indonesia maupun di lokasi lain. Menjalani kehidupan seorang Bhante dengan latar belakang Buddha.
  • Pendeta Marcel (Steve Marcell di Instagram): juga menjalani kehidupan sebagai minoritas di tempat tertentu. Awalnya Buddha selama 12 tahun, kemudian Kristen selama 12 tahun berikutnya.

Prosesi Pengangkatan dalam Agama

  • Buddha: Proses tisarana (baptis Buddhis), menyatakan berlindung pada Buddha, Dhamma, dan Sangha hingga 3 kali berturut-turut. Melibatkan proses panjang.
  • Kristen: Nama baptis diperoleh saat dibaptis, contoh nama Steve diambil sebagai nama baptis.

Keyakinan dan Cinta dalam Agama

Bhante Dira

  • Menekankan konsep kebahagiaan untuk semua makhluk daripada memiliki satu makhluk.
  • Hubungan dengan semua makhluk lebih penting dan mulia dibanding fokus pada satu hubungan.
  • Cinta kasih berarti memberikan tanpa mengharap kembali.

Pendeta Marcel

  • Menikah adalah perintah Tuhan sebagai bagian dari rencana-Nya untuk beranak cucu dan memenuhi bumi.
  • Perbedaan dengan Katolik yang memiliki konsep tidak menikah bagi para pastor.

Pandangan tentang Surga

  • Buddha: Ada 26 tingkat surga dan 4 tingkat neraka; keadilan sesuai perbuatan.
  • Kristen: Surga dan neraka sesuai dengan keberuntungan surga dan neraka.

Konsep Reinkarnasi vs Kehidupan Setelah Mati

  • Buddha: Reinkarnasi dipahami sebagai kelahiran kembali dalam berbagai alam kehidupan (total 31 alam). Bergantung pada kebaikan dan keburukan di kehidupan sebelumnya.
  • Kristen: Kehidupan di dunia dan akhirat; fokus pada keselamatan yang diberikan Tuhan.

Spiritualitas vs Ritual dalam Agama

Bhante Dira

  • Buddhisme kerap dicampur dengan tradisi lokal sehingga sering terjadi kolaborasi antara ritual Buddhis dan budaya lokal.
  • Spiritualitas berarti mempraktikkan ajaran Buddha; ritual hanyalah sarana untuk mengembangkan spiritualitas.

Pendeta Marcel

  • Menekankan pentingnya spiritualitas daripada hanya sekadar ritual. Ritualitas untuk mendukung spiritualitas yang terbangun.
  • Kekristenan mengajarkan iman sebagai dasar dari segala sesuatu.

Mukjizat dalam Agama

  • Buddha: Daya keyakinan dan moralitas bisa dianggap sebagai mukjizat. Praktik meditasi dan kebajikan bisa membawa keajaiban.
  • Kristen: Mukjizat berasal dari kuasa Tuhan dan bisa maka.

Marah dalam Agama

  • Buddha: Kemarahan dianggap penyakit pikiran yang merusak batin. Harus dikendalikan dan diterima tanpa berlebihan.
  • Kristen: Marah adalah emosi manusiawi, tapi harus dikendalikan agar tidak berbuat dosa. Teguran dalam cinta mungkin tanpa benci.

Perpuluhan dan Manajemen Kekayaan

  • Buddha: Tidak diwajibkan persentase tertentu. Ada manajemen harta 50% tabungan, 25% kebutuhan harian, 25% untuk berbagai keperluan termasuk kebajikan.
  • Kristen: Ada konsep perpuluhan (10%) yang dikumpulkan untuk gereja. Berdasarkan keikhlasan dan kejujuran memberi.

Kehidupan Pelayan Agama

  • Buddha: Bhante hidup dari dana umat. Wihara mengelola kebutuhan dasar Bhante seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan obat-obatan.
  • Kristen: Pendeta juga mendapat dukungan materi dari umat dan gereja. Ada yang secara langsung lebih kaya tergantung pada persembahan yang diterima.

Kesimpulan

  • Dialog ini memperlihatkan berbedaan dan kesamaan antara agama Buddha dan Kristen dalam hal keyakinan, praktek, dan spiritualitas.
  • Penting untuk menekankan kasih, kebajikan, dan fokus pada kesejahteraan semua makhluk tanpa membedakan agama. Hal ini bisa memfasilitasi toleransi dan kebahagiaan bersama.