pertanian organik memang menarik untuk kita bahas dan kita praktikkan tetapi pertama-tama kita harus paham dulu faktor-faktor apa saja yang membedakan pertanian organik dari pertanian konvensional pada [Musik] [Musik] umumnya Halo teman-teman kita jumpa lagi bersama alam organik jaga bumi dengan pertanian organik teman-teman kali ini kita akan menyegarkan kembali pemahaman kita tentang definisi pertanian organik dan apa saja yang membedakan pertanian organik dengan pertanian konvensional pada umumnya Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pada teman-teman Ada Lima faktor yang membedakan pertanian organik dengan pertanian konvensional apa saja kelima faktor tersebut kita akan bahas satu persatu Tapi sebelum itu bagi teman-teman yang baru bergabung saya persilakan untuk menekan tombol sub be yang terletak pada bagian bawah video ini dan bunyikan loncengnya jangan lupa like share dan komen teman-teman di tempat saya sekarang lagi hujan jadi kalau ada suara kresek-kerresek mohon dimaklumi karena ini suara hujan di atapseng di tempat kami pertama yang harus kita ketahui adalah kita harus bisa membedakan definisi pertanian organik dengan pertanian konvensional pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang menggunakan bahan-bahan alami dan menghindari penggunaan bahan-bahan kimia khususnya dalam pemupukan penggunaan pestisida dan hormon tumbuh Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk pertanian yang aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan dan dapat menjaga keseimbangan ekologis lingkungan sedangkan pertanian konvensional adalah teknik budidaya pertanian yang menggunakan bahan-bahan kimia dan mekanisasi pertanian yang intensif dan masif yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil produksi karena faktor ekonomi terkadang pertanian konvensional kurang memperhatikan kesehatan manusia dan Faktor keseimbangan dan kelestarian lingkungan Nah dari kedua Jenis pertanian tersebut teman-teman tentu dapat memilih yang mana yang akan digunakan tetapi bagi teman-teman pencinta pertanian organik saya akan sampaikan lima faktor utama yang menjadi pembeda antara pertanian organik dengan pertanian konvensional yang pertama adalah cara memperoleh bibit atau benih pada pertanian organik kita memperoleh bibit atau benih dengan cara mendapatkan langsung dari indukan atau dari pohon dengan menjaga kemurnian Galur dan faktor genetika dari tanaman atau tumbuhan tersebut kita mendapatkan bibit dengan mengambil langsung dari biji-bijian yang kita petik dari pohon lalu kita semaikan dan kita tanam sedangkan pada pertanian konvensional bibit atau benih yang kita peroleh merupakan hasil rekayasa genetika dengan mengawinkan dan membuat terbosan-terbosan baru yang menghasilkan bibit baru yang terkadang sudah berbeda dengan genetika dari induknya dan memang dapat menghasilkan bibit unggul tetapi tidak dapat menjaga kemurnian genetika dari tanaman tersebut Faktor pembeda yang kedua adalah cara pengolahan tanah dan sistem penanaman pada pertanian organik sistem pengolahan tanah kita lakukan dengan seminimal mungkin kita mengubah struktur dan komposisi tanah pengolahan tanah hanya dilakukan dengan membersihkan gulma yang ada di sekitar area Paman sebelum kita melakukan penanaman bahkan ahli pertanian dari Jepang seperti masanobu Fukuoka menanam dengan cara melemparkan benih di semak-semak dan membiarkan tanaman itu tumbuh bersama rerumputan di sekitarnya dan dipanen tanpa mengganggu keseimbangan lingkungan pada pertanian organik Kalaupun kita harus mengolah tanah kita melakukannya dengan seminimal mungkin kita mengganggu keberadaan mikroorganisme di dalam tanah kita upayakan agar mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah tetap aman dan lestari dan tidak terganggu saat kita mengolah tanah sedangkan pada pertanian konvensional pengolahan tanah dilakukan dengan mekanisasi besar-besaran terkadang menggunakan mesin pertanian seperti traktor dan sebagainya pada proses pengolahan tanah seperti ini kerusakan tanah dapat terjadi karena ada pelepasan karbonnya besar-besaran ke udara kemudian ke arian mikroorganisme di dalam tanah dapat terganggu sehingga keseimbangan ekologis dapat saja terganggu dengan proses pengolahan tersebut pada sistem penanaman Penanaman dengan cara pertanian organik kita lakukan dengan tetap menjaga keseimbangan antara tanaman-tanaman yang ada dengan melakukan proses penanaman multikultur atau penanaman tumpang sari kita tanam beberapa jenis tanaman yang berdampingan agar dapat saling menunjang sedangkan pada pertanian konvensional teknik penanaman dilakukan dengan teknik monokultur pada lahan yang luas kita hanya menanam satu jenis tanaman sehingga tanaman tersebut menguasai lahan tersebut tanpa adanya tanaman yang lain faktor yang ketiga adalah faktor pemupukan pada pertanian organik kita mengutamakan menggunakan pupuk-pupuk alami seperti kompos pupuk kandang dan pupuk-pupuk lain yang mendukung kelestarian lingkungan seperti yang ada di hadapan saya ini adalah kompos yang saya buat sendiri kemudian di belakang saya ini adalah deretan pupuk organik cair setpt dan Mol yang saya buat sendiri sedangkan pada pertanian konvensional Pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia sintetis yang diproduksi secara massal ini adalah pupuk kimia yang saya minta dari tetangga saya tadi ini adalah jenis pupuk urea dan ada berbagai jenis pupuk lain yang diproduksi secara masal digunakan untuk proses ekstensifikasi dan proses intensifikasi pertanian ini adalah pupuk yang mengandung bahan kimia sintetis dan berbahaya bagi daya dukung lingkungan untuk kelestarian ekologis faktor pembeda yang keempat adalah cara pengendalian atau penanganan hama dan penyakit pada tanaman pada pertanian organik kita mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman kita dengan menggunakan bahan-bahan pestisida alami seperti di hadapan saya ini adalah Bahan pestisida yang terdiri dari daun Siri kunyit jahe dan bawang putih bahan-bahan ini dapat kita gunakan untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit khususnya jamur virus dan bakteri pada tanaman kita sedangkan pada pertanian konvensional al lebih diutamakan menggunakan pestisida baik insektisida maupun herbisida maupun bahan-bahan pestisida yang lain yang diproduksi secara kimia di pabrik ini adalah salah satu Bahan pestisida pabrikan yang mengandung bahan kimia ini saya letakkan di dalam toples supaya tidak kelihatan mereknya karena saya tidak ingin mendiskreditkan merek tertentu tetapi pada intinya pertanian konvensional lebih mengutamakan pembasmian hama secara masif secara massal secara instan tanpa mempertimbangkan faktor kelestarian lingkungan dan faktor kesehatan manusia yang akan mengkonsumsi hasil produk pertanian tersebut dan faktor pembeda yang kelima adalah hasil panen yang kita peroleh dari teknik budidaya pertanian pada pertanian organik hasil panen yang kita peroleh adalah hasil panen yang berupa buah-buahan organik biji-biji organik umbi-umbi organik ataupun sayur-sayuran organik yang aman bagi kesehatan tubuh manusia dan juga dapat menjaga kelestarian lingkungan karena aman bagi kesehatan lingkungan di sekitar kita sedangkan hasil produksi pertanian yang dilakukan dengan teknik konvensional adalah hasil panen yang masih mengandung residu bahan kimia dari pemupukan dari penggunaan pestisida dan dari hal-hal lain yang residunya masih terdapat pada hasil produksi pertanian tersebut dan ketika dikonsumsi oleh manusia dapat merugikan kesehatan manusia dan lingkungan Nah teman-teman itulah perbedaan definisi antara pertanian organik dan pertanian konvensional serta lima faktor yang menjadi pembeda utama antara pertanian konvensional dengan pertanian organik yang baru saya sampaikan pada teman-teman lewat kesempatan ini semoga informasi ini bermanfaat khususnya bagi para petani organik di mana saja berada salam organik [Musik]