Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berasal dari pemikiran tokoh bangsa.
Diambil dari kebudayaan dan tradisi luhur nenek moyang di Nusantara.
Berasal dari bahasa Sansekerta:
Panca = lima
Sila = dasar/asas
Sejarah Perumusan Pancasila
Merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Pada akhir 1944, bala tentara Jepang terdesak oleh pasukan sekutu di Perang Asia Timur.
Pemerintah Jepang mengumumkan pembentukan badan baru:
Dokuritsu Jumbi Chosakai (BPUPK)
Diketuai oleh Dr. K.R.T. Rajiman Wedio
Anggota: 67 orang.
Sidang Pertama BPUPK
Diadakan pada 29 Mei - 1 Juni 1945 di Gedung Pancasila, Jakarta.
Membahas dasar negara Indonesia Merdeka.
Tiga pidato:
Muhammad Yamin (hari pertama)
Supomo (hari ketiga)
Soekarno (1 Juni 1945 - menjelaskan konsep Pancasila)
Pidato Soekarno disambut tepuk tangan sebagai persetujuan.
Panitia Rumusan
Dibentuk panitia kecil beranggotakan delapan orang, kemudian panitia sembilan:
Anggota: Soekarno, Muhammad Hatta, Ahmad Subarjo, Muhammad Yamin, Wahid Hashim, Abdul Kahar Muzakir, Abikusno Cokro Suyoso, Haji Agus Salim, dan A'a Maramis.
22 Juni 1945: Rumusan Dasar Negara Republik Indonesia, Piagam Jakarta.
Rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perubahan Pancasila
18 Agustus 1945: Sila pertama berubah menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa."
Penyusunan Pancasila menjadi:
Ketuhanan yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan, perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Penetapan Hari Lahir Pancasila
Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.
Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang harus dijunjung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.